Para peserta yang diserang oleh mahluk bayangan langsung memanggil mahluk-mahluk yang membuat perjanjian dengan mereka, dan terjadilah perang antara dua kubuh. Mahluk bayangan yang lambat dibantai oleh para mahluk panggilan para partisipan karena mahluk bayangan bergerak dengan gerakan yang lambat dan juga serangannya gampang dibaca.
Para kontestan lalu saling berebutan untuk menyerang para mahluk bayangan itu, mereka berlomba-lomba untuk mendapatkan poin dari memburu para mahluk bayangan tersebut. Namun dilain sisi kelompok Rio dan beberapa partisipan yang lainnya sama sekali tidak bergerak ataupun memanggil mahluk panggilan mereka.
“Tampaknya perkataanmu benar, ada beberapa orang yang memekirkan hal yang sama dengan kita” kata Luna yang berbicara dengan Rio.
“Yaah…, belum tentu itu cuman sebuah tebakanku saja benar atau tidaknya maka kita hanya bisa menunggu” kata Rio.
Beberapa menit sebelum para mahluk bayangan datang secara beramai-ramai menyerang para partisipan, Rio menyuruh Lita dan Luna untuk menjauhi para mahluk bayangan dan pergi muncur kebelakang para partisipan yang lainnya.
“Abang-abang kenapa kita harus mundur dulu??” tanya Lita dengan wajah polosnya.
“Hmm… ini cuman tebakanku tetapi pada saat dia berkata bertahan hidup itu artinya ada kemungkinan kalau para mahluk bayangan itu akan terus menyerang tampa akhir, dan juga aku punya firasat buruk tentang patung besar yang ada disana” kata Rio.
“Kau benar juga, kalau diingat-ingat lagi Jin itu mengatakan kata itu dua kali seakan itu adalah sebuah kode untuk kita” kata Luna yang mulai setuju dengan keputusan Rio.
“Yaa.. jadi untuk sekarang mari kita simpan tenaga kita terlebih dahulu, karena aku yakin serangan ini tidak akan ada habisnya” kata Rio.
Dan benar perkiraan Rio setelah setengah jam berlalu mahluk bayangan tetap menyerang tampa henti seperti seekor semut, mereka menyerang para partisipan dengan jumlah yang sangat banyak. Dan lalu “Srraass…” seorang partisipan terkena serangan dari mahluk bayangan karena mahluk panggilannya sudah menghilang dikarenakan dirinya sudah kehabisan tenaga, partisipan yang sudah kahabisan tenaga dan tidak memiliki mahluk panggilan adalah sasaran empuk bagi mahluk-mahluk bayangan yang mana memiliki kekuatan fisik lebih kuat dari manusia biasa.
“Sialan… apa-apaan ini, kenapa mereka jadi lebih kuat” kata salah satu partisipan yang mulai kahabisan tenaga.
“Srraass… Crraass…. Krraaauuss…” satu demi satu para partisipan yang menyerang duluan para mahluk banyangan mulai kehabisan tenanga dan terbunuh oleh mahluk bayangan, Rio bersama dengan kelompoknya melihat hal itu dan terdiam karena mereka melihat segunung mahluk bayangan yang bergerombolan datang seperti semut.
“Ini gila… untuk saja aku masuk kedalam kelompok laki-laki ini jika tidak mungkin aku bisa saja mati disana seperti orang-orang itu” pikir Luna yang melihat para kontestan mulai mati berjatuhan.
“Ini sudah waktunya, jika kita membiarkan saja ada kemunkinan kita malah terkepung oleh mereka” kata Rio.
“Ok-ok saatnya beraksi…” kata Lita dengan semangat.
“Memanggil Banaspati” Rio lalu menggunakan smartphone miliknya untuk memanggil Banaspati, dari udara muncul sebuah lingkaran sihir yang terbuat dari api biru.
Dan dari lingkaran itu muncullah sesosok anak kecil yang seluruh tubuhnya terbuat dari api berwarna biru terang, Lita dan Luna yang melihat Banaspati milik Rio langsung terkagum dibuatnya.
“Yooo… kau panggil kawan” kata Banaspati yang bersemangat untuk bertarung.
“Banaspati… bakar mereka semua” kata Rio.
“Hehehe… HAHAHAHAHAA…” Banaspati lalu langsung menyerang gerombolan mahluk bayangan yang bentuknya tidak jelas itu.
Dan begitu Banaspati menyentuh salah satu dari mahluk bayangan itu “BOOMMSSHH…” dia meledak dan mengeluarkan api yang sangat liar disekitarnya dari jarak sepuluh meter langsung terbakar oleh api biru, “Gaaaahh…. Kaaaahh…” para mahluk bayangan itu mulai mati dan berjatuhan satu demi satu bersamaan dengan api biru membakar tubuh mereka. Api besar tersebut mulai menjatuhkan ratusan dari mahluk bayangan tersebut.
“Hahahaha… bakar-bakar… matilah kalian semua mahluk-mahluk jelek” kata Banaspati.
“Wooow…., abang keren banget mahluk panggilan abang gak kayak Banaspati yang aku tahu” kata Lita yang terkagum melihat Banaspati milik Rio.
Banaspati adalah jin roh api yang membelah dirinya menjadi miliaran sehingga dia dapat membuat kontrak dengan banyak manusia, dan Banaspati yang dimiliki Rio sekarang ini ada 1 % wujud dari Banaspati yang sesungguhnya atau 10 % yang bisa dikontrak oleh manusia biasa.
“Hmm… aku cuman beruntung, kalau mahluk panggilanku lebih gila dari yang lainnya” kata Rio dengan wajah sombong.
Lalu pada saat Rio sedang sombong tiba-tiba “Trraakk… Grraaahh…” seekor mahluk bayangan memegang kakinya.
“UWWAAHHH…. Sialan…” Rio lalu berteriak dan terjatuh karena terkejut.
“Crraaass…” lalu mahluk bayangan itu ditusuk oleh Luna dengan belati miliknya.
“Haaah… makanya jangan sombong” kata Luna yang menatap Rio dengan tatapan tajam.
“Sialan…. Quququ… harga diriku” kata Rio dalam hatinya.
Kekuatan yang ditunjukkan dari kelompok Rio membuat beberapa orang yang tadinya tidak ingin bertarung terpaksa harus ikut ambil bagian dalam pertarungan, karena sudah banyak poin yang diambil oleh mereka apa lagi Rio yang menggunakan Banaspati untuk membakar ratusan ekor mahluk bayangan menerima banyak point. Semua orang kagum dengan kekuatan yang ditunjukkan kelompok mereka terkecuali Dion “Srraass… srraass… srraass… srraass…” dia menebas para mahluk bayangan dengan dengan golok emas yang diciptakan oleh naga besuki dia membunuh banyak mahluk bayangan, dan juga matanya tetap tertuju pada satu orang dan orang tersebut adalah Angga yang mana telah membantai semua rekan tim Dion.
“Tunggu saja…, jika ada kesempatan akan aku penggal kepalamu” pikir Dion yang menatap Angga dengan niat membunuh yang sangat kuat.
“Angga ada hawa membunuh yang sangat kuat mengarah padamu” kata seorang dewa yang membuat kontrak dengan Angga.
Dengan smarphonenya dia menghubungi dewa tersebut dan berbica dengannya bagaikan bicara dengan teman.
“Hahaha… kau tidak perlu memberitahuku, aku juga bisa merasakannya tidak kusangka dia dapat bertahan dan juga sampai disini menarik sekali, tetapi ada yang lebih menarik pertahianku sekarang jadi akan kutinggalkan dia untuk sementara” kata Angga yang melihat Rio menggunakan Banaspati untuk membakar para mahluk bayangan.
“Boommsshh… Burrrnn…” Banaspati yang sangat bersemangat membakar semua mahluk bayangan yang dia lihat sampai menjadi abu, bahkan para partisipan yang lainnya tidak dapat ikut menyerang karena takut terbakar oleh apinya. Sementara itu Lita melindungi Rio dari serangan mahluk bayangan yang mendekat menggunakan dua hantu Pagebluk, kedua hantu itu atas perintah Lita melindungi Rio bagaikan body guard “Crrrassstt…. Srraaassstt…” dengan sabit mereka yang besar mereka dapat dengan mudah menghabisi para mahluk bayangan yang lambat.
Sementara itu Luna dengan kecepatan yang dia punya dan senjata sihirnya dia maju menyerang para mahluk banyangan itu, dia sama sekali tidak takut akan terkena api Banaspati karena dia sudah mengatakan pada Rio untuk jangan menyerangnya.
“Kau pikir mengendalikan api Banaspati itu mudah” pikir Rio yang berusaha dengan keras tidak mengendalikan api Banaspati.
“Tetap pertahankan ketua” teriak Luna.
Dia lalu dengan cepat berlari dan “Srraaanggss….” Dia dengan cepat memotong patung hitam itu, “Ping… ping… ping…” Luna lalu mendapatkan 100 poin dari menebas patung itu.
“Ternyata benar…..” kata Luna yang terlihat kalau teori nya benar.
Penjelasan : Jin adalah mahluk yang berasal dari dunia astral Jin merupakan seorang pekerja yang sangat rajin dan juga handal karena itulah banyak mahluk-mahluk astral yang kuat memperkerjakan mereka sebagai tenaga kerja.
Bersambung….
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 403 Episodes
Comments
change
pembantaian dari banaspati
2023-02-10
3