Mundur Selangkah

Malam itu Kinan ingin mendiskusikan beberapa hal dengan Ray, tapi ia melihat pria itu begitu tidak bersemangat dan hanya termangu menatap minuman yang dipegangnya. Kinan duduk di samping Ray, lalu mengambil gelas yang sedari tadi dipegang Ray dan meletakkannya di atas meja.

"Ray, apa kamu baik-baik saja? Kurasa kamu sedang banyak pikiran. Apa tebakanku salah?"

Ray tersenyum lalu menggeleng, "Tidak, Kinan. Kau selalu benar. Ada banyak hal yang menggangu pikiranku akhir-akhir ini."

"Boleh aku tahu?"

"Banyak kejadian aneh yang terjadi beberapa hari ini."

"Aneh?"

Ray mengangguk, "Kau tahu? Sejak mengelolah Ultimate Group ayahku selalu mengutamakan kenyamanan dan keamanan. Kami bahkan mengembangkan sistem keamanan canggih dan terbaik di semua apartemen, perumahan, hotel dan pusat bisnis kami. Entah bagaimana, belakangan banyak laporan kehilangan, pencurian, perusakan mobil dan properti di apartemen dan perumahan yang kami kelolah. Pelaku dan kejadiannya sangat acak dan tidak terstruktur. Hasil penyelidikan menyimpulkan bahwa semua peristiwa itu disebabkan oleh kelalaian sistem keamanan dan pengawasan."

"Lalu, apa itu benar? Memang seperti itu faktanya?"

"Untuk saat ini, semua bukti mengarah kesana. Petugas keamanan yang lalai, sistem panggilan keamanan darurat yang tidak berfungsi saat terjadi pencurian, bahkan kunci pintu yang bisa dibobol dengan mudah."

"Dan kau merasa itu bukan sesuatu yang wajar?"

"Tentu! Kinan, kau tahu? Kami menggunakan sistem pengaman digital yang sangat canggih. Semua kode sandi pintu terlindungi dari pusat dengan sistem finger & eye print yang sangat akurat. Tidak mungkin bisa dibobol begitu saja. Kecuali –“

"Kecuali... Ada pihak yang dengan sengaja membiarkan hal itu terjadi."

"Kau benar, Kinan! Aku akan mulai melakukan penyelidikan dari dalam. Aku yakin ada yang mengganjal tapi aku tidak berfikir kesana karena tadinya kupikir ada orang yang sengaja melakukan kejahatan terstruktur dan berantai."

"Kadang kau harus berfikir bahwa orang terdekatmulah yang justru paling berambisi untuk menjatuhkanmu." Kinan tersenyum

"Seperti Patih Praloyo?"

Kinan tertawa, lalu mengangguk, "Anda benar!"

***

"Ini semua data yang anda inginkan, Tuan." Edward menyerahkan semua laporan yang Ray minta.

Ray tampak kecewa dengan data hasil penyelidikan yang dikumpulkan Edward. "Ed, apa kau yakin dengan semua hasil penyelidikan ini?"

Ray mengendurkan otot lehernya, "Bagaimana mungkin kau percaya bahwa penjaga pada peristiwa pencurian mobil di apartemen, sedang ke kamar mandi saat kejadian. Padahal kita sedah memastikan semua kamera cctv bahwa tidak ada seorangpun yang memasuki kamar mandi pada saat pencurian terjadi. Lalu pembobolan di kawasan perumahan, apa kau sungguh percaya bahwa petugas keamanan tidak mendengar peringatan darurat yang begitu keras dan sistem pengamanan kode akses di pusat sedang rusak?"

Edward menggeleng. "Karena itu kami sudah melakukan penyelidikan terpisah kepada saksi."

"Lalu?" Ray menegakkan tubuhnya, "Apa dugaanku benar?"

Edward menyerahkan rekaman audio dan vidio di tabletnya.

Kesaksian seorang penghuni apartemen yang secara tidak sengaja melihat petugas keamanan yang bertugas hari itu berpapasan dengan pencuri dan tampak sedang membicarakan sesuatu.

"Disana. Saya melihat mereka berdua sedang berbicara. Tapi saat itu saya tidak menaruh curiga karena saya pikir mereka saling kenal atau orang yang sedang menanyakan informasi pada security." Kata salah seorang saksi wanita tentang kejadian sebelum pencurian mobil terjadi di apartemen.

Ray mulai bisa tersenyum. Ia lalu membuka vidio berikutnya dari salah seorang pria petugas kebersihan komplek perumahan yang mengaku mendengar suara panggilan peringatan dari rumah yang dibobol pencuri tapi petugas keamanan bersikap seolah sengaja tidak mendengarnya.

Dan yang terakhir, data digital yang menunjukkan bahwa sistem keamana hari itu sedang diretas.

"Sial! Kenapa bisa kecolongan?!"

"Ada orang IT yang terlibat. Ia dengan sengaja membiarkan pelaku meretas sistem keamanan kita. Namun orang itu sudah melarikan diri dan sedang dalam pencarian." Edward lalu menyerahkan laporan lain, "Kita menanggung banyak kerugian dari kejadian itu."

Ray mengetahui bahwa banyak penghuni apartemen yang pindah, membatalkan sewa bahkan menjual apartemennya. Penjualan unit perumahan juga menurun drastis. Tidak hanya itu sektor bisnis seperti mall dan hotel juga terkena imbasnya. Bahkan rencana peluncuran kondominium andalan Ultimate Group, Terra Kota pun terancam ditunda akibat kejadian itu.

"Lalu apa kau sudah tahu siapa dalang di balik semua ini?"

"Cukup sulit menemukan identitas pelaku utamanya. Tapi informasi terakhir yang kami dapat, komando utama berasal dari London."

********

Ray kembali mendiskusikan permasalahan bisnisnya dengan Kinan. Ia tidak lagi memandang Kinan sebagai gadis lugu yang bodoh dan norak. Kini Kinan menempati posisi penting dalam pengambilan keputusan Ray.

"Jadi, penjualan menurun akibat kasus pencurian itu?"

Ray mengangguk. "Perusahaan mengalami kerugian besar karena kredit macet dan ketidapercayaan investor."

"Ray, kadang, mengaku kalah untuk menang itu tidak masalah. Kau bisa mulai mengakui bahwa memang benar ada kelalaian dan peretasan. Itu wajar dan bisa terjadi pada siapapun." Kinan menepuk pundak Ray perlahan, "Tapi, kau harus segera bangkit dengan pembalasan yang lebih dahsyat."

"Perang?" Ray asal menebak solusi yang paling disukai dan dikuasai Kinan.

Kinan menggeleng, "Bawa sistem pemangamanan baru yang lebih canggih dan terjamin." Kinan tersenyum, "Tidak akan ada orang yang bisa mengacuhkanmu lagi."

Ray tidak menyangka bahwa ternyata untuk ukuran seseorang yang terasing dan terkurung terlalu lama dalam keterbelakangan, Kinan memiliki analisa dan pemikiran yang sangat mengagumkan. Untuk saat itu, Ray hampir sangat yakin bahwa Kinan memang terlahir sebagai wanita luar biasa. Meskipun mungkin bukan putri raja sesungguhnya, setidaknya Ray yakin bahwa Kinan memang memiliki kharisma seorang putri raja dalam dirinya.

"Tapi Kinan tidak mudah meyakinkan mereka dalam situasi yang seperti ini. Aku sudah mencoba sejauh ini,"

Kinan menatap mata Ray tajam, "Siapkan saja sistem yang lebih baik, biar aku yang memikirkan langkah selanjutnya."

***

Ray mengikuti semua saran dan masukan dari Kinan. Kini ia telah menemukan sistem pengamanan baru yang lebih canggih dan terjamin karena memiliki pengaman ganda yang akan mampu mengecoh saat diretas.

"Pertama-tama, kita akan memberitahukan kepada semua orang bahwa kita akan menggunakan sistem ini di proyek Terra Kota."

"Promo terbuka?"

Kinan menggeleng, "Kita akan tetap meluncurkan Terra Kota sesuai jadwal. Buat open house yang mewah dan menarik untuk mengundang langsung semua stakeholder agar menyaksikan langsung bagaimana penerapan sistem keamanan yang baru di Terra Kota. Kita akan membuka kesempatan pada para wartawan juga meliput agar isunya cepat menyebar."

Ray setuju, itu ide yang sangat brilian. "Baiklah aku akan memepersiapkan semuanya."

Kinan mendekati Ray, lalu memijit bahunya perelahan, "Sekarang kau akan mulai bisa beristirahat dengan tenang. Percayalah, bahwa kebenaran tidak akan pernah kalah."

Ray merasa nyaman berada di dekat Kinan. Meskipun tak pandai dalam memasak, bersih-bersih dan urusan rumah lainnya, Kinan sangat pandai mengurus Ray. Ia tahu persis kapan harus menantang dan memanjakan Ray. Meskipun hanya untuk melemaskan otot lehernya yang tegang, sentuhan Kinan mampu membuatnya terbuai dan lelap dalam tidur nyenyak yang sudah sangat lama dirindukannya.

***

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!