Perjanjian pranikah

Walau malam sudah larut tapi keempat manusia yang sedang ada diruang tamu itu masih serius dalam pembicaraan mereka, terlihat Hendra masih menyakinkan Dewa agar menyetujui permintaannya.Dari arah tangga terdengar suara gadis cantik memanggil kedua orang tuanya.

"Pa ma ada tamu ya, siapa?" Tanya Dira.

Gadis cantik itu menuruni tangga dan mendatangi ke empat orang tersebut, tadinya ia berniat mengambil minum gadis itu ternyata kehausan membuat ia terbangun dari tidurnya.

" Halo Tante Davina hali om Hendra." Sapa Dira sembari menyalami tangan orang tua dari pujaan hatinya.

"Halo juga sayang, bagaimana kabar kamu? Aduh kamu semakin cantik saja deh." Puji Davina, sedangkan Hendra hanya memberikan senyuman kepada gadis yang sebentar lagi akan menjadi menantunya itu.

"Akh Tante bisa saja mujinya, kabar aku baik Tante." Balas Dira.

"Sayang kenapa kamu turun, apa suara kami mengganggu tidurmu?" Tanya Davina takut putrinya terganggu.

"Gak ma, Dira hanya ingin mengambil minum karena haus." Jawab Dira.

"Wa, bagaimana kamu setuju kan? Tolong kami Dewa, aku janji akan menjaga Dira dan membuat ia bahagia." Lagi-lagi Hendra tidak menyerah meyakinkan sahabatnya.

"Apa kamu yakin putramu bisa melupakan kekasihnya itu dan menerima putriku?" Tanya Dewa.

Sedangkan Dira merasa bingung dengan pembicaraan tersebut, ia tidak paham maksud dari kata-kata kedua laki-laki tersebut.

"Emangnya Dira kenapa pa?" Tanya Dira penasaran.

Davina langsung mendekati Dira, menggenggam tangan gadis tersebut dan memulai memberitahu maksud mereka kepada Dira.

"Apa? Kenapa bisa tan, bukannya kak Arya dan kak Tari sudah lama pacaran." Sela Dira memotong cerita Davina.

"Kami juga tidak menyangka Tari Setega itu sayang, apa kamu mau menjadi istri Arya mengantikan Tari?" Tanya Davina langsung.

"Istri.... a a aaku jadi istri kak Arya." Ucap Dira tergagap.

Gadis itu masih syok dengan cerita kaburnya calon istri Arya kini gadis itu lebih syok karena orang tua Arya memintanya menjadi menantu mereka. Selama ini ia hanya bisa berkhayal menjadi istri dari Arya laki-laki yang sangat ia cintai, walau ia mencintai dalam diam.

"Tapi bagaimana jika kak Tari kembali?" Tanya Dira ragu.

"Walau Tari kembali kamu tetap menjadi istri Arya, karena ia sendiri yang membuang Arya. Jadi kamu tidak perlu khawatir karena secara hukum dan agama kamu akan menjadi istri Arya. Kamu mau menikah dengan putra om nak?" Ucap Hendra menyakinkan Dira.

Tampak Dira berpikir sebentar ada rasa ragu karena pernikahan ini terjadi bukan karena cinta tapi karena terpaksa, walau ia mencintai calon suaminya itu tapi Arya hanya menganggapnya adik.

Disisi lain Dira juga ingin mewujudkan mimpinya menjadi istri dari Arya Seno Nugroho laki-laki yang menjadi pemilik hatinya.

Dira menyakinkan dirinya, bahwa ia bisa membuat Arya jatuh hati kepadanya, Dira percaya cinta itu akan tumbuh dengan seiring berjalannya waktu dan intensitas pertemuan diantara mereka akan membuat benih-benih cinta itu tumbuh.

"Dira mau jadi istrinya kak Arya om." Jawab Dira dengan wajah yang sudah merona.

Semuanya terkejut tak menyangka gadis itu menerima lamaran dadakan tersebut dengan cepat tanpa ada keraguan seperti yang di rasakan kedua orangtuanya.

"Alhamdulillah, terima kasih ya Allah." Ucap Davina langsung memeluk calon menantunya.

"Kamu yakin sayang?" Tanya Citra.

"Yakin ma." Jawab Dira tersenyum.

"Kalau begitu besok kalian akan menikah, tidak usah memikirkan masalah baju dan yang lainnya, biar kami yang mengurusnya." Ucap Hendra lega karena akhirnya mereka menemukan pengganti Tari.

Hendra dan Davina sudah menyukai Dira dari dulu, pernah terpikir mereka akan menjodohkan Arya dan Dira, tapi putra mereka menolak dengan tegas karena sudah memiliki tambatan hati. Ternyata Tuhan punya cara sendiri memjadikan Dira menjadi menantu mereka.

"Tunggu dulu, aku ingin Arya dan Dira membuat surat perjanjian pranikah. Aku tidak ingin anakku di rugikan di masa yang akan datang, mengingat putramu bisa saja kembali kepada kekasihnya jika perempuan itu kembali. Aku ingin kamu mengikat putramu agar tidak bisa mempermainkan putriku di kemudian hari." Ucap Dewa dengan tegas.

"Pa, kenapa harus pakai perjanjian pranikah segala. Aku tidak setuju." Dira mengeluarkan pendapatnya.

"Papa hanya ingin yang terbaik untuk kamu nak, papa tidak ingin kamu di campakkan kalau sudah tidak di butuhkan lagi." Dewa mencoba memberi penjelasan pada putrinya.

"Om setuju dengan papa kamu nak, semua demi kebaikan kamu. Kita tidak tahu apa yang terjadi ke depannya. Jadi kamu ada pegangan sehingga pasangan kamu tidak bisa macam-macam." Tutur Hendra.

Surat perjanjian sudah selesai di tulis, akhirnya Dira menurut dan menyetujui adanya perjanjian pranikah tersebut. Kini Dira telah menandatangani surat tersebut,kemudian orang tua Ardy membawa surat perjanjian pranikah itu untuk di tandatangani Ardy.

...*****...

"Aku gak mau tanda tangan pa, kenapa harus pakai perjanjian segala. Lebih baik pernikahan ini batal aku gak bisa nikah dengan Dira. Gadis manja, yang hanya berlindung dibelakang orang tuanya saja." Tolak Ardy setelah membaca surat perjanjian pranikah tersebut.

Ardy tidak setuju dengan isi surat perjanjian tersebut dimana hanya memberatkan dirinya saja, hanya Dira yang akan menjadi istri satu-satunya dan jika Ardy ketahuan mempunyai hubungan terlarang dengan wanita lain, maka seluruh harta kedua orang tuanya akan di kepada Dira dan panti asuhan. Begitulah kira-kira isi perjanjian pra nikah mereka.

"Tanda tangan atau kamu kehilangan semuanya. Apa kamu masih berniat menerima kembali gadis gila itu. Ingat baik-baik nak, suatu hari nanti kamu akan berterima kasih kepada papa dan mama karena sudah menjadikan Dira menjadi istrimu." Ucap Hendra.

Dengan terpaksa Arya menandatangani surat perjanjian tersebut, dan segera pergi ke kamarnya.

"Sialan, kenapa jadi begini. Besok aku akan menikahi gadis manja itu, rasanya aku ingin waktu berhenti saja. Tari kenapa kamu meninggalkan aku dimana kamu sayang, kembalilah."

Keesokan harinya baik dari pihak Arya maupun Dira terlihat sangat sibuk, di. dalam kamar sebuah hotel kini Dira sedang di rias, calon mama mertuanya sudah mempersiapkan apa yang ia perlukan.

Kini gadis cantik kesayangan kedua orangtuanya itu telah selesai di rias, rasa kagum terdengar kala sang MUA memuji pengantin yang ada di hadapannya.

"Aduh, cantik sekali pengantinku.Gak perlu dempul sana sini, karena sudah cantik alami. Eke senang dapat pengantin cantik begini." Ucap pria yang terlihat kemayu itu.

Dira hanya tersenyum mendengar ucapan sang MUA, karena sebenarnya ia sedang khawatir dan gugup. Bagaimanapun pernikahannya terlalu mendadak membuat Dira khawatir dan takut, apakah suaminya akan bisa menerima dirinya. Tapi ia meyakinkan dirinya bahwa semuanya akan berjalan dengan lancar, hingga lamunannya terhenti saat sang mama mendatanginya.

"Sudah siap, ayo akadnya akan segera di mulai." Ucap Cinta pada putrinya.

Terpopuler

Comments

мєσωzα

мєσωzα

bagus nih.. jadi arya gak bisa macam-macam 👍🏼

2023-03-11

0

мєσωzα

мєσωzα

kayanya ni harusnya citra ya thor? mamanya dira kan(

2023-03-11

0

Suherni 123

Suherni 123

namanya Ardi apa arya sih

2023-02-10

1

lihat semua
Episodes
1 Pengantin wanita kabur
2 Perjanjian pranikah
3 Sah
4 Paris
5 Jalan-jalan
6 Penyakit Dira
7 Pulang
8 Terlambat bangun
9 Belajar masak
10 Makan siang bersama
11 Rencana Arya
12 Pindah
13 Berkunjung ke rumah mertua
14 Jaga Dira untuk kami
15 Janji semu
16 Masa lalu Tari
17 Tidak terkendali
18 Nasehat sahabat
19 Membuka hati
20 Khawatir
21 Perhatian Arya
22 Kencan
23 Terpesona
24 Pergi ke rumah sakit
25 Dokter pengganti
26 Semakin serius
27 Melamun
28 Sudah berapa lama
29 Perdebatan
30 Ceraikan aku
31 Pingsan
32 Manis di bibir
33 Bantu aku masuk ke hatimu
34 Perkataan adalah Doa
35 Mesra
36 Jaga mata jaga hati
37 Bertemu
38 Terlalu manis
39 Asal kamu bahagia
40 Khawatir
41 Mendatangi Bimo
42 Jujur
43 Membongkar
44 Hari bahagia
45 Tatapan maut
46 Kesedihan Dira
47 Perawatan
48 Pakaian Dinas
49 Benih-benih cinta
50 Membaik
51 Tabrakan
52 Kabar buruk
53 Saling mengancam
54 Memilih Diam
55 Tangisan Dira
56 Pesan terakhir
57 Pulang dengan sejuta luka
58 Sandaran ternyaman
59 Bangkit
60 Kembali ceria
61 Berubah
62 Jangan Ganggu Mereka
63 Berhenti Menyalahkan Orang Lain
64 Hadiah
65 Terpesona
66 Aku Mencintaimu
67 Akting
68 Hasutan Tari
69 Berubah
70 Wanita Berkelas
71 Apa Kamu Akan Menceraikannya?
72 Draft
73 Aku Menyesal Menikah denganmu.
74 Diatas Angin
75 Peringatan Keras Istri
76 Rumah Sakit
77 Mengandung
78 Keputusan
79 Menunggu
80 Berjuanglah Demi Anakmu
81 Pulang
82 Bunga dan Dira janjian
83 Hancur
84 Semoga Saja
85 Masa Bodoh
86 Sekali Murahan tetap Murahan
87 Ketahuan
88 Panik
89 Amarah Davina
90 Jangan Mau enaknya saja
91 Melepaskan
92 Kedatangan Tamu
93 Semakin Memanas
94 Jangan Sampai Menyesal
95 Dilema
96 Permintaan
97 Sedikit Egois
98 Amarah Tari
99 Kecewa
100 Permintaan Dira
101 Tidak Terpengaruh
102 Fatamorgana
103 Jatuh Terlalu Dalam
104 Kembar
105 Semuanya Sudah Hancur
106 Bahagiakan Dia
107 Mulai Terungkap
108 Fakta yang Sangat Mengejutkan
109 Membaik
110 Liburan
111 Bintang Jatuh
112 Permainan Sudah dimulai
113 Diambang Kehancuran
114 Draft
115 Hidup Hina Sebagai Narapidana
116 Ketakutan Tari
117 Gugup
118 Arya Mengetahui Semuanya.
119 Detik-detik Kehancuran Tari
120 Menguping
121 Tidak Berkutik
122 Dira Mengetahui Semuanya
123 Kambuh
124 Ungkapan Cinta Arya
125 Ketakutan Arya
126 Bidadari Tak Bersayap
127 Perbincangan Tiga Sahabat
128 Sebelas Dua Belas
129 Suami Siaga
130 Bucinnya Arya
131 Curahan Hati Arya
132 Penantian yang tidak sia-sia
133 Bunga Melahirkan
134 Perioritas Utama
135 Kamu Pasti Kuat
136 Wanita Seutuhnya
137 Anugerah
138 Menjenguk
139 Jalan Pagi
140 Surat Wasiat
141 Arya Marah
142 Panik
143 Draft
144 Operasi
145 Bayi Kembar
146 Hancur dan Terpuruk
147 Koma
148 Nasehat Davina
149 Si kembar sudah boleh di bawa pulang
150 Harapan
151 Tari dan Penyesalannya
152 Ancaman Arya
153 Berjuang sekali lagi
154 Semangat Dari semua orang
155 Memasuki Ruang Operasi
156 Operasi Berhasil
157 Membuka Mata
158 Pertemuan Ibu dan Anak
159 Penantian berujung bahagia
160 Kehidupan Bahagia Dira
161 Vitamin
162 Bertemu kembali
163 End
Episodes

Updated 163 Episodes

1
Pengantin wanita kabur
2
Perjanjian pranikah
3
Sah
4
Paris
5
Jalan-jalan
6
Penyakit Dira
7
Pulang
8
Terlambat bangun
9
Belajar masak
10
Makan siang bersama
11
Rencana Arya
12
Pindah
13
Berkunjung ke rumah mertua
14
Jaga Dira untuk kami
15
Janji semu
16
Masa lalu Tari
17
Tidak terkendali
18
Nasehat sahabat
19
Membuka hati
20
Khawatir
21
Perhatian Arya
22
Kencan
23
Terpesona
24
Pergi ke rumah sakit
25
Dokter pengganti
26
Semakin serius
27
Melamun
28
Sudah berapa lama
29
Perdebatan
30
Ceraikan aku
31
Pingsan
32
Manis di bibir
33
Bantu aku masuk ke hatimu
34
Perkataan adalah Doa
35
Mesra
36
Jaga mata jaga hati
37
Bertemu
38
Terlalu manis
39
Asal kamu bahagia
40
Khawatir
41
Mendatangi Bimo
42
Jujur
43
Membongkar
44
Hari bahagia
45
Tatapan maut
46
Kesedihan Dira
47
Perawatan
48
Pakaian Dinas
49
Benih-benih cinta
50
Membaik
51
Tabrakan
52
Kabar buruk
53
Saling mengancam
54
Memilih Diam
55
Tangisan Dira
56
Pesan terakhir
57
Pulang dengan sejuta luka
58
Sandaran ternyaman
59
Bangkit
60
Kembali ceria
61
Berubah
62
Jangan Ganggu Mereka
63
Berhenti Menyalahkan Orang Lain
64
Hadiah
65
Terpesona
66
Aku Mencintaimu
67
Akting
68
Hasutan Tari
69
Berubah
70
Wanita Berkelas
71
Apa Kamu Akan Menceraikannya?
72
Draft
73
Aku Menyesal Menikah denganmu.
74
Diatas Angin
75
Peringatan Keras Istri
76
Rumah Sakit
77
Mengandung
78
Keputusan
79
Menunggu
80
Berjuanglah Demi Anakmu
81
Pulang
82
Bunga dan Dira janjian
83
Hancur
84
Semoga Saja
85
Masa Bodoh
86
Sekali Murahan tetap Murahan
87
Ketahuan
88
Panik
89
Amarah Davina
90
Jangan Mau enaknya saja
91
Melepaskan
92
Kedatangan Tamu
93
Semakin Memanas
94
Jangan Sampai Menyesal
95
Dilema
96
Permintaan
97
Sedikit Egois
98
Amarah Tari
99
Kecewa
100
Permintaan Dira
101
Tidak Terpengaruh
102
Fatamorgana
103
Jatuh Terlalu Dalam
104
Kembar
105
Semuanya Sudah Hancur
106
Bahagiakan Dia
107
Mulai Terungkap
108
Fakta yang Sangat Mengejutkan
109
Membaik
110
Liburan
111
Bintang Jatuh
112
Permainan Sudah dimulai
113
Diambang Kehancuran
114
Draft
115
Hidup Hina Sebagai Narapidana
116
Ketakutan Tari
117
Gugup
118
Arya Mengetahui Semuanya.
119
Detik-detik Kehancuran Tari
120
Menguping
121
Tidak Berkutik
122
Dira Mengetahui Semuanya
123
Kambuh
124
Ungkapan Cinta Arya
125
Ketakutan Arya
126
Bidadari Tak Bersayap
127
Perbincangan Tiga Sahabat
128
Sebelas Dua Belas
129
Suami Siaga
130
Bucinnya Arya
131
Curahan Hati Arya
132
Penantian yang tidak sia-sia
133
Bunga Melahirkan
134
Perioritas Utama
135
Kamu Pasti Kuat
136
Wanita Seutuhnya
137
Anugerah
138
Menjenguk
139
Jalan Pagi
140
Surat Wasiat
141
Arya Marah
142
Panik
143
Draft
144
Operasi
145
Bayi Kembar
146
Hancur dan Terpuruk
147
Koma
148
Nasehat Davina
149
Si kembar sudah boleh di bawa pulang
150
Harapan
151
Tari dan Penyesalannya
152
Ancaman Arya
153
Berjuang sekali lagi
154
Semangat Dari semua orang
155
Memasuki Ruang Operasi
156
Operasi Berhasil
157
Membuka Mata
158
Pertemuan Ibu dan Anak
159
Penantian berujung bahagia
160
Kehidupan Bahagia Dira
161
Vitamin
162
Bertemu kembali
163
End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!