Part 2

3 Tahun kemudian

Naskala menatap wanita yang tengah sibuk mengerjakan pr di dalam kamarnya. Ia diam-diam ke kamar Cempaka hanya demi untuk melihat anak perempuan itu.

Cempaka tampak tengah serius mengerjakan soal yang diberikan oleh gurunya. Saat ini Naskala telah menjadi seorang tentara dan bekerja di tempat ayahnya. Prestasi di usia mudanya juga sangat banyak sementara Cempaka sudah duduk di bangku SMP.

Sudah cukup lama mereka tinggal bersama. Dan Cempaka juga sudah terbiasa bersama Naskala. Menurut Naskala Cempaka tidak ada yang berubah dan tetap saja sangat menyebalkan.

Anak itu suka datang-datang dan merusuh ke kamarnya. Bak seorang adik dan kaka. Tapi sayangnya meskipun ia telah tinggal bersama Keluarga Barawijaya tetap saja di pandangan Cempaka mereka hanyalah seorang kerabat dan bukan orang tua. Ia memanggil Adhila dan Toha masih sama Tante dan Om. Sedangkan panggilan dia ke Naskala juga sama masih om. Padahal saat ini Naskala masih berumur 19 tahun.

Naskala masuk ke dalam kamar dan memeluk Cempaka dengan sangat erat. Pemandangan ketekunan belajar Cempaka sudah sering ia lihat. Anak itu hanya luarnya saja yang terlihat sangat rajin padahal aslinya Cempaka pun tidak mengerti dengan apa yang tengah ia pelajari.

Cempaka berhenti menulis dan melemparkan penanya. Ia paling tidak suka jika dipeluk keras seperti ini oleh Naskala. Naskala masih saja menganggap dirinya sebagai seorang Naka kecil padahal bagi Cempaka dia sudah besar.

"Om Naskala lepasin Cempaka! Om berat. Jangan kaya gini lagi Cempaka sudah besar."

"Kata siapa kamu besar? Kamu masih kecil," ucap Naskala dan melonggarkan pelukannya.

Ia pun menarik kursi lain dan duduk di samping Cempaka. Cempaka berusaha untuk mengabaikan Naskala dan fokus mengerjakan soal matematika.

Naskala memperhatikan bagaimana Cempaka menjawab semua soal itu. Padahal bagi Naskala soal tersebut sangat mudah dan Cempaka membutuhkan waktu yang sangat lama untuk menjawabnya.

Tentu saja hal itu menjadi bahan tertawaan Naskala. Ia pun merebut pena Cempaka dan mengambil kertas kosong.

"Om Naskala! Apa yang Om lakukan? Kembalikan penanya!" ketus Cempaka dan beruang untuk merebut pena miliknya kembali. Tentunya tak mudah bagi Cempaka.

Naskala yang berperawakan sangat tinggi itu mengangkat tangannya hingga Cempaka yang pendek tak mampu menjangkaunya.

"Om Naskala," rengek Cempaka dan menatap Naskala penuh harap.

"Kamu dari dulu manggil saya Om. Saya ini bukan om kamu."

"Apaan sih sadar sendiri dong kalau Om Naskala tuh kaya om-om."

Diejek oleh Cempaka membuat Naskala ternganga dan tidak menerima. Ia pun menyimpan pena tersebut hingga membuat Cempaka tambah kesal.

"Om Naskala jangan ganggu aku belajar!"

"Saya tidak mau! Kamu itu bocil saya jadi saya bebas lakuin apa saja ke kamu!"

"CEMPAKA BUKAN BOCIL!"

"Iya-iya Cempaka bukan bocil tapi bayi."

"Ishh!!"

Naskala pun menatap soal matematika Cempaka. Ia mengajarkan bagaimana memecahkan soal tersebut dan menggunakan rumus apa.

Awalnya Cempaka yang sangat kesal pun akhirnya tertarik untuk mengikuti pembelajaran yang diberikan oleh Naskala. Cempaka mengamatinya dengan dengan seksama dan mulai belajar secara perlahan. Awalnya ia benar-benar tidak paham hingga Cempaka pun mengerti dengan ajaran Naskala.

"Nah jadi kaya gitu carinya. Soal mudah kaya gitu kok gak bisa jawab. Dasar bodoh," ucap Naskala sembari menjentik dahi Cempaka.

Cempaka mengercutkan bibinya dan berusaha mengabaikan segala ejekan yang dilontarkan Naskala.

"Gitu aja bangga," ucap Cempaka dengan suara pelan.

Naskala yang mendengar ocehan Cempaka lantas mencubit pipi anak itu hingga memerah.

"Ngomong apa tadi?"

"Auuu sakit Om!"

"Panggil dulu saya Kakak! Saya ini Kakak kamu!"

"Oh? Gak mau!!"

"Panggil Kaka gak?"

Cempaka yang sudah terlanjur kesal dan juga sekaligus kesakitan lantas menuruti keinginan Naskala.

"KAKAK NASKALA YANG TAMPAN DAN JUGA PENYAYANG LEPASKAN CEMPAKA YANG CANTIK DAN IMUT INI DONG!"

Naskala tertawa dan melepaskan cubitannya di pipi Cempaka. Ia pun mencium kening Cempaka dengan sangat dalam.

"Jangan kemalaman belajarnya. Jangan lupa sholat juga, seorang muslimah harus sholat lima waktu. Kalau mau tidur jangan lupa doa dulu. Ntar diganggu setan!"

"Apaan sih Om, Cempaka juga belum baligh dan belum wajib sholat."

Naskala yang notabennya dibesarkan di lingkungan yang sangat religius dan hidup di tengah-tengah orang tua yang taat agama membuatnya juga mendalami agama dan menjadi seorang muslim yang taat.

"Cempaka! Meskipun kamu belum baligh kamu harus membiasakan sholat 5 waktu supaya kamu nanti tidak malas-malasan sholatnya. Apalagi kamu sudah 13 tahun dan sebentar lagi kamu bakal baligh, jadi kamu harus membiasakan sholat lima waktu dari sekarang."

Cempaka menarik napas panjang dan memanyunkan bibirnya.

"Baiklah."

__________

4 Tahun Kemudian

Cempaka baru saja pulang sekolah. Anak itu sudah SMA dan kelas 3. Sebentar lagi dia akan menghadapi ujian nasional meskipun itu satu tahun lagi.

Tampak raut kelelahan Cempaka. Ia memasuki rumah dan berteriak memberi salam. Adhila yang tengah memasak di dapur mendengar suara Cempaka tersenyum lebar.

Ia menjawab salam Cempaka dan langsung menyuruh anak itu untuk berganti pakaian dan turun makan.

Cempaka pun menurutinya dan tak lama ia keluar dari kamarnya. Sudah 4 tahun berlalu. Banyak hal yang dialami Cempaka.

Terutama hubungannya dengan Naskala yang semakin memburuk tidak seperti dulu di mana mereka sangat akrab dan juga dekat.

Tiada hari tanpa pertengkaran dan kemanjaan Cempaka kepada Naskala. Naskala juga sangat memanjakan Cempaka. Namun sekarang berbeda. Ia semakin asing dengan Naskala dan jarang berinteraksi dengan Naskala.

Naskala juga sangat dingin dan sering menghindari dirinya. Jauh di lubuk hati Cempaka dia sangat sedih atas nasibnya yang seperti ini.

Kebiasaan Cempaka yang suka tidak memakai jilbab saat di rumah padahal banyak orang rumah yang bukan mahram Cempaka. Di mana ajudan dan juga Toha serta Naskala sendiri bukanlah merupakan mahram Cempaka.

Adhila juga sering mengingatkan agar Cempaka memakai hijab meskipun di rumah tapi tetap saja Cempaka belum terbiasa.

Saat melewati ruang tamu Cempaka tak sengaja melihat Naskala yang baru saja pulang bertugas di perbatasan. Tampak Naskala terdiam dengan tatapan dingin memandang Cempaka.

Cempaka mengerutkan keningnya. Namun tak lama senyumnya terukir karena sangat merindukan pria itu. Cempaka langsung berlari dan memeluk tubuh Naskala dengan sangat erat.

"OM SUDAH DATANG?!"

Naskala terkejut saat Cempaka memeluknya. Pria itu pantas berusaha untuk melepaskan pelukan Cempaka dari dirinya.

"Cempaka lepaskan saya. Kamu sudah besar jangan seperti anak kecil."

"Yey! Sekarang Om Naskala udah ngakuin kalau Cempaka sudah besar."

Naskala terdiam dan ia lupa jika wanita di depannya masih kekanak-kanakan.

"Saya lupa jika kamu memang bocil."

"Apaan sih."

"Lepaskan saya Cempaka. Kamu tidak boleh seperti ini sama saya."

Cempaka melepaskan pelukannya pada Naskala. Wajahnya tampak mendung dan matanya berkaca-kaca.

"Om Naskala kenapa jadi dingin ke Cempaka? Emang Cempaka ada salah apa sama Om? Om selalu saja menghindar dari Cempaka seolah Cempaka itu najis untuk didekatin. Dulu Om gak kaya gini sama Cempaka, hiks."

Naskala menatap dingin Cempaka yang tengah menangis hebat. "Kamu sudah besar tidak selamanya saya bisa bersama kamu dan nemenin kamu. Kamu harus bisa melakukannya sendiri dan belajar hidup tanpa saya."

"Tapi Cempaka cuman maunya sama Om. Kaya dulu lagi. Oke deh sekarang Cempaka tidak manggil om lagi tapi Kakak."

Naskala tertawa pelan. Ia pun menundukkan pandangannya.

"Cempaka! Saya rasa tidak hanya saya tapi juga Bunda sudah mengingatkan kamu untuk memakai hijab walaupun di rumah. Nanti-nanti ke depannya pakai hijab." Setelah itu Naskala melewati Cempaka begitu saja hingga membuat Cempaka tertawa sambil menangis.

"OM NASKALA JAHAT!!" teriak Cempaka kepada Naskala yang telah pergi meninggalkannya.

____________

Tbc

JANGAN LUPA LIKE DAN KOMEN SETELAH MEMBACA. TERIMA KASIH SEMUANYA.

Terpopuler

Comments

RINAWATI AZZA

RINAWATI AZZA

umur 13th ud baligh Thor..
cewek baligh mlai umur 9/10th

2023-06-09

1

RINAWATI AZZA

RINAWATI AZZA

krna di part 1 cempaka kls 5 SD (umumnya umur ank kls 5 SD kn 11 th)

2023-06-09

0

RINAWATI AZZA

RINAWATI AZZA

ini urutan umurnya gmn sih kok membingungkan
seharusnya cempaka kn ud SMP umurnya 14th

2023-06-09

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!