Sebuah pesan pengingat masuk ke ponsel Ray.
"PT. Alam Raya akan tiba dalam lima belas menit."
Ray segera memutar arah mobilnya menuju kantor.
"Kemana?"
"Kantor. Ada urusan yang harus segera kutangani."
***
"Maaf membuat Anda menunggu, Nona." Ray memasuki ruangannya diikuti Kinan. "Apa Tuan Jason baik-baik saja?"
"Selamat siang, Tuan Ray! Apa anda masih mengingat saya?" Sandra melepas kacamatanya.
Ray merasa tidak asing dengan wajah itu, tapi ia benar-benar tidak ingat siapa dan dimana.
Sementara Sandra merasa sangat kesal dengan sikap Ray yang seolah melupakannya begitu saja setelah menolak perjodohan mereka empat tahun yang lalu. Setidaknya Sandra senang karena akhirnya mendapatkan kesempatan untuk membalas perlakuan Ray terhadapnya.
"Ah, jadi anda putri Tuan Jason? Maaf saya sempat tidak mengenali anda." Ray bersyukur Edward sudah menyiapkan profil tamu di atas mejanya.
"Kalau begitu, Nona Sandra, bagaimana dengan tawaran yang kami berikan?"
Sandra memaksakan senyumnya, "Anda selalu terburu-buru, Tuan." Ia melirik ke arah Kinan, "Setidaknya Anda harus belajar untuk sedikit berbasa-basi dan mempertimbangkan situasi orang lain."
Ray sadar akan menghadapi diplomasi yang cukup alot, Ray memilih untuk sedikit melunak, "Baiklah, Nona. Darimana kita akan memulai pembicaraan?"
Kinan terjebak dalam situasi yang canggung. Untung Edward sangat peka dan mengajak Kinan keluar meninggalkan Ray dan Sandra.
***
Pagi itu Edward mengirimkan beberapa gaun, tas, sepatu dan perhiasan untuk Kinan.
"Silakan pilih yang sesuai dengan selera anda, Nona. Tuan ingin anda memakainya untuk menghadiri sebuah undangan pesta malam ini."
"Pesta?"
Edward mengangguk, "Nona Sandra, putri tunggal Tuan Jason, pemilik PT. Alam Semesta ingin anda hadir pada pesta ulang tahunnya nanti malam."
"Tapi kenapa? Kenapa harus saya?"
"Nona Sandra adalah salah satu rekan bisnis Tuan Ray dan karena Tuan sangat sibuk malam ini, dia ingin anda menggantikannya sebagai sebuah penghormatan."
Cukup masuk akal. Tapi Kinan tetap merasa tidak nyaman berada di dekat perempuan itu, apalagi dengan tatapannya yang sangat mengintimidasi. Kinan berusaha meyakinkan diri bahwa tak ada satupun yang perlu ditakutkannya.
"Baiklah."
***
Mempertimbangkan gaya dan penampilan Sandra, Kinan memilih mengenakan mini dres selutut berwarna maroon dipadu dengan stileto limited edition berwarna hitam. Kinan bersusah payah menggunakan high heels agar dapat mengimbangi selera fashion Sarah dan tidak dipermalukan. Ia harus siap dengan segala kemungkinan.
Ia memasuki tempat pesta dengan penuh percaya diri.
"Selamat datang, Rosaline." Sapa Sandra ramah.
Kinan memasang senyum termanisnya, "Selamat ulang tahun, Sandra."
"Oh, jadi ini istri Ray yang katanya model cantik dan terkenal itu?" Tanya Bella, salah seorang teman sambil berkeliling mengamati setiap inch penampilan Kinan dari atas sampai bawah. "Apa kau yakin?"
"Entahlah, jadi apakah kau benar-benar seorang model, Rosaline? Tapi entah kenapa aku tidak pernah melihatmu tampil di even bergengsi manapun." Sandra sangat ingin menjatuhkan Kinan.
"Tunggu, aku pernah sekali melihat seorang model bernama Rosaline di sebuah peragaan busana di Paris dua tahun lalu," salah seorang teman Sandra yang lain sedang mencari sebuah foto di galeri ponselnya, "tapi kenapa mereka tampak berbeda?"
"Benarkah?!" Sandra semakin bersemangat, "Coba kulihat fotonya."
"Aku sedang mencarinya, tapi belum juga ketemu. Mungkin sudah terhapus."
Kinan merasa lega mengetahui penyamarannya tidak akan segera terbongkar.
Bella mengalihkan pandangannya dari ponsel ke Kinan, "Jadi, Rose, dimana saja kau pernah tampil?
"Apa? Aku?" Kinan tidak tahu harus menjawab apa.
"Dan apa kau tidak membawa sesuatu untuk Sandra?" Imbuh Bella.
***
"Apa kau sudah mengantar Kinan, Ed?"
"Sudah Tuan."
Edward mengirim sebuah pesan kepada Ray
"Apa ini?" Ray tampak tidak terlalu peduli setelah melihat sekilas foto yang dikirim Edward.
"Saya hanya khawatir anda penasaran dengan penampilan Nona Kinan malam ini, jadi saya berinisiatif menyimpan satu untuk anda."
"Apa kau yakin itu aku, Ed?"
"Tidak, Tuan. Hanya saja banyak yang bilang bahwa orang banyak berubah setelah menikah. Jadi saya hanya berjaga-jaga saja. Baiklah, kalau begitu saya permisi dulu."
Ray tersenyum melihat foto Kinan keluar dari rumah dengan dress maroonnya. Sangat cantik dan mempesona. Ia bangga memiliki sekretaris pribadi yang sangat cekatan dan tanggap seperti Edward.
"Btw, Ed. Apa Kinan sudah membawa kado yang kusiapkan?"
Edward terlonjak. Ia baru sadar bahwa Kinan turun dari mobil dengan tangan kosong.
"Maaf, Tuan. Sepertinya tertinggal di mobil. Akan segera saya antar."
***
"Dan apa kau tidak membawa sesuatu untuk Sandra?" Imbuh Bella.
"Sesuatu?!
"Halooo?! Jangan bilang kau tidak tahu bahwa ini adalah pesta ulang tahun Sandra!" Bella yakin tuduhannya benar.
Kinan mengamati sekitar, tamu-tamu yang datang memberi ucapan selamat sambil memberikan bingkisan. Ia sama sekali tidak tahu dengan tradisi ulang tahun di kota karena itu bahkan adalah pesta pertama yang dihadirinya.
"Ah, itu. Maaf aku lupa." Kinan berbohong,
"Ini, ambillah!" Kinan menyerahkan clutch penuh uangnya dengan santai, "Maaf karena tidak sempat membungkusnya."
Kinan meninggalkan Sandra dan teman-temannya.
"Sial. Ini penghinaan namanya! Gue ngga terima." Sandra kesal dengan reaksi tak terduga Kinan. "Gue harus buat perhitungan!"
"Rose, thanks banget kadonya yah. Tapi lo kan istrinya Ray dan gue deket banget sama dia. Jadi lo pasti mau dong tampil di panggung kasih hiburan spesial buat gue?!"
"Apa?! Tampil?!"
Kinan yakin bahwa Sandra berbohong atas kedekatannya dengan Ray, tapi ini benar-benar serangan mendadak dan ia tidak tau harus menampilkan apa. Kinan melihat tamu undangan Kinan yang kebanyakan bule dan anak muda yang gemar berbahasa gaul. Dua bidang yang belum dikuasainya sampai detik itu.
Pembawa acara sudah meneriakkan nama Rosaline. Sementara Kinan belum tahu hendak berbuat apa. Tapi melarikan diri, jelas bukan cara Kinan. Ia maju ke atas pentas, masih berfikir. Orang-orang mulai menerikkan namanya dan sebagian lagi sudah siap merekam aksinya.
Kinan mengambil microphone lalu memutuskan untuk melakukan apa yang sangat dikuasainya, yaitu menyanyikan lagu jawa alias nembang.
***
"Tuan coba lihat ini! Nona Kinan viral."
Edward mengirimkan vidio Kinan yang tengah dengan sangat luwes dan merdu menyanyikan tembang jawa layaknya sinden profesional dengan penampilan yang sangat cantik dan modern. Para tamu dibuat kagum dan terpesona oleh penampilan Kinan yang memukau. Banyak pujian dan komentar positif yang ditujukan pada Kinan. Bahkan sebuah akun gosip menuliskan judul, "Rosaline : istri pengusaha muda, model internasional berjiwa lokal".
Ray tersenyum penuh kemenangan, "Ed, siapkan pembangunan jalan utama Terra Kota!"
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments