Selingkuhan Ayahku Ternyata Adik Kandung Ibu Ku

Selingkuhan Ayahku Ternyata Adik Kandung Ibu Ku

1. Dulu

*** 25 tahun yang lalu, (1997).

"Bawa saja Dia kerumah kita".

"Kasian Adikku terlantar dikota orang, tolong jemput Dia," Ucap Ibuku pada Ayahku.

"Oke baiklah jika seperti itu mau kamu".

"Besok aku akan jemput Dia," jawab Ayahku.

Ibuku bernama Maya.

Dan Ayahku bernama Heri.

Ibuku seorang Ibu Rumah Tangga biasa.

Sedangkan Ayahku seorang wiraswasta dengan penghasilan yang berkecukupan untuk keluarga kami.

Ibu dan Ayahku adalah Orangtua yang sangat bisa diandalkan. Semua kebutuhan kami selalu dipenuhi.

Kami hidup rukun dan damai. Dan aku sangat bahagia.

Ibuku dikenal sebagai orang yang sangat baik, ramah, dan suka membantu orang disekitar yang membutuhkan pertolongan. Begitu infonya menurut tetanggaku.

Sedangkan Ayahku, meskipun jarang sekali berada dirumah, Beliau juga dikenal sangat baik dan loyal kepada siapapun yang dijumpainya.

Hari itu Ayah dan Ibuku sedang berbincang tentang Tanteku yaitu Adik kandung Ibuku. Mereka berencana akan menjemputnya untuk tinggal dirumah bersama kami.

Tanteku Eva, Dia sedang kursus dikota lain yang lumayan jauh dari kota tempat kami tinggal.

Dia memberi kabar kepada Ibuku jika Dia tidak punya biaya untuk hidup disana, karena Ayahnya atau Kakekku sudah tidak memberikan dana untuk mencukupi kebutuhannya.

Sehingga akhirnya Ibuku memutuskan untuk menjemputnya dan membawanya tinggal bersama kami.

*** Keesokan harinya

"Aku pergi dulu ya Sayang.." ucap Ayahku.

"Iya Sayang, hati-hati ya".

"Minta tolong bawa Adikku dengan selamat sampai sini ya.." ucap Ibuku memohon pada Ayahku.

"Iya pasti sayang", jawab Ayahku sambil memeluk Ibuku.

"Ayah mau kemana?" Akupun bertanya pada Ayahku yang terlihat sedang bersiap.

"Ayah pergi dulu sebentar ya, mau jemput tante kamu", jawab Ayahku.

"Tante mau kesini?".

"Iya nak, Ayah berangkat dulu ya", ucap Ayahku sambil berpamitan kepada kami semua.

"Iya Ayah, jangan lama-lama ya", ucapku pada Ayahku.

Dan Ayahku pun berangkat untuk menjemput Tanteku.

Dan dirumah hanya tinggal kami berempat.

Aku adalah Yuna. Aku adalah anak kedua dari 3 bersaudara. Aku punya kakak Perempuan bernama Tika dan Adik laki-laki bernama Roni.

Saat itu aku masih berumur 7 th. Sedangkan Kakakku 13 tahun dan Adikku berumur 6 bulan.

*** Sesampainya Ayahku disana.

"Eva.." panggil Ayahku kepada Tanteku.

"Loh Kak.. Kenapa disini?" jawab Eva kaget karena Ayahku datang tanpa pesan.

"Iya.. Aku disuruh Kakakmu untuk jemput kamu."

"Waktu surat yang kamu kirim itu sampai, Dia langsung meminta Aku untuk datang kesini," jawab Ayahku.

Pada waktu itu belum ada Handphone seperti saat ini. Jadi kalau mau nanya kabar, biasanya melalui surat.

"Oh begitu."

"Makasih ya Kak sudah mau menolongku," ucap Eva.

"Iya sama-sama Va."

"Tapi sepertinya kita berangkat besok aja, karena ini sudah sore."

"Bus sudah gak ada lagi," ucap Ayahku.

"Oke kak. Kalau gitu Aku langsung siap-siap aja ya. Malam ini Kakak menginap dimana?" tanya Eva.

Eva kebetulan tinggal di Asrama tempat kursusnya.

"Aku cari penginapan dekat sini aja."

"Kamu siap-siap aja. Besok aku jemput jam 7 pagi ya," ucap Ayahku sekaligus pamit untuk pergi mencari penginapan.

"Iya kak, jawab Eva pada Ayahku.

Dan Ayahku pun pergi meninggalkan Eva dari tempat kursusnya.

*** Pagi harinya.

Tepat pukul 7 pagi, Ayahku sudah datang ketempat kursus Eva untuk menjemputnya.

"Ayo Va kita berangkat," ucap Ayahku.

"Iya kak," jawab Eva cepat.

"Kita pergi ke terminal Bus, tiketnya udah aku beli," lanjut Ayahku.

Merekapun berangkat ke terminal Bus tujuan kota tempat kami tinggal.

Diperjalanan mereka duduk berdampingan.

Tidak sengaja Eva ketiduran dan bersender kebahu Ayahku.

Melihat seperti itu, Ayahku berucap.

"Kasian Dia, mungkin kecapean karena harus buru-buru menyiapkan semuanya," tutur Ayahku.

Sejak saat itu, mulailah ada rasa simpati dari Ayahku pada Eva Tanteku.

Perhatian kecil mulai diberikan.

*** 5 Jam perjalanan berlalu

Akhirnya Ayah dan Tanteku sampai dikotaku.

Ibuku sudah menyiapkan hidangan yang sangat lezat untuk menyambut Adiknya yang baru saja datang.

"Dek.. Apa kabar?" ucap Ibuku senang.

"Baik ka.." ucap Eva sambil memeluk Ibuku.

"Makasih ya kak, udah menolong aku."

"Aku sangat bersyukur kakak mau membawa aku kesini, karena disana aku seperti terlantar gak punya uang."

"Buat makan aja susah," ucap Eva Tanteku.

"Iya Va.. Kamu tinggal aja disini."

"Jangan sungkan. Anggap aja ini rumah sendiri."

"Biar sambil bantuin aku juga disini jagain Roni," ucap Ibuku.

"Iya ka.. Pasti aku bantuin kakak," jawab Eva.

"Ya sudah. Sekarang kamu mandi dan ganti baju, lalu kita makan sama-sama."

"Aku udah masak makanan kesukaan kita dikampung dulu," ucap Ibuku senang karena bisa kumpul lagi sama Adiknya.

"Iya kak, aku mandi dulu ya," ucap Eva.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Semuanya sudah siap dimeja makan. Dan kami pun menikmati makanan yang sudah disiapkan Ibu.

Tampak raut wajah Ibu begitu bahagia karena kedatangan tamu yang sangat dirindukannya.

Maklum, Ibuku sudah lama berpisah dari keluarga besarnya. Bahkan dari sebelum menikah dengan Ayahku, Ibuku sudah pergi merantau untuk bekerja.

Dan begitupun setelah menikah dengan Ayahku, kami tinggal sangat jauh dari kampung halaman Ibuku.

Hingga membuat Ibuku jarang pulang kekampungnya.

......................

Waktu terus berlalu, haripun sudah gelap. Pertanda malam telah datang.

"Tante tidur dikamar kami aja," ucapku pada Eva Tanteku.

"Oke sayang," jawab Tanteku cepat.

Aku dan Kakakku pun juga merasakan hal yang sama. Bahagia dengan kedatangan Tanteku.

Rumah semakin ramai. Bahkan Tanteku pun bisa diandalkan.

Bisa bantu masak dan bersih-bersih, bahkan membantu Ibu jagain Adikku yang masih kecil.

Dan tak terasa, berbulan-bulan lamanya sudah Tanteku tinggal dirumah kami.

Seperti biasa, subuh-subuh Ibu dan Ayahku sudah pergi kepasar untuk membeli sayur, ikan, dan keperluan lainnya untuk dijual kembali.

Kebetulan Orangtuaku membuka usaha sembako kecil-kecilan dirumah. Semenjak Ayah berhenti bekerja diluar kota, jadi Ayah dan Ibu berusaha mencari uang dengan berjualan.

Jadi setiap subuh mereka sudah sibuk mencari barang dagangan.

Pagi itu Ayahku pulang duluan kerumah.

Karna hanya menggunakan sepeda motor, jadi biasanya Ayahku mengantar barang dagangan kerumah, kemudian baru kembali lagi kepasar untuk menjemput Ibu.

Sesampainya Ayah dirumah, aku melihat Ayah pergi kedapur untuk meletakkan sayuran yang akan dijual.

Ayah bahkan lewat didepanku. Aku yang kebetulan menonton Tv melihat Ayah datang.

Biasanya Ayah pergi kedapur sebentar saja, hanya untuk meletakkan barang belanjaan dan langsung pergi lagi.

Tapi saat itu, Ayah didapur terlalu lama hingga akupun berdiri dan berjalan kearah dapur.

Tiba-tiba aku melihat Eva Tanteku memegang dada Ayahku.

Akupun terkejut, dan mereka melihat aku yang sedang berdiri memperhatikan mereka.

Melihat hal itu, akupun pergi keluar rumah karena kecewa melihat kejadian itu hingga Ayah mengejarku.

Ayah mengejarku hingga memegang tanganku.

"Kamu jangan bilang pada Ibumu ya, apa yang telah kamu lihat tadi," ucap Ayahku seketika setelah memegang tanganku.

"Kenapa Dia memegang Dada Ayah?" tanyaku sedikit geram.

"Dia hanya mengambil potongan Sayur yang ada di baju Ayah," jawab Ayahku berbohong.

"Kamu jangan bilang Ibumu ya, kalau kamu gak mau Rumah Tangga Ayah dan Ibumu hancur," ucap Ayahku.

Seketika aku terkejut dengan ucapan Ayahku.

...----------------...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!