Bab 18 Salah Orang

Kirana berjalan keluar dari keramaian. Ada rasa sesak di dalam hatinya. Bertemu lagi dengan Tante Rosa seperti merobek luka lama hingga berdarah lagi.

Langkahnya membawa ke halaman belakang rumah keluarga Tuan Richard. Mulutnya kembali berdecak kagum melihat situasi sekitarnya. Taman yang asri dengan kolam renang yang tidak begitu besar, lalu ada gazebo di sudut kanan, pohon buah-buahan dan tanaman bunga. Mendekat ke arah pintu dapur ada semacam kamar kecil entah untuk apa.

Kirana meneruskan langkahnya menuju kolam renang. Riak air warna kebiruan seolah minta dihampiri, namun sayangnya Kirana tidak bisa berenang. Bahkan gadis ini sempat trauma terhadap air karena pernah hampir tenggelam saat terjatuh di sungai dekat rumah kakek dan neneknya saat liburan di sana. Beruntung saat itu ada orang lewat sehabis memancing dekat situ.

“Masih takut air Nana ?” suara itu membuatnya terkejut dan membuyarkan ingatan masa lalunya.

“Tentu saja ! Masih sedikit,” Kirana tertawa pelan tanpa membalik badannya. Hanya seorang laki-laki yang memanggil namanya Nana.

“Kenapa kamu selalu menghindariku ?” lirih Steven semakin dekat dengan Kirana, bahkan hembusan nafasnya terasa di leher Kirana.

Gadis itu maju beberapa langkah sebelum membalikan badannya, berhadapan dengan Steven.

“Sudah berapa kali aku bilang Steve, aku tidak menghindarimu. Aku pindah karena ikut papa, dan aku kembali ke Jakarta juga karena ikut papa.”

Kirana menarik nafas panjang setelah berbicara cukup panjang dan sedikit emosi.

“Lalu kenapa kamu memutus komunikasi denganku ?” Steven pun mulai menaikan nada bicaranya.

“Handphoneku rusak dan tidak diganti yang baru.”

“Kenapa jadi mudah berbohong ?”

“Siapa yang berbohong ?” ujar Kirana sambil tersenyum getir. “Aku bukan dirimu yang dengan mudah membeli barang baru jika yang lama sudah rusak.”

“Nana ! Kenapa malah melantur soal materi.”

Kirana tersenyum dengan terpaksa.

“Aku tidak punya hutang apapun sama kamu sampai dicari-cari terus kan ?” Kirana mencoba bicara santai.

“Bukan hutang tapi maling,” ketus Steven.

“Maling ?” Kirana mengerutkan dahinya. Emosi yang sudah turun tiba-tiba naik kembali.

Kirana mendekati Steven dan mendorong bahu pria itu.

“Aku mungkin orang tidak mampu, tapi tidak ada sekalipun aku mencuri milik orang hanya untuk kepuasan diriku semata !”

Steven malah tertawa dan meraih jemari Kirana.

“Siapa yang bilang kamu maling barang ?” Steven mendekatkan wajahnya ke Kirana yang hanya sebahunya.

“Kamu pencuri hatiku,” Steven berbicara pelan setengah berbisik. Jemari Kirana dibawanya ke dadanya.

“Kamu sudah buat jantung ini berdegup tidak karuan sejak aku kelas 2 SMP.”

“Aneh,” gerutu Kirana sambil tersenyum mengejek.

“Aneh ? Seorang laki-laki menyukai perempuan dibilang aneh ?” Steven mengerutkan dahinya.

“Tentu saja aneh. Anak kelas 8 kok sukanya sama anak SD kelas 4,” Kirana mencibir.

“Habis anak SD nya menggemaskan. Biar galak dan tomboi tapi hatinya bagai malaikat.”

“Lebay, alay…. Bikin aku langsung pengen muntah,” Kirana mencebik.

Steven tertawa dan mengacak-acak rambut Kirana membuat gadis itu memberenggut. Kirana berusaha melepaskan tangannya dan menjauh dari Steven, tapi pria itu malah semakin erat menggenggamnya.

“Jangan pegang-pegang rambutku. Nggak cukup satu jam buat mempersiapkannya,” omel Kirana dengan wajah kesal.

“Nanti aku bayarin lagi ke salon.”

“Ogah !”

“Kamu belum menjawab pertanyaanku. Kenapa saat bertemu kamu menghindariku ? Bahkan pura-pura tidak mengenal aku.”

“Sudah aku bilang, dokter Steven Pratama !” Kirana mendelik dengan wajah gemas. “Aku ini calon istrinya Sebastian, sudah sepantasnya aku menjaga hati calon suamiku.”

“Yakin kalau Sebastian benar-benar memintamu jadi calon istrinya karena cinta ?” ledek Steven dengan senyuman mengejek.

“Itu urusan aku dengan Sebastian.”

Kirana menghentakan tangannya hingga akhirnya terlepas dari genggaman Steven.

“Aku mau balik ke dalam,”

Kirana hendak melewati Steven untuk kembali ke dalam rumah. Pria itu menahan lengannya saat Kirana berada di sisinya.

“Sebastian masih sangat mencintai Shera. Dia adalah cinta pertama dan mungkin akan menjadi cinta terakhirnya juga.”

Kirana tersentak. Hatinya terasa tercubit kembali.

“Shera masa lalunya, dan aku masa depannya,” jawab Kirana dengan penuh percaya diri sambil menatap Steven.

Bodoh ! Bodoh ! Sok percaya diri banget kamu, Ki ! Kirana merutuki dirinya sendiri dalam hati

“Apakah kamu tidak sempat melihat bagaimana tatapan Sebastian saat bertemu kembali dengan mantan istrinya ?”

Kirana tertawa pelan. Dia berusaha supaya nada suaranya terdengar biasa-biasa saja.

“Kamu aneh Steve ! Aku tidak ada dekat situ, mana mungkin aku bisa meihat mata calon suamiku. Tapi aku yakin kalau tatapannya itu karena rasa terkejutnya, bukan cinta,” jawab Kirana sambil tertawa pelan.

“Aku rasa kamu salah menafsirkan, Steve. Apa profesimu itu psikiater sampai jago menilai tingkah laku orang ?” ledek Kirana.

“Tinggalkan Sebastian dan kembalilah padaku,” bisik Steven di telinga Kirana.

Posisi mereka cukup dekat hingga mudah bagi Steven untuk berbicara di telinga Kirana.

Steven melepaskan cekalannya dan memegang kedua bahu Kirana berhadapan dengannya.

“Aku mencintaimu Kirana, sejak dulu sampai sekarang. Kamu adalah anak perempuan yang selalu memenuhi hatiku dari kecil hingga sekarang. Tinggalkan Sebastian dan jadilah pendamping hidupku.”

Kirana mendongak menatap Steven yang menatapnya dengan wajah sendu. Dia terdiam sesaat. Bukan karena dilema untuk memilih antara Steven atau Sebastian.

Kirana sudah memastikan pada dirinya kalau perhatian dan kebaikan Sebastian hanya sebatas hubungan karyawan dan atasan. Tapi kenapa mulutnya terus mengakui kalau Sebastian adalah calon suaminya ? Bagaimana kalau suatu saat Sebastian malah akan merendahkannya karena terlalu baper. Mengharap sandiwara mereka jadi kenyataan.

Kirana menoleh ke arah lain. Rasanya tidak nyaman ditatap Steven dengan wajah sendu seperti ini. Entah bagaimana harus menjelaskan, sejak dulu sampai sekarang Kirana tidak punya perasaan lebih pada Steven. Baginya Steven itu adalah seorang sahabat.

Apa ini karma baginya karena telah menolak cinta Steven dan sekarang Kirana merasakan posisi Steven karena diabaikan oleh Sebastian.

“Steve….”

Kirana tidak melanjutkan kalimatnya karena Steven sudah menutup mulut Kirana dengan jari telunjuknya.

“Aku akan memberimu waktu untuk bicara baik-baik dengan Sebastian. Sama seperti sebelumnya, aku akan setia menunggumu.”

“Bukan begitu Steve,” protes Kirana cepat. “Jangan menungguku.”

Steven hanya tertawa dan mengusap pipi Kirana dengan lembut.

“Aku menunggu sampai kamu sadar akan perasaanmu sendiri.”

Kirana menarik nafas dan membuangnya dengan kasar. Harus bagaimana menjelaskan pada Steven kalau Kirana sudah sadar akan perasaanya. Adanya nama Sebastian bukan Steven, meskipun keduanya sama-sama menyandang nama Pratama.

“Steven !” Seorang pria memanggil Steven dari balkon atas dekat situ.

Keduanya menoleh ke arah panggilan berasal. Terlihat pria itu melambaikan tangan meminta Steven menghampirinya. Kirana langsung menoleh ke arah lain karena tidak mengenal pria yang memanggil Steven.

“Aku ke atas dulu. Kamu jadi masuk ?”

Steven berusaha menggandeng Kirana namun gadis itu segera menjauh.

“Aku masih mau di sini sebentar lagi.”

Steven hanya mengangguk sambil tersenyum lalu berjalan masuk.

Kirana kembali berjalan mendekati kolam. Dia berdiri sambil menatap air yang masih bergerak mengikuti angin.

“Jadi kamu yang namanya Kirana ?” suara yang asing kembali membuatnya menghela nafas.

Huufftt, Kirana menghela nafasnya. Kenapa jadi seperti antrian konsuktasi dokter. Baru saja Steven berlalu setelah bicara panjang lebar, sekarang sudah ada suara asing berbicara padanya tanpa basa basi.

Kirana menbalik badannya dan dirinya dibuat terkejut saat melihat Shera sudah berdiri di dekatnya.

“Ya saya Kirana. Salam kenal Mbak Shera.”

Kirana berusaha bersikap tenang dan berbicara sengan nada biasa saja.

Apa dia akan memakiku karena mendengar gosip kalau aku ini calon istri mantan suaminya ? Batin Kirana.

“Apa hubunganmu dengan Steven ?” Tanpa membalas sapaan Kirana, wanita di depannya malah bertanya kembali dengan suara ketus.

Kenapa jadi Steven yang ditanyakan ? Bukan Pak Bas ? Batin Kirana

“Kami teman lama,” jawab Kirana santai.

Shera mendecih dan tertawa sinis.

“Tapi sepertinya hubungan kalian lebih dari sekedar teman.”

“Kami teman kecil dan selalu satu sekolah sampai Steven lulus SMA. Jadi ya wajar kalau kami terlihat cukup akrab.”

“Kamu pikir bisa membohongiku ?” Shera mendekat. Kirana bisa melihat tatapan kemarahan di wajah Shera.

“Aku tidak bohong,” Kirana masih berusaha bersikap santai.

“Dasar perempuan sok kecakepan,” ucap Shera dengan nada sinis. “Tidak sadar kalau dirimu persis cinderella yang bertemu Mommy Amelia sebagi peri keberuntunganmu.”

Kirana terkejut mendengae ucapan Shera. Emosinya yang mudah naik turun langsung meloncat ke level 8.

“Nona Shera yang terhormat, apa anda merasa tersaingi karena Tante Amelia sekarang begitu baik pada saya ? Atau anda menyesal karena batal menjadi menantu keluarga Pratama ?” Kirana mendekat dan berbicara dengan nada sinis.

“Kamu…” Shera sudah menggantung tangannya di udara tetapi Kirana dengan sigap menahannya.

“Saya tidak suka wajah saya disentuh dengan cara yang kasar.”

“Kamu pikir dirimu pantas untuk diperebutkan oleh Sebastian dan Steven !” Bentak Shera dengan penuh emosi.

“Saya tidak pernah menempatkan diri untuk menjadi rebutan siapapun. Kalau itu yang nona lihat, saya sungguh tersanjung. Tapi kalau menganggap saya sebagai saingan, sudah pasti Nona salah orang.”

Kirana sengaja melewati Shera sambil menyenggol bahu wanita itu.

“Jauhi Steven ! Jangan coba-coba menggodanya lagi ! Bukannya kamu akan menikah dengan Sebastian ?” Seru Shera saat Kirana sudah berjarak dua langkah darinya.

Kirana berhenti. Hatinya semakin dipenuhi tanda tanya. Kenapa sejak tadi Shera malah membicarakan Steven dan bukan Sebastian ?

Kirana berbalik dan mendekati Shera kembali sambil tersenyum sinis.

“Bukan saya yang mendekati Steven, tapi pria itu tidak mau menjauh dari saya dan terus mendekat. Bahkan sudah seperti bayangan yang memgikuti saya kemanapun pergi.”

Kirana sengaja mengucapkan kalimat itu untuk memancing emosi Shera. Dia hanya ingin sedikit membuktikan dugaannya.

”Tidak boleh !” Shera semakin menaikan nada suaranya. Hatinya semakin panas melihat Kirana hanya tersenyum, seakan-akan itu adalah ejekan untuknya.

Shera mencengkram pergelangan tangan Kirana dengan kencang dan gadis itu berusaha melepaskannya.

“Tidak akan pernah aku biarkan !” ancam Shera.

Tarik menarik kedua perempuan itu menggiring mereka mendekat ke arah kolam renang. Dan usaha Kirana terlepas dari Shera malah membuatnya tercebur masuk ke dalam kolam.

Byur !

Bunyi benda masuk ke dalam kolam membuat Steven yang baru saja sampai di balkon atas menoleh ke arah kolam. Matanya langsung terbelakak melihat tangan Kirana menggapai-gapai.

Shera yang terpaku berdiri di pinggir kolam hanya diam karena terkejut.

“Tolong Kirana ! Dia tidak bisa berenang !” Teriak Steven dari atas balkon.

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Tapi tdk dengan ortu mu Stev,mereka semua memandang harta,..

2023-07-15

0

Fatma ismail

Fatma ismail

ow.... gagal am bas, skrng stev..Maruk Skali anda

2023-01-08

3

Anisatul Azizah

Anisatul Azizah

mungkin Rosa ini alasan Kiran menghilang dr Steven 7th lalu

2023-01-04

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Hari Pernikahan
2 Bab 2 Pengkhianatan
3 Bab 3 Sekretaris Pengganti
4 Bab 4 Mulai Bekerja
5 Bab 5 Setelah 2 Minggu
6 Bab 6 Perpisahan Widya
7 Bab 7 Masa Percobaan
8 Bab 8 Bersikap Profesional
9 Bab 9 Mulai Perhatian
10 Bab 10 Undangan Pesta
11 Bab 11 Calon Istri
12 Bab 12 Memperkenalkan Calon Istri
13 Bab 13 Cerita Teman Lama
14 Bab 14 Minta Penjelasan
15 Bab 15 Keponya Mommy Amelia
16 Bab 16 Perkenalan Tak Terduga
17 Bab 17 Ketemu Mantan
18 Bab 18 Salah Orang
19 Bab 19 Pacaran Yuk !
20 Bab 20 Drama Honey Bee
21 Bab 21 Tamu Tak Diundang
22 Bab 22 Bukan Penculikan
23 Bab 23 Kenapa Kamu Mencintaiku ?
24 Bab 24 Ketapel Cinta
25 Bab 25 DLBK Bukan CLBK
26 Bab 26 Anak Siapa ?
27 Bab 27 Cerita dari Masa Lalu
28 Bab 28 Masih Cerita Masa Lalu
29 Bab 29 Ajakan Bertemu
30 Bab 30 Bertemu Tante Rosa
31 Bab 31 Selalu Ada Untukmu
32 Bab 32 Family Time
33 Bab 33 Sebuah Jawaban
34 Bab 34 Jangan Dendam
35 Bab 35 Panggilan Tugas
36 Bab 36 Pertemuan di Mal
37 Bab 37 Masih di Mal
38 Bab 38 Cinta yang Sesungguhnya
39 Bab 39 Pesan yang Menyakitkan
40 Bab 40 Menghilang
41 Bab 41 Bertemu Shera
42 Ban 42 Merindukanmu
43 Bab 43 Tidak Merindukanmu
44 Bab 44 Kemarahan Kirana
45 Bab 45 Dia Bukan Siapa-Siapa
46 Bab 46 Kecelakaan Kendra
47 Bab 47 Usaha Sebastian
48 Bab 48 Bertemunya Masa Lalu dan Masa Depan
49 Bab 49 Will You Marry Me ?
50 Bab 50 Rencana Lamaran
51 Bab 51 Meminta Restu
52 Bab 52 Tak Tergoyahkan
53 Bab 53 Lamaran dan Orang Ketiga
54 Bab 54 Dugaan yang Terbukti
55 Bab 55 Rencana yang Tertunda
56 Bab 56 Permintaan yang Sulit
57 Bab 57 Bertemu Mommy
58 Bab 58 Sisi Lain Mommy Amelia
59 Bab 59 Makan Siang
60 Bab 60 Pertemuan Sosialita
61 Bab 61 Wanita-wanita Kuat
62 Bab 62 Melepas Rindu
63 Bab 63 Provokasi Shera
64 Bab 64 Ajakan Makan Malam
65 Bab 65 Dukungan Sahabat Lama
66 Bab 66 Bantuan Sahabat
67 Bab 67 Sekelebat Fakta
68 Bab 68 Bertemu Steven
69 Jalur Koneksi
70 Bab 70 Tantangan Kirana
71 Bab 71 Keputusan Steven
72 Bab 72 Keputusan Sebastian
73 Bab 74 Rencana Sebastian
74 Bab 75 Memancing di Air Keruh
75 Bab 76 Pembiacaraan Dari Hati ke Hati
76 Menyetujui Permintaan Steven
77 Bab 78 Tes DNA
78 Bab 79 Rencana Masa Depan
79 Pengakuan Shera
80 Kenyataan yang Menyakitkan
81 Kekesalan Kirana
82 Aksi Dendam yang Gagal
83 Kemarahan Steven
84 Karena Aku Mencintaimu
85 Mengulang Kembali
86 Gara-gara Deja Vu
87 Hari Bahagia
88 Bukan yang Pertama dan Terakhir
89 Terima kasih dan Info
90 Kegundahan Hati Kirana
91 Berita Bahagia
92 Ingin Bertemu Steven
93 Para Wanita yang Merepotkan
94 Masa Lalu di Tengah Kebahagiaan
95 Berbagi Kabar Bahagia
96 Bumil yang Berubah-ubah
97 Tentang Renata dan Reina
98 Ngidam yang Aneh
99 Bagaikan Amplop dan Perangko
100 Pertemuan dengan Tuan Alexander
101 Ulat Bulu yang Bikin Mual
102 Obrolan Makan Siang
103 Kedatangan Sebastian
104 Pertengkaran Pertama
105 Maafkan Aku
106 Aksi Para Jones
107 Aksi Mommy Amelia
108 Sepenggal Cinta Bara
109 Kenangan Tentang Cinta
110 Mengusir Ulat Bulu
111 Istri Kesayangan
112 Makan Siang
113 Ungkapan Hati Bara
114 Bertemu Renata (Lagi)
115 Kekalutan Renata
116 Pamitan
117 Penyesalan Renata
118 Pengakuan Cinta
119 Kelahiran Para Penerus
120 Ronald dan Roland Pratama
121 Sisi Gelap Shera
122 Pillow Talk
123 Papa Pasti Kembali
124 Akhir Sebuah Rasa
125 Yang Pertama dan Terakhir
126 Ibarat Pohon Buah
127 Selalu Mencintaimu
128 Promo Novel Baru
129 Rilis Novel Baru
Episodes

Updated 129 Episodes

1
Bab 1 Hari Pernikahan
2
Bab 2 Pengkhianatan
3
Bab 3 Sekretaris Pengganti
4
Bab 4 Mulai Bekerja
5
Bab 5 Setelah 2 Minggu
6
Bab 6 Perpisahan Widya
7
Bab 7 Masa Percobaan
8
Bab 8 Bersikap Profesional
9
Bab 9 Mulai Perhatian
10
Bab 10 Undangan Pesta
11
Bab 11 Calon Istri
12
Bab 12 Memperkenalkan Calon Istri
13
Bab 13 Cerita Teman Lama
14
Bab 14 Minta Penjelasan
15
Bab 15 Keponya Mommy Amelia
16
Bab 16 Perkenalan Tak Terduga
17
Bab 17 Ketemu Mantan
18
Bab 18 Salah Orang
19
Bab 19 Pacaran Yuk !
20
Bab 20 Drama Honey Bee
21
Bab 21 Tamu Tak Diundang
22
Bab 22 Bukan Penculikan
23
Bab 23 Kenapa Kamu Mencintaiku ?
24
Bab 24 Ketapel Cinta
25
Bab 25 DLBK Bukan CLBK
26
Bab 26 Anak Siapa ?
27
Bab 27 Cerita dari Masa Lalu
28
Bab 28 Masih Cerita Masa Lalu
29
Bab 29 Ajakan Bertemu
30
Bab 30 Bertemu Tante Rosa
31
Bab 31 Selalu Ada Untukmu
32
Bab 32 Family Time
33
Bab 33 Sebuah Jawaban
34
Bab 34 Jangan Dendam
35
Bab 35 Panggilan Tugas
36
Bab 36 Pertemuan di Mal
37
Bab 37 Masih di Mal
38
Bab 38 Cinta yang Sesungguhnya
39
Bab 39 Pesan yang Menyakitkan
40
Bab 40 Menghilang
41
Bab 41 Bertemu Shera
42
Ban 42 Merindukanmu
43
Bab 43 Tidak Merindukanmu
44
Bab 44 Kemarahan Kirana
45
Bab 45 Dia Bukan Siapa-Siapa
46
Bab 46 Kecelakaan Kendra
47
Bab 47 Usaha Sebastian
48
Bab 48 Bertemunya Masa Lalu dan Masa Depan
49
Bab 49 Will You Marry Me ?
50
Bab 50 Rencana Lamaran
51
Bab 51 Meminta Restu
52
Bab 52 Tak Tergoyahkan
53
Bab 53 Lamaran dan Orang Ketiga
54
Bab 54 Dugaan yang Terbukti
55
Bab 55 Rencana yang Tertunda
56
Bab 56 Permintaan yang Sulit
57
Bab 57 Bertemu Mommy
58
Bab 58 Sisi Lain Mommy Amelia
59
Bab 59 Makan Siang
60
Bab 60 Pertemuan Sosialita
61
Bab 61 Wanita-wanita Kuat
62
Bab 62 Melepas Rindu
63
Bab 63 Provokasi Shera
64
Bab 64 Ajakan Makan Malam
65
Bab 65 Dukungan Sahabat Lama
66
Bab 66 Bantuan Sahabat
67
Bab 67 Sekelebat Fakta
68
Bab 68 Bertemu Steven
69
Jalur Koneksi
70
Bab 70 Tantangan Kirana
71
Bab 71 Keputusan Steven
72
Bab 72 Keputusan Sebastian
73
Bab 74 Rencana Sebastian
74
Bab 75 Memancing di Air Keruh
75
Bab 76 Pembiacaraan Dari Hati ke Hati
76
Menyetujui Permintaan Steven
77
Bab 78 Tes DNA
78
Bab 79 Rencana Masa Depan
79
Pengakuan Shera
80
Kenyataan yang Menyakitkan
81
Kekesalan Kirana
82
Aksi Dendam yang Gagal
83
Kemarahan Steven
84
Karena Aku Mencintaimu
85
Mengulang Kembali
86
Gara-gara Deja Vu
87
Hari Bahagia
88
Bukan yang Pertama dan Terakhir
89
Terima kasih dan Info
90
Kegundahan Hati Kirana
91
Berita Bahagia
92
Ingin Bertemu Steven
93
Para Wanita yang Merepotkan
94
Masa Lalu di Tengah Kebahagiaan
95
Berbagi Kabar Bahagia
96
Bumil yang Berubah-ubah
97
Tentang Renata dan Reina
98
Ngidam yang Aneh
99
Bagaikan Amplop dan Perangko
100
Pertemuan dengan Tuan Alexander
101
Ulat Bulu yang Bikin Mual
102
Obrolan Makan Siang
103
Kedatangan Sebastian
104
Pertengkaran Pertama
105
Maafkan Aku
106
Aksi Para Jones
107
Aksi Mommy Amelia
108
Sepenggal Cinta Bara
109
Kenangan Tentang Cinta
110
Mengusir Ulat Bulu
111
Istri Kesayangan
112
Makan Siang
113
Ungkapan Hati Bara
114
Bertemu Renata (Lagi)
115
Kekalutan Renata
116
Pamitan
117
Penyesalan Renata
118
Pengakuan Cinta
119
Kelahiran Para Penerus
120
Ronald dan Roland Pratama
121
Sisi Gelap Shera
122
Pillow Talk
123
Papa Pasti Kembali
124
Akhir Sebuah Rasa
125
Yang Pertama dan Terakhir
126
Ibarat Pohon Buah
127
Selalu Mencintaimu
128
Promo Novel Baru
129
Rilis Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!