Bab 2 Pengkhianatan

“Jangan berharap anak itu akan menggunakan nama keluarga Pratama ! Saya akan membatalkan pernikahan kami secara agama dan negara,” tegas Sebastian dengan wajah penuh emosi. Pandangannya tertuju pada Tuan dan Nyonya Susanto.

“Apa maksudmu, Bastian ?” Tuan Herman mengerutkan alisnya sambil membalas tatapan Sebastian.

“Anak itu bukan anak saya !” seru Sebastian dengan cukup keras. Bahkan Sebastian juga menggunakan bahasa formal pada mertuanya.

. “Bahkan saya tidak pernah menyentuh Shera lebih dari semestinya. Jadi saya pastikan kalau janin itu bukan anak saya,” tegasnya kembali.

Wajah Nyonya Mira terlihat sangat terkejut. Dia sampai menutup mulutnya.

Tuan dan Nyonya Richard hanya memperhatikan tanpa berkomentar, sementara Dion sudah berada di luar menghubungi beberapa orang yang akanmembantunya membatalkan resepsi pernikahan Sebastian dan Shera.

“Jadi kamu benar-benar akan membatalkan pernikahan ini ?” Tuan Herman mendekatkan diri dan menatap Sebastian dengan wajah marah.

“Kamu menganggap putri saya perempuan gampangan ?” Tatapan Tuan Herman terlihat penuh amarah.

Sebastian tersenyum sinis sambil membalas tatapan Tuan Herman tidak kalah galaknya.

“Satu hal dalam hidup ini yang paling tidak mampu saya maafkan adalah pengkhianatan, apapun bentuknya. Saya tetap akan membatalkan pernikahan kami dengan atau tanpa persetujuan Om !” Tegas Sebastian. Pria itu bahkan enggan memanggil Tuan Herman dengan sebutan papa seperti beberapa jam yang lalu.

Tuan Herman mundur selangkah. Ketegasan dan tatapan kemarahan Sebastian membuat hatinya menciut. Dia pun sempat kaget karena Sebastian kembali memanggilnya Om. Terlintas di benaknya bahwa memang Shera telah mengkhianati menantunya ini.

“Pernikahan ini tidak bisa dibatalkan sampai terbukti kalau anak ini memang bukan anakmu,” tolak Tuan Herman dengan suara cukup tinggi.

Sebastian kembali tersenyum sinis.

“Kalau maksud Om saya harus menunggu sampai anak itu lahir, jangan harap ! Om hanya memikirkan kebaikan keluarga Susanto. Lalu bagaimana dengan nama baik keluarga Pratama ?” suara Sebastian terdengar lebih pelan namun penuh penekanan.

“Dan supaya Om tahu, kalau tes DNA sudah bisa dilakukan bahkan untuk janin berumur 12 minggu. Jadi saya pastikan kalau janin itu bukan anak saya,”

Sebastian mengucapkan kalimatnya sambil mendekatkan wajahnya ke hadapan Tuan Herman.

Tuan Herman kembali memundurkan langkahnya mendapat tatapan tajam Sebastian. Senyuman sinis Sebastian semakin meyakinkan dirinya bahwa janin dalam rahim Shera bukanlah anak Sebastian.

“Sebagai sesama lelaki saya akan bersikap gentle pada Om.” Sebastian mengulurkan tangannya. “Kalau sampai terbukti janin yang dikandung Shera adalah anak saya maka saya akan bertanggungjawab. Tetapi kalau bukan,” Sebastian sengaja menjeda sejenak dan memicingkan matanya.

Sebastian sempat menoleh menatap Daddy Richard. Mengerti maksud akan tatapan putranya, Daddy Richard langsung menganggukan kepalanya. Mommy Amelia sempat mengerutkan keningnya melihat interaksi suami dan putranya.

“Kalau sampai terbukti janin itu bukan anak saya, maka Om harus keluar dari perusahaan dan pergi sejauh-jauhnya dari keluarga Pratama. Semua kerjasama dan segala bentuk hubungan antara keluarga Om dan kami, akan putus dengan sendirinya,” tegas Sebastian sambil kembali menatap mata Tuan Herman.

Wajah Tuan Herman terlihat semakin pucat. Dia ragu untuk membalas uluran tangan Sebastian sebagai tanda kesepakatan. Daddy Richard yang melihat keduanya sempat terdiam dengan hanya saling memandang, menghampiri mereka dan berdiri di antara keduanya.

“Supaya fair, tes DNA akan dilakukan di 2 tempat., Herman. Kamu boleh memilih rumah sakit manapun, begitu juga keluarga kami akan melakukan tes di luar rumah sakit ini agar tidak timbul kecurigaan. Dan untuk biayanya, tidak usah khawatir. Saya akan minta Dion mengurus pembayarannya.”

Tuan Richard yang sedari tadi hanya menjadi penonton akhirnya ikut bicara. Meihat keyakinan dan ketegasan putranya, Tuan Richard yakin kalau putranya tidak main-main dengan pernyataannya.

Tuan Herman terdiam dan menundukkan kepalanya. Sulit membantah perkataan Tuan Richard yang baru saja menjadi besannya beberapa jam. Bukan karena seorang pemimpin yang otoriter, justru Tuan Richard terkenal karena kearifannya. Karena itu Tuan Herman paham benar kalau perkataan Tuan Richard barusan adalah hasil pertimbangan yang sudah dipikirkan masak-masak.

Tuan Richard langsung mengambil handphone dari saku jasnya dan menghubungi Amir, asistennya.

“Lalu bagaimana dengan acara resepsi nanti malam ?” tanya Tuan Herman dengan suara lirih dan nada sungkan.

Tuan Richard memandang Sebastian, mengisyaratkan kalau semua keputusan ada di tangan putranya.

“Aku tidak ingin hadir dalam acara resepsi nanti malam, Daddy. Aku berani bersumpah pada mommy dan daddy kalau aku tidak pernah melakukan hal-hal di luar batas apalagi sampai membuatnya hamil.”

Daddy Richard hanya tersenyum. Mommy Amellia akhirnya mendekat juga dan mengusap-usap punggung putranya, berusaha memberikan dukungan atas kekecewaan dan rasa sakit hati putranya.

Di belakang Tuan Herman, Nyonya Mira sudah menangis mendengarkan semuanya.

Tidak lama Amir datang bersama dengan Dion yang sudah mengurus masalah pembatalan pernikahan.

Tuan Richard memberikan perintah pada kedua asisten itu untuk mengurus pembatalan acara resepsi termasuk informasi kepada wartawan yang meliput.

Makanan yang sudah terlanjur dimasak akan dikirim ke panti-panti asuhan dan rumah singgah yang biasa menerima donasi dari keluarga Pratama.

Rekan-rekan bisnis yang datang dari luar kota dan sudah terlanjur datang tetap dijamu di ruangan yang lebih kecil. Semua hadiah yang sudah dikriim dikembalikan pada pengirimnya dengan ucapan permohonan maaf.

Amir dan Dion pun memanggil orang-orang kepercayaan Tuan Richard dan Sebastian untuk membantu mereka menyelesaikan masalah yang tidak terduga ini. Tugas yang cukup berat dan memusingkan., namun Tuan Richard berjanji bahwa ia dan istrinya akan datang menemui tamu-tamu yang akan dijamu di ruang pesta yang lebih kecil.

Shera yang mulai sadar akhirnya dipindahkan ke ruang rawat biasa.

Pakaian pengantinnya yang sempat terkena noda darah sudah diganti dengan pakaian rumah sakit.

Nyonya Mira mendekati putrinya dan membantunya untuk berada di posisi setengah berbaring. Shera juga minta diambilkan minuman.

Menatap wajah orang-orang yang ada di kamar perawatan membuat Shera bergidik. Dia yakin mereka sudah tahu keadaan yang sebenarnya bahwa ia tengah berbadan dua.

Tuan Herman mendekati putrinya dan langsung menampar wajahnya. Nyonya Mira yang baru saja meletakan gelas air putih di meja sebelah ranjang langsung menoleh dan berteriak. Shera pun terlihat sangat terkejut. Dia tidak menyangka kalau papanya yang begitu memanjakannya mampu menamparnya.

Tuan Herman yang sudah merasakan emosi luar biasa tidak sanggup banyak bicara. Apalagi Shera tetap memilih bungkam saat ditanya mengenai ayah biologis dari janinnya.

Nyonya Mira masih menangis bersama putrinya. Keduanya saling berpelukan. Nyonya Mira masih berusaha membujuk Shera untuk menceritakan keadaan sebenarnya.

Drama pernikahan yang dibatalkan akhirnya berakhir sore itu. Tuan Richard dan Nyonya Amelia kembali ke hotel untuk memenuhi janji mereka menemui para undangan yang berasal dari luar kota ditemani Dion dan Amir.

Sementara Sebastian yang hanya diam dan tidak bicara apa-apa lagi bahkan kepada Shera, memilih meninggalkan rumah sakit dan pulang ke mansion Pratama diantar oleh sopir daddy Richard.

Sebastian mengusap wajahnya dengan kasar sambil menyenderkan kepala di kursi belakang. Perasaannya kacau balau dan bercampur aduk. Mobil yang ditunpanginya perlahan meninggalkan rumah sakit.

Sebastian memejamkan matanya dan berharap kalau semuanya ini hanya mimpi hingga tanpa terasa, Sebastian tertidur di dalam mobil.

Dua minggu setelah kejadian pembatalan pernikahan putrinya, Tuan Herman memilih untuk menjual semua asetnya dan membawa keluarganya pindah ke Australia.

Tanpa menunggu hasil pemeriksaan DNA, dia yakin bahwa putrinya hamil bukan karena Sebastian. Tuan Herman yang paham bahwa Sebastian tidak main-main dengan perkataannya akan memutus semua hubungan dalam bentuk apapun dengan keluarga Susanto, akan membuatnya semakin sulit bekerja di Indonesia terutama Jakarta. Sebagai anggota penasehat hukum Tuan Richard selama 7 tahun, Tuan Herman sudah hafal betul sejauh mana komitmen konglomerat itu dalam melakukan sesuatu.

Akhirnya 3 bulan setelahnya, secara bertahap masalah batalnya pernikahan Sebastian dan Shera mulai terselesaikan.

Berita miring pun berhasil diredam dan proses pembatalan pernikahan disetujui dengan mengajukan bukti dan saksi, termasuk hasil tes DNA yang menyatakan bahwa janin itu bukanlah anak biologis Sebastian.

Tuan Richard dan Nyonya Amelia hanya memberikan dukungan dengan sikap mereka tanpa banyak menasehati atau menghibur Sebastian dengan kata-kata. Mereka sudah paham betul akan karakter putra tunggalnya.

Sebastian menatap keluar jendela dari lantai 15 gedung kantor MegaCyber. Pemandangan malam sangat menakjubkan dan membantu menenangkan hatinya.

Sebastian menarik nafas panjang dan membuangnya dengan kasar. Dia merasa benar-benar tertipu oleh Shera. Cinta Sebastian yang luar biasa pada wanita cantik itu ternyata tidak mampu menjauhkannya dari sebuah pengkhianatan.

Sakit hati ? Itu sudah pasti.

Marah ? Jangan dibilang berapa caci maki yang sudah terlontar dari mulutnya.

Kecewa ? Entah sampai kapan Sebastian mampu membangun kembali kepercayaannya pada wanita.

Sebastian bangkit dari kursi kerjanya dan mulai bersiap-siap pulang. Dia sendiri tidak yakin akan bisa mudah membuka hatinya kembali pada mahluk yang bernama wanita.

Terpopuler

Comments

Rumah Aman

Rumah Aman

kasian istri yg seterusnye..

2025-02-18

2

Rafly Rafly

Rafly Rafly

tipu daya wanita meng luar biasa dahsyatnya..../Facepalm//Facepalm/

2025-03-22

0

Julia Juliawati

Julia Juliawati

bagus Bastian jgn jd bodoh krn cinta

2025-03-11

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Hari Pernikahan
2 Bab 2 Pengkhianatan
3 Bab 3 Sekretaris Pengganti
4 Bab 4 Mulai Bekerja
5 Bab 5 Setelah 2 Minggu
6 Bab 6 Perpisahan Widya
7 Bab 7 Masa Percobaan
8 Bab 8 Bersikap Profesional
9 Bab 9 Mulai Perhatian
10 Bab 10 Undangan Pesta
11 Bab 11 Calon Istri
12 Bab 12 Memperkenalkan Calon Istri
13 Bab 13 Cerita Teman Lama
14 Bab 14 Minta Penjelasan
15 Bab 15 Keponya Mommy Amelia
16 Bab 16 Perkenalan Tak Terduga
17 Bab 17 Ketemu Mantan
18 Bab 18 Salah Orang
19 Bab 19 Pacaran Yuk !
20 Bab 20 Drama Honey Bee
21 Bab 21 Tamu Tak Diundang
22 Bab 22 Bukan Penculikan
23 Bab 23 Kenapa Kamu Mencintaiku ?
24 Bab 24 Ketapel Cinta
25 Bab 25 DLBK Bukan CLBK
26 Bab 26 Anak Siapa ?
27 Bab 27 Cerita dari Masa Lalu
28 Bab 28 Masih Cerita Masa Lalu
29 Bab 29 Ajakan Bertemu
30 Bab 30 Bertemu Tante Rosa
31 Bab 31 Selalu Ada Untukmu
32 Bab 32 Family Time
33 Bab 33 Sebuah Jawaban
34 Bab 34 Jangan Dendam
35 Bab 35 Panggilan Tugas
36 Bab 36 Pertemuan di Mal
37 Bab 37 Masih di Mal
38 Bab 38 Cinta yang Sesungguhnya
39 Bab 39 Pesan yang Menyakitkan
40 Bab 40 Menghilang
41 Bab 41 Bertemu Shera
42 Ban 42 Merindukanmu
43 Bab 43 Tidak Merindukanmu
44 Bab 44 Kemarahan Kirana
45 Bab 45 Dia Bukan Siapa-Siapa
46 Bab 46 Kecelakaan Kendra
47 Bab 47 Usaha Sebastian
48 Bab 48 Bertemunya Masa Lalu dan Masa Depan
49 Bab 49 Will You Marry Me ?
50 Bab 50 Rencana Lamaran
51 Bab 51 Meminta Restu
52 Bab 52 Tak Tergoyahkan
53 Bab 53 Lamaran dan Orang Ketiga
54 Bab 54 Dugaan yang Terbukti
55 Bab 55 Rencana yang Tertunda
56 Bab 56 Permintaan yang Sulit
57 Bab 57 Bertemu Mommy
58 Bab 58 Sisi Lain Mommy Amelia
59 Bab 59 Makan Siang
60 Bab 60 Pertemuan Sosialita
61 Bab 61 Wanita-wanita Kuat
62 Bab 62 Melepas Rindu
63 Bab 63 Provokasi Shera
64 Bab 64 Ajakan Makan Malam
65 Bab 65 Dukungan Sahabat Lama
66 Bab 66 Bantuan Sahabat
67 Bab 67 Sekelebat Fakta
68 Bab 68 Bertemu Steven
69 Jalur Koneksi
70 Bab 70 Tantangan Kirana
71 Bab 71 Keputusan Steven
72 Bab 72 Keputusan Sebastian
73 Bab 74 Rencana Sebastian
74 Bab 75 Memancing di Air Keruh
75 Bab 76 Pembiacaraan Dari Hati ke Hati
76 Menyetujui Permintaan Steven
77 Bab 78 Tes DNA
78 Bab 79 Rencana Masa Depan
79 Pengakuan Shera
80 Kenyataan yang Menyakitkan
81 Kekesalan Kirana
82 Aksi Dendam yang Gagal
83 Kemarahan Steven
84 Karena Aku Mencintaimu
85 Mengulang Kembali
86 Gara-gara Deja Vu
87 Hari Bahagia
88 Bukan yang Pertama dan Terakhir
89 Terima kasih dan Info
90 Kegundahan Hati Kirana
91 Berita Bahagia
92 Ingin Bertemu Steven
93 Para Wanita yang Merepotkan
94 Masa Lalu di Tengah Kebahagiaan
95 Berbagi Kabar Bahagia
96 Bumil yang Berubah-ubah
97 Tentang Renata dan Reina
98 Ngidam yang Aneh
99 Bagaikan Amplop dan Perangko
100 Pertemuan dengan Tuan Alexander
101 Ulat Bulu yang Bikin Mual
102 Obrolan Makan Siang
103 Kedatangan Sebastian
104 Pertengkaran Pertama
105 Maafkan Aku
106 Aksi Para Jones
107 Aksi Mommy Amelia
108 Sepenggal Cinta Bara
109 Kenangan Tentang Cinta
110 Mengusir Ulat Bulu
111 Istri Kesayangan
112 Makan Siang
113 Ungkapan Hati Bara
114 Bertemu Renata (Lagi)
115 Kekalutan Renata
116 Pamitan
117 Penyesalan Renata
118 Pengakuan Cinta
119 Kelahiran Para Penerus
120 Ronald dan Roland Pratama
121 Sisi Gelap Shera
122 Pillow Talk
123 Papa Pasti Kembali
124 Akhir Sebuah Rasa
125 Yang Pertama dan Terakhir
126 Ibarat Pohon Buah
127 Selalu Mencintaimu
128 Promo Novel Baru
129 Rilis Novel Baru
Episodes

Updated 129 Episodes

1
Bab 1 Hari Pernikahan
2
Bab 2 Pengkhianatan
3
Bab 3 Sekretaris Pengganti
4
Bab 4 Mulai Bekerja
5
Bab 5 Setelah 2 Minggu
6
Bab 6 Perpisahan Widya
7
Bab 7 Masa Percobaan
8
Bab 8 Bersikap Profesional
9
Bab 9 Mulai Perhatian
10
Bab 10 Undangan Pesta
11
Bab 11 Calon Istri
12
Bab 12 Memperkenalkan Calon Istri
13
Bab 13 Cerita Teman Lama
14
Bab 14 Minta Penjelasan
15
Bab 15 Keponya Mommy Amelia
16
Bab 16 Perkenalan Tak Terduga
17
Bab 17 Ketemu Mantan
18
Bab 18 Salah Orang
19
Bab 19 Pacaran Yuk !
20
Bab 20 Drama Honey Bee
21
Bab 21 Tamu Tak Diundang
22
Bab 22 Bukan Penculikan
23
Bab 23 Kenapa Kamu Mencintaiku ?
24
Bab 24 Ketapel Cinta
25
Bab 25 DLBK Bukan CLBK
26
Bab 26 Anak Siapa ?
27
Bab 27 Cerita dari Masa Lalu
28
Bab 28 Masih Cerita Masa Lalu
29
Bab 29 Ajakan Bertemu
30
Bab 30 Bertemu Tante Rosa
31
Bab 31 Selalu Ada Untukmu
32
Bab 32 Family Time
33
Bab 33 Sebuah Jawaban
34
Bab 34 Jangan Dendam
35
Bab 35 Panggilan Tugas
36
Bab 36 Pertemuan di Mal
37
Bab 37 Masih di Mal
38
Bab 38 Cinta yang Sesungguhnya
39
Bab 39 Pesan yang Menyakitkan
40
Bab 40 Menghilang
41
Bab 41 Bertemu Shera
42
Ban 42 Merindukanmu
43
Bab 43 Tidak Merindukanmu
44
Bab 44 Kemarahan Kirana
45
Bab 45 Dia Bukan Siapa-Siapa
46
Bab 46 Kecelakaan Kendra
47
Bab 47 Usaha Sebastian
48
Bab 48 Bertemunya Masa Lalu dan Masa Depan
49
Bab 49 Will You Marry Me ?
50
Bab 50 Rencana Lamaran
51
Bab 51 Meminta Restu
52
Bab 52 Tak Tergoyahkan
53
Bab 53 Lamaran dan Orang Ketiga
54
Bab 54 Dugaan yang Terbukti
55
Bab 55 Rencana yang Tertunda
56
Bab 56 Permintaan yang Sulit
57
Bab 57 Bertemu Mommy
58
Bab 58 Sisi Lain Mommy Amelia
59
Bab 59 Makan Siang
60
Bab 60 Pertemuan Sosialita
61
Bab 61 Wanita-wanita Kuat
62
Bab 62 Melepas Rindu
63
Bab 63 Provokasi Shera
64
Bab 64 Ajakan Makan Malam
65
Bab 65 Dukungan Sahabat Lama
66
Bab 66 Bantuan Sahabat
67
Bab 67 Sekelebat Fakta
68
Bab 68 Bertemu Steven
69
Jalur Koneksi
70
Bab 70 Tantangan Kirana
71
Bab 71 Keputusan Steven
72
Bab 72 Keputusan Sebastian
73
Bab 74 Rencana Sebastian
74
Bab 75 Memancing di Air Keruh
75
Bab 76 Pembiacaraan Dari Hati ke Hati
76
Menyetujui Permintaan Steven
77
Bab 78 Tes DNA
78
Bab 79 Rencana Masa Depan
79
Pengakuan Shera
80
Kenyataan yang Menyakitkan
81
Kekesalan Kirana
82
Aksi Dendam yang Gagal
83
Kemarahan Steven
84
Karena Aku Mencintaimu
85
Mengulang Kembali
86
Gara-gara Deja Vu
87
Hari Bahagia
88
Bukan yang Pertama dan Terakhir
89
Terima kasih dan Info
90
Kegundahan Hati Kirana
91
Berita Bahagia
92
Ingin Bertemu Steven
93
Para Wanita yang Merepotkan
94
Masa Lalu di Tengah Kebahagiaan
95
Berbagi Kabar Bahagia
96
Bumil yang Berubah-ubah
97
Tentang Renata dan Reina
98
Ngidam yang Aneh
99
Bagaikan Amplop dan Perangko
100
Pertemuan dengan Tuan Alexander
101
Ulat Bulu yang Bikin Mual
102
Obrolan Makan Siang
103
Kedatangan Sebastian
104
Pertengkaran Pertama
105
Maafkan Aku
106
Aksi Para Jones
107
Aksi Mommy Amelia
108
Sepenggal Cinta Bara
109
Kenangan Tentang Cinta
110
Mengusir Ulat Bulu
111
Istri Kesayangan
112
Makan Siang
113
Ungkapan Hati Bara
114
Bertemu Renata (Lagi)
115
Kekalutan Renata
116
Pamitan
117
Penyesalan Renata
118
Pengakuan Cinta
119
Kelahiran Para Penerus
120
Ronald dan Roland Pratama
121
Sisi Gelap Shera
122
Pillow Talk
123
Papa Pasti Kembali
124
Akhir Sebuah Rasa
125
Yang Pertama dan Terakhir
126
Ibarat Pohon Buah
127
Selalu Mencintaimu
128
Promo Novel Baru
129
Rilis Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!