Cantiknya selir MAFIA
Pagi ini seperti biasanya Alvaro pergi ke kantor. Seorang pemuda berumur 28 tahun, ganteng, dingin, berwibawa. Dia adalah pimpinan gangster bawah, yang bernama The Dark serta di takuti oleh kawan dan lawan.
Untuk menutupi bisnis kotornya, pria itu membuka PT Alvaro Derek, yang bergerak dalam penjualan alat-alat berat. Dia sendiri duduk sebagai CEO sekaligus Owner.
Dia lulusan Harvard University, gaya hidupnya tidak berbeda dengan pria lain yang berada di luar negeri. Bebas, tak terbatas. Alvaro sangat terkenal di antara teman-temannya. Maklumlah, orang tuanya punya bisnis besar, bisa menghasilkan pundi-pundi uang yang tidak habis tujuh turunan.
Pulang dari luar negeri dia belajar bisnis dari papanya. Setelah merasa mampu, orang tuanya menyerahkan satu perusahan besar yang kini di gelutinya.
Dengan berjalannya waktu Alvaro lebih banyak bergerak di dunia bawah, black market tempat dia bertransaksi. Ada kawan, ada lawan, perbedaannya tipis. Walaupun dia menjalin hubungan dengan banyak gangster atau pentolan mafia dari seluruh dunia, tetap saja Alvaro was-was. Dibalik sukses yang dia dapatkan Alvaro banyak musuh. Trutama orang-orang yang pernah dia bunuh.
Untuk membuatnya lebih safe, Alvaro membeli mobil anti peluru. Huron APC dengan harga 9,18 miliar. Keren habis. Dia juga menyembunyikan senjata api Revolver 22 dengan 8 peluru di dalam mobilnya. Wajarlah, hidupnya penuh bahaya, musuhnya terlalu banyak dan rata-rata sangat sadis.
Untuk memuluskan bisnis gelapnya dia juga merangkul aparat yang bisa diajak bermain. Begitulah kehidupan Alvaro yang bergelimang harta, darah dan wanita. Dia menjelma menjadi raja di dunia hitam.
Kantor Alvaro Derek, berlantai dua puluh lima. Sangat megah dan mewah. Alvaro turun dari mobil disambut oleh pak Tony karyawannya.
"Selamat pagi tuan." sapa Tony hormat sambil menganbil tas kerja Alvaro dan mengikuti Alvaro masuk ke dalam kantor. Karyawan berbaris menyambut Alvaro yang berjalan gagah dan sedikit angkuh.
Sampai di ruang kerjanya Alvaro duduk di kursi kebesarannya. Tony menaruh tas kerja tuannya dan keluar.
"Tuan ada rapat jam sepuluh dengan pak Manggala." Marchel nyelonong masuk tanpa mengetuk pintu.
"Ketuk pintu kalau masuk, kau kira ini kantor nenek moyang kau." canda Alvaro melirik temannya yang kini telah menjadi orang kepercayaannya.
"Hahaha...sepertinya Tuan Alvaro akan bungkam setelah membaca berita hot news hari ini." kata Marchel tertawa.
"Ada berita apa?" Alvaro masih acuh, matanya tertuju kepada laptop di depannya.
"Ini surat kabarnya...." kata Marchel memperlihatkan hot news hari ini.
"Aku tidak punya waktu membaca koran, kau bacakan jika ada yang penting." tolak Alvaro.
Dengan posisi tetap berdiri, Marchel mulai membaca baris demi baris berita yang menyinggung kelompok oposisi garis keras, yang dipimpin oleh pak Manggala dan kelompok gangster yang dipimpin Alvaro.
Alvaro menggeser laptopnya, dadanya berdebar ketika inisial namanya AAM, disebut. Sebagai pimpinan gangster, pantang baginya untuk melepaskan gadis itu. Walau kenyataannya, bahwa gadis itu benar dan dialah yang berada di belakang penjualan senjata api laras panjang kepada pembrontak.
"Tuan, dia akan membeberkan kepada polisi, siapa gembong mafia yang di pelihara oleh seorang oknum pejabat."
"Beraninya manusia itu, cepat kirim dua orang pengawal untuk menangkap Buang dia di rimba supaya menjadi santapan buaya."
"Tapi Tuan ini seorang gadis." sergah Marchel. Dia tidak rela kalau jurnalis itu menjadi santapan buaya. Marchel sering menonton di Televisi atau di Instagram, sepak terjang gadis yang kini akan menjadi lawannya.
"Laki perempuan sama saja, siapapun yang membuat kita terancam wajib dilenyapkan."
"Ini gadis yang saya sering ikuti IG nya. Sebaiknya kita tangkap saja supaya lebih jelas. Kita introgasi, kepada siapa saja dia sudah cuap-cuap. Jika ada yang tahu masalah ini selain dirinya, kita juga akan hancurkan mereka."
"Siapa gadis itu, lihat instagramnya!!" bentak Alvaro dengan wajah merah.
Marchel cepat membuka instagram dan memperlihatkan sosok gadis yang dimaksud. Mata Alvaro membulat kala melihat foto seorang gadis cantik yang mempesona. Dia seolah tersenyum manis menatap Alvaro.
Ntah berapa wanita sudah dia tidurin, namun tidak ada satupun wanita yang menarik baginya. Foto dan nyata tidak sama, bisa gadis ini lebih cantik atau lebih jelek. Seorang wanita terlihat lebih menarik karena body language.
"Cari dia, bawa ke ranjang panasku. Dia patut menerima hukumam dariku." perintah Alvaro berdiri.
"Siap Tuan."
Marchel keluar dari ruangan bos nya menuju keruangannya. Dia memanggil dua pengawalnya. Gabril dan Jordy.
"Ada apa bos?" tanya Gabril hampir berbarengan. Mereka berdua datang dengan tergopoh-gopoh dan bersiap.
"Tangkap gadis ini, jangan sampai terluka. Sore ini kita akan menyewa pendemo 200 orang untuk memancing gadis ini keluar. Kalian menyusup di antara mereka. Saat pendemo turun memberi narasi, kalian muncul dan pura-pura menjadi mahasiswa untuk mendekati gadis itu. Kalian harus cekatan, lima pengawal yang lain akan berjaga-jaga di dekat sana. Kalian harus bermain cantik, jangan sampai ada yang tahu." jelas Marchel kepada pengawalnya.
"Siap bos."
Ketenangan Alvaro pagi ini terusik oleh khabar yang mencengangkan. Selama ini belum ada yang berani menyentuhnya atau menyenggol namanya. Siapapun yang mencoba mengusiknya, nyawanya berada dalam genggamannya.
Marchel kembali masuk ke ruangan Alvaro, dia ingin menegaskan bahwa jurnalis itu dekat dengan salah satu orang kaya nomer lima di negeri ini.
"Sudah kau perintahkan Gabril dan Jordy? Jangan sampai mereka teledor. Katakan kepada mereka memakai pelindung wajah, polisi pasti akan menyemprot gas air mata."
"Sudah Tuan, saya akan memasang alat sensor di mobil mereka."
"Aku tidak sabar ingin menjajal gadis yang lancang itu."
"Tapi Tuan, gadis itu dekat dengan Jhoni Diaz, orang kaya nomer lima di negeri ini. Saya berkesimpulan mereka berpacaran."
"Tidak mungkin, aku kenal keluarga Diaz. Mereka sangat pemilih, tidak ada keluarga besar Diaz yang menikah dengan wanita level rendah, semua menikah dengan cara perjodohan."
"Kita tidak tahu pasti tuan, menurut mata-mata yang saya sebar, semua informasi merujuk kepada Tuan Diaz sebagai pacar sekaligus teman kuliah waktu berada di luar negeri."
"Siapa yang melacak identitas gadis itu? Aku tidak percaya sama mata- mata yang kau sebar."
"Biasa, kepercayaan kita. Mereka sudah sering memberi informasi yang akurat kepada kita. Jarang ada yang meleset."
"Aku jamin ini meleset. Jhoni Diaz sudah punya pacar setahuku." kata Alvaro meyakinkan Marchel dan dirinya sendiri.
Dia benci ada musuh dibalik nama Diaz. Hubungannya dengan keluarga Diaz cukup baik dan belum pernah saling menjatuhkan.
Gara-gara gadis brengsek itu, Alvaro download instagram, minta menjadi followersnya. Marchel sampai heran mendengar cerita Alvaro sedang download Instagram serta menjadi followers Alexa.
"Hati-hati Tuan, jangan sampai ke blow up, bisa bahaya. Kita belum tahu siapa gadis ini sebenarnya."
"Aku memakai identitas palsu." pungkas Alvaro memperhatikan satu persatu foto yang berada di IG nya.
"Lebih baik hapus IG nya Tuan, musuh ada di sekeliling kita. Sebentar lagi kita akan menculik gadis jurnalis itu dan menghapus jejaknya. Harap Tuan mencari solusi untuk menipu polisi dan keluarganya."
"Seorang wartawan atau aktivis rentan akan hilang atau terbunuh pada saat terjadi kerusuhan. Jangan khawatir, semua akan berjalan sesuai skenario."
"Semoga apa yang kita harapkan, bisa berjalan dengan lancar." kata Marchel dengan ragu. Persiapan pengawal kurang optimal karena keburu waktu.
****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments
𝐙⃝🦜BORNEO ᴮᵁᴺᴰᴬRiyura𒈒⃟ʟʙᴄ
wooow keren sekali mobilnya
2023-01-02
5
𝐙⃝🦜BORNEO ᴮᵁᴺᴰᴬRiyura𒈒⃟ʟʙᴄ
jelaslah punya musuh dimana2...
kerjanya kan suka bunuh orng
2023-01-02
5
◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ
kembali baca dari awal
2022-12-26
3