Thanks you mom
Bismillahirohmanirohim.
"Cerita macam apa ini, mana mungkin ada orang yang bisa masuk ke dalam novel, benar-benar tidak logis, tapi aku akui jika pemikiran orang yang membuat novel ini sangat kreatif" ucap Nayra pada sahabatnya.
Lia menceritakan sebuah novel yang sangat bagus menurutnya pada Nayra, namun gadis itu merasa cerita Lia ini sangat tidak logis.
Lia memang sering merekomendasikan beberapa novel pada Nayra, karena Lia lebih banyak tahu tentang novel yang bagus dari pada Nayra.
"Jadi gimana Nay, lo mau pinjam novel yang mana?" tanya Lia memastikan. Dia membawa tiga novel sekaligus di tangan nya.
"Gue pinjem yang ini aja deh" putus Nayra.
Nayra menunjuk novel yang bersampul warna biru yang Lia pegang. Lia memberikan novel yang berjudul anak tak diinginkan pada Nayra, karena memang novel tersebut yang ditunjuk Nayra pada Lia barusan.
"Thanks Lia, kapan-kapan gue juga akan baca novel aneh satu itu" ujar Nayra.
Setelah itu mereka pulang kerumah masing-masing diantar Kemil Azali, kakak dari Nayra. Umur Nayra dan sang kakak berpaut tiga tahun lebih.
Sampai dirumah seperti biasa Nayra pasti akan meluangkan waktunya untuk membaca buku atau novel setelah membersihkan diri tentunya.
Mungkin Nayra hari ini sangat lelah tanpa dia sadari dirinya tertidur saat sedang membaca novel yang dia pinjam dari sahabatnya Lia.
"Kesel banget sama karakter ibu nya si Zayen mana namanya sama lagi sama gue" maki Nayra, sebelum tidur Nayra mengumpati salah satu nama tokoh yang ada di dalam novel anak tak diinginkan.
"Argh! kenapa kaki gue sakit banget" ucap seorang gadis yang baru saja terbangun dari tidurnya. Nayra merasa dia baru saja tertidur tapi kenapa kakinya langsung terasa sakit.
Nayra, gadis bernama Nayra itu menatap sekeliling kamarnya. "Dimana ini?" satu kata yang keluar dari mulut Nayra, kala dia merasa asing dengan kamar yang ia tempati saat ini.
"Kamar siapa ini?, bukankah kamarku nggak kayak gini, terus kok tiba-tiba aku ada di kasur" pikir Nayra.
Karena seingat Nayra dia sedang membaca sebuah novel yang dia pinjam dari sahabatnya sebelum mereka pulang dari kampus.
Setelah membersihkan diri Nayra langsung membaca bukunya, sambil menggunakan earphone karena Nayra malas mendengar suara sang kakak laki-lakinya yang menurut Nayra sangat cerewet. Tapi setelah itu Nayra tidak mengingat apa-apa lagi.
"Nay kenapa kaki kamu bisa sakit banget begini sih, perasaan kamu kagak abis jatoh deh" ucapnya pada diri sendiri sambil berusaha bangkit dari kasur.
Nayra yang baru turun dua langkah dari kasurnya itu saja, dia harus berusaha dengan susah payah untuk bisa turun dari kasur tersebut. Nayra melihat seseorang masuk ke dalam kamar yang dia tempati.
"Non Nayra" ucap seorang wanita paruh baya, sambil berjalan mendekat pada Nayra. Nayra bisa melihat raut terkejut dari wanita paruh baya yang menghampirinya.
"Syukurlah non Nayra sudah sembuh, non duduk dulu, non Nayra belum boleh banyak gerak" ucap wanita paruh baya itu lagi.
"Siapa dia?, aku tidak mengenalnya" batin Nayra sambil menatap wanita paruh baya di depanya ini.
"Non" ucap wanita itu lagi sambil melambaikan tangan di depan muka Nayra.
"Hmm, maaf ibu kalau boleh tahu ibu siapa?" bingung Nayra.
"Astaga non apakah ini semua akibat non Nayra yang jatuh dari tangga kemarin sampai lupa dengan saya, saya bi Atih non pelayan di rumah keluarga Alaska" jelas bi Atih.
"Bi Atih. Keluarga Alaska" gumun Nayra dia merasa sangat familiar dengan nama-nama barusan.
"Bukankah keluarga Alaska adalah keluarga dari novel anak yang tak diinginkan yang sedang aku baca, dan bi Atih merupakan pelayan rumah keluarga Alaskan, bi Atih sudah bekerja bertahun-tahun di keluarga Alaska" batin Nayra lagi.
"Non Nayra kalau begitu bibi keluar dulu ya, istirahat yang banyak, kaki non Nayra belum sembuh benar" pesan bi Atih. membuyarkan lamunan Nayra.
Walaupun Nayra yang asli selalu memarahi bi Atih, tapi tak pernah sekalipun bi Atih membenci Nayra.
Bi Atiha yang hendak beranjak dari kamar Nayra dia urungkan saat mendengar Nayra memanggilnya. "Bi" ucap Nayra pelan.
"Iya non Nayra ada yang bisa bibi bantu?" tanya bi Atih penasaran.
"Boleh Nayra bertanya sesuatu?" bi Atih yang merasa heran kembali mendekat pada Nayra.
"Non Nayra boleh bertanya apa saja dengan bibi"
"Anu bi, kenapa aku bisa jatuh dari tangga?" Nayra sangat penasaran kenapa dirinya bisa jatuh dari tangga, Nayra mengenal dirinya sendiri yang merupakan bukan orang ceroboh.
Nayra juga ingin memastikan apakah benar dirinya masuk ke dalam novel. Tapi pikir Nayra itu semua tidak mungkin.
"Itu non, anu"
"Aduh bilang nggak ya sama non Nayra kalau sebenarnya non Kamila waktu itu mau dorong Zayen, tapi non Nayra segar mencegahnya alhasil yang terjatuh non Nayra" Bi Atih memang melihat semua kejadian yang sebenarnya terjadi hari itu.
Tapi keluarganya menuduh Nayra lah yang ingin mencelakai Kamila padahal sebaliknya. Sayangnya bi Atih tidak berani bicara dia tidak bisa berbuat apa-apa yang bi Atih bisa adalah menjaga Zayen sampai Nayra sembuh juga merawat Nayra sampai Nayra siuman.
"Bi, itu apa, maksudnya anu apa yang jelas ngomongnya Nayra nggak ngerti" ujar Nayra yang seketika itu juga bi Atih tersadar jika dirinya sedang melamun.
"Itu non, tiga hari yang lalu non Nayra terpeleset sampai jatuh dari tangga" ucap bi Atih. "Jadi non belum boleh banyak gerak dulu, bi Atih permisi dulu non masih ada pekerjaan yang belum bibi selesaikan" Nayra mengangguk tanda memperbolehkan bi Atih keluar.
"Apa yang terjadi sama aku, ini nggak mungkinkan" gumun Nayra seperti sedang memikirkan sesuatu.
Setelah kepergian bi Atih beberapa menit kemudian Nayra mendengar suara bising dari luar kamarnya.
"Hisk…..mom sakit" samar-samar Nayra mendengar suara anak kecil yang menangis merintih kesakitan.
"Bi Atih, keluarga Alaska dan sekarang suara anak kecil menangis, sebenarnya apa yang sedang terjadi"
"Hiks….mom" Nayra kembali mendengar tangis anak kecil yang terus memanggil seseorang dengan sebutan mom, mungkin anak itu sedang mencari sang ibu pikir Nayra.
"Kenapa aku merasa merindukan anak curut itu dan Lia, biasanya si anak curut akan berteriak di depan kamar gue, dan kenapa di rumah ini ada suara anak kecil? bukan kah El sudah pulang satu minggu yang lalu" pikir Nayra lagi, kembali dia merasa bingung.
Nayra belum menyadari jika saat ini dirinya berada di dalam novel yang sedang dia baca, biasanya orang-orang menyebut transmigrasi ke dalam novel atau masuk ke dalam novel.
Entah Nayra akan percaya atau tidak tapi itulah yang terjadi, dirinya masuk ke dalam tokoh ibu dari Zayen yang namanya sama seperti nama Nayra, bedanya sifat kedua orang itu berbanding terbalik.
Nayra yang berada di dalam cerita memiliki rumor non muda yang jahat dan kejam, juga sangat manja.
Sedangkan Nayra gadis yang membaca novel itu memiliki karakter pintar, cerdas dan tangguh tidak mudah ditindas dia juga bukan seorang yang pemarah, Nayra merupakan gadis ramah terhadap sesama.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
fifid dwi ariani
trus sehat
2023-03-05
0
🌹Devitha anggraini🌹
mampir.. semoga ceritanya bagus
2022-12-29
1
CaH KangKung,
👣👣...fix maratoonnn
2022-12-02
1