Kinan melihat seseorang mengenakan pakaian serba hitam, topi dan penutup wajah tengah berdiri di barisan paling belakang penonton dan mengarahkan pistol ke arahnya dan Ray.
Setelah yakin betul dengan penglihatannya, dengan secepat kilat, Kinan meraih panah yang digantung di dinding panggung, lalu menembakkannya ke arah pistol yang dipegang orang itu. Tembakannya sembilan puluh sembilan persen tepat mengenai pistol sehingga pistol itu tertancap di dinding di belakang si pemegang pistol.
Sadar bahwa aksinya diketahui, pelaku segera berlari meninggalkan kerumunan penonton yang mulai histeris dan kacau balau. Kinan segera mengambil alih mikrofon lalu berusaha menenangkan para tamu yang panik dan ketakutan.
"Mohon perhatian, harap tenang! Ini bukan sesuatu yang perlu ditakutkan. Kami sengaja mendesain untuk memberikan kejutan kecil untuk anda semua, para hadirin yang kami hormati."
Kinan mengatur nafasnya, "Setelah apa yang kami alami belakangan ini, ingin rasanya kami menunjukkan dengan lebih gambalng tentang penemuan baru kami ini agar dapat membawa kembali rasa aman dan percaya anda kepada kami. Namun, karena ini adalah sistem yang sangat rumit dan terlindungi, maka kami berusaha mencari cara lain untuk menunjukkannya kepada anda. Yah, seperti yang baru saja anda lihat. Arrow adalah sebuah sistem yang akan melindungi anda tepat sasaran. Sistem kami tidak melukai yang tidak perlu jadi Arrow akan mendeteksi peretasan dan segera membuat pengaman ganda yang akan menyamarkan sandi utama sehingga dengan sendirinya akan mengusir si peretas, seperti model kami tadi."
Banyak suara oh dan kagum yang mulai berdengung disana.
Kinan melanjutkan, "Karena itulah kenapa kami menamai sistem baru kami dengan istilah Arrow."
Tepuk tangan riuh membanjiri Ballroom. Kinan berhasil mengubah keadaan. Ia berhasil memenangkan perang hari itu.
***
"Ray, tolong periksa semua cctv, pastikan kita tidak kehilangan pelaku. Aku yakin orang itu bisa memberiku petunjuk."
Ray berusaha menenangkan Kinan yang terlihat sangat panik. Wajahnya pucat dan tubuhnya gemetar. Ray hampir tidak percaya, Kinan mampu berpidato sehebat itu dengan kondisi seperti sekarang.
"Kinan, tenangkan dirimu! Edward sedang mengejar si pelaku. Jadi jangan takut!"
"Aku yakin orang itu mengincarku. Aku melihat dengan jelas arah tembakannya. Siapa dia sebenarnya? Kenapa aku? Aku yakin, Ray. Ini pasti ada kaitannya dengan Patih."
"Kinan, apa kau tidak berfikir terlalu jauh? Bisa saja itu orang yang sengaja meneror kita karena merasa gagal mengintimidasi kita dengan kejadian-kejadian sebelumnya?"
"Tentu. Dia ingin membunuhku agar semua orang melihat betapa mengerikannya Terra Kota. Dengan begitu kau akan mengalami dua kekalahan sekaligus, kahilangan Terra Kota dan aku." Kinan menatap Ray, "Lalu menurutmu, siapa yang paling diuntungkan?"
Ray tampak berfikir keras, menimbang semua kemungkinan, lalu menatap Kinan, "Ada banyak orang, Kinan. Jangan terlalu yakin dulu. Kita harus mempersempit kemungkinannya."
Kinan mendengus kesal, ia meninggalkan Ray, masuk ke mobil. Ray pun segera mengikuti Kinan.
"Kinan, bagaimanapun, aku berterima kasih padamu. Acara hari ini bisa berjalan lancar berkatmu. Aku tidak menyangka kalau akan kecolongan lagi seperti tadi. Aku akan lebih berhati-hati lagi. Maafkan aku."
Kinan tidak bisa kesal terlalu lama dengan pria di sampingnya itu. Ia paham betul bahwa kejadian tadi bukanlah salah Ray sepenuhnya. Mungkin benar bahwa ia lah yang terlalu sensitif dan berlebihan mengangap bahwa Patih Praloyolah dalang di balik semua ini. Kinan hanya bisa tersenyum mendengar pujian Ray. Ia tidak bisa banyak berbicara karena pikirannya sendiri kini tengah berkelana mencerna situasi yang tengah dihadapinya.
"Tapi, Kinan. Aku sungguh salut padamu. Di tengah kekhawatiran dan ketakutanmu, kau masih bisa tegak berdiri untuk menenangkan seisi ruangan. Aku bahkan tidak pernah berfikir bahwa kau mampu memilih kata-kata seperti tadi di tengah situasi yang sangat mencekam."
Kinan tersenyum lagi, "karena aku adalah seorang putri raja."
Kali ini tak ada keraguan sedikitpun dari Ray. Ia juga yakin hanya orang dengan keterampilan khusus yang bisa menguasai keadaan dan melakukan aksi heroik seperti tadi. Dan Kinan memang perempuan yang sangat istimewa. Hari itu sang putri telah dua kali menyelamatkan harga diri dan nama baiknya di depan umum.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments