Di sebuah ruangan kembali terjadi pembicaraan serius dua sahabat yang sedang di landa kebingungan. Setelah penyerangan yang terjadi pada Ozan dan Ameera, Hasan menjadi tidak bisa tenang. Pria paruh baya itu takut terjadi apa-apa pada anak semata wayangnya dan calon menantunya.
"Aku ingin pernikahan Ozan dan Ameera di percepat," kata Hasan yang sedang duduk di kursi kebesarannya.
Rudi terhenyak mendengar ucapan sahabatnya itu. Pasalnya ia belum siap jika harus menikahkan anaknya begitu cepat.
"Tapi Ameera masih sangat muda. Bukankah kita akan menikahkan mereka setelah Ameera menyelesaikan pendididkannya?"
"Tapi semua kejadian buruk itu membuatku yakin untuk secepatnya menikahkan mereka," ujar hasan sedikit menekan.
Rudi teriam, tidak tahu harus menjawab apa. Laki-laki itu tidak ingin terlalu memaksakan anak sematang wayangnya untuk segera menikah di usia remaja.
"Baiklah,"
"Kau tenang saja, Rudi... Setelah Ameera menikah dengan Ozan, dia akan menjadi tanggung jawabku. Aku sendiri yang akan memastikan anakmu selalu aman."
Selama ada Rangga bersamanya, Ameera akan selalu aman. Dia bahkan tidak membutuhkan penjagaan dari ratusan penggawal Chandra Jaya Group saat ada Rangga bersamanya. Tapi takdir yang tidak adil ini membuatku harus memisahkan mereka. batin Rudi.
"Aku akan bicara dulu dengannya,"
Hasan kemudian teringat Ozan yang saat ini masih berada di rumah sakit.
"Bagaimana penyelidikan tentang pelaku penyerangan Ozan? Apa ada petunjuk?"
Rudi menghela napas panjang, "Mereka tidak menemukan petunjuk apapun. Cctv yang ada di lokasi kejadian semuanya rusak. Dan petugas yang sedang piket saat itu tidak melihat kejadian itu. Aku dengar dua petugas yang ada di sana ketiduran. Tapi aku yakin ada sesuatu yang terjadi."
"Masalahnya siapa yang tahu Ozan masih hidup selain kita? Dua tahun lalu kita membuat gosip beredar bahwa Ozan tewas, kan?"
"Tapi Ozan bilang baru saja bertemu dengan Naura. Apa menurutmu..." Rudi menggantung kata-katanya melihat reaksi Hasan yang sudah menggeram.
"Ya, aku juga menduga seperti itu, Rudi," pria itu memijat pangkal hidungnya, "Aku ingin penjagaan Ozan di perketat setelah dia keluar dari rumah sakit."
"Baiklah, aku akan memastikan sendiri keamananannya," kata Rudi.
"Ada satu hal lagi, Rud... Rencana kita menikahkan Ozan dan Ameera jangan sampai bocor. Aku tidak ingin ambil resiko. Akan berbahaya kalau rencana kita itu tersebar keluar," ucap Hasan kemudian.
"Ya, tentu saja. Kita akan merahasiakannya sampai waktunya tiba.
Hasan kemudian teringat sesuatu yang membuatnya terlihat begitu sedih. Pikirannya melayang-layang menuju masa lalu.
"Maafkan aku, Rudi. Kau harus memaksa anakmu menikah di usia remaja. Seandainya saja Deniz masih hidup, kita akan menunggu mereka dewasa bersama lalu menikahkan mereka. Tapi takdir berkata lain. Tuhan mengambil Deniz begitu cepat."
Rudi pun tiba-tiba teringat pada anak ke dua sahabatnya yang meninggal 17tahun lalu. Anak yang sebenarnya telah di jodohkan dengan Ameera. Namun, takdir berkata lain, sehingga Ozan menggantikan adiknya untuk di jodohkan dengan Ameera.
"Aku tidak bisa kehilangan anak untuk kedua kalinya. Kepergian Deniz sudah membuat luka yang begitu dalam," ucap Hasan seraya menjatuhkan setitik air matanya.
Tidak seharipun di lewati Hasan tanpa memikirkan anak bungsunya yang telah meninggal itu. Setiap kali teringat sosok anaknya itu, ia akan merasa gagal menjadi seorang ayah.
"Jangan khawatir, San. Kita akan melindungi Ozan dan Ameera bagaimana pun caranya," lanjut Rudi.
Maafkan ayah, Ameera. Mungkin keputusan ini akan melukaimu. Tapi inilah yang terbaik untukmu. batin Rudi
**** BERSAMBUNG
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 152 Episodes
Comments
Sweet Girl
Kamu ikutilah itu si Naura, Rud...
2024-07-06
0
Sweet Girl
Sepertinya Pak Rudi lebih sreg bermantukan Rangga.
2024-07-06
0
Sripudjiati Yanti
jangan jangan Deniz itu Rangga kali yaa..www.ngarep.com 🤭🤭🤭
2023-06-11
2