Freya berjengit kaget tak lama dia bersembunyi di balik pilar saat mendengar bunyi pintu di tutup. Freya mengintip keluar dan tersenyum lebar. Mungkin Tuhan memang ingin dia pergi dari sini.
Freya melangkah mendekati mobil saat melihat pria itu masuk kembali ke dalam mension. Tak lama Freya berlari dan secepat kilat masuk ke dalam mobil dan bersembunyi di kursi belakang. Freya menutup perlahan pintu mobilnya, jangan sampai mereka menyadari jika dia kabur dari sini. Freya tak ingin tinggal disini mereka semuanya sangat menyeramkan. Apalagi jika harus menjadi budak pria yang telah membelinya.
Calvin yang kembali lagi ke mobil mengerutkan keningnya saat menyadari ada yang aneh di dalam mobilnya. Bibirnya tersenyum dan menggelengkan kepalanya saat menyadari kebodohan Freya. Untuk apa dia masuk ke dalam mobil tuannya jika ingin kabur dari dia. Jelas saja semua itu mustahil. Bahkan tuannya sudah memasang alat canggih di semua mobilnya.
Tak lama ponsel Calvin berdering, sudah di pastikan jika itu dari tuannya dan benar saja tuan Luis menelponnya. Calvin menggeser tombol hijau di ponselnya dan menempelkan di telinganya.
"Baik.. "
Tak lama Calvin menutup ponselnya kembali dan masuk ke dalam mobil.
Brakk...
Freya menutup mulutnya dengan kedua tangannya saat kaget mendengar pintu yang di tutup rapat oleh Calvin. Jantungnya berdetak lebih kencang, takut jika pria itu menyadari dirinya yang bersembunyi di dalam mobil. Bibir Freya tak berhenti bergumam, dan berdoa, semoga saja pria ini tak menyadari dirinya di dalam mobil.
Sedangkan di perusahaan Sky tersenyum miring melihat kebodohan Freya. Gadis yang di belinya sungguh sangat bodoh menurut Sky. Berencana kabur darinya, dengan masuk ke dalam mobilnya. Jangankan masuk ke dalam mobilnya, masuk ke dalam taksi saja Sky akan tau. Dari dalam mension sampai ke pintu gerbang, mension mewahnya sudah terpasang cctv tercanggih. Mana mungkin Freya akan bisa kabur begitu saja darinya.
"Cih bodoh.. "
*
Freya menghembuskan nafasnya lega saat merasakan mobil yang berhenti. Tak lama Freya mendengar pintu yang di buka dan kemudian di tutup kembali. Freya membuka matanya, mengangkat kepalanya melihat sekitar. Tapi bukannya senang Freya justru di kagetkan dengan pintu yang di buka.
Clek..
"Agrr.. "
Wajah Freya pucat pasi melihat pria berpakaian hitam menatap ke arahnya. Tubuhnya bergetar ketakutan, dia beringsut menjauhi pintu yang terbuka. Tangannya membuka pintu di belakang tubuhnya dan secepat kilat turun dari mobil.
"Agrr.. "
Brukk..
Freya kaget saat tiba-tiba saja pria itu sudah berada di depannya. Hingga ia berjengit dan punggungnya membentur pintu mobil. Freya meringis merasakan sakit di punggungnya.
"Tuan menunggu anda nona."
Hah..
Tak lama Freya melihat di sekitar dan empat pria berpakaian sama menghampirinya. Freya menelan ludahnya kasar saat menyadari jika ternyata mereka tau jika dia berniat melarikan diri. Dan lagi dia saat ini berada di mana.
"Tuan, maafkan saya, saya hanya tak sengaja tadi masuk ke dalam mobil."
Calvin mengangkat sebelah alisnya saat mendengar permintaan maaf Freya. Sedangkan matanya melirik ke arah bodyguard tuannya. Dan itu semakin membuat Freya ketakutan.
"Tuan, saya tidak melakukan apapun, percayalah jangan hukum saya."
Freya sudah menangis melihat mereka mendekatinya lagi. Kepalanya menggeleng berharap mereka memaafkannya.
Brakk...
"Nona tuan menunggu anda di dalam, ayo."
Calvin berjalan terlebih dahulu. Dan Freya yang bingung hanya menatap punggung lebar Calvin. Dia pikir Calvin akan menyakiti nya saat ia ingin kabur dari mereka. Tapi dia mendekatinya untuk menutup pintu mobilnya.
Freya melirik ke arah pria yang berada di sampingnya. Tak lama dia berjalan mengikuti langkah Calvin yang berjalan terlebih dahulu. Freya menundukan wajahnya saat melihat orang yang berpapasan menatap aneh padanya.
"Nona.."
Hah..
Freya berjengit kembali saat Calvin mengagetkan lagi. Freya menoleh ke kiri dan kanannya, dan tak lama freya mengutuk kebodohan sendiri jika mereka berada di dalam lift. Freya gelisah, tangannya saling meremas satu sma lain. Ia yakin jika pria itu akan menghukumnya.
Ting..
Freya berjalan keluar dari pintu lift. Mengikuti langkah lebar Calvin yang berjalan lebih dulu. Kepalanya menunduk dalam, tak berani mengangkat wajahnya. Hingga mereka berdua masuk ke dalam ruangan bernuansa abu. Freya mengingat aroma parfum dalam ruangan ini, persis sama dengan kamar pria yang membelinya.
"Kau ingin kabur dariku."
Freya berjengit mendengar suara berat menyapa gendang telinganya. Freya mendongak menatap pemilik suara yang belakangan ini seperti hantu di telinganya.
Tubuh Freya semakin berkeringat dingin melihat tatapan tajam pria itu padanya. Tak lama Freya menundukan wajahnya kembali.
Sky mendekati Freya, tatapan matanya menatap Freya yang berdiri di depannya. Sky tersenyum sinis, mengingat kebodohan Freya yang ingin kabur darinya.
Melihat Sky mendekatinya Freya mundur ke belakang, dia menoleh kebelakang dan baru menyadari jika dia hanya sendiri di dalam ruangan ini. Freya menoleh ke arah Sky dan mendongakkan wajahnya.
"Tuan mau apa.."
Brukk...
Akk..
Freya berteriak saat tubuhnya di kurung di tembok oleh kedua tangan besar Sky. Jantungnya berdebar menahan takut pada Sky yang sangat menyeramkan.
"Jangan pernah berani kabur lagi dari ku. Kau tau aku sudah membelimu, kau harus tau diri."
Freya mengepalkan tangannya mendengar penuturan Sky padanya. Apalagi matanya tak sengaja melihat benda yang tak asing baginya. Freya mendongak, dia bukan gadis yang lemah meski takut sekalipun. Setidaknya dia tak ingin menjadi budak nafsunya. Tak perduli berapa Sky membelinya.
Sky mengetatkan rahangnya saat menyadari jika Freya tersenyum sinis padanya, Freya sudah berani mengejeknya rupanya.
"Anda benar tuan, anda sudah membeli saya. Tapi saya bukan wanita murahan seperti yang anda temukan di mana mana."
Nafas Sky memburu menahan emosi saat Freya berani menatapnya. Sky mencengkram erat dagu Freya dan menekannya.
"Apa yang kau tahu tentang ku." Desis Sky, tak lama terdengar suara pintu yang di ketuk.
Tok... Tok.. Tok..
Sky melepaskan tangannya dari dagu Freya, lalu berbalik. Masih mengatur nafasnya karna emosi saat melihat senyum sinis Freya padanya.
"Sepertinya wanita itu kembali untuk mengambil barangnya yang tertinggal tuan."
Sky mengerutkan keningnya mendengar penuturan freya padanya. Tapi tak lama, matanya melotot melihat kain berwarna merah terang di bawah meja. Apa itu yang di maksud Freya.
"****.."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 169 Episodes
Comments
SemestaAksara
CD atau Penyangga si kembar ituuu 🤭🤭
2022-10-13
1
SemestaAksara
CD atau Penyangga si kembar ituuu 🤭🤭🤭
2022-10-13
1
Santi Sukmawati
CD nya ci betrik ya... wkwkwk
next Thor..
2022-10-13
1