Janji semu

Didalam sebuah kamar sedang terjadi pergulatan di atas ranjang terlihat sang wanita menjerit nikmat di bawah kukungan seorang pria, keduanya hanyut dalam aktivitas ranjang yang panas tersebut.

Tak peduli dengan keadaan dan kondisi yang akan di hadapi kelak, sang pria bergerak bebas di atas tubuh wanita itu. Mencari kenikmatan yang tiada Tara, berkali-kali laki-laki tersebut membawa sang wanita terbang ke langit ke tujuh menikmati indahnya surga dunia.

Hingga keduanya terkulai lemas setelah mendapatkan pelepasan masing-masing.

Tubuh kekar itu langsung turun dari atas tubuh sang wanita, pergi memasuki kamar mandi membersihkan tubuhnya dari sisa percintaan panas mereka.

Sedangkan sang wanita terbaring lelah di atas ranjang masih menikmati sisa-sisa kenikmatan yang ia dapatkan.

Wanita itu adalah Tari kekasih Arya yang kabur sebelum hari pernikahan dilaksanakan. Tari tersenyum bahagia karena akhirnya bisa bersama dengan laki-laki yang ia cintai. Selama ini ia harus bersabar karena sang pujaan hati, menikah dengan seorang anak pengusaha kaya akibat perjodohan orang tua.

Selama ini tidak ada orang yang mengetahui hubungan keduanya karena selama pacaran sang kekasih tidak ingin publik mengetahui hubungan mereka, hingga kekasihnya menikahi perempuan lain hubungan mereka berakhir karena sang kekasih memutuskan Tari secara sepihak.

Tari yang merasa sakit hati dan terhina, karena sang kekasih lebih memilih wanita kaya di banding dirinya, bertekad akan membuat sang kekasih menyesal. Tari mulai mendekati Arya yang merupakan sahabat dari kekasihnya itu. Tari akan memanfaatkan Arya agar bisa kembali bersama dengan laki-laki yang ia cintai.

Terbukti setelah 3 tahun menjalin cinta dengan Arya, laki-laki itu meminang dirinya untuk di jadikan istri.

Sesungguhnya Tari sudah mulai menerima Arya dan akan belajar melupakan cintanya pada sang kekasih dengan menjadi istri Arya. Ketulusan, perhatian, cinta dan kasih sayang yang Arya berikan mampu perlahan mengobati rasa sakit atas luka yang di goreskan oleh Bimo. Terlebih Arya tidak kalah tampan dan kaya, yang tidak jauh berbeda dengan Bimo.

Bahkan Arya dengan bangga memperkenalkan Tari ke publik sebagai kekasihnya akan tetapi ternyata sehari sebelum acara pernikahan terlaksana, Bimo menemui dirinya, mengaku tidak bisa melupakan Tari dan masih memiliki perasaan yang sama seperti dulu. Tari sempat menolak laki-laki masa lalunya itu, tapi Bimo terus meyakinkan Tari agar ikut bersamanya dan akan membuat wanita itu bahagia. Rasa cinta Tari yang belum sepenuhnya hilang perlahan membuat wanita itu goyah dan memilih Bimo.

Flashback

"Ikutlah bersamaku, aku akan membuat kamu bahagia sayang." Pinta Bimo.

"Bersamamu, bagaimana aku akan bahagia kalau hanya di jadikan simpanan yang tidak pernah di perkenalkan kepada dunia. Istrimu akan tetap menjadi nyonya yang akan berdiri di sampingmu mendampingi dirimu sedangkan aku hanya menjadi selinganmu yang datang di saat kamu butuh saja. Aku tidak mau karena ada laki-laki yang ingin menjadikanku ratu." Tolak Tari.

"Dengarkan aku Tari, aku akan menjadikan kamu satu-satunya, tapi kamu harus sabar dulu. Aku akan bercerai dengan istriku, asal kamu mau kembali bersamaku dan meninggalkan Arya. Kamu juga harus tahu sebentar lagi aku akan lebih Kaya dari Arya jika aku sudah mendapatkan sebagian kekayaan istriku. Tapi kamu harus sabar dulu, aku harus bisa meyakinkan istriku agar mau menyerahkan perusahaannya di bawah kepemimpinanku agar kita lebih mudah menggerus hartanya." Janji Bimo yang membuat Tari mulai goyah.

Wanita matre itu mulai bimbang setelah mendengar kekayaan Bimo akan bertambah bahkan melebihi Arya, jika laki-laki itu bisa berhasil merebut harta istrinya. Tari membayangkan akan seperti apa kelak hidupnya jika bersama dengan Bimo, ia akan di limpahi materi dan cinta dari laki-laki itu.

Hingga membuat Tari meringankan langkahnya untuk kabur bersama Bimo yang menjanjikan janji semu yang belum jelas hasil akhirnya dan meninggalkan laki-laki yang pasti akan memberinya kebahagian. Tari tidak memperhitungkan keadaan jika Bimo tidak berhasil dengan rencananya apakah laki-laki itu akan tetap mempertahankan dirinya atau kembali kepada istrinya.

Flashback off

"Sayang aku pulang dulu, kalau ada apa-apa hubungi aku. Istriku sudah menghubungiku. Kamu harus bersabar dulu setelah rencanaku berhasil aku pasti akan mencampakkan wanita itu." Ucap Bimo sebelum pamit, tak lupa laki-laki itu melabuhkan sebuah kecupan di bibir Tari.

"Tari hanya pasrah ketika Bimo tidak bisa ia miliki sepenuhnya. Tapi tari terus menyakinkan dirinya bahwa sebentar lagi Bimo akan mencampakkan wanita itu demi bersama dirinya."

Setelah kepergian Bimo, Tari kini sendiri di dalam apartemen yang kini terasa sepi. Demi bersama dengan Bimo ia harus rela menjadi wanita simpanan terlebih dahulu dengan janji akan di jadikan satu-satunya nanti.

"Kamu pasti kuat, hilangkan rasa sakit dan cemburumu Tari. Ingat Bimo kembali bersama istrinya hanya untuk menjalankan rencananya. Tenang saja Bimo tidak akan mungkin jatuh hati dengan wanita itu. Hanya kamu yang di cintai Bimo." Tari berusaha menyakinkan dirinya.

Sejujurnya wanita itu merasa gelisah, setelah tidak sengaja mendengar Bimo menerima telepon dari sang istri. Tari mendengar Bimo sangat lembut dan penuh dengan kata manis yang di lontarkan pria itu dalam menjawab pertanyaan istrinya, bahkan laki-laki itu langsung pulang setelah di minta sang istri.

...*****...

Sedangkan Dira dan Arya baru sampai di apartemen keduanya langsung masuk ke kamar masing-masing, Arya sedikit terkejut karena Dira yang biasanya banyak bicara dan bertanya kali ini Diam.

"Apa kata-kata tadi membuatnya marah?" Tanya Arya pada dirinya sendiri.

"Arya kenapa kamu jadi bodoh begini, bukannya bagus dia marah atau sakit hati dengan ucapanmu. Semakin dia tersakiti semakin cepat ia menyerah." Ucap Arya. Keesokan harinya seperti biasa Arya dan Dira melakukan aktivitas mereka masing-masing.

Setelah sarapan Arya berangkat ke kantor sedangkan Dira berangkat kuliah seperti biasa. Keduanya sempat terlibat perdebatan saat akan berangkat, dimana Dira yang ingin berangkat bersama dengan suaminya.

"Kak aku ikut mobil kakak ya." Pinta Dira.

"Gak, aku bukan sopir kamu." Jawab Arya jutek.

"Apa salahnya sih kak, lagian kak Arya kan lewat dari kampus Dira kalau mau ke perusahaan."

"Gak sempat, saya ada meeting pagi ini. kalau kamu mau mobil, pakai saja mobilku yang satunya lagi, tunggu sebentar biar saya ambilkan kuncinya." Ucap Arya.

"Jangan kak" Cegah Dira membuat Arya bingung.

"Kenapa?" Tanya Arya.

"Dira gak bisa bawa mobil Kak, jadi percuma Kak Arya minjamin Dira mobil kakak." Ucap Dira.

"Saya heran deh sama kamu Dira, kamu bisanya apa sih. Semua gak bisa, ini itu tidak bisa. Sepertinya kamu gak ada gunanya hidup di dunia ini, lebih baik kamu mati saja dari pada menyusahkan orang lain saja."

Terpopuler

Comments

Sintia Dewi

Sintia Dewi

dasar gk tau diri udh bagus sm arya malah ikut si bimo yg blom jelas dpt perusahan istrinya, y klok dpt klok & ketahuan selingkuh sm lu dpt apa lu tari, palingan lu ngemis2 minta balik lg sm arya & ngarang2 cerita/Grievance/

2025-01-03

0

Sintia Dewi

Sintia Dewi

alah..udh bener lu sama arya tari malah balik ke si bimo yg statusnya udh cerai blom? jngan2 lu hnya pelampiasan aja...nantik lu ganggu2 dh rumah tangga si arya udh di tinggal sm si bimo

2025-01-03

0

Sintia Dewi

Sintia Dewi

gila mulut si arya jahat bgt kata2 mati itu enteng bgt keluarnya...giliran nanti lu ditinggal pergi aja bs2 blingsatan lu apa lg mati bs gila kali lu

2025-01-03

0

lihat semua
Episodes
1 Pengantin wanita kabur
2 Perjanjian pranikah
3 Sah
4 Paris
5 Jalan-jalan
6 Penyakit Dira
7 Pulang
8 Terlambat bangun
9 Belajar masak
10 Makan siang bersama
11 Rencana Arya
12 Pindah
13 Berkunjung ke rumah mertua
14 Jaga Dira untuk kami
15 Janji semu
16 Masa lalu Tari
17 Tidak terkendali
18 Nasehat sahabat
19 Membuka hati
20 Khawatir
21 Perhatian Arya
22 Kencan
23 Terpesona
24 Pergi ke rumah sakit
25 Dokter pengganti
26 Semakin serius
27 Melamun
28 Sudah berapa lama
29 Perdebatan
30 Ceraikan aku
31 Pingsan
32 Manis di bibir
33 Bantu aku masuk ke hatimu
34 Perkataan adalah Doa
35 Mesra
36 Jaga mata jaga hati
37 Bertemu
38 Terlalu manis
39 Asal kamu bahagia
40 Khawatir
41 Mendatangi Bimo
42 Jujur
43 Membongkar
44 Hari bahagia
45 Tatapan maut
46 Kesedihan Dira
47 Perawatan
48 Pakaian Dinas
49 Benih-benih cinta
50 Membaik
51 Tabrakan
52 Kabar buruk
53 Saling mengancam
54 Memilih Diam
55 Tangisan Dira
56 Pesan terakhir
57 Pulang dengan sejuta luka
58 Sandaran ternyaman
59 Bangkit
60 Kembali ceria
61 Berubah
62 Jangan Ganggu Mereka
63 Berhenti Menyalahkan Orang Lain
64 Hadiah
65 Terpesona
66 Aku Mencintaimu
67 Akting
68 Hasutan Tari
69 Berubah
70 Wanita Berkelas
71 Apa Kamu Akan Menceraikannya?
72 Draft
73 Aku Menyesal Menikah denganmu.
74 Diatas Angin
75 Peringatan Keras Istri
76 Rumah Sakit
77 Mengandung
78 Keputusan
79 Menunggu
80 Berjuanglah Demi Anakmu
81 Pulang
82 Bunga dan Dira janjian
83 Hancur
84 Semoga Saja
85 Masa Bodoh
86 Sekali Murahan tetap Murahan
87 Ketahuan
88 Panik
89 Amarah Davina
90 Jangan Mau enaknya saja
91 Melepaskan
92 Kedatangan Tamu
93 Semakin Memanas
94 Jangan Sampai Menyesal
95 Dilema
96 Permintaan
97 Sedikit Egois
98 Amarah Tari
99 Kecewa
100 Permintaan Dira
101 Tidak Terpengaruh
102 Fatamorgana
103 Jatuh Terlalu Dalam
104 Kembar
105 Semuanya Sudah Hancur
106 Bahagiakan Dia
107 Mulai Terungkap
108 Fakta yang Sangat Mengejutkan
109 Membaik
110 Liburan
111 Bintang Jatuh
112 Permainan Sudah dimulai
113 Diambang Kehancuran
114 Draft
115 Hidup Hina Sebagai Narapidana
116 Ketakutan Tari
117 Gugup
118 Arya Mengetahui Semuanya.
119 Detik-detik Kehancuran Tari
120 Menguping
121 Tidak Berkutik
122 Dira Mengetahui Semuanya
123 Kambuh
124 Ungkapan Cinta Arya
125 Ketakutan Arya
126 Bidadari Tak Bersayap
127 Perbincangan Tiga Sahabat
128 Sebelas Dua Belas
129 Suami Siaga
130 Bucinnya Arya
131 Curahan Hati Arya
132 Penantian yang tidak sia-sia
133 Bunga Melahirkan
134 Perioritas Utama
135 Kamu Pasti Kuat
136 Wanita Seutuhnya
137 Anugerah
138 Menjenguk
139 Jalan Pagi
140 Surat Wasiat
141 Arya Marah
142 Panik
143 Draft
144 Operasi
145 Bayi Kembar
146 Hancur dan Terpuruk
147 Koma
148 Nasehat Davina
149 Si kembar sudah boleh di bawa pulang
150 Harapan
151 Tari dan Penyesalannya
152 Ancaman Arya
153 Berjuang sekali lagi
154 Semangat Dari semua orang
155 Memasuki Ruang Operasi
156 Operasi Berhasil
157 Membuka Mata
158 Pertemuan Ibu dan Anak
159 Penantian berujung bahagia
160 Kehidupan Bahagia Dira
161 Vitamin
162 Bertemu kembali
163 End
Episodes

Updated 163 Episodes

1
Pengantin wanita kabur
2
Perjanjian pranikah
3
Sah
4
Paris
5
Jalan-jalan
6
Penyakit Dira
7
Pulang
8
Terlambat bangun
9
Belajar masak
10
Makan siang bersama
11
Rencana Arya
12
Pindah
13
Berkunjung ke rumah mertua
14
Jaga Dira untuk kami
15
Janji semu
16
Masa lalu Tari
17
Tidak terkendali
18
Nasehat sahabat
19
Membuka hati
20
Khawatir
21
Perhatian Arya
22
Kencan
23
Terpesona
24
Pergi ke rumah sakit
25
Dokter pengganti
26
Semakin serius
27
Melamun
28
Sudah berapa lama
29
Perdebatan
30
Ceraikan aku
31
Pingsan
32
Manis di bibir
33
Bantu aku masuk ke hatimu
34
Perkataan adalah Doa
35
Mesra
36
Jaga mata jaga hati
37
Bertemu
38
Terlalu manis
39
Asal kamu bahagia
40
Khawatir
41
Mendatangi Bimo
42
Jujur
43
Membongkar
44
Hari bahagia
45
Tatapan maut
46
Kesedihan Dira
47
Perawatan
48
Pakaian Dinas
49
Benih-benih cinta
50
Membaik
51
Tabrakan
52
Kabar buruk
53
Saling mengancam
54
Memilih Diam
55
Tangisan Dira
56
Pesan terakhir
57
Pulang dengan sejuta luka
58
Sandaran ternyaman
59
Bangkit
60
Kembali ceria
61
Berubah
62
Jangan Ganggu Mereka
63
Berhenti Menyalahkan Orang Lain
64
Hadiah
65
Terpesona
66
Aku Mencintaimu
67
Akting
68
Hasutan Tari
69
Berubah
70
Wanita Berkelas
71
Apa Kamu Akan Menceraikannya?
72
Draft
73
Aku Menyesal Menikah denganmu.
74
Diatas Angin
75
Peringatan Keras Istri
76
Rumah Sakit
77
Mengandung
78
Keputusan
79
Menunggu
80
Berjuanglah Demi Anakmu
81
Pulang
82
Bunga dan Dira janjian
83
Hancur
84
Semoga Saja
85
Masa Bodoh
86
Sekali Murahan tetap Murahan
87
Ketahuan
88
Panik
89
Amarah Davina
90
Jangan Mau enaknya saja
91
Melepaskan
92
Kedatangan Tamu
93
Semakin Memanas
94
Jangan Sampai Menyesal
95
Dilema
96
Permintaan
97
Sedikit Egois
98
Amarah Tari
99
Kecewa
100
Permintaan Dira
101
Tidak Terpengaruh
102
Fatamorgana
103
Jatuh Terlalu Dalam
104
Kembar
105
Semuanya Sudah Hancur
106
Bahagiakan Dia
107
Mulai Terungkap
108
Fakta yang Sangat Mengejutkan
109
Membaik
110
Liburan
111
Bintang Jatuh
112
Permainan Sudah dimulai
113
Diambang Kehancuran
114
Draft
115
Hidup Hina Sebagai Narapidana
116
Ketakutan Tari
117
Gugup
118
Arya Mengetahui Semuanya.
119
Detik-detik Kehancuran Tari
120
Menguping
121
Tidak Berkutik
122
Dira Mengetahui Semuanya
123
Kambuh
124
Ungkapan Cinta Arya
125
Ketakutan Arya
126
Bidadari Tak Bersayap
127
Perbincangan Tiga Sahabat
128
Sebelas Dua Belas
129
Suami Siaga
130
Bucinnya Arya
131
Curahan Hati Arya
132
Penantian yang tidak sia-sia
133
Bunga Melahirkan
134
Perioritas Utama
135
Kamu Pasti Kuat
136
Wanita Seutuhnya
137
Anugerah
138
Menjenguk
139
Jalan Pagi
140
Surat Wasiat
141
Arya Marah
142
Panik
143
Draft
144
Operasi
145
Bayi Kembar
146
Hancur dan Terpuruk
147
Koma
148
Nasehat Davina
149
Si kembar sudah boleh di bawa pulang
150
Harapan
151
Tari dan Penyesalannya
152
Ancaman Arya
153
Berjuang sekali lagi
154
Semangat Dari semua orang
155
Memasuki Ruang Operasi
156
Operasi Berhasil
157
Membuka Mata
158
Pertemuan Ibu dan Anak
159
Penantian berujung bahagia
160
Kehidupan Bahagia Dira
161
Vitamin
162
Bertemu kembali
163
End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!