Saat Nathan menjadi mahasiswa, ia tidak pernah begitu tertarik kepada siapa pun. Hingga akhirnya ia mengenal Amelia, gadis yang begitu cantik dan mengemaskan. Namun, Amelia hanya menganggap Nathan sebagai teman selama 2 tahun. Hingga suatu hari ia mendengar jika Amelia menyukainya, tapi semua itu terlambat. Orang tua Nathan sudah mengatur perjodohan dan terpaksa Nathan harus bertunangan dengan Vanessa, yaitu sahabat Amelia. Awalnya Nathan menolak, namun ayahnya mengancam Nathan. Jika Nathan tidak menerima perjodohan ini, Nathan tidak dapat warisan keluarganya.
Selama mereka bertunangan, Nathan begitu baik kepada Vanessa. Memperlakukan Vanessa seperti Ratu, tentu saja itu membuat Vanessa jatuh hati kepada Nathan. Vanessa tidak tahu jika Nathan menikahinya karena warisan. Di hari pernikahan mereka, Vanessa mengetahui jika Nathan hanya memperalat ia. Saat itu Vanessa begitu marah kepada Nathan, bahkan ia ingin membatalkan pernikahan. Namun, Nathan tetap memaksa Vanessa menikahinya, Nathan sampai bilang jika kedua orang tuanya akan sakit, jika mendengar Vanessa membatalkan pernikahan. Terpaksa Vanessa melanjutkan pernikahan, Vanessa harus berpura-pura bahagia di depan orang.
1 tahun menikah, Vanessa sudah mempunyai satu orang anak. Namun, tetap saja Nathan tidak ingin membuka hati untuk Vanessa, Vanessa berpikir jika mereka sudah menikah pasti Nathan akan mencintainya. Itu semua salah Nathan tetap bersikap dingin kepada Vanessa, bahkan Nathan terus mencari gadis yang Vanessa tidak tahu. Nathan juga memperingati Vanessa untuk tidak memberitahu siapa-siapa. Selama pernikahan Vanessa hanya menuruti permintaan Nathan, tanpa membantah satu pun. Suatu hari Vanessa melihat ruang kerja Nathan tidak dikunci, Vanessa berinisiatif membersihnya. Saat membersihkan meja kerja Nathan, Vanessa tidak sengaja menemukan foto Amelia yang Nathan simpan dan surat cinta untuk Amelia.
Saat Nathan pulang, Vanessa langsung bertanya kepada Nathan tentang foto Amelia dan surat cinta itu. Namun, Nathan malah marah besar kepada Vanessa, Nathan menarik Vanessa ke kamar mereka. Nathan langsung memarahi Vanessa habis-habisan, bahkan Nathan mencambuk Vanessa dengan ikat pinggangnya. Setelah selesai memarahi Vanessa, Nathan langsung menyuruh Vanessa keluar dari kamar. Tubuh Vanessa sudah penuh dengan lebam dan Vanessa hanya bisa menangis. Mulai dari saat itu, tiap Vanessa membuat kesalahan sekecil apa pun Nathan langsung memarahinya dan memukulinya.
Setelah 2 tahun menerima perlakukan itu, Vanessa memutuskan untuk bercerai dan membawa putri kecilnya kabur. Namun, Nathan menolak karena warisan belum jatuh ke tangan Nathan. Terpaksa Vanessa menunggu, namun akhirnya Vanessa hamil anak kedua. Saat itu Nathan semakin meraja rela untuk tidak bercerai. Bertahun-tahun Vanessa tidak bisa lepas dari genggaman Nathan, Vanessa juga tidak tahu harus bercerita ke mana. Karena saat di luar Vanessa harus berpura-pura seakan pernikahannya bahagia dan menutup semua lukanya. Bahkan di saat Nathan memukuli Vanessa, itu sudah menjadi tonton sehari-hari bagi kedua anak mereka.
Hingga suatu hari, Fabian yang berumur 12 tahun. Sedang bermain bola di halaman rumah dan tidak sengaja mengenai jendela ruang kerja Nathan. Saat itu Fabian langsung mengecek ruang kerja Nathan, dan Fabian tidak sengaja memecahkan vas mahal milik Nathan. Saat itu Fabian benar-benar panik, saat Fabian ingin meminta batuan. Tiba-tiba Nathan masuk dan melihat semua kekacauan itu, Nathan benar-benar marah melihat itu. Saat itu juga Nathan langsung memukul Fabian dengan kedua tangan. Fabian sudah meminta maaf berkali-kali, namun Nathan tidak mau mendengarnya. Vanessa yang mendengar itu langsung mengecek dan terkejut melihat Nathan yang memukuli Fabian.
Vanessa pun langsung berusaha melawan Nathan, untuk melindungi Fabian. Karena dibutakan oleh emosi, Nathan langsung mengambil salah satu pecahan beling dan menusukkannya ke leher Vanessa. Saat itu Nathan baru sadar ia sudah keterlaluan. Fabian bisa melihat darah di mana-mana, namun Fabian tidak bisa berbuat apa-apa. Akhirnya Vanessa di bawa ke rumah sakit, setelah menjalani operasi yang panjang. Vanessa selamat, tapi pita suaranya rusak itu membuat Vanessa tidak bisa berbicara lagi. Nathan melihat itu sebagai kesempatan, jika Vanessa tidak bisa berbicara. Tidak ada yang mengadukan sikap Nathan kepada siapa pun.
Akhirnya Nathan membuat rekayasa seakan ada perampokan di rumahnya, sedangkan Nathan mengancam Fabian untuk tutup mulut. Nathan mengatakan jika semua orang tahu, pasti Fabian yang akan disalahkan dan jika Fabian memberitahu orang lain, Nathan tidak segan-segan memukul Fabian. Akhirnya Fabian terus merasa bersalah sampai ia dewasa. Sedangkan Vanessa begitu terpuruk, karena ia tidak bisa berbicara dan Nathan semakin mengekangnya. Hingga Vanessa bertingkah seperti orang yang memiliki gangguan mental, karena sudah tidak tahan dengan kekerasan yang Nathan lakukan.
Akhirnya Nathan memasukkan Vanessa ke dalam rumah sakit jiwa dan menceraikan Vanessa, karena Nathan sudah mendapatkan warisannya. Namun, Nathan belum merasa puas, karena Nathan tahu suatu hari nanti warisannya akan menjadi milik kedua anaknya. Akhirnya Nathan membuat kedua anaknya menderita, itu membuat Alesya kabur dari rumah. Sedangkan saat itu Fabian bingung harus memilih ikut dengan kakaknya atau tinggal bersama dengan Nathan.
Fabian ikut pergi bersama Alesya, namun tidak lama Nathan membuat Fabian kembali ke tangannya. Akhirnya di umur 17 tahun Fabian memutuskan untuk pergi dari rumah, walaupun banyak sekali rintangan Fabian tetap menjalaninya. Fabian sempat menjadi gelandangan, sebelum ia mendapatkan beasiswa. Hingga akhirnya Fabian mendapatkan beasiswa penuh dan tinggal disebuah tempat kecil dengan uang sewa yang murah. Selama berkuliah Fabian bekerja berbagai macam agar dapat memenuhi kebutuhannya, dan akhirnya setelah lulus Fabian bisa mendapatkan rumah maupun perkerjaan yang layak.
Bersambung.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Download
Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Comments