Mandi

Riyan berjalan keluar kamar dengan wajah sebal nya, dia merasa kesenangan nya terganggu akibat kedatangan orang yang tengah mengantar paket makanan yang tadi di pesan oleh nya.

Setelah menerima paket makanan tersebut dia kembali ke kamar untuk membangunkan Nayla, Asistennya itu juga belum makan malam dan juga mandi, tapi kenapa bisa tidur dengan pulang nya dengan keadaan yang sangat berantakan seperti itu.

Bahkan Riyan sampai menggeleng kepala tidak percaya dengan apa yang di lihat nya kini, sangat bertolak belakang dengan sifat Nayla yang selalu perfect saat jam kerja nya, walau pun sudah sering kali mereka menghabiskan waktu bersama tapi tingkah Nayla yabg seperti ini baru di lihatnya sekarang.

"Nay, bangun hey, nay!!" ucap nya sambil menepuk lembut pipi Nayla.

"Bangun dulu , mandi terus makan, kau itu jorok sekali jadi perempuan!" sindir nya.

"Biarkan aku tidur bos masih ngantuk!" ucapnya masih dengan mata yang terpejam, namun detik berikutnya dia terjingkat kaget saat menyadari siapa yang menggangu tidur nya.

Alarm tubuh nya langsung terkoneksi dengan baik saat merespon kinerja otak pintar nya itu dia langsung duduk sambil memegang erat selimut yang menutupi setengah tubuhnya.

Nayla menoleh ke arah sang bos yang kini telah berdiri di dekat pintu kamar, lalu mengintip ke dalam selimut dia takut terjadi sesuatu yang tidak di inginkan saat dia tertidur, Riyan menatap tajam ke Nayla yang menaruh curiga pada nya, bisa-bisa Asisten nya itu berpikir buruk terhadapnya.

"Jangan berpikiran macam-macam kalau kau tidak ingin aku benar-benar melakukan apa yang ada di otak kecil mu itu" ketus nya masih dengan tatapan tajam.

"Cepat mandi dan keluar makan, aku sudah memesan makanan, sepuluh menit dari sekarang kau belum juga keluar, maka aku yang akan memakan mu!" ucap nya lalu memutar badan meninggalkan Nayla yang masih mencari setengah nyawanya yang masih belum terkumpul.

"NAYLAAAAAA"

Suara teriakan kencang yang keluar dari mulut Riyan pun sukses membuat Nayla mendapatkan kesadaran nya, pun langsung bergegas mandi, dia tahu betul siapa Bos nya itu, dia sangat dan pasti akan melakukan apa yang telah di ucapkan oleh nya.

Dan itu tidak baik untuk keselamatan harga diri nya, kalau sampai di kehilangan apa yang dia jaga selama bertahun-tahun, sedangkan Riyan dia menggerutu di sofa ruang tamu, dia merasa seakan dia seorang Asisten yang tengah mengurus kebutuhan Bos nya.

Waktu terus berjalan, Riyan terus menatap ke arah pintu kamar di mana Nayla berada, sudah hampir sepuluh menit tapi Asisten nya itu belum juga keluar, sedangkan cacing di dalam perut nya sudah berdemo minta untuk di isi.

Riyan bangkit dari duduk nya dan berjalan ke arah pintu sambil berkata.

"Rupanya dia benar-benar ingin aku makan!" ucap nya monolog.

Langkah kakinya terhenti tepat di depan pintu bersamaan dengan nayla yang sudah siap dengan baju tidur nya, mereka saling menatap satu sama lain hingga beberapa menit kemudian Nayla memalingkan wajah nya.

Nayla salah tingkah mendapati Riyan yang menatap nya dengan tatapan yang tak bisa pun berusaha mencairkan kebekuan yang terjadi di depan pintu kamar nya.

"Saya sudah selesai mandi Bos!" ucapnya dengan suara lirih, Riyan pun yang tadi nya masuk ke dalam pesona Asisten nya pun tersadar lalu memasang kembali wajah tak bersahabat milik nya.

"Lama sekali kau mandi atau apa menenun kulit mu?"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!