Bab 5 : Godaan dari gadis muda

Pagi ini, Ayyara sudah kembali melakukan rutinitas ya setiap pagi setelah istirahat selama tiga hari. Bagi Ayyara, terus menerus istirahat diatas kasur cukup membosankan karena biasanya ia sudah biasa untuk melakukan banyak hal.

" Mas," panggil Ayyara seraya memakaikan dasi pada Argi.

" Em," jawab Argi dingin.

" Hari ini 'kan aku ada pemeriksaan ke dokter, Mas temani ya," pinta Ayyara yang mencoba mengajak Argi untuk ke rumah sakit. Pasalnya, ketika Ayyara menjalani pemeriksaan, sang Dokter menyuruh suaminya untuk ikut di periksa agar tahu apa akar masalah dari susah hamilnya.

" Hari ini___ aku tidak janji ya. Soalnya, takut kalau tiba-tiba ada lembur mendadak, "ujar Argi.

Ayyara pun hanya bisa mengangguk.

Setelahnya, Argi pun segera pamit pergi ke kantor.

Sesampainya di kantor, para karyawan staf marketing terlihat menyapa kedatangan Argi yang merupakan manager mereka.

" Selamat pagi pak, Argi, " sapa salah satu bawahan Argi

" Pagi, " jawab Argi seraya berjalan menuju ruangannya.

Baru saja meletakkan tasnya di atas meja, sudah terdengar suara ketukan pintu dari luar.

" Siapa?" tanya Argi dengan suara beratnya.

" Saya Pak Argi, "jawab seseorang yang cukup di kenal oleh Argi.

"Masuk."

Tak lama kemudian, masuklah wanita itu yang langsung menghambur memeluk Argi.

Sementara Argi terlihat berusaha melepaskan diri dari pelukan wanita itu yang tak lain adalah Bila. Mahasiswi magang di kantornya.

" Bil, lepasin!" pibta Argi sambil mencoba melepaskan pelukan Bila.

" Ih ... Mas Argi, padahal Bila masih kangen ...," rengek Bila yang sudah seperti anak kecil.

" Bila, kamu harus ingat kita lagi ada di mana. Jadi, jangan bersikap seperti itu!" tandas Argi yang mencoba memberikan peringatan pada gadis muda di depannya ini.

" Kalau di rumah, bo ... leh? "tanya Bila yang masih bergelayut manja pada tangan Argi. Merasakan ada gesekan pada tangannya, membuat sesuatu di bawah sana tiba-tiba sedikit menegang. Argi adalah pria normal yang punya nafsu cukup besar soal seperti ini.

Jadi, hanya ada gesekan sedikit sudah mampu membangunkan jiwa laki-lakinya.

" Bil, jangan seperti ini." Argi mencoba melepaskan diri dari Billa. Tetapi, saat ingin melapaskan tangan Billa, tanpa sengaja ia justru melihat dua gundukan yang begitu menonjol. Dua gundukan yang tadi bergesekan dengan tangannya.Meski masih seorang mahasiswa, soal body Bila memang tergolong sangat seksi.

" Mas Argi kenapa terlihat tegang begitu? Mas Argi gak suka ya, Bila ada di sini?" ujar Bila dengan memasang wajah mengiba.

" Bila, lebih baik kamu kembali ke meja kerjamu. Karena Mas Argi juga harus bekerja, oke!" Argi mencoba mencari alasan agar Bila segera pergi dari ruangan.

Meski dengan perasaan berat hati, Bila pun menuruti perintah Argi. Namun, siapa sangka jika sebelum pergi Bila tiba-tiba kembali mencium bibir Argi sekilas.

Cup

" Morning kis sebagai penyemangat," ujar Bila dengan tersenyum manis. Kemudian, Ia segera pergi dari ruangan Argi dengan perasaan yang begitu bahagia.

" Astaga nih anak, makin hari makin...," ucap Argi sambil memegang bibir bekas ciuman Bila. Setelahnya, Ia segera duduk kembali dan mulai mengerjakan pekerjaannya yang cukup banyak.

...***...

Ketika jam pulang kantor terlah tiba, sebuah notifikasi pesan masuk dari istrinya Ayyara.

📨 Ayyara

[Mas, hari jadi 'kan temani aku ke Dokter.]

📨 Argi

[Iya, kamu tunggu saja. Bentar lagi mas sudah mau pulang.]

Setelah membereskan meja kerjanya, Argi segera bergegas berjalan pergi dari ruangannya. Melihat Argi yang pergi seperti terburu-buru, membuat Bila segera mengikutinya dari belakang.

Sesampainya di parkiran, Argi segera memasuki mobilnya. Tanpa di duga-duga, tiba-tiba ada seseorang yang ikut masuk ke dalam mobilnya.

" Bila," seru Argi saat mengetahui siapa orang itu.

Bila tersenyum.

" Kamu kenapa di sini?" tanya Argi yang bingung kenapa Bila tiba-tiba masuk kedalam mobilnya, padahal sebelumnya mereka tak ada janji untuk pulang bersama.

" Ya, mau pulang lah, Mas, "ujar Bila seraya memakai seat beltnya.

" Tapi, Bil Mas mau___"

" Sssttt," Bila membungkam bibir Argi dengan jari telunjukknya.

" Daripada banyak bicara, lebih baik kita langsung pulang saja," usul Bila yang membuat Argi bingung harus mengatakan apa untuk menolak.

Argi terlihat melihat jam yang melingkar di pergelangan tangannya.

" Sepertinya, masih keburu!" dengan berat hati, Argi pun mengalah untuk mengantarkan Bila pulang. Lagipula, Jalan mereka searah.

Selama di perjalanan, Bila terlihat terus menatap Argi dengan tatapan penuh rasa kekaguman. Sedangkan yang di tatap justru terlihat risih.

" Kamu ngapain sih, ngeliatin Mas terus, Bil!" tukas Argi yang masih fokus menyetir.

" Emangnnya gak boleh, ya?" Bila justru bertanya kembali.

" Ya, bukannya gak boleh tapi kurang nyaman saja."

" Mas saling?" goda Bila dengan mengedipkan matanya.

" Apaan sih! Biasa aja, "elak Argi yang berusaha untuk stay cool.

Setelah menempuh perjalanan beberapa menit, akhirnya mobil yang dikendarai oleh Argi dan Bila berhenti di depan teras rumah gadis itu.

" Mas Argi gak mampir dulu? "tawar Bila.

" Enggak, Mas langsung pulang saja. "

" Kenapa Mas dari tadi kelihatan buru-buru sekali? Apa ada sesuaty yang mendesak? " tanya Bila yang sudah sangat penasaran.

" Oh, hanya sudah di tungguin saja sama Ayyara. Soalnya mau menemani dia ke rumah sakit," terang Argi jujur.

" Jadi, dari tadi Mas Argi buru-buru karena punya janji dengan istrinya? "batin Bila yang merasa sangat tak suka saat mendengar Argi seakan lebih perhatian pada istrinya.

" Bil, kamu tidak turun? " ujar Argi saat melihat Bila yang justru melamun.

Tanpa bicara apa-apa, tiba-tiba Bila justru bergerak mendekat Argi dan duduk diatas pangkuannya.

" Bil, kamu mau ngapain?" tanya Argi bingung.

Bukannya menjawab, Bila justru langsung meraup bibir Argi dengan penuh hasr*at.

Awalnya, Argi ingin melepaskan ciuman Bila. Tetapi gadis itu tak membiarkan Argi lolos dengan mudahnya. Argi yang sejak tadi sudah mencoba menahan diri, akhirnya tak kuat dan ikut terbiasa suasana. Decapan demi Decapan terdengar mengiringi ciuman mereka.

Merasakan ada sesuatu yang mengeras di bawah sana, membuat Bila tersenyum licik.

" Akhirnya, kamu terpancing juga Mas. Aku tidak akan membiarkan kamu pergi menemui istrimu itu," batin Bila yang semakin berani melakukan hal yang semakin lebih dalam lagi demi menghalangi Argi untuk pergi.

...****************...

Terpopuler

Comments

bung@ter@t@i

bung@ter@t@i

klo kurang iman y bgtu ,heh emosi pisan inmh

2022-11-19

0

꧁✯☞︎︎︎𝘼𝙇𝙒𝙄𝙇☜︎︎︎✯꧂

꧁✯☞︎︎︎𝘼𝙇𝙒𝙄𝙇☜︎︎︎✯꧂

Lagi Lagi Ad Ulat Bulu Yg jadi Pengganggu

2022-11-02

0

Fatma Kodja

Fatma Kodja

duh Argi bisa"nya malah tergoda dengan wanita murahan yang sudah sering ditiduri oleh pacarnya, meskipun istrimu belum mengandung tapi yang jelas istrimu wanita baik"

2022-10-30

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!