Bab 11

Apple Knox 11

Sembari menunggu Lea datang, Apple dan Knox tampak mengobrol santai.

Satu hal yang didapat Knox dari obrolannya dengan Apple.

Apple merupakan wanita yang pintar dan pengetahuannya sangat luas. Dia bahkan memperoleh beasiswa hingga tak perlu membayar biaya kuliahny.

Satu hal yang jarang diketahui oleh beberapa orang karena mereka hanya melihat sosok Apple dari penampilan luarnya saja.

Tapi satu yang tak pernah dibicarakan Apple yaitu keluarganya.

Apple sama sekali tak pernah menyebutkan keluarganya dalam obrolan ini meskipun Knox bertanya ke arah itu.

Tapi Apple selalu mengalihkan pembicaraan ketika Knox bertanya tentang keluarganya.

TIN TIN ...

Bel klakson mobil berbunyi dan Apple melihat ke arah mobil Lea di depannya.

"Temanku sudah datang. Bye," ucap Apple tersenyum.

Knox menarik tangan Apple dan mencium pipinya sekilas.

"Bye, good night. Aku tahu batasku," kata Knox tersenyum.

Apple masih terpaku karena ciuman di pipi itu.

Knox melepaskan tangan Apple dan wanita itu segera masuk ke dalam mobil Lea.

"Ayo cepatlah," ucap Apple pada Lea.

"Ya ya, Nona Muda," sahut Lea dan melajukan mobilnya pergi dari sana.

"Wajahmu memerah. Kau menyukai targetmu yang sekarang?" tanya Lea tersenyum usil.

Apple memegang kedua pipinya dan menggelengkan kepalanya.

"Dia pria sempurna dari keluarga yang sangat sempurna juga, Lea. Menurutmu apakah ini waktunya aku menyudahi permainanku?" tanya Apple.

"Kau yakin? Kenali dulu pria itu lebih dalam. Mungkin saja dia seorang playboy karena kebanyakan pria kaya selalu playboy," ucap Lea.

"Ya, dia playboy dan dia terbuka masalah itu padaku," jawab Apple.

"Itu artinya kalian sama? Mungkin saja kau tertarik dengannya karena kalian sama. Kau akan memakai perasaan padanya?" tanya Lea sambil fokus menyetir.

"Tidak, pria tak butuh itu karena di otak mereka hanya ada sekss semata," jawab Apple jujur.

"Jalani saja dulu dan berusahalah mengenalnya. Kau sangat pintar menilai karakter seseorang, bukan?" ucap Lea.

Apple hanya mengangguk saja.

*

"Mom, aku akan pulang. Mommy tak pulang?" tanya Knox yang menghampiri sang mommy.

"Ya, mommy menunggu daddy. Dia masih berbicara dengan temannya. Kau pulanglah dulu. Oh ya, Apple sudah pulang?" tanya Rexa.

"Dia sudah pulang bersama temannya dan tak mau di antar olehku," jawab Knox.

"Tunggu," ucap Rexa dan memencet ponselnya.

"Mommy sudah mengirim pesan padamu di mana alamat apartemen Rexa. Besok bawakan baju untuknya dari mommy," kata Rexa.

"Oh God, mommy sudah mengetahui alamatnya secepat ini?" tanya Knox tak habis pikir dengan gerak cepat sang ibu.

"Ya, kau lambat, Knox. Jadi mommy membantumu," sahut Rexa.

"Come on, ini tak serius, Mom. Kami masih tahap saling mengenal," jawab Knox.

Rexa berdiri dan melihat ke arah Knox.

"Jangan sampai kau mempermainkannya. Jika tak tertarik, jauhi dia," ucap Rexa mengeluarkan peringatannya.

Knox terdiam.

"Jawab mommy. Apakah kau bermaksud mempermainkannya?" tanya Rexa.

"Tidak," jawab Knox ragu.

"Kau akan berurusan dengan mommy jika mempermainkannya. Dia wanita yang menyenangkan dan sangat baik hingga senyum selalu menghiasi wajahnya. Jangan sampai kau yang menghapus senyum di wajahnya karena kau mempermainkannya," ucap Rexa.

"Mengapa mommy seserius ini?" tanya Knox.

"Tentu saja mommy akan serius karena mommy mengenal Apple tak seperti kekasihmu yang sebelum-sebelumnya itu. Jangan merusaknya, oke?" ucap Rexa.

Knox tertawa pelan.

"Oke oke," sahut Knox tersenyum dan mencium kedua pipinya.

"Bye, Mom. Good night. I love you," ucap Knox.

"I love you too, Son. Hati-hatilah di jalan," sahut Rexa.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***