Bab 4 : Ku sunat lagi otongnya!

Sepulang dari rumah Bila, Argi mendapati istrinya yang menggigil kedinginan.

" Ra, kamu kenapa?" tanya Argi seraya berjalan mendekati ranjang tidurnya.

" Mas ba-ru__ pu-lang?" tanya Ayyara dengan bibir yang terlihat menggigil.

Argi pun menempelkan tangannya ke kening Ayyara dan ternyata suhu badanya sangat panas.

" Astaga Yara! Kenapa badan kamu panas sekali, " seru Argi yang terlihat terkejut. Meski terkadang kasar, cuek, Argi juga masih peduli dan mencintai istrinya.

" Dingin ... Mas," Ayyara terus menggigil kedingan hingga memeluk tubuh Argi dengan erat layaknya sedang mencari kehangatan. Dikarenakan takut jika kondisi Ayyara semakin parah, Argi pun langsung menggendong tubuh istrinya keluar dari kamar.

" Mau dibawa kemana Yara, Gi?" tanya bu Atmariani saat melihat Argi menggendong Ayyara.

" Ke rumah sakit, Buk," kata Argi seraya berjalan keluar rumah.

" Ibu ikut," seru bu Atmariani yang segera bersiap-siap untuk ikut pergi.

Sementara Argi mencoba membaringkan tubuh Ayyara ke dalam mobil miliknya.

" Mas dingin," rintih Ayyara. Padahal Argi sudah membalut tubuh istrinya itu dengan selimut tebal.

" Iya tahan dulu, kita ke rumah sakit sekarang."

" Bu, jadi ikut apa tidak?" teriak Argi.

" Sebentar."

Tak butuh waktu lama, Bu Atmariani sudah keluar dari rumah bersama Pak Darmawan. Kedua orang tua itu seakan tak mau tinggal diam di rumah saja ketika melihat wajah Argi yang begitu cemas dengan kondisi Ayyara. Padahal, dia baru saja pulang tapi tiba-tiba keluar lagi untuk membawa sang istri berobat.

Setelah memastikan bahwa rumah telah terkunci rapat, pak Dermawan segera menyusul masuk kedalam mobil.

" Sabar ya, Ra," ujar Argi yang sesekali membenarkan selimut Yara agar menutupi tubuhnya dengan sempurna.

Setelah menempuh perjalanan beberapa menit akhirnya Argi sampai juga di puskesmas terdekat. Argi tidak membawa Yara ke rumah sakit karena jarak rumah sakit cukup jauh dari rumahnya.

Argi kembali menggendong tubuh Yara menuju ruangan UGD.

" Ada apa ini?" tanya seorang suster jaga.

" Istri saya demam tinggi dan menggigil."

Setelahnya, sang Bidan segera memeriksa kondisi Yara. Sementara bu Atmariani dan Pak Dermawan terlihat begitu khawatir.

" Gi," panggil Bu Atmariani yang merasa ada yang berbeda dari wajah putranya.

" Ya, ada apa, Buk? "

Melihat wajah Argi yang memar-memar langsung membuat bua Atmariani mendekat dan menyentuh wajah putranya.

" Au, sakit buk," rintih Argi saat bu Atmariani menyentuh lukanya.

" Kamu habis berantem, ya?" hardik bu Atmariani.

" Ini, hanya___"

" Berantem sama siapa kamu?" sela bu Atmariani.

" Keluarga bu Ayyara," panggil seorang suster yang baru saja keluar dari ruangan UGD.

Mendengar ada yang memanggil, membuat Argi segera pergi.

" Bagaimana dengan kondisi istri saya, Sus?"

" Kadar gula darahnya sangat rendah, dan sepertinya Bu Ayyara juga kecapekan, tapi tetap harus di rawat inap sampai demamnya turun," jelas sang perawat dan diangguki oleh Argi.

Dikarenakan Ayyara harus menginap di rumah sakit, Argi menyuruh Ibu dan Bapaknya pulang saja. Apalagi besok sang Ibu masih harus jualan kue di pasar.

" Kamu beneran gapapa sendirian di sini? "tanya Bu Atmariani yang masih terlihat ragu untuk pulang.

" Iya, gapapa, bu. Lagian, paling besok pagi Yara sudah di perolehan pulang. Jadi, Ibu sama Bapak pulang saja. "

Setelahnya, Bu Atmariani dan Pak Dermawan pulang ke rumah. Sementara Argi masuk ke dalam ruangan rawat inap istrinya.

Melihat Yara yang sudah tidur terlelap, membuat Argi merasa tenang. Ia pun mencoba mengecek suhu tubuh Yara lagi, dan masih demam tapi tak setinggi tadi.

" Kamu ada-ada saja sih, Ra. Pakek sakit segala," pungkas Argi seraya membenarkan selimut Yara.

...***...

Keesokan paginya, saat Ayyara terbangun dari tidurnya. Ia mendapati suaminya masih tidur terlelap di kursi samping brankar pasien dengan tangan masih mengenggam tangannya.

Seulas senyum terbit di bibir Ayyara tatkala melihat hal yang cukup langka pagi ini. Entah kapan terakhir Argi bersikap seperti ini padanya. Dulu, kehidupan rumah tangga mereka begitu harmonis, penuh cinta dan kasih sayang. Tetapi, akhir-akhir ini Argi mulai berubah dan mudah sekali marah.

Mungkin, beban pekerjaan di kantor cukup banyak sehingga membuat suaminya mudah marah seperti akhir-akhir ini.

Tak lama kemudian, terlihat Argi yang mulai bergerak dan bangunan dari tidurnya. Melihat hal itu, membuat Yara berpura-pura tidur lagi karena ingin melihat apa yang akan dilakukan oleh suaminya.

Argi terlihat merenggangkan otot-otot tubuhnya yang terasa kaku akibat posisi tidur yang kurang nyaman. Setelahnya, Ia kembali mengecek suhu tubuh Yara.

" Syukurlah demamnya sudah turun," kata Argi yang membuat Yara merasa senang. Hanya perhatian kecil seperti ini saja sudah membuat wanita ayu itu merasa bahagia. Karena sejatinya, membuat seorang wanita bahagia itu mudah.

" Jika seperti ini, kamu terlihat masih sama seperti dulu, Mas. Mas Argi yang sangat menyayangi dan mencintaiku," gumam Ayyara dalam hati.

Ketika Ayyara ingin membuka matanya, tiba-tiba terdengar suara dering ponsel Argi berbunyi. Saat melihat siapa yang menelpon, membuat Argi mengabaikannya. Tetapi, seseorang itu terus saja menelpon, jadi mau tak mau Argi pun mengangkatnya.

Argi berjalan sedikit menjauh agar Ayyara tak mendengar percakapannya dengan seseorang.

" Halo, selamat pagi Mas Argi," sapa seseorang dengan suara manja dari ujung telepon.

" Pagi, ada apa?"

" Kok Mas cuek gitu, sih! Marah ya, sama Bila?" ujar gadis itu.

" Gak kok," jawab Argi dingin.

" Kalau gak marah kenapa sikap Mas Argi berubah jadi dingin? "tanya Abila lagi.

" Perasaan Mas biasa saja, lagipula kamu ada keperluan apa pagi-pagi begini sudah menelpon."

" Oh, itu. Bila kangen ... Dan hari ini 'kan hari libur, jadi boleh ya kita jalan-jalan, "usul Bila yang terdengar begitu bersemangat. Setelah kejadian kemarin, sikap Bila semakin terang-terangan jika ia menyukai Argi.

" Maaf Bila, Mas Argi tidak bisa. Soalnya istri Mas lagi sakit, "tolak Argi.

" Bila? Siapa dia? "gumam Ayyara yang masih mendengar perkataan Abi yang memanggil seseorang di balik telepon itu dengan nama Bila.

" Perasaan, rekan kerja Mas Argi tidak ada yang namanya Bila, deh! " entah Kenapa perasaan Ayyara tiba-tiba jadi tak enak.

Tak lama kemudian, Argi sudah mematikan panggilannya dan berbalik menghadap ke arah Ayyara.

" Kamu sudah bangun, Ra?" tanya Argi yang melihat bahwa istrinya sudah bangun.

" Ah, " panggilan Argi seketika membuyarkan lamunan Ayyara.

" Kamu bangun dari kapan?" tanya Argi dengan wajah yang terlihat cemas.

" Dari sejak mas Argi menelpon."

" Oh, ya Mas. Bila itu siapa?" Ayyara memberanikan diri untuk bertanya daripada ia berpikiran yang tidak-tidak tentang suaminya.

" Oh, dia itu___" Argi terlihat bingung dan gugup harus beralasan apa. Sorot matanya terlihat jelalatan, dan akhirnya menemukan sebuah remot.

" Kita nonton tv saja, ya," ujar Argi yang mencoba mengalihkan pembicaraan.

Entah kebetulan atau apa, ketika televisi menyala tepat pada sebuah chanel progam gosip yang tengah membicarakan tentang perselingkuhan seorang suami. Argi pun cepat-cepat mengganti chanel itu, tapi Ayyara justru mengomel.

" Kenapa di ganti sih, Mas!" protes Ayyara yang ternyata tertarik.

Ayyara langsung menyerobot remot dan mengganti ke saluran tv sebelumnya. Wanita cantik itu terlihat begitu fokus pada apa yang sedang ia lihat saat ini.

" Kalau aku jadi istrinya, akan ku sunat lagi otongnya, terus masukin buih biar tau rasa! Enak aja main celup sana sini, di pikir keren kali ya, " kesal Ayyara yang terbawa suasana.

Mendengar hal itu, membuat Argi menelan ludahnya. Ia jadi teringat kembali pada kejadian kemarin, dimana Bila yang menciumnya dan menyatakan perasaan bahwa ia mencintai Argi.

" Kamu kayak berani-berani aja, Ra. Di bentak dikit aja langsung ketakutan," sindir Argi yang langsung mendapatkan tatapan tajam dari Ayyara.

" Mas, seorang wanita bisa menjadi menakutkan ketika hatinya sudah di sakiti. Sekalipun yang awalnya terlihat lemah, dia bisa berubah menjadi kuat! "tandas Ayyara dengan tatapan yang cukup dalam. Seakan mengisyaratkan bahwa apa yang ia katakan itu benar adanya.

...****************...

Terpopuler

Comments

bung@ter@t@i

bung@ter@t@i

bagus Ra ,aku setuju bila perlu jadi detektif hihi

2022-11-19

0

꧁✯☞︎︎︎𝘼𝙇𝙒𝙄𝙇☜︎︎︎✯꧂

꧁✯☞︎︎︎𝘼𝙇𝙒𝙄𝙇☜︎︎︎✯꧂

Nah Bner tu ra.
Potong Sja Otongnya.
biar tau Rasa😅😅😅

2022-11-02

0

ѴἶὉ

ѴἶὉ

Bahagianya Perempuan itu sederhana, cukup dapat perhatian dan kasih sayang, harta mah cuma bonus, walaupun tidak munafik semua membutuhkan materi, namun hati dan perasaan lebih utama...

2022-10-18

4

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!