tertembak

Sore hari di Sebuah cafe yang terletak di pusat perbelanjaan, tampak seorang pria berpakaian santai, mengenakan jaket hitam, dan topi di kepalanya. Tidak lupa kacamata hitam di gunakannya untuk menyamarkan wajahnya. Sesekali melirik ponselnya Sambil menikmati minuman pesanan nya. Ini adalah cafe yang menjadi tempat favoritnya dulu.

Ozan sedang duduk sendiri. Menunggu seseorang yang sangat di rindukannya selama dua tahun belakangan. Padahal ayahnya telah memperingatkannya agar jangan sampai ada yang tau mengenai keberadaannya, setidaknya sampai keadaan benar-benar aman untuknya.

Kerinduan di hati nya telah memuncak ingin segera bertemu dengan pujaan hatinya.

Di sisi lain, Naura masih dalam perjalanan menuju ke Royalcafe. tadi pagi ia mendapat pesan dari seseorang untuk bertemu di cafe tersebut. Ia penasaran siapa yang ingin bertemu dengan nya di sana.

Ingatan nya tertuju pada kekasihnya, Ozan. Karena cafe tersebut adalah tempat favorit mereka.Tetapi kesadaran nya segera kembali. Tidak mungkin ozan kan? Karena ozan sudah meninggal. Begitu pikirnya. Naura mempercepat laju mobilnya agar segera tiba di tempat tersebut.

Naura pun tiba di cafe, segera ia masuk dan mencari meja yang katanya sudah di pesan oleh seseorang yang misterius. Ia semakin penasaran, karena meja yang di pesan orang itu adalah meja yang dulu sering di pesan oleh Ozan ketika mereka berkencan. Meja yang berada di sudut ruangan dengan dinding kaca yang mempertontonkan keramaian jalanan ibu kota.

Naura mengedarkan pandangan nya. Tampak seorang pria membelakang di tempat yanh sudah di pesan. Naura pun mendekat ke arah meja dan duduk di kursi.

Ozan terdiam menatap Naura di balik kacamata hitamnya. Masih sama cantiknya seperti dulu. Hanya pakaian nya saja yang terlihat lebih anggun.

Tanpa sepatah katapun, Ozan membuka kacamata hitam nya. menatap hangat pada wajah cantik Naura. Ada senyum tipis di sudut bibirnya.

Bagai tersengat listrik tegangan tinggi, naura mematung. Jantungnya seperti hendak lepas. Seluruh tubuhnya bergetar. Raut wajahnya bahkan lebih banyak menggambarkan keterkejutan di banding bahagia karena ternyata kekasihnya masih hidup. Matanya mulai di penuhi cairan bening.

"O-Ozan?"

"Apa kabar sayang? Lama tidak bertemu. Kamu semakin cantik saja, " Ozan mulai membuka suara.

Naura masih terpaku. Air matanya jatuh membasahi pipinya. Ia bahkan tidak sanggup membalas sapaan Ozan.

💎💎💎

Di hari yang sama Rangga dan Ameera sedang berjalan-jalan di sebuah pusat perbelanjaan.

Setelah puas berkeliling dengan beberapa papperbag di tangan,Rangga dan Ameera memutuskan untuk segera pulang karena sudah malam.

Mereka berjalan menuju parkiran yang teletak di basement.

Sampailah mereka ke tempat dimana rangga memarkirkan mobil. Ia meraba saku celana dan jaketnya. Tapi benda yang di cari tidak di temukan juga. Ia membuka papperbag satu persatu namun tak juga menemukannya.

"Dimana ya? Kenapa kunci mobilnya tidak ada?"

"Cari apa?" tanya Ameera.

" Kunci mobil, jatuh apa ketinggalan dimana ya?"

"Ke atas dulu yuk, cari kunci mobil kayaknya ketinggalan di salah satu tempat yang tadi kita datangi" ajak Rangga

"Kamu aja ya. Aku tunggu di sini."

"Ayo Ameera, aku nggak mungkin meninggalkanmu sendirian di sini kan?

"Aku capek. Kamu saja yang ke atas."

Rangga mengedarkan pandangannya pada area basement tersebut seperti sedang mengamati keadaan.

Aman-aman aja kayaknya. Rizal juga tidak ada laporan kok. Batin Rangga

"Ya sudah. kamu tunggu di sini sebentar ya, aku ke atas dulu. Mungkin kuncinya ketinggalan di meja cafe, atau di toko tadi kita beli kado."

"Baiklah, cepat ya,"

Tidak lama kemudian, terdengar suara tembakan satu kali.

Ameera pun berlari ke sumber suara tadi. Ia mengintip dari balik pilar, di lihatnya seorang laki-laki sedang di keroyok oleh tiga orang pria bertubuh tambun.

Ameera tersentak kaget dengan pemandangan di depannya.

"Kaasihan satu lawan tiga," gumam Ameera yang sedang asyik menjadi pwnonton perkelahian itu.

Ameera melihat seorang pria yang di keroyok sudah kewalahan menghadapi tiga orang sekaligus. Ia pun hendak pergi meninggalkan mereka karena di pikirannya itu bukan urusannya. Pria yang di keroyok tersebut adalah Ozan yang baru saja bertemu dengan Naura. Baru beberapa langkah, Ameera teringat sesuatu.

"Apa aku tolong saja, ya. Kalau dia mati di keroyok bagaimana?"

Ameera mengedarkan pandangan ke seluruh bagian basement, tidak ada satupun petugas yang dilihatnya.

Segera ia kembali ke lokasi tadi. Benar saja, salah satu di antara mereka sedang mengarahkan pistol ke arah pria yang mereka keroyok tadi.

Dengan sigap ameera meraih alat pemadam api ringan yang terletak di sudut pilar, kemudian melemparkannya pada pria yang menodongkan pistol. Apar tepat mengenai kepala pria tersebut membuatnya jatuh tersungkur dan pingsan. Kepalanya tampak mengeluarkan darah segar. Satu pelaku pengeroyokan sudah tumbang.

Di raihnya apar itu lagi dan melemparkan nya ke salah satu pelaku pengeroyokan yang lain. Tetapi dengan cepat pria tersebut bangkit, lalu meraih pistol dari saku jaketnya dan hendak membidik Ozan yang masih terus melakukan perlawanan.

Ameera yang melihatnya segera meraih pistol yang di gunakan oleh pria yang pingsan tadi, lalu dengan sigap membidik dan tepat sasaran, peluru mengenai telapak tangan pria tersebut sehingga pistol terjatuh dari tangan nya. Ameera lalu membidik lagi ke arah lutut pria tersebut.

Dor

Satu tembakan tepat mengenai lutut pria tersebut. Dua pelaku pengeroyokan sudah tumbang di tangan Ameera.

Di lihatnya sekilas Ozan, sang pria yang di keroyok mengalihkan pandangan nya kepada Ameera.

Ameera lalu membidik lagi, hendak menembak pria satunya yang masih terus memukuli orang yang mereka keroyok tadi tanpa ampun.

"Aku bisa salah tembak kalau begini, mereka tidak berhenti berkelahi,"

Akhirnya ameera kembali mengambil apar di lantai dan berlari ke arah dua pria yang berkelahi. Dengan penuh emosi Ameera memukul punggung pria tersebut dengan apar beberapa kali namun, pria itu sungguh kuat. Walaupun sesaat terlihat kesakitan dan oleng, namun beberapa saat kemudian, kekuatan nya seperti kembali utuh.

Sadar pria tambun tersebut susah di kalahkan, Ameera melayangkan tendangannya dengan sekuat tenaga dan tepat mengenai s*langk*ngan pria tersebut. Seketika pria tambun tersebut berteriak dan meraung kesakitan. Ia jatuh tersungkur ke lantai dengan erangan memilukan. Pria sekuat manapun tidak akan sanggup jika area mematikannya di hadiahi tendangan dengan keras.

Ameera mengarahkan pandangan nya pada pria yang di keroyok tadi. Sudah dengan posisi duduk bersandar pada pilar besar memegangi bahu nya yang tampak mengeluarkan darah.

"Kamu tertembak. Apa yang bisa ku bantu?" tanya Ameera kepada pria asing di depannya.

"Kamu bisa menyetir mobil?" tanya pria itu sambil meringis kesakitan.

"Bisa,"

" Tolong bawa aku ke rumah sakit. itu mobil ku, " Ozan menunjuk sebuah mobil yang terparkir tidak jauh dari lokasi mereka berada.

Ameera bergegas memapah pria tersebut, mendudukkannya di kursi penumpang. Tanpa pikir panjang, Ameera melajukan mobil ke arah rumah sakit terdekat. Meninggalkan tiga orang pria tambun yang sudah terkapar karena ulahnya.

Sejenak Ameera melupakan Rangga yang belum kembali saat pergi mencari kunci mobilnya.

"Tetaplah sadar. Rumah sakitnya sudah dekat." kata Ameera yang terus berusaha berkomunikasi dengan laki-laki di sampingnya agar ia tetap sadar.

Ameera pun melajukan mobil lebih cepat menuju rumah sakit. Ia tidak mempedulikan lagi beberapa pengendara lain yang mengumpatinya karena Ameera hampir menabraknya.

Bersambung

Terpopuler

Comments

Sweet Girl

Sweet Girl

Apa Naura anaknya Hendri ya...???🤔

2024-07-06

0

Fani Indriyani

Fani Indriyani

ozan mah ga nurut sih dibilangin ma papa jgn keluar dlu eh ini malah ketemu ma naura

2024-05-17

0

Diana Dwiari

Diana Dwiari

naura.....

2022-10-16

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Chapter 1
3 Bab 3
4 Kedatangan Ozan
5 pembicaraan rahasia
6 pilihan berat
7 Pulang
8 kecelakaan
9 Rantai kaki
10 tertembak
11 Kepanikan Rangga
12 penasaran
13 Luka masa lalu
14 Di buat penasaran
15 Pantai
16 Penjelasan Ameera
17 Persiapan makan malam
18 Rencana perjodohan
19 Penolakan
20 Taman yang romantis
21 Gundah
22 Tangis Ameera
23 Kekecewaan Ozan
24 Fitting gaun pengantin
25 Perisai bagi Ameera
26 Rahasia tentang Rangga
27 Pengawalan ketat
28 Penyerangan besar
29 Bukti kejahatan
30 Persiapan
31 Kepergian ayah
32 Duka Ameera
33 Pulang ke rumah
34 belajar menerima
35 Siapa yang barbar
36 Mencoba kabur
37 Mimpi buruk
38 Minta Izin
39 Perpisahan
40 Kemarahan Ozan
41 Minta maaf
42 Janjian
43 Bimbang
44 Kencan part 1
45 Kencan part 2
46 Kencan part 3
47 Malam pertama
48 Bertemu Dina
49 Susahnya membujuk
50 Mulai terbakar cemburu
51 Liburan
52 Hilangnya Ameera
53 Kemurkaan Ozan
54 Rumah sakit
55 Tahanan Rumah
56 Rencana resepsi
57 Resepsi pernikahan
58 tidak jelas
59 Perjalanan pulang
60 Memasak
61 Menemui Ameera
62 Kemesraan tanpa cinta ?
63 Pesan dari Naura
64 Kehujanan
65 Perang foto
66 Ada urusan penting
67 Kekacauan di club
68 Masalah es krim
69 Perubahan Ameera
70 Masih di teror
71 Hamil
72 Mabuk
73 drama salah paham
74 Cemburu buta
75 Melampiaskan emosi...
76 Memilih pergi
77 Mulai terbuka
78 Ancaman serius dari Rangga
79 Penyesalan Ozan
80 Pulang
81 Pencarian Ameera part 1
82 Pencarian Ameera part 2
83 Menemukan Ameera
84 Memperbaiki hubungan
85 Persyaratan Ameera
86 Mobil baru
87 Gantungan kunci
88 Seberapa kaya dia
89 Film horor
90 Bucin atau susis
91 Jurus anti pelakor
92 Mengikuti adegan dalam film...
93 Laporan Rizal
94 Sepenggal kisah manis
95 Bayi kembar
96 Sepucuk surat
97 Drama pagi hari
98 Pengorbanan Rangga
99 Kenangan tentang Rangga
100 Rangga, Rangga dan Rangga
101 Menunggu Ameera
102 Ungkapan perasaan.
103 Cinta pertama dan terakhir
104 Sepakat bersama
105 Lumpuh?
106 Penantian cinta
107 Penyesalan selalu di belakang
108 Habis gelap terbitlah terang
109 Rahasia besar
110 Everglow
111 Pelangi setelah hujan
112 Berusaha Move On
113 Liontin...
114 Kamar paling ujung
115 Terbakar cemburu versi Rangga
116 Rahasia tentang Deniz
117 tentang perjodohan.
118 Rangga yang Malang
119 Luluh
120 Menikah lagi?
121 Berenang
122 Arti mimpi
123 Di Culik
124 Rangga yang sesungguhnya
125 Rencana pembunuhan.
126 Hilang
127 Ambisi balas dendam
128 TERBONGKAR
129 Kelahiran bayi Kembar
130 berjuang bersama
131 Erzan dan Elmira
132 Pulang
133 Kelakuan aneh
134 TERBALIK
135 PANAS
136 Ungkapan Cinta
137 Bogem mentah
138 Honeymoon
139 Kenangan terindah
140 Album Foto
141 Firasat buruk
142 Rahasia terakhir
143 Bangun...
144 Menolak lupa
145 Air mata penyesalan
146 Kenangan masa lalu
147 Lamaran part 1
148 Lamaran part 2
149 Membayar masa lalu
150 sensitif seperti testpack
151 Happy Ending
152 TERIMA KASIH
Episodes

Updated 152 Episodes

1
Prolog
2
Chapter 1
3
Bab 3
4
Kedatangan Ozan
5
pembicaraan rahasia
6
pilihan berat
7
Pulang
8
kecelakaan
9
Rantai kaki
10
tertembak
11
Kepanikan Rangga
12
penasaran
13
Luka masa lalu
14
Di buat penasaran
15
Pantai
16
Penjelasan Ameera
17
Persiapan makan malam
18
Rencana perjodohan
19
Penolakan
20
Taman yang romantis
21
Gundah
22
Tangis Ameera
23
Kekecewaan Ozan
24
Fitting gaun pengantin
25
Perisai bagi Ameera
26
Rahasia tentang Rangga
27
Pengawalan ketat
28
Penyerangan besar
29
Bukti kejahatan
30
Persiapan
31
Kepergian ayah
32
Duka Ameera
33
Pulang ke rumah
34
belajar menerima
35
Siapa yang barbar
36
Mencoba kabur
37
Mimpi buruk
38
Minta Izin
39
Perpisahan
40
Kemarahan Ozan
41
Minta maaf
42
Janjian
43
Bimbang
44
Kencan part 1
45
Kencan part 2
46
Kencan part 3
47
Malam pertama
48
Bertemu Dina
49
Susahnya membujuk
50
Mulai terbakar cemburu
51
Liburan
52
Hilangnya Ameera
53
Kemurkaan Ozan
54
Rumah sakit
55
Tahanan Rumah
56
Rencana resepsi
57
Resepsi pernikahan
58
tidak jelas
59
Perjalanan pulang
60
Memasak
61
Menemui Ameera
62
Kemesraan tanpa cinta ?
63
Pesan dari Naura
64
Kehujanan
65
Perang foto
66
Ada urusan penting
67
Kekacauan di club
68
Masalah es krim
69
Perubahan Ameera
70
Masih di teror
71
Hamil
72
Mabuk
73
drama salah paham
74
Cemburu buta
75
Melampiaskan emosi...
76
Memilih pergi
77
Mulai terbuka
78
Ancaman serius dari Rangga
79
Penyesalan Ozan
80
Pulang
81
Pencarian Ameera part 1
82
Pencarian Ameera part 2
83
Menemukan Ameera
84
Memperbaiki hubungan
85
Persyaratan Ameera
86
Mobil baru
87
Gantungan kunci
88
Seberapa kaya dia
89
Film horor
90
Bucin atau susis
91
Jurus anti pelakor
92
Mengikuti adegan dalam film...
93
Laporan Rizal
94
Sepenggal kisah manis
95
Bayi kembar
96
Sepucuk surat
97
Drama pagi hari
98
Pengorbanan Rangga
99
Kenangan tentang Rangga
100
Rangga, Rangga dan Rangga
101
Menunggu Ameera
102
Ungkapan perasaan.
103
Cinta pertama dan terakhir
104
Sepakat bersama
105
Lumpuh?
106
Penantian cinta
107
Penyesalan selalu di belakang
108
Habis gelap terbitlah terang
109
Rahasia besar
110
Everglow
111
Pelangi setelah hujan
112
Berusaha Move On
113
Liontin...
114
Kamar paling ujung
115
Terbakar cemburu versi Rangga
116
Rahasia tentang Deniz
117
tentang perjodohan.
118
Rangga yang Malang
119
Luluh
120
Menikah lagi?
121
Berenang
122
Arti mimpi
123
Di Culik
124
Rangga yang sesungguhnya
125
Rencana pembunuhan.
126
Hilang
127
Ambisi balas dendam
128
TERBONGKAR
129
Kelahiran bayi Kembar
130
berjuang bersama
131
Erzan dan Elmira
132
Pulang
133
Kelakuan aneh
134
TERBALIK
135
PANAS
136
Ungkapan Cinta
137
Bogem mentah
138
Honeymoon
139
Kenangan terindah
140
Album Foto
141
Firasat buruk
142
Rahasia terakhir
143
Bangun...
144
Menolak lupa
145
Air mata penyesalan
146
Kenangan masa lalu
147
Lamaran part 1
148
Lamaran part 2
149
Membayar masa lalu
150
sensitif seperti testpack
151
Happy Ending
152
TERIMA KASIH

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!