3. Hidup Baru

Hari-hari saat ini dilalui Ariani di rumah Nini Rumi. Ia giat membantu pekerjaan Nini Rumi. ikut ke tegalan mencari bambu untuk menganyam, ke sawah mencari rumput, dan ke pasar menjual hasil anyaman dan masih banyak lagi yang dapat ia kerjakan di rumah itu.

Pagi hari Nini Rumi memasak. Ariani ke sumur mencuci baju, mandi lalu sarapan bersama. Lalu pergi ke tegalan untuk mencari bambu. Ariani duduk di sebuah pohon yang sangat teduh. Menunggu sang nenek mencari bambu. Benar sekali Ariana sudah menganggap Nini Rumi seperti neneknya sendiri. Bukan tanpa sebab, karena ketulusan wanita tua itu yang membuat Ariani sangatlah menyayanginya dan sedikit melupakan kepahitan hidupnya.

Bibir indah nan ranum itu bergerak melantunkan bait-bait syair lagu yang sangatlah indah dan merdu. Siapa sangka karena sering sekali disela-sela ia membantu neneknya sambil bersenandung. Sebenarnya Ariani tak pandai bernyanyi. Ia hanya iseng sembari mengusir sepi kala ia sedang menunggu sang nenek mencari bambu atau dikala ia sedang mencuci di sumur.

Usai mendapatkan bambu yang hendak dipakai menganyam nenek memanggil Ariani dan mengajaknya pulang. Sampai di rumah mereka memotong-motong bambu dan segera menganyam. Seperti sudah terbiasa Ariani menganyam, jemarinya amat terampil membuat kerajinan tersebut. Sambil bibirnya tak henti bersenandung.

"nduk, cah ayu... merdu sekali suaramu nduk...,"puji nenek.

yang dipuji hanya tersenyum dan berkata

"apakah benar yang nenek katakan. sebenarnya aku tidak pandai menyanyi nek. hanya q berusaha menghilangkan rasa jenuh dan sepi saat q menunggu nenek. dan sedikit bisa melupakan hal-hal buruk yang telah menimpaku kemarin."

"sudahlah nduk jangan kau ingat-ingat lagi sesuatu yang membuatmu sedih. karena sejatinya itu hanya akan membuatmu terpuruk, dan hanya menyia-nyiakannya waktu. kau gadis yang kuat bangkitlah lupakan masa lalumu. tatap masa depanmu. karena kau akan berjalan maju bukan mundur,".Nasihat Nini Rumi.

Tak terasa anyaman yang mereka buat sudah terkumpul banyak. Itu tandanya mereka besok akan menjualnya ke pasar.

"Alhamdulillah..... hari ini sama yang kemarin-kemarin itu sudah cukup banyak ya nduk anyaman kita. Gimana kalau besok kamu ikut ke pasar sama nenek"

Tentu saja ajakan Nini Rumi itu membuat Ariani bersorak sambil berjingkrak-jingkrak. Bagaimana tidak dia amatlah bosan karena di rumah ia hanya melakukan rutinitas yang monoton.

"horeeeeee ...... asik.... aku besok ikut nenek ke pasar. hore hore hore.....

Seru Ariani.

"ya sudah ayo sekarang kita bersih-bersih dulu. kamu yang nyapu ya nenek yang membersihkan bekas menganyam. kalau selesai nyapu kamu mandi gantian sama nenek ya,"

i"ya nek.baiklah "jawab Ariani sambil berlalu mengambil sapu.

Dibersihkannya seluruh ruangan yang ada di rumah itu, tak lupa pula dengan senandungnya yang indah mengusir kesepian. karena rupanya si nenek sudah ada di sumur untuk mandi. Selesai menyapu Ariani pergi ke sumur untuk mandi juga, karena nenek sudah selesai. Ariani mandi dan secepatnya masuk kedalam rumah. Di dapur Nini Rumi menghangatkan sayur dan lauk yang sudah dimasak tadi pagi. Mereka pun berkumpul dalam satu meja untuk menikmati makan malam. Ariani berkata

"aku sudah Ndak sabar nek"

"memangnya ada apa"

'ndak sabar karena besok nenek mengajak aku pergi ke pasar. Pasti di pasar itu ramai ya, pasti banyak orang Ndak seperti di rumah sepi. tapi aku senang tinggal bersama nenek Karena nenek baik dan sayang padaku. Terimakasih nek.

Lalu mereka pergi tidur karena besok harus bangun pagi-pagi.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!