#5

"Ya begitu lah. Aku selalu ada disini sepanjang hari, melihatnya melakukan aktivitas normalnya setelah melakukan pembunuhan pada ku."

"Oo.. iya, aku ingat! Apa tidak ada rekan kerja mu atau siapa gitu yang mencari mu? Secara mereka pasti akan ada kepentingan dengan mu kan?" Tanya Mia dengan semangat! Berharap ini dapat menjadi celah bagi orang-orang tahu si Tejo ini telah hilang selama setahun ini

Tejo terlihat tidak bersemangat! Lalu dia berkata, "Mereka tidak akan mencari ku. Karena aku telah mengajukan cuti selama 2 minggu sehari sebelum kematian ku. Jadi mereka pasti berpikir aku sedang liburan dengan istri ku."

"Jadi maksud mu, istri mu memang sudah merencanakan untuk membunuh mu setelah kau mengajukan cuti?"

"Lebih tepat nya, dia dan selingkuhannya memang berencana membunuh ku dan membuat kesan bahwa seakan-akan aku yang meninggalkan nya!" ungkap Tejo sambil menendang-nendang kaki sang istri.

"Wow sungguh rencana yang luar biasa!" Ucap Mia berdecak kagum.

Tejo melihat Mia dengan kesal, "hohhohoo sorry, bro! Tapi rencana istri mu dan selingkuhan nya memang pantas diacungi jempol. Sayang sekali kau tidak mengetahui rencana jahat istri mu itu!" Tukas Mia.

Tejo seperti menghela nafas, tapi percaya lah yang di hela nya bukan lah nafas karena kan setan tidak bernafas.

"Aku tahu dia berselingkuh. Tapi aku tidak tahu kalau dia dan selingkuhan nya akan membunuh ku."Jawab nya, sedih.

" Sudahlah, jadi apa rencana mu? Apa kau akan duduk disini selamanya memandangi dan selingkuhan nya?" Mia kembali menepuk pelan punggung Tejo.

Tejo menggeleng lemah, seolah dia telah kehilangan harapan untuk membongkar kematian nya yang tragis ini.

"Entahlah, aku berharap aku dipertemukan dengan orang-orang yang memiliki Indra ke enam dan meminta mereka untuk mengungkap kan dimana jasad ku."Tejo melirik ke arah ku.

" Tapi permasalahan nya, tidak mudah untuk mencari anak Indigo yang memiliki kemampuan melihat, mendengar dan berkomunikasi dengan kita, layak nya seperti kita masih hidup dulu. Kebanyakan dari mereka hanya memiliki kemampuan itu setengah-setengah." Jelas nya, panjang kali lebar.

"Maksud mu?"

"Ya, tidak semua dari mereka dapat melihat dan mendengar kita disaat bersamaan.” Jelas Tejo mengulangi jawaban nya. Tapi karena Mia kelihatan nya masih tidak mengerti, Tejo menjelaskan maksud nya lebih detail lagi.

“Nah jadi gini. Tidak semua orang yang indigo itu bisa berkomunikasi dengan kita sekaligus. Terkadang mereka hanya bisa melihat kita tapi tidak bisa mendengarkan perkataan kita. Terkadang mereka bisa mendengar kita tapi tidak bisa melihat kita.” Jelas Tejo detail.

"Oooh.. begitu" Mia akhirnya paham bahwa tidak semua orang indigo memiliki kemampuan yang sama.

"Lalu apakah kita akan berada disini sampai matahari muncul? Aku sudah mulai merasa bosan melihat istri mu dan selingkuhan nya itu? Lagi pula apakah kau tidak akan bersembunyi kalau matahari muncul Tejo? Seminggu ini aku selalu bersembunyi kalau matahari mulai naik menggantikan bulan." Tanya Mia dengan raut wajah serius.

" Bersembunyi? Untuk apa bersembunyi? Aahha.. aku paham! Kau pasti mengira setan dan hantu hanya bisa keluar malam hari ya?Ne.. ne.. ne! Kau salah. kita bisa keluyuran sepanjang hari. Ayo lah, kita ini setan... bukan vampire! Jangan bilang selama ini kau kalau siang sembunyi Mia!! " Ejek Tejo. Kemudian dia bangkit, mengikuti istrinya yang mengantarkan selingkuhannya ke gerbang depan.