Persiapan makan malam

Pagi hari Ameera sudah bersiap siap latihan bela diri. Seperti biasa, di hari minggu, ia akan latihan bela diri bersama ayahnya. Ameera sudah menunggu di halaman rumah. Tapi ayahnya belum muncul juga. Ia mondar-mandir di taman sendirian. Sesekali ekor matanya melirik ke arah pintu, tapi yang di tunggu tak kunjung datang.

"Ayah mana ya. Biasa nya ayah yang menunggu, kenapa jam segini belum muncul?" gumam Ameera yang merasa heran.

Ameera pun masuk ke dalam rumah hendak mencari ayahnya. Belum sampai di dalam rumah, orang yang di carinya sudah muncul membuat Ameera kaget.

Rudi menghampiri Ameera yang berdiri mematung di depan pintu.

"Mulai hari ini kamu sudah tidak perlu latihan lagi. Kamu lulus!" ucap Rudi yang membuat Ameera membelalakkan matanya.

"Hah?"

Apa maksudnya ya? Kenapa aku merinding. Aku lulus?

"Kamu sudah cukup latihan nya. Kamu sudah berlatih dengan keras selama ini. " ujarnya sambil membelai pucuk kepala Ameera.

Hal yang selama ini tidak pernah ia lakukan pada Ameera, membuat Ameera merasa ada yang aneh. Pasalnya selama ini ayahnya seakan lupa kalau Ameera adalah anak perempuan. Sehingga membelai rambutnya saja hampir tidak pernah.

"Ma... Ma..... Makasih ayah. " ucapnya sambil tersenyum pelik.

"Kamu tidak ada kegiatan hari ini kan?" tanya Rudi.

Ameera menggeleng, "Tidak ada, Ayah. "

"Malam ini Ayah ada undangan makan malam dengan bos Ayah, kamu harus berdandan yang cantik. Ayah sudah siapkan gaun untuk kamu pakai, nanti sore akan ada orang salon membantu kamu. "

Glek

Ameera menelan ludah kasar, lalu meraba tengkuknya.

Apalagi ini? Batin Ameera

"Iya, Ayah. " Ameera dengan terpaksa meng-iya kan walaupun ada ribuan tanda tanya di kepalanya. Dihapuskan latihan bela dirinya, diajak makan malam, dan disuruh berdandan cantik. Sungguh bagi Ameera sesuatu yang patut di pertanyakan.

Ia tidak tahu kejutan besar apa yang sedang menantinya. Dengan langkah gontai Ameera menaiki tangga menuju kamarnya.

"Bukannya ayah cuma karyawan biasa di perusahaan tempatnya bekerja ya? Kenapa bisa diundang makan malam segala?" gumam Ameera

Ameera membuka pintu kamarnya. Saat memasuki kamar, pandangannya tertuju pada dua kotak yang ada di atas tempat tidurnya. Segera ia mendekat, dan membuka tutup kotak tersebut. Tampak gaun berwarna putih tulang yang sangat indah.

"Apa ini? Gaun? pasti harganya mahal ini. Sepertinya makan malam ini penting, ayah sampai beli gaun mahal cuma untuk makan malam. " Ameera menatap cermin sambil mengangkat gaun tersebut.

"Bagusnya... aku belum pernah punya gaun sebagus ini. Tapi aku pasti seperti kalau memakainya." gumam Ameera mengingat betapa tomboinya dirinya sehingga merasa tidak cocok memakai gaun indah itu.

Lalu Ameera melirik kotak satunya dan segera di bukanya. Ameera menganga tidak percaya, di dalam kotak terdapat sepatu yang sangat cantik. Ameera pun mencoba sepatu tersebut.

"Apa yang harus ku lakukan dengan sepatu ini? Bagaimana cara memakainya coba?" Ameera pun semakin bertanya-tanya.

"Makan malam penting, kenapa juga aku harus ikut?"

Ia yang merasa aneh, karena selama ini yang ia tahu ayahnya adalah kepala keamanan di perusahaan Chandra Jaya Grup. Ameera tidak pernah menanyakan perihal pekerjaan ayahnya. Ia tidak tahu bahwa posisi ayahnya di perusahaan tersebut jauh lebih tinggi dari sekedar kepala keamanan.

Rudi pun selama ini menutupinya dari Ameera dengan tidak memberikan Ameera dari kehidupan mewah. Ia hanya memberikan sepeda motor matic untuk Ameera gunakan berangkat sekolah.

Sesuatu yang selama ini tidak pernah Ameera sadari adalah, saat berangkat sekolah dengan motor maticnya. Jika sudah melewati pagar rumah, saat itulah penjagaan atas dirinya di perketat.

Beberapa orang suruhan ayahnya akan mengikutinya dan memastikan ia keamanannya mulai dari berangkat hingga pulang sekolah. Dan hanya Rangga yang menyadarinya.

***

Sementara itu di rumah keluarga Chandra Jaya, Zarima baru saja memberitahukan kepada Ozan bahwa malam ini akan ada makan malam penting dengan keluarga Hutomo.

"Malam ini kamu tidak kemana mana kan, Zan?" tanya Zarima.

"Tidak mah, memangnya mau kemana? Aku kan cuma seorang tahanan rumah. " sahut Ozan menyindir sang ibu.

"Kamu siap-siap ya, Zan. Kita ada makan malam penting dengan keluarga Hutomo. Kamu harus tampil sekeren mungkin. "

"Loh, bukannya istrinya pak rudi sudah meninggal ya...? Memang di keluarganya ada siapa lagi?"

"Pak Rudi kan punya satu anak. Malam ini Mama sama papa undang pak Rudi sama anaknya makan malam di rumah kita." imbuh Zarima

Aku tidak pernah tahu kalau ayah punya anak. Aku pikir ayah tidak punya anak. Makanya dia anggap aku seperti anaknya sendiri. Tapi ayah juga tidak pernah bilang kalau punya anak. Batin Ozan

"Lalu kenapa harus tampil sebaik mungkin?" Ozan terheran jika hanya makan malam dengan Rudi yang hampir setiap hari di jumpainya, untuk apa berpakaian formal.

"Pokoknya mama tidak mau tau, kamu harus tampil sesempurna mungkin. Titik tidak pake koma! " Zarima berusaha menekankan Ozan agar tidak tampil dengan pakaian santai.

Ada apa ini? Tumben mereka mengadakan makan malam. Apa yang istimewa dengan makan malam Ini ? Apa ada orang lain lagi yang akan datang? Batin Ozan

****

Sore hari sudah datang pegawai salon yang akan membantu Ameera berdandan. Ada 2 orang wanita cantik di sana. Yang satu adalah make up artist dan yang satunya hair stylish. Mereka mulai me-make over Ameera sesuai permintaan ayah Ameera. Ameera yang tidak pernah mendapat hak istimewa seperti ini merasa keheranan.

Setelah berkutat cukup lama, akhirnya selesailah dua orang itu mendandani Ameera.

Dan hasilnya sungguh di luar dugaan, Ameera terlihat sangat berbeda dari keseharian nya. Ameera berdiri di depan cermin menatap pantulan dirinya. Seakan ia melihat seseorang yang berbeda di dalam cermin.

Rudi yang sudah siap sejak tadi dengan pakaian formal, Sudah tidak sabar menunggu Ameera di ruang tamu. Sesekali melirik jam di pergelangan tangan nya.

Hingga Ameera datang menuruni tangga. Rudi yang melihatnya merasa takjub. Bagaimana tidak,, selama ini Ameera tidak pernah berpenampilan seperti ini.

Ameera terlihat lebih cantik dan dewasa, dengan riasan natural di wajahnya, Rambutnya di bentuk hairclip curly sosis, berpadu dengan gaun berwarna putih tulang, panjang selutut di bagian depan nya dan agak lebih panjang di bagian belakang.

"Lumayan juga dandanan kamu, ayo berangkat nanti terlambat. Ini acara penting" sambil terkagum menatap Ameera.

Rudi pun melajukan mobilnya mengarah ke rumah keluarga Chandra Jaya.

Sepanjang jalan Ameera bertanya-tanya mereka mau kemana dan kenapa harus berdandan seperti ini. Ia ingin bertanya pada ayahnya, namun melihat wajah serius ayahnya, ia mengurungkan keinginannya.

Terpopuler

Comments

Fani Indriyani

Fani Indriyani

Ameera jago bela diri dan menembak,masa ozan ga bs apa2 tar yg ada ozan dilindungi terus ma Amerra..kalo iya jd nikah tar Amerra jd istri merangkap bodyguard dong

2024-05-17

1

Fhebrie

Fhebrie

Ameera di didik keras SMA ayahnya sehingga dia merasa kekurangan kasih sayang dn menyangka bukan anak kandung

2023-10-23

0

Zamie Assyakur

Zamie Assyakur

kasihan jadi ozan.hidup ny ga bebas....

2022-10-04

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Chapter 1
3 Bab 3
4 Kedatangan Ozan
5 pembicaraan rahasia
6 pilihan berat
7 Pulang
8 kecelakaan
9 Rantai kaki
10 tertembak
11 Kepanikan Rangga
12 penasaran
13 Luka masa lalu
14 Di buat penasaran
15 Pantai
16 Penjelasan Ameera
17 Persiapan makan malam
18 Rencana perjodohan
19 Penolakan
20 Taman yang romantis
21 Gundah
22 Tangis Ameera
23 Kekecewaan Ozan
24 Fitting gaun pengantin
25 Perisai bagi Ameera
26 Rahasia tentang Rangga
27 Pengawalan ketat
28 Penyerangan besar
29 Bukti kejahatan
30 Persiapan
31 Kepergian ayah
32 Duka Ameera
33 Pulang ke rumah
34 belajar menerima
35 Siapa yang barbar
36 Mencoba kabur
37 Mimpi buruk
38 Minta Izin
39 Perpisahan
40 Kemarahan Ozan
41 Minta maaf
42 Janjian
43 Bimbang
44 Kencan part 1
45 Kencan part 2
46 Kencan part 3
47 Malam pertama
48 Bertemu Dina
49 Susahnya membujuk
50 Mulai terbakar cemburu
51 Liburan
52 Hilangnya Ameera
53 Kemurkaan Ozan
54 Rumah sakit
55 Tahanan Rumah
56 Rencana resepsi
57 Resepsi pernikahan
58 tidak jelas
59 Perjalanan pulang
60 Memasak
61 Menemui Ameera
62 Kemesraan tanpa cinta ?
63 Pesan dari Naura
64 Kehujanan
65 Perang foto
66 Ada urusan penting
67 Kekacauan di club
68 Masalah es krim
69 Perubahan Ameera
70 Masih di teror
71 Hamil
72 Mabuk
73 drama salah paham
74 Cemburu buta
75 Melampiaskan emosi...
76 Memilih pergi
77 Mulai terbuka
78 Ancaman serius dari Rangga
79 Penyesalan Ozan
80 Pulang
81 Pencarian Ameera part 1
82 Pencarian Ameera part 2
83 Menemukan Ameera
84 Memperbaiki hubungan
85 Persyaratan Ameera
86 Mobil baru
87 Gantungan kunci
88 Seberapa kaya dia
89 Film horor
90 Bucin atau susis
91 Jurus anti pelakor
92 Mengikuti adegan dalam film...
93 Laporan Rizal
94 Sepenggal kisah manis
95 Bayi kembar
96 Sepucuk surat
97 Drama pagi hari
98 Pengorbanan Rangga
99 Kenangan tentang Rangga
100 Rangga, Rangga dan Rangga
101 Menunggu Ameera
102 Ungkapan perasaan.
103 Cinta pertama dan terakhir
104 Sepakat bersama
105 Lumpuh?
106 Penantian cinta
107 Penyesalan selalu di belakang
108 Habis gelap terbitlah terang
109 Rahasia besar
110 Everglow
111 Pelangi setelah hujan
112 Berusaha Move On
113 Liontin...
114 Kamar paling ujung
115 Terbakar cemburu versi Rangga
116 Rahasia tentang Deniz
117 tentang perjodohan.
118 Rangga yang Malang
119 Luluh
120 Menikah lagi?
121 Berenang
122 Arti mimpi
123 Di Culik
124 Rangga yang sesungguhnya
125 Rencana pembunuhan.
126 Hilang
127 Ambisi balas dendam
128 TERBONGKAR
129 Kelahiran bayi Kembar
130 berjuang bersama
131 Erzan dan Elmira
132 Pulang
133 Kelakuan aneh
134 TERBALIK
135 PANAS
136 Ungkapan Cinta
137 Bogem mentah
138 Honeymoon
139 Kenangan terindah
140 Album Foto
141 Firasat buruk
142 Rahasia terakhir
143 Bangun...
144 Menolak lupa
145 Air mata penyesalan
146 Kenangan masa lalu
147 Lamaran part 1
148 Lamaran part 2
149 Membayar masa lalu
150 sensitif seperti testpack
151 Happy Ending
152 TERIMA KASIH
Episodes

Updated 152 Episodes

1
Prolog
2
Chapter 1
3
Bab 3
4
Kedatangan Ozan
5
pembicaraan rahasia
6
pilihan berat
7
Pulang
8
kecelakaan
9
Rantai kaki
10
tertembak
11
Kepanikan Rangga
12
penasaran
13
Luka masa lalu
14
Di buat penasaran
15
Pantai
16
Penjelasan Ameera
17
Persiapan makan malam
18
Rencana perjodohan
19
Penolakan
20
Taman yang romantis
21
Gundah
22
Tangis Ameera
23
Kekecewaan Ozan
24
Fitting gaun pengantin
25
Perisai bagi Ameera
26
Rahasia tentang Rangga
27
Pengawalan ketat
28
Penyerangan besar
29
Bukti kejahatan
30
Persiapan
31
Kepergian ayah
32
Duka Ameera
33
Pulang ke rumah
34
belajar menerima
35
Siapa yang barbar
36
Mencoba kabur
37
Mimpi buruk
38
Minta Izin
39
Perpisahan
40
Kemarahan Ozan
41
Minta maaf
42
Janjian
43
Bimbang
44
Kencan part 1
45
Kencan part 2
46
Kencan part 3
47
Malam pertama
48
Bertemu Dina
49
Susahnya membujuk
50
Mulai terbakar cemburu
51
Liburan
52
Hilangnya Ameera
53
Kemurkaan Ozan
54
Rumah sakit
55
Tahanan Rumah
56
Rencana resepsi
57
Resepsi pernikahan
58
tidak jelas
59
Perjalanan pulang
60
Memasak
61
Menemui Ameera
62
Kemesraan tanpa cinta ?
63
Pesan dari Naura
64
Kehujanan
65
Perang foto
66
Ada urusan penting
67
Kekacauan di club
68
Masalah es krim
69
Perubahan Ameera
70
Masih di teror
71
Hamil
72
Mabuk
73
drama salah paham
74
Cemburu buta
75
Melampiaskan emosi...
76
Memilih pergi
77
Mulai terbuka
78
Ancaman serius dari Rangga
79
Penyesalan Ozan
80
Pulang
81
Pencarian Ameera part 1
82
Pencarian Ameera part 2
83
Menemukan Ameera
84
Memperbaiki hubungan
85
Persyaratan Ameera
86
Mobil baru
87
Gantungan kunci
88
Seberapa kaya dia
89
Film horor
90
Bucin atau susis
91
Jurus anti pelakor
92
Mengikuti adegan dalam film...
93
Laporan Rizal
94
Sepenggal kisah manis
95
Bayi kembar
96
Sepucuk surat
97
Drama pagi hari
98
Pengorbanan Rangga
99
Kenangan tentang Rangga
100
Rangga, Rangga dan Rangga
101
Menunggu Ameera
102
Ungkapan perasaan.
103
Cinta pertama dan terakhir
104
Sepakat bersama
105
Lumpuh?
106
Penantian cinta
107
Penyesalan selalu di belakang
108
Habis gelap terbitlah terang
109
Rahasia besar
110
Everglow
111
Pelangi setelah hujan
112
Berusaha Move On
113
Liontin...
114
Kamar paling ujung
115
Terbakar cemburu versi Rangga
116
Rahasia tentang Deniz
117
tentang perjodohan.
118
Rangga yang Malang
119
Luluh
120
Menikah lagi?
121
Berenang
122
Arti mimpi
123
Di Culik
124
Rangga yang sesungguhnya
125
Rencana pembunuhan.
126
Hilang
127
Ambisi balas dendam
128
TERBONGKAR
129
Kelahiran bayi Kembar
130
berjuang bersama
131
Erzan dan Elmira
132
Pulang
133
Kelakuan aneh
134
TERBALIK
135
PANAS
136
Ungkapan Cinta
137
Bogem mentah
138
Honeymoon
139
Kenangan terindah
140
Album Foto
141
Firasat buruk
142
Rahasia terakhir
143
Bangun...
144
Menolak lupa
145
Air mata penyesalan
146
Kenangan masa lalu
147
Lamaran part 1
148
Lamaran part 2
149
Membayar masa lalu
150
sensitif seperti testpack
151
Happy Ending
152
TERIMA KASIH

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!