Penthouse Johan
"Ehem siapa takut?"
"Yeee baiklah, tapi apa nanti keluargamu tidak masalah jika mereka tau kalau anak mereka berhubungan denganku yang latar belakang keluarganya tidak bagus, mengingat keluargamu yang terhormat dan ningrat serta konglomerat pasti sangat memperdulikan latar belakang pasanganmu kelak."
"Ehem kamu ingin tahu tentang keluargaku? ayah dan ibuku sudah lama meninggal jadi kamu hanya punya aku sendiri paman dan kakek pun sudah punya kehidupan masing-masing, suatu saat nanti akan aku ceritakan tentang silsilah keluargaku padamu."
"Yah itu namanya curang,tapi nggak apa-apa mungkin kamu belum siap menceritakannya sekarang, ya udah bobo yuk." Lona pun berbalik menghadap kepala Johan yang sangat nyaman membenamkan wajahnya di bantal terbarunya itu.
"Ehem, aku sudah bermimpi dari tadi."
Mereka berdua pun terlelap ke dalam mimpi masing-masing.
*****
08.00
"Emmm.. Oh tidak aku kesiangan ahh dimana Ronald, ah dia meninggalkanku lagi," ucap Lona sambil melihat ke sekeliling kamar Johan sang empunya penthouse itu tidak ada di kamarnya.
Lalu Lona pun turun dan berteriak.
"Sayang, sayang, sa..," teriak Lona mengganti panggilannya terhadap Ronald yang inginnya di panggil namanya tapi Lona ragu dengan usia Johan benarkah Johan lebih tua darinya kalo iya maka Lona akan memanggilnya dengan sebutan lain. Di Penthouse itu sudah ada maid yang bekerja di jam kerja saja di hari biasa seperti sekarang dan selesai di jam 5 sore sedangkan saat weekend maid itu libur seperti pekerja kantoran pada umumnya.
Tak heran Johan tetap bisa membuat tempat tinggalnya tetap rapi dan bersih.
"Selamat pagi nona, Tuan muda sudah berangkat dan berpesan pada bibi agar nona sarapan terlebih dahulu. Dan disini sudah ada beberapa setel baju baru untuk nona kenakan apabila di rumah, dan ini untuk nona pergi keluar rumah, lalu ini untuk **********." ucap Astuti maid Johan yang berusia 40 tahun.
"Selamat pagi bi, apa Ronald udah lama perginya?" tanya Lona penasaran.
"Dari jam 07.30 tadi nona."
"Eh bi bisa minta nomer handphone dia nggak?"
"Oh silakan nona, ini nomer Tuan Muda."
"Ahh 081420xxxxxx,okay makasie bi, aku minum susunya aja, masih nggak selera makan."
*****
Outgoing Call
My R
Johanson Grup
Incoming Call
081420xxxx
''Halo?" jawab Johan ragu-ragu mengangkatnya karena Johan tidak pernah sekalipun memberikan nomer pribadinya pada siapaun kecuali maidnya bi' Astutik. William, Aditya dan yang terakhir Fajar.
"Sayang, kok nggak pamit sih? lain kali pamit dong aku kan seperti tersesat di tempat asing yang nggak berpenghuni jadinya."
"Heii, udah makan Lon?"
"Hmmm aku pengen makan kamu aja?"
"Lona aku masih,, sebentar."
"Fajar kamu ambil alih meeting ini." perintah Johan pada Fajar dan segera melesat pergi meninggalkan ruang meeting itu.
"Boss tumben sekali nerima telpon guys, sambil senyum-senyum lagi, sepertinya bener apa yang kita omongkan kemaren San."
"Oh ya kayaknya gitu Jar aura boss beda banget, padahal usia boss tuh hampir 33 tahun tapi ya penampilannya tetep kayak ABG pantes banget besanding ama tuh artis top sama-sama cantik dan tampan." ucap Susan marketing appartment yang membantu proses pembelian unit appartment milik Cintyara Alona dari pemesanan sampai penempatan unitnya.
"Ah yang bener San gosip baru nih, kok kalian tahu sih?" tanya Emily marketing appartment
"Sssttt keep secret, takut boss marah, itu sih masih kecurigaan kita, tapi kalo ngeliat gelagatnya ya iya sih, mereka tetanggaan persis lagi, hahhaha gue emang taunya unit yang di pesan oleh Alona tuh tinggal satu-satunya ya yang satu lantai ama boss, hihi, eh ternyata jadi berbuah manis, ya gue ikut dapet pahala kan kalo jadi?"
"Eh bukannya si Cintyara kan pacaran ama CEO Antara Grup ya?"
"Waduh udah nggak usah ngegosip yuk lanjut meetingnya, okeeyy report daily sales call harap di kumpulkan ke depan guys." perintah Fajar pada para marketing staff yang tugasnya memasarkan unit appartment yang baru di launcing bulan lalu yaitu Sumarecon Appartment Residence.
*****
Kembali ke panggilan...
"Udah mandi?"
"Maunya dimandiin kamu?"
"Lona ini masih pagi kenapa kamu suka sekali menyiksaku, aku jadi ingin pulang sekarang, ssshh ****!"
"Hmm aku kangen pengen di cum bu lagi, oiya makasih bajunya, jadi beneran aku nggak boleh pulang ke appartmentku ini? kok kebutuhanku disini kamu penuhin, pake beliin dalaman juga, ini kok bisa pas ukuranya sih kamu lihat ukuran B ra aku ama celana da lam oh god kamu perhatian banget, mamacih sayang?"
"Ehem, Lona seandainya aku bisa teleportasi aku rela di makan olehmu sekarang juga, oh god." Johan pun mengusap wajahnya kasar karena tidak tahan mendengar godaan gadis cantik diujung sana yang siap memakan senjatanya kapan saja sekarang.
"Aahhaha oiya mungkin kita nanti nggak bisa ketemu aku harus shooting FTV di bandung 3 hari, im gonna miss you babe?"
"Oh ya, bisa minta alamatnya aku juga ada hotel dan appartment di Bandung." Sebenarnya Johan berat sekali melepas kekasih cantiknya yang baru di pacarinya belum genap 24 jam itu.
"Oh hmm iya deh, Iya nanti aku kabarin kita menginap dimananya okay? bye sayang?" Lona pun berat melepas Johan rasanya masih menempel aroma tubuh Johan di sekujur tubuhnya, tanda cinta yang Johan berikan pun masih ada dan jejak percintaan mereka tadi malam rasanya sangat susah sekali di lupakan.
"Hmmm okay bye, I'll see you soon Lona."
"Tunggu cium dulu dong."
"Mmmuuaahh."
"Hmm sayang, nggak kerasa maunya nyi um orangnya bukan suaranya."
"Lona! kamu mau aku kesana sekarang? maka aku nggak akan melepasmu pergi ke Bandung," jawab Johan yang menegaskan bahwa apabila mereka bertemu maka Lona tidak akan bisa begerak bebas lagi, Johan akan membawanya dalam dekapannya seharian.
"Aahahaha takuutt di bikin ba sah ama kamu, udah ah, bye sayang, aku berangkat, aku udah pakai b ra dan celana da lam se xy dari kamu, jangan mupeng ya? ahhhahhha.."
Call Ended..
Ya tuhan hanya mendengar suaranya menggodaku saja aku sudah di buatnya menegang seperti ini bagaimana bertemu dalam jarak dekat, bisa aku buat dia menemaniku saja di ran jangku
Batin Johan yang sudah tersiksa bukan kepalang karena Lona yang sukses membuat jantungnya berdetak tak karuan. Johan pun segera memanggil Fajar ke ruangannya.
Tok..tok..tok..tok..
"Masuk."
Cekk..klek..
"Ada apakah gerangan boss memanggil saya?"
"Fajar siapkan keperluanku untuk ke bandung sepulang kantor."
"Omo mendadak sekali boss, ehemmm ehemm buat ketemu mbak Lona ya boss?"
"Ya, dia ada shooting 3 hari disana."
"Oh ya syukurlah boss sudah punya mbak Lona sekarang, saya jadi ikut senang boss, baik boss akan saya siapkan keperluan boss untuk 3 hari disana."
"Hmmmm ya Fajar trimakasih kamu boleh pergi."
"Ya ampun, boss bilang terimakasih ya? memang benar cinta sudah menunjukkan keajaibannya,hahhaha, kalo mbak Lona ada disini, saya juga mau bilang terimakasih dan minta peluk."
"Apa kamu bilang? langkahi dulu mayatku!"
"Pfftttt bos udah bucin akut tuh!! hahhaha."
To be continued
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments
𓆩𝓮𝓵➛
xixixi, enak aja mau minta peluk sama lona🤣, pawangnya dah standby tuh, 'langkahi dlu mayatku'🙈 bahh 😂😂😂
2022-10-09
4