Alice memperhatikan bangunan megah milik Evelyn. Bangunan berbentuk kastil bak raja-raja inggris. Dari luar saja sudah sangat terlihat megah, terlihat dari pagar yang menjulang tinggi. Apalagi dari dalam, jauh lebih megah terlihat seperti istana para raja.
Tersadar dari komanya, Evelyn mengajak Alice untuk tinggal bersamanya. Tentunya tidaklah hal mudah untuk membujuk Alice yang tidak mau merepotkan orang lain.
Namun, atas setiap bujuk rayu yang Evelyn tawarkan membuat Alice luluh dan tentunya mau di ajak. Bukan tanpa alasan dokter Evelyn menawarkannya. Salah satu alasannya yaitu merasa kasihan pada gadis remaja yang tengah hidup dalam sebatang kara.
Kini Alice sudah berada di kediaman Evelyn. Namun, ia sempat tertegun di saat netra matanya mendapatkan sebuah foto wanita yang begitu mirip dengannya.
Ah, bukan dirinya tetapi mirip wajah yang saat ini ia gunakan. Namun, di dalam foto itu terlihat masih SMA. Mengetahui dari seragam yang di kenakan nya.
"Itu...! Kenapa mirip sekali dengan ku?" tanya Alice saking penasarannya melihat wajah yang begitu mirip dengan wajahnya saat ini.
Evelyn memberhentikan langkahnya menatap dalam gambar foto tersebut. Dia dan Alice sama-sama berdiam diri memperhatikannya.
"Dia adalah putriku, Alicia. Wajah yang aku gunakan kepadamu bukanlah wajah orang lain melainkan wajah putriku sendiri," ungkap Evelyn mengagetkan Alice.
Gadis itu terkejut mendapati kenyataan jika saat ini wajah yang dimilikinya adalah wajah putrinya dokter Evelyn. Dia tidak pernah menyangka wajah cantik bagaikan Dewi itu kini ia gunakan.
"Ke-kenapa Anda memberikan wajah putrimu kepada saya? Saya ini orang lain dan ini sangat tidak pantas untuk saya." Alice sadar kalau wajah itu sangatlah berharga bagi kedua orangtuanya.
"Ini bukanlah wajah sembarang wajah. Dia adalah wajah gadis remaja dengan segala keberaniannya. Kenapa saya memberikan wajah putri saya padamu, karena saya ingin keberaniannya ada pada dirimu. Kau bertahan dalam keadaan tertusuk hingga terbakar demi bisa hidup kembali. Sedangkan putriku sudah tiada akibat mengalami serangan rekan suamiku. Aku ingin membangkitkan kembali pribadi putriku dalam dirimu." Jelas Evelyn panjang lebar mengungkapkan tujuannya memberikan operasi plastik wajah pada Alice.
Dokter bedah terbaik di Inggris itu menoleh menatap dalam penuh makna pada Alice.
"Maka dari itu aku berharap kau mampu menjadi Alicia yang pemberani, berjiwa besar, sekaligus menjadi wanita kuat untuk menghadapi dunia."
Alice pun menatap mata Evelyn. "Saya ingin menjadi wanita tangguh seperti putrimu. Aku ingin membalaskan dendam atas kematian keluargaku," ucap Alice penuh dendam. Sorot matanya pun berkilat amarah.
"Saya akan membantumu," ujar seorang pria membuat kedua orang itu menengok.
Evelyn tersenyum menyambut suaminya. Dia merangkul lengan sang suami.
"Saya akan membantumu dalam berlatih ilmu bela diri. Jika kau bersedia dan sudah siap, hari ini juga kita akan latihan."
Tanpa pikir panjang, Alice langsung mengangguk. "Saya siap, Tuan. Saja berjanji akan berlatih sekeras mungkin." Ujar Alice penuh keyakinan dengan tekat yang kuat jika ia mampu.
*********
Alice gadis remaja berusia 16 tahun itu kini tengah berada di salah satu hutan terangker dan menyeramkan di Inggris. Letaknya pun berada di Frith Wood, Derbyshire Timur Laut, Inggris
Di sana pula ada sebuah rumah Greenlaw. Menurut yang beredar, pada awal abad ke-19, Rumah Greenlaw, dalam jarak berjalan kaki dari Frith Wood, diubah menjadi barak untuk tahanan Prancis yang ditangkap selama Perang Napoleon. Seorang wanita diduga jatuh cinta dengan seorang tahanan, yang kemudian dipukuli sampai mati oleh ayah dan saudara laki-lakinya. Dia meninggal tak lama kemudian, mungkin dengan tangannya sendiri. Hantunya kembali ke lokasi pembunuhan kekasihnya — beberapa mengatakan dia terisak-isak, yang lain mengatakan dia berlari dengan panik melalui pepohonan.
Hutan ini pun menjadi salah satu tempat menyeramkan di Inggris. Dan kini Alice tengah berada di sebuah bangunan tua di tengah-tengah hutan. Di dalam bangunan tersebut banyak sekali berbagai macam senjata. Mulai dari berbagai macam senjata api, pedang samurai, panah, alat tinju, dan berbagai jenis yang lainnya.
"Tuan ROBERT STEWART, apa di sini saya hanya berlatih sendirian?"
"Tidak, ada orang-orang yang akan membantumu berlatih. Saya akan meninggalkanmu di sini bersama mereka. Namun, setiap hari kau akan berlatih di sini. Setiap minggu saya akan berkunjung ke sini dan kau harus berhadapan dengan saya sebagai ajang mengetahui kinerja kau dalam berlatih ilmu bela diri. Tapi sebagai dasar untuk berlatih saya sendiri yang akan melatih mu."
"Sekarang kau ikut saya!" Tuan Robert mengajak Alice ke tempat yang lainnya. Gadis itu mengikuti kemana Tuannya melangkah.
Ternyata Robert membawa Alice ke tempat orang-orang berada. Lebih tepatnya beberapa orang anak buah Robert.
"Tuan..." mereka ada 10 orang. Mereka terhenyak melihat wajah wanita yang ia kenal. Putri dari seorang Robert Stewart.
"Dia Alice, wajahnya memang sangat mirip dengan putriku. Dia adalah kembarannya Alicia. Saya ingin kalian melatihnya sampai dia benar-benar tidak terkalahkan!"
Tentu mereka semakin di buat terkejut jika bos nya memiliki putri kembar. Tapi tidak dengan seorang pemuda tampan bernama BRIAN JEREMY SMITH yang justru terpaku pada wajah Alice.
"Tuan, apa Anda yakin akan melatih putri Anda yang satunya lagi? Ini akan berbahaya mengingat latihan kita begitu menyeramkan," seru DAVE tangan kanan Robert.
"Tidak masalah, saya bersedia berlatih sekuat saya asalkan mampu membangun pribadi diri menjadi wanita kuat," seru Alice begitu lantang seakan tidak takut jika latihan tersebut membahayakan dirinya.
Robert tersenyum puas. "Saya suka keyakinan mu, Alice. Ini sudah keputusan saya, Alice akan tinggal di sini bareng kalian di bawah pengawasan saya hingga waktu di tentukan."
"Saya siap, Tuan." jawab Alice lantang tidak terlihat sedikitpun rasa takut yang menyerang.
"Baiklah, sebagai dasar latihan kau harus belajar pertahanan terlebih dulu." Robert mulai mengintruski. Dia mengambil satu batang ranting.
Yang lainnya mulai menyingkir ke pinggir untuk melihat Robert melatih Alice sebagai dasar.
Alice menarik nafas dalam-dalam, kemudian membuangnya secara perlahan. Dia meyakinkan dirinya dia dia mampu. Semuanya ia lakukan demi keluarganya.
"Kau berdiri di tengah-tengah! Kaki lebarkan sedikit, tangan kepalkan dan sejajarkan dengan lutut, tubuh turun kebawah!" Robert mencontohkannya, Alice memperhatikannya.
"Ini adalah kuda-kuda tengah sebagai pertahanan pertama." Kemudian Alice mengikuti pergerakan Robert.
Di saat itu, Robert memberikan sebuah beban di kepala Alice berupa ban mobil berat. Alice yang baru pertama kali sempoyongan merasakan berat.
"Tahan!" Robert memukul pelan betis Alice. "Gunakan kekuatan kaki untuk menahan berat beban di kepalamu. Setiap hari, beban ini akan bertambah dan kau harus mampu mengangkat nya paling sedikit 7 ban di kepalamu."
Alice berusaha sekuat tenaga untuk menahan sesuai instruksi Robert. Untuk pertama kalinya dirinya merasakan beban yang luar biasa. Dan inilah awal dari perjuangannya menjadi wanita tangguh.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 29 Episodes
Comments
Liswati Angelina
lanjut thooor
2022-10-21
1
Susanti Wahyuningsih
satu,,,,,😊😊
lanjjuuttt kak....😇
🌹🌹🌹
2022-10-20
0