Hari pertama nganggur

Ada pepatah yang bilang, setelah hujan, akan muncul pelangi. Tapi itu tidak berlaku dalam hidup Aeris. Pagi ini, Aeris sudah lebih bisa menerima kenyataan. Semalaman dia tidur seperti orang mati dan akhirnya setelah 10 jam tidur, dia merasakan energinya kembali. Hanya satu masalahnya. Matanya bengkak melebihi mata panda.

Aeris merogoh tas untuk mencari ponselnya. Kemarin Aeris lupa kalau dia matikan ponselnya.

Ketika di nyalakan, hanya ada 3 pesan whatsapp masuk. Tiffany, Bu Meri, dan juga nomor yang tidak di kenal.

Aeris membuka milik Bu Meri terlebih dahulu.

'Ini uang gaji dan pesangon kamu.'

Di bawahnya, ada bukti transfer sejumlah uang yang diberikan oleh Bu Meri.

Aeris membalas pesan itu.

'Terima kasih Bu.’

Sejak kemarin dia tidak mengucapkan kata maaf pada Bu Meri. Aeris tidak bersalah dan dia merasa tidak perlu mengucapkan kata maaf.

Aeris lalu membaca pesan selanjutnya. Dari Tiffany. Satu-satunya sahabat dekatnya di EO.

'Beb, kamu gak apa-apa kan? Tadi Sandra datang dan marah-marah ke kantor. Untung kamu ga ada. Tapi beneran kan bukan kamu yang sebarin?'

‘Yaelah, salah dia sendiri. Kenapa dia marah-marah? Terus kok lo ga percaya gue sih? Kenal juga enggak sama si Reno. Gila kali ya, ngapain gue ngebatalin pernikahan orang.’

Aeris mengetik pesan itu sambil emosi. Dia masih belum sepenuhnya mencerna hal ini dengan baik. Setau dia Sandra berasal dari keluarga baik-baik. Dia juga sangat sopan dan tidak banyak bicara. Tapi, kecantikan Sandra memang pasti membuat para pria menoleh ke arahnya. Jadi mungkin ada yang berhasil membuat Sandra juga tertarik.

Yah, apapun itu. Selingkuh itu memang tidak bisa dibenarkan.

Aeris beralih ke pesan berikutnya.

'Selamat siang, Aeris. saya Reno dari Perusahaan Sun. Bisa kita bertemu sebentar?'

Reno? Reno yg kemarin? Aeris bertanya pada diri sendiri. Kenapa Reno minta ketemu sama dia? Apakah dia juga akan menuduhnya dan memarahi nya? Atau dia akan meminta ganti rugi?

Dia menatap layar ponsel cukup lama. Dia bingung apakah dia perlu membalas Reno atau tidak. Terkadang, Aeris salah mengambil keputusan dan dia tidak mau harus sial untuk kedua kalinya.

'Apa gue blokir aja ya?' Pikirnya lagi. 'Ya udah lah, biarin aja deh ya.'

Dengan cepat Aeris memutuskan untuk tidak membalas Reno ataupun memblokirnya. Dia menscroll ke atas kontaknya dan mencari nama B. Saat ini yang penting adalah mencari pria itu. Pria yang sibuk dan sangat tertutup. Aeris sudah berpacaran dengan Si B ini sejak satu tahun lalu. Itu pun terjadi karena ketidaksengajaan. Saat itu EO nya menangani sebuah Event wedding dan Si B ini adalah bintang tamunya. Aeris hanya di suruh untuk mengantarkan minuman ke kamar manager, tapi dia salah masuk kamar ke kamar si B. Di situ lah Aeris bertukar nomor dan akhirnya bisa komunikasi dengan si B. Dan setelah acara itu, ternyata karir si B melesat dengan cepat karena membintangi sebuah film remaja. Aeris bahkan tidak menyangka bahwa dia akan menjadi pacar seorang artis. Tapi, dia harus berhati-hati dan merahasiakan ini dari siapapun, kecuali keluarganya.

Aeris mencoba memanggil lewat whatsapp, tapi nomornya tidak aktif.

'Hmm,, kayaknya dia sibuk.' Batin Aeris. 'Ya sudahlah.. besok kalau ketemu baru cerita.'

Baru 3 detik dia akan beranjak, teleponnya berdering. Tanpa melihat layar siapa yang menelepon, Aeris langsung menjawab.

“Halo,,Bo,,” kata-katanya terhenti tepat waktu setelah menyadari suara yang di ujung sana bukan pacarnya.

“Halo dengan nona Aeris?”

“Iya, ini siapa ya?” tanya Aeris bingung.

“Saya Reno.”

“Oh, eh, gimana ya pak?” Aeris jadi salah tingkah. Dalam hati dia menyadari kebodohan dan kecerobohannya yang mengangkat telepon tanpa melihat nama si penelepon.

“Kamu sudah baca pesan dari saya? Bisa kita ketemu di cafe Rainbow nanti jam 12?"

“Ada apa ya pak? Saya sudah tidak kerja lagi di EO itu. Kalau bapak mau komplain, mohon bapak Komplain ke kantor saja.”

“Iya, saya tau. Saya ga komplain, tapi saya mau bicarakan sesuatu sama kamu. Baik, saya tunggu kamu di cafe. Sampai ketemu nanti.”

“Tapi...”

tut,, tut,, tut,,, telepon terputus.

Wow,, Aeris terkejut. Dia sedikit kesal karena Reno seenaknya saja memutuskan sambungan telepon. Tapi dia juga penasaran, apa yg ingin Reno ucapkan.

Aeris berpikir 5 menit dan akhirnya dia memutuskan untuk pergi ke cafe yang tadi disebutkan oleh Reno. Cafe itu cukup ramai. Jadi seandainya Reno ingin menjahatinya, dia tidak akan mungkin bisa.

Episodes
1 Persiapan Pernikahan
2 Pernikahan Reno & Sandra
3 Keputusan Reno
4 Kesialan Aeris
5 Hari pertama nganggur
6 Bertemu dengan Reno
7 Penyesalan Reno
8 Masalah Baru
9 Bantuan Reno
10 Keresahan Aeris
11 Keresahan Reno
12 Menyelesaikan masalah
13 Kembali bekerja
14 Makan bersama Reno, lagi
15 Keanehan Reno
16 Tanda tanya besar
17 Hotel Emerald
18 Identitas Reno
19 Urusan Reno-Sandra selesai
20 Persiapan Aniv Pak Dimas
21 Sebelum acara
22 Menyelamatkan Aeris
23 Membawa Aeris ke dokter
24 Masa Lalu Reno
25 Reno vs Bobby
26 Tidak memilih Bobby ataupun Reno
27 Bertemu Ericka
28 Bertemu Keluarga Reno
29 Kedatangan Sandra
30 Fakta Baru
31 Memberikan undangan
32 Reno sakit
33 Perasaan Aeris
34 Menerima Reno?
35 Pernikahan Sandra
36 Pernikahan Bobby-Megan
37 Mencoba positif
38 Surat Perjanjian
39 Solusi
40 Rencana Tim dan Reno
41 Terbang ke Jepang
42 Membawa kabur Aeris
43 Kencan di Singapore
44 Rencana Aeris dan Rencana Reno
45 Reno frustasi
46 Lanjut atau tidak?
47 Pekerjaan Baru
48 Bertemu Boy
49 Belajar melupakan
50 Bertemu kembali
51 Kemarahan Reno
52 Tidak berjalan lancar
53 Reno kecelakaan
54 Nasib Boy
55 Makan malam keluarga
56 D-day
57 S2
58 S2-Honeymoon
59 S2-Nyonya Tan
60 S2-Pergi ke Kantor Reno
61 S2-Sosialita
62 S2-Club
63 S2-Kemalangan Sandra
64 S2-Hamil
65 Maybe it's not the ending, but for now, it's happy ending
66 Pengumuman
67 Pengumuman
68 Pengumuman
69 Pengumuman
70 Pengumuman
71 Pengumuman
Episodes

Updated 71 Episodes

1
Persiapan Pernikahan
2
Pernikahan Reno & Sandra
3
Keputusan Reno
4
Kesialan Aeris
5
Hari pertama nganggur
6
Bertemu dengan Reno
7
Penyesalan Reno
8
Masalah Baru
9
Bantuan Reno
10
Keresahan Aeris
11
Keresahan Reno
12
Menyelesaikan masalah
13
Kembali bekerja
14
Makan bersama Reno, lagi
15
Keanehan Reno
16
Tanda tanya besar
17
Hotel Emerald
18
Identitas Reno
19
Urusan Reno-Sandra selesai
20
Persiapan Aniv Pak Dimas
21
Sebelum acara
22
Menyelamatkan Aeris
23
Membawa Aeris ke dokter
24
Masa Lalu Reno
25
Reno vs Bobby
26
Tidak memilih Bobby ataupun Reno
27
Bertemu Ericka
28
Bertemu Keluarga Reno
29
Kedatangan Sandra
30
Fakta Baru
31
Memberikan undangan
32
Reno sakit
33
Perasaan Aeris
34
Menerima Reno?
35
Pernikahan Sandra
36
Pernikahan Bobby-Megan
37
Mencoba positif
38
Surat Perjanjian
39
Solusi
40
Rencana Tim dan Reno
41
Terbang ke Jepang
42
Membawa kabur Aeris
43
Kencan di Singapore
44
Rencana Aeris dan Rencana Reno
45
Reno frustasi
46
Lanjut atau tidak?
47
Pekerjaan Baru
48
Bertemu Boy
49
Belajar melupakan
50
Bertemu kembali
51
Kemarahan Reno
52
Tidak berjalan lancar
53
Reno kecelakaan
54
Nasib Boy
55
Makan malam keluarga
56
D-day
57
S2
58
S2-Honeymoon
59
S2-Nyonya Tan
60
S2-Pergi ke Kantor Reno
61
S2-Sosialita
62
S2-Club
63
S2-Kemalangan Sandra
64
S2-Hamil
65
Maybe it's not the ending, but for now, it's happy ending
66
Pengumuman
67
Pengumuman
68
Pengumuman
69
Pengumuman
70
Pengumuman
71
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!