Kekasihku CEO Gila
Aisha Aileen Nathania, gadis yatim piatu yang sudah di tinggal oleh kedua orang tuanya 4 tahun lalu, dia hanya hidup dengan keponakan kecilnya yang sudah dia anggap seperti anaknya sendiri.
Fatin, keponakan Aileen yang sama seperti Aileen menjadi yatim piatu sejak bayi.
Fatin sekarang sudah berusia 4 tahun, dia sudah mulai masukin sekolah TK.
Dulu saat kakak perempuannya akan melahirkan, kedua orang tua Aileen pergi menggantarkan kakaknya pergi keluar rumah sakit mengunakan angkot yang bapak Aileen punya.
Tapi takdir berkehendak lain, angkot bapak Aileen mengalami kecelakaan dan berakhir dengan kakak serta ibu dan bapak Aileen meninggal dunia.
Beruntungnya dokter mengambil tindakan cepat dan langsung mengeluarkan Fatin dan Fatin biasa hidup sampai saat ini bersama Aileen.
Aileen merasa terpukul waktu itu, karena dia harus kehilangan ketiga orang yang dia sayangi secara bersamaan di hari yang sama.
Tapi di sisi lain, dia juga harus kuat demi keponakan yang kakaknya titipkan kepadanya, Aileen sudah berjanji akan merawat keponakannya dengan baik kepada kakaknya.
Di usianya yang baru tujuh belas tahun Aileen terpaksa harus berhenti sekolah dan memilih bekerja guna mencukupi kebutuhan kehidupan dia dan Fatin.
Sekarang Aileen sudah bisa bekerja di sebuah warung makan, dan Aileen sangat bersyukur karena sang pemilik warung itulah ternyata orang yang sangat baik dan sering membantu Aileen.
Hari sudah sore, Aileen pulang menuju ramahnya karena warung sudah diatur tutup, dia berjalan kaki menuju rumahnya karena jaraknya juga tidak terlalu jauh.
Di tangan Aileen juga ada satu kantong kresek yang sepertinya berisi makanan untuk dia bawa pulang.
"Fatin pasti suka aku bawakan nasi pecel dengan lauk yang masih lengkap seperti ini." Aileen bergumam sambil memandang kantong kresek yang ada di tangannya.
"ORANG GILA, ORANG GILA, ORANG GILA." Telinga Aileen mendengarkan sorakan anak anak kecil.
Aileen pun mencari letak sumber suara tersebut, dan dia mendapati ada anak anak yang tengah berkerumun melingkar di sebuah pohon.
"Apakah ada orang gila?" ucap Aileen dan berjalan menghampiri kerumunan itu.
"ORANG GILA, ORANG GILA ORANG GILA." sorakan itu semakin terdengar jelas di telinga Aileen.
"Permisi adik adik, ini ada apa ya?" tanya Aileen membelah kerumunan itu.
"Ini kak ada orang gila yang tidur di sini." ucap salah satu dari anak anak kecil itu.
"Tolong, beri saya makan, saya lapar." ucap orang yang anak anak kecil itu sebut orang gila.
"Hahaha... orang gilanya minta makan." tawa anak anak kecil itu.
"Ssttt... adik adik gak boleh gitu, orang gila ini di lindungi sama polisi loh, gimana nanti kalau kalian di tangkap sama polisi gara gara kalian mengejek orang gila ini." Aileen menakuti anak anak itu agar mereka pergi dari sana dan tidak mengejek orang gila itu lagi.
Jujur dalam hati Aileen merasa iba melihat orang gila itu, sepertinya dia sangat kelaparan, batin Aileen.
"Beneran kak?" tanya salah satu dari anak kecil itu.
"Iya loh, kemaren kakak liat berita dimuat TV ada anak anak yang di tangkap polisi gara gara mengejek orang gila." balas Aileen.
"Aku gak mau ah di tangkap polisi, nanti aku di penjara, ibu jadi sendirian di rumah."
"Sama aku juga gak mau di tangkap polisi, nanti gak bisa main boneka lagi."
"Ayo kita pergi dari sini, sebelum nanti polisi datang."
Anak anak kecil itu saling berbisik satu sama lain, dan tak lama setelah itu mereka mulai berlari pergi dari sana.
"Apakah kamu tidak apa apa?" tanya Aileen.
Meskipun dalam diri Aileen takut kepada orang gila itu, tapi dia tetap memberanikan diri untuk bertanya karena dia merasa kasian pada orang gila itu.
"Aku lapar, tolong kasih aku makan." ucap orang gila itu memohon.
Aileen melihat nasional yang ada di dalam kantong kresek yang ada di tangannya.
Kalau dia berikan kepada orang gila ini, gimana nanti dengan Fatin di rumah, bingung Aileen.
"Kalau kamu mau kamu bisa ikut aku ke rumah, nanti kita bagi dua makanan ini sama anak aku." ucap Aileen yang akhirnya memiliki ide untuk membagi makanan itu.
"Apakah itu tidak merepotkan mu?" tanya orang gila itu.
"Tidak kok, ayo ikut aku." ajak Aileen.
Aileen membantu orang gila itu untuk berdiri dan dia mulai berjalan kembali menuju ramahnya di ikuti orang gila itu.
Sesekali Aileen menengok ke belakang untuk memastikan kalau orang gila'itu masih mengikutinya, dan ternyata benar, orang gila itu masih mengikuti Aileen.
"Apakah dia benar benar orang gila, tapi kalau orang gila dia kok bisa lancar gitu bahasa?" batin Aileen.
Mereka sampai di rumah Aileen, orang gila'itu memandangi rumah kecil Aileen yang banyak di tumbuhi bunga di depan rumahnya.
"Assalamualaikum Buna pulang." ucap salam Aileen kepada Fatin yang ada di dalam rumah.
"Waalaikum salam Buna, akhirnya Buna pulang juga, Fatin udah lapar." sambut Fatin menyambut kedatangan Aileen.
"Loh, itu siapa Buna?" lanjut Fatin bertanya.
"Dia orang yang tadi Buna tolong di jalan." jawab Aileen.
Aileen menyembunyikan kalau orang yang ikut dengannya itu adalah orang gila, bisa bisa nanti Fatin ketakutan kalau sampai dia tahu.
"Ooh, emang orangnya kenapa Buna, kok Buna tolong?" tanya Fatin.
Anak anak seumuran Fatin ini memang lagi aktif aktifnya bertanya ini itu, pokok apapun yang mereka lihat pasti akan di tanyakan.
"Aku tiga hari yang lalu kecele, dan mobilku jatuh ke jurang." jawab orang gila itu yang membuat Aileen melihat orang gila itu.
"Kasian banget Om nya, pasti Om belum makan ya, ayo masuk nanti kita bagi dua makanannya." ajak Fatin menyambut hangat orang gila itu.
"Terimakasih, kalian memang ibu dan anak yang baik." balas orang gila itu yang semakin membingungkan Aileen.
Fatin menarik yang orang gila'itu masuk ke dalam rumahnya, dan dia langsung mengantarkan orang itu menuju kamar mandi.
"Om mandi dulu ya, biar wangi. Nanti Fatin pinjamkan pakaian di paman Joko." ucap Fatin menyuruh orang gila'itu untuk mandi.
"Iya, terimakasih ya." balas orang gila itu mengelus kepala Fatin.
"Iya Om sama sama, kalau gitu Fatin pergi dulu ya mau pinjam baju." pamit Fatin dan langsung berlari pergi dari sana.
Orang gila itu pun masuk ke dalam kamar mandi yang ada di dalam rumah Aileen, dia memandangi kamar mandi sempit itu.
"Malang sekali hidup mereka, tapi hidupku sekarang lebih Malang lagi." gumam orang gila itu menggerutuki nasibnya saat ini.
Sementara itu Fatin pergi menuju rumah paman Joko, adik dari ibu Aileen untuk meminjam pakaian buat orang gila itu.
...***...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments
Hesti Pramuni
mm... TKP nya di Malang yah?
2023-03-13
0
bunda s'as
buka buka beranda liat judul ini penasaran aku baca menarik kayaknya dia emang bukan orang gila tapi orang kaya CEO pasti di celakain orang, saudara atau saingan bisnisnya ... mungkin ??
2022-12-27
1
💞 NYAK ZEE 💞
kalau seperti itu mah....bukan orang gila tapi orang yg berpakaian seperti orang gila lusuh aja.....
mudah2an setelah mandi dan makan segera jadi orang yg waras.....😂😂😂
2022-10-05
1