Nayra membawa Zayen berkeliling dengan berjalan kaki, kalau mau naik kendaraan Nayra belum mempunyai uang, sepertinya Nayra harus bekerja setelah ini.
Suasana alam yang indah membuat Nayra takjub dengan tempat yang ada di dalam novel ini.
Bahkan zaman modern di disini lebih indah daripada tempat Nayra dulu. "Wow! bagus sekali tempat nya" puji Nayra pada pemandangan yang dia lihat.
Nayara menurunkan Zayen dari gendongannya. Setelahnya Nayra memposisikan tubuhnya agar sejajar dengan Zayen. "Zayen suka tempatnya?" tanya Nayra lembut sambil mengelus kepala Zayen dengan sayang.
"Yes mom, tempatnya indah" Zayen ikut memuji pemandangan disana dengan kata yang belum lancar.
Nayra menoel hidung Zayen dengan gemas, lalu Nayra juga mencium pipi Zayen saking gemesnya dengan anak laik-laki berumur 3 tahun ini. "Anak pintar"
"Zayen sayang mom" Zayen langsung memeluk Nayra dengan sayang.
"Mom juga sayang Zayen, kita terus jalan-jalan oke"
"Oke mom"
"Bagus anak pintar"
Kali ini Nayra tidak lagi menggendong Zayen, Nayra membiarkan Zayen berjalan sendiri tentu saja Nayra tidak melepaskan tangannya dari tangan mungil Zayen. Nayra juga berjalan pelan untuk menyesuaikan cara berjalan Zayen.
Banyak pedagang makanan dan minuman di tempat yang Nayra dan Zayen lewati. Rasanya ingin sekali Nayra mencicipi semua makanan itu, tapi apalah daya Nayra harus menahannya karena dia tidak memiliki uang sepeserpun.
Nayra lebih bersyukur lagi kala melihat Zayen sama sekali tidak meminta untuk dibelikan makanan ataupun minuman. Sungguh seorang anak yang sangat pengertian menurut Nayra.
Biasanya anak di usia Zayen ini akan banyak sekali peminatnya. Nayra bersyukur hal seperti itu tidak terjadi dengan Zayen.
Nayra terus membawa Zayen berjalan menyusuri tempat itu singga dia mendengar beberapa orang sedang membicarakan dirinya. "Lihat bukankah itu nona muda keluarga Alaskan. Jadi benar dia sudah mempunyai anak"
"Apakah benar juga rumor yang mengatakan bahwa nona muda keluarga Alaska itu jahat"
"Lalu dimana ayah dari anak laki-laki itu"
Ingin sekali rasanya Nayra menutup mulut orang-orang yang sedang mengatai dirinya, tapi dia harus bersabar dan pura-pura tidak mendengar ocehan mereka semua.
Seakan Zayen merasakan apa yang dirasakan oleh Nayra. Zayen mengajak Nayra pergi dari tempat tersebut.
"Mom Zayen mau kesitu" tunjuknya pada taman bermain disana.
"Zayen mau kesana" Nayra mengulangi ucapan Zayen dengan lembut.
"Yes mom!"
"Oke"
"Horee!" ucapnya dengan senang.
"Ayo kita kesana" ajak Nayra pada Zayen.
Saat Nayra sedang asik dengan Zayen tiba-tiba seorang menabrak Nayra.
Duk
Suara tabrakan Nayra dan orang itu terdengar sangat keras sehingga menimbulkan keramaian
"Maaf nona saya tidak sengaja, saya sedang terburu-buru" orang itu meminta maaf pada Nayra karena dia merasa memang dirinya yang salah.
"Kamu tidak papa sayang"
"No! mom"
Nayra buka mengkhawatirkan dirinya dia lebih mengkhawatirkan Zayen. Karena Zayen juga terkena dampak atas tabrakan mereka.
"Saya tidak papa ibu, apakah ibu juga baik-baik saja"
Nayra membantu ibu yang menabraknya tadi berdiri begitu juga dengan Zayen. "Apakah ibu ada yang terluka"
"Tidak terima kasih banyak, bukankah kamu nona muda keluarga Alaskan?"
"Benar ibu"
"Ternyata rumor yang beredar tentang dirimu semuanya tidak benar, kau perempuan yang baik ternyata juga memiliki paras yang cantik, dan anak ini juga sangat baik"
Mereka semua tidak percaya dengan apa yang baru saja mereka saksikan. "Benarkan itu nona Nayra dari keluarga Alaska"
"Dia orang baik ternyata"
"Benar jadi apakah benar rumor itu salah"
"Tentu saja, coba lihat nona Nayra tidak seperti yang orang-orang bicarakan"
Nayra tidak menghiraukan mereka lagi dia sudah membawa pergi Zayen dari kemarin, menuju taman bermain yang Zayen katakan tadi. Setelah ibu yang menabraknya tadi sudah pergi.
"Bagus Nayra sedikit demi sedikit kamu bisa mengembalikan nama baik Nayra yang asli, dan dia tidak akan dibenci banyak orang lagi" batin Nayra merasa senang.
Sampai di taman Nayra tidak sengaja melihat Kamila dengan seorang laki-laki mereka sedang bermesraan.
"Siapa laki-laki itu apakah aku mengenalnya" batin Nayra.
Nayra yang tidak ingin Kamila kembali membuat masalah memutuskan untuk mencari tempat yang tidak bisa dijangkau Kamila dari tempatnya. Namun Nayra sedikit terlambat karena laki-laki yang bersama Kamila melihat keberadaan Nayra bersama Zayen.
"Sayang aku ke toilet dulu"
"Jangan lama" pesan Kamila pada laki-laki itu.
"Oke"
Ternyata dia tidak pergi ke toilet melainkan menemui Nayra dan Zayen yang berada di taman yang sama namun tempat berbeda.
"Hai Nay lama nggak ketemu" ucapnya pada Nayra, entah sejak kapan laki-laki itu sudah berada di hadapan Nayra.
Nayra mengerutkan dahi bingung karena dia tidak kenal siapa orang ini. " Siapa lagi laki-laki ini pasti dia mau membuat masalah juga denganku"
"Kenapa diam Nay, bukankah kamu selalu mengejar cintaku, ayo kita jalani hubungan dibelakang Kamila kalau begitu" tawar nya pada Nayra.
Nayra tak habis pikir dengan laki-laki aneh di depannya ini yang mengajaknya pacaran. "Tunggu jangan bilang kalau dia adalah Aris, orang yang dicintai Nayra yang sebenarnya. Cih seleramu sungguh buruk Nay" batin Nayra.
"Aku sudah tidak menyukaimu sejak lama, anggap saja dulu mataku buat telah mencintai orang seperti dirimu" tegas Nayra dengan suara lantangnya.
Untung Zayen sedang bermain dengan beberapa anak-anak disana, jadi Nayra merasa sedikit tenang.
"Muka jelek saja kau sudah berani menolakku"
"Dengener baik-baik ya Aris! aku Nayra sudah menyesal telah menyukai dirimu"
"Wow" ucap Aris sambil hendak menampar Nayra, tapi dengan cepat Nayra menepis tangan Aris. Melihat itu Zayen langsung menghampiri Nayra.
"Kenapa?" Nayra tersenyum penuh kemenangan. Saat melihat wajah Aris berubah pucat.
"Mom" sura Zayen membuat Nayra menoleh. Saat haris hendak menarik tangan Zayen dengan cepat Nayra membawa Zayen ke dalam gendongannya.
"Jangan pernah sentuh Zayen sekalipun, berani kamu menyakitinya kau akan menyesal Aris!"
"Ingat baik-baik ya Aris, aku bukan Nayra yang dulu, Nayra yang sekarang bukanlah gadis yang mudah ditindas camkan itu"
Aris sudah tidak bisa berkata apa-apa lagi dengan ucapan Nayra yang seakan seperti ancaman untuk Aris.
Setelah puas Nayra langsung meninggalkan Aris, Nayra membawa Zayen pulang, jika saja tadi Nayra terlambat sedikit saja membawa Zayen kedalaman gendonganya Nayra tidak tahu apa yang akan dilakukan Aris setelah itu pada Zayen.
Sedangkan Aris kembali pada Kamila, baru kali ini dia sangat malu, ada beberapa orang yang tadi menyaksikan keributan dirinya dengan Nayra.
"Kenapa lama?" Kamila merasa curiga dengan Aris, Kamila rasa Aris sudah berbohong padanya.
"Aku tadi tidak sengaja bertemu dengan kakakmu Nayra, dia mengajakku untuk menjalin hubungan dibelakangmu" bohong Aris. Padahal dia lah yang mengajak Nayra menjalin hubungan dibelakang Kamila.
"Lalu kamu mau?"
"Tentu saja aku menolaknya dengan tegas"
"Kurang ajar kau Nayra awas saja aku akan membuat perhitungan padamu kakak tiriku"
Aris tersenyum smirk dia berhasil memporporasi Kamila untuk menghancurkan Nayra.
"Sudah biarkan saja dia, toh dia gadis tak berguna" bujuk Aris yang pura-pura baik.
Aris dulu memang menyukai Nayra, tapi melihat Kamila yang lebih disayang oleh keluarga Alaska. Aris memutuskan untuk berpacaran dengan Kamila, dan hal yang lebih menguntungkan Aris ternyata Kamila menyukai dirinya sejak lama. Aris sebenarnya hanya mengincar harta keluarga Alaska.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
fifid dwi ariani
trus ceria
2023-03-05
1
🌹Devitha anggraini🌹
bosok we kamila
2022-12-29
2