Kemudian mereka melihat seseorang sedang berkuda menuju ke arah mereka, seorang pria paruh baya yang datang dari arah yang berlawanan.
“Syukurlah bisa menemukan anda semua disini. Kami pikir anda tersesat karena sudah lama masuk ke hutan dan belum juga kembali.”
“Anda –“
“Saya Bagus, penjaga vila Pak Menteri. Saya hafal betul seluk beluk hutan ini. Jadi Pak Menteri meminta saya untuk menjemput anda di dalam hutan.”
Mereka akhirnya bisa tiba di vila dengan selamat sebelum malam. Tim medis yang didatangkan Pak Menteri sudah siap mengobati luka Kinan, Joko dan Ray.
“Saya sangat menyesal dengan kejadian hari ini. Saya berjanji akan menyelidiki ini sampai tuntas. Saya akan mencari tahu pelakunya.” Pak Menteri sangat menyesali apa yang terjadi pada Ray, Kinan dan Joko.
“Terima kasih, Pak.” Ray menyambut baik niat Pak Menteri untuk membantunya mencari si pelaku.
“Saya benar-benar merasa lega anda semua bisa kembali dalam keadaan selamat.”
Kinan tidak memperhatikan perkataan Pak Menteri dengan benar. Matanya sibuk menyisir seluruh ruangan, mencari sosok Evan. Ia baru menyadari bahwa ia tidak melihat Evan saat bersiap-siap masuk ke hutan tadi. Dan saat berperang melawan penjahat di dalam hutan tadi, ia yakin melihat sekitar tujuh orang yang datang menyerang. Tapi setelah beradu tangkas dengan mereka, ia hanya melihat empat orang yang tersisa. Dua tewas karena pahanya dan dua tewas karena panah dari orang tak dikenal.
"Kemana perginya tiga penjahat yang lain? Apakah Evan membantunya menghabisi tiga penjahat yang lain? Atau justru Evanlah yang membunuh dua orang penjahat yang seharusnya masih hidup tadi?Lalu kemana perginya pria yang kakinya terkena panah Kinan tadi?" Banyak pertanyaan bermunculan di benak Kinan.
“Maaf, Pak Menteri, apakah anda melihat Tuan Evan?” tanya Kinan menyela pembicaraan Pak Menteri tiba-tiba.
“Apa anda mencari saya, Nona?” Evan tiba-tiba saja muncul menuruni tangga.
“Tuan Evan cemas menunggu kabar kalian di kamarnya sejak tadi,” Jelas Bu Menteri yang datang membawakan minuman untuk Kinan
Kinan mulai ragu apakah kecurigaannya terhadap Evan terlalu berlebihan? Pria itu bahkan ada di kamarnya dari tadi . Bagaimana mungkin Kinan bisa berfikir bahwa ia juga masuk ke hutan.
“Tidak, saya hanya penasaran karena tidak ada yang membawakan saya teh melati cengkeh di saat seperti ini.”
Evan tertawa, “Maaf saya melewatkannya, Nona.”
Ray paham jika Kinan menanyakan keberadaan Evan untuk menepis kecurigaannya. Tapi secangkir teh melati dan cengkeh? Kinan sungguh berlebihan dan Ray tidak menyukainya.
Kinan mengamati Evan yang berjalan membelakanginya mendekati meja tempat meracik minuman. Meskipun terlihat samar, tapi Kinan yakin bahwa kaki kiri Ray pincang.
***
Keesokan paginya Kinan berniat untuk kembali ke hutan. Ia masih sangat penasaran. Ada banyak tanda tanya yang belum terjawab.
“Kinan jangan bertindak gegabah. Kita tidak tahu apakah gerombolan penjahat itu sudah benar-benar pergi semua dari hutan. Bagaimana jika masih ada yang tertinggal dan malah melukaimu?” Ray berusaha keras mencegah niat Kinan untuk kembali ke hutan.
“Justru itu, aku berharap mereka masih ada yang tersisa jadi aku bisa menanyainya tentang orang yang menyuruh mereka membunuhku.” Kinan bersikeras
“Tuan, anda tidak perlu khawatir. Saya akan menjaga Ndoro baik-baik.” kata Joko sopan
Sementara itu Kinan sudah naik ke atas kudanya, siap kembali ke dalam hutan. Ray melihat Kinan dengan gagah memegang kendali atas kudanya, menari bebas di atas pelana seakan seluruh dunia tunduk di dalam genggamannya.
Joko hendak naik ke atas kudanya untuk menyusul Kinan, tapi tiba-tiba saja Kinan berteriak karena kudanya hilang kendali.
“Sial!” Ray mendorong tubuh Joko menjauh lalu segera menunggangi kuda yang akan dinaiki Joko, untuk mengejar Kinan.
Ray memacu laju kudanya untuk mensejajari kuda Kinan yang seperti kesurupan
“Kinan lompat!” Ray terus mendekati kuda yang berlari semakin kencang dan tak terkendali itu.
Kinan mengerti betul apa yang harus dilakukan. Saat Ray berhasil mensejajarkan posisi kedua kuda, Kinan segera melompat ke kuda Ray. Mereka berdua selamat.
“Apa kau baik-baik saja?” tanya Ray khawatir
Kinan mengangguk lalu melingkarkan kedua tangannya erat ke perut Ray yang masih menunggangi kudanya kembali ke tempat semula.
“Rosaline, apa kau baik-baik saja?” semua orang bertanya bergantian karena khawatir
Kinan mengangguk, “Saya baik-baik saja, untung suami saya sigap menyelamatkan saya.”
Ray memilih untuk segera membawa Kinan ke kamar daripada menjawab pertanyaan orang-orang.
***
“Ada yang aneh dengan kuda itu, ia tiba-tiba saja hilang kendali dan mengamuk ketika saya memukulnya.”
“Apa kau mencurigai sesuatu?” tanya Ray memastikan
“Kurasa seseorang sengaja memasukkan obat untuk mempengaruhi kuda itu. Tapi siapa yang tahu bahwa aku akan menaiki kuda itu. Lalu untuk apa ia melakukan itu padaku?”
“Beristirahatlah Kinan, aku akan meminta Edward menyelidiki ini semua.”
***
Ray menghubungi Edward melalui sambungan telepon saat Kinan tengah mandi sebelum menghadiri jamuan makan malam yang diadakan Pak Menteri.
“Oh ya, Ed. Apa kau sudah mendapat kabar terbaru tentang kasus pencurian di apartemen dan perumahan beberapa waktu yang lalu?”
“Sudah Tuan, salah satu tersangka akhirnya mengaku bahwa mereka bekerja untuk Alaska Group.”
“Apa?! Jadi Alaska benar terlibat dalam kasus ini?”
“Begitulah, Tuan. Sepertinya hanya persaingan bisnis biasa.”
“Pemilik Alaska Group sedang ada disini jadi aku akan coba untuk mencari tahu."
"Pemilik?"
"Iya, Ed. Evan Jackson, putra pemilik Alaska Group."
"Saya kira Tuan Adam -"
"Aku sempat berfikir yang sama tapi sepertinya kita salah. Dan satu lagi, Ed.” Ray menceritakan kejadian yang dialaminya dan Kinan hari ini. “Aku ingin kau juga menyelidinya.”
“Apa ini ada hubungannya juga dengan kejadian kemarian, Tuan?”
“Entahlah, kurasa begitu. Aku tidak akan terlalu terkejut jika sasarannya adalah aku. Tapi kedua kejadian ini lagi-lagi seakan sengaja ditujukan ke Kinan. Aku sangat penasaran siapa orang yang begitu ingin mencelakai Kinan.”
“Baik, Tuan. Saya akan segera mencari tahu.”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments