Keesokan paginya, Laluna tidak menemukan Sean. Rasanya ia sungguh kehilangan Sean, tetapi apa daya ia bahkan tidak mempunyai nomor ponsel Sean. Lagi dan lagi ia merasa sangat kecewa.
"Kenapa semalam aku tidak meminta nomor ponselnya? Kenapa pula aku bangun kesiangan?"
Laluna merutuki sikap bodohnya saat ini. Teringat ancaman Ibu Kost barusan membuat ia harus segera pergi. Hari itu juga, Laluna mengemasi pakaiannya dan pergi mencari tempat kost baru serta pekerjaan yang baru.
"Gue harus mencari tempat kost sementara, nggak bisa jika selamanya harus di sini."
Pakaian Laluna hanya sedikit tetapi ada satu hal yang tidak bisa membuat ia cepat move on adalah ketika kenangan bersama Sean harus ia tinggal di sana.
Sebelum pergi, Laluna mengambil beberapa stiker tempel di kulkas, di sana juga ada beberapa memo untuk Sean agar tidak sembarangan memegang barang miliknya.
Senyumnya tersungging sempurna ketika ia mengambil salah satu memo. "Jangan ambil susu strawberry punyaku! Kalau kamu berani ambil, bayar lima puluh ribu!"
Laluna membayangkan wajah Mr. Arogant yang bibirnya pasti mengerucut, ketika ia hendak mencuri susu strawberry miliknya tapi ketahuan.
Banyak moment indah yang secara tidak sengaja membuat Laluna merindu. Dipegangnya
peralatan dapur yang semalam masih dipakai bersama Sean.
"Masih ada bau-bau Mr. Arogant di sini."
Laluna terkikik lucu tetapi setelahnya ia pun meneteskan air mata.
"Nyebelin! Beginikah rasanya ditinggal pas sayang-sayange, huaa ... bengek!"
Laluna menendang meja di depannya, namun setelahnya kakinya kesakitan.
"Sapa sih yang naruh meja di sini!" pekiknya kesal.
Setelah semuanya dibawa, Laluna menutup pintu lalu pergi naik bus. Dipandanginya langit pinggiran ibu kota pagi itu untuk terakhir kalinya.
"Papayo kota kembang, hiks."
Beberapa hari kemudian.
Akhirnya Laluna memutuskan untuk pergi ke ibu kota. Sebuah tempat yang sangat ia benci karena di sana adalah tempat yang keras dan penuh orang-orang bertopeng.
"Semangat Lun, kamu pernah bertemu dengan berbagai jenis orang. Aku yakin kamu pasti bisa bertemu dengan orang baik di sini, semangat!"
Akhirnya Laluna menemukan sebuah tempat kost baru. Saat ia mencoba melamar ke sebuah toko ia bertemu dengan sepasang kekasih yang mencari seorang animator.
"Bagaimana, apakah Nona bersedia bekerja sama dengan kami?"
"Boleh, tapi kalian belum melihat hasil karyaku, kenapa kalian bisa percaya begitu saja?"
Sepasang kekasih itu saling memandang dan tersenyum. "Sebagai seorang seniman sejati, kami sudah yakin pada sesama seniman pasti hasil karyanya tidak akan mengecewakan."
"Baiklah, deal kita bisa bekerja sama mulai saat ini."
Mereka bertiga bergantian berjabat tangan. Akhirnya Laluna mempunyai pekerjaan dan tempat kost yang baru.
......................
Pekerjaan yang menumpuk selama beberapa hari membuat Sean melupakan Laluna. Meskipun begitu ada kalanya ia teringat wajah manis gadis bar-barnya itu.
"Dia sedang apa, ya?"
Sean memainkan pulpen di pipinya. Lalu setelahnya ia mulai melihat kalender miliknya. Dua hari lagi, adalah peringatan tiga bulan pertemuan Sean dan Laluna.
"Dua hari lagi, aku akan menunjukkan identitas asliku dan mengajakmu pindah ke sini!"
Di sebuah foodcort, Laluna bersama Jordy dan kekasihnya sedang membuat sebuah desain animasi tentang kebersihan. Jordy terpukau akan kecekatan tangan Laluna.
"Wow, sesuai dugaanku, hasil karyamu begitu memukau, Lun."
"Terima kasih, bagaimana kalau kita membuat desain iklan tentang sebuah makanan yang lagi tranding?"
"Boleh, cuzz bikin iklan cimol!" seru Cici pacar Jordy.
"Sayang, kenapa dipikiran kamu cuma cimol dan cimol sih kenapa nggak sekalian iklan sotong?"
"Wkwkwk, jangan bertengkar dong, aku buatin dua-duanya oke?"
"Oke, Lun, gue tunggu!"
Melihat interaksi Jordy dan Cici membuat Laluna iri. Seketika ia teringat Mr. Arogant.
"Kamu di mana, sih? Aku kangen, hiks."
Hati Laluna menjerit melihat kebucinan Jordy pada Cici. Ia pun membuang muka dan mengalihkan perhatiannya pada layar laptop di hadapannya.
Beberapa hari kemudian.
Bersama kekasihnya Jordy ia mulai memperkenalkan hasil karya Laluna. Ternyata respon pasar begitu besar. Saat itu sebuah website sedang mencari animator dan Laluna berhasil menembus selera pasar.
"Lun, liat di sini karya kamu jadi pemenang di lomba ini!" teriak Cici dari depan layar laptop.
Seketika Luna terjingkat karena terkejut. Ia pun mendekati Cici dan melihat ke arah layar. Ternyata benar, hasil karyanya menjadi juara 1 di sana.
"Yeay, akhirnya aku menang!" serunya bahagia.
Sesaat kemudian ia teringat Mr. Arogant. Biasanya ia akan langsung memeluknya tanpa sengaja. Melihat Cici dan Jordy berpelukan seketika jiwa jonesnya menjerit.
"Asem, aku merindukan dia! Oh Tuhan, kenapa aku bisa sayang sama dia, sih!"
Laluna menggeleng-gelengkan kepalanya. Berharap bisa melupakan dia, tetapi ternyata justru semua kenangan terputar secara otomatis dan membuatnya semakin merindu.
"Akhirnya, perkerjaan telah usai, aku bisa menemui Laluna setelah ini."
Sean segera mengemasi barang-barang miliknya lalu mengambil kunci mobilnya. Malam ini ia berbelanja dan ingin memasak bersama Laluna.
Perjalanan jauh yang ia tempuh tidak begitu terasa, sehingga saat ini Sean telah sampai di depan rumah kost Laluna.
Sean membawa sebuah paper bag, ia juga telah berganti pakaian dengan stelan kaos oblong dan celana cinos.
Kening Sean berkerut ketika ia baru menyadari jika tidak ada lampu yang menyala di rumah kost. Laluna. Hanya lampu teras yang menyala.
"Kok sepi, masa jam segini ia belum pulang?"
Sean mendekati pintu kost Laluna. Samar-samar ia melihat tulisan "Rumah Dikontrakkan".
Sean yang panik menjatuhkan paper bag yang berisi bahan makanan, karena bahan makanan yang ia bawa adalah jenis seafood secara tidak sengaja kakinya tertusuk capit lobster.
"Argh!"
Seketika kenangan saat Laluna dengan telaten merawat Sean kembali berputar.
"Dih, jangan sok-sokan kalau nggak bisa masak seafood. Udah diam aja sana, duduk manis tapi nggak pakek gula!"
"Iya Lun-Lun bawel!"
"Bawel tapi ngangenin, kan?" ucapnya sambil menaik turunkan alisnya.
Seketika Sean langsung menghubungi asistennya.
"Jo ... Paijo cepat temukan keberadaan gadis yang pernah merawatku saat aku amnesia!"
"Ha-ah, trus saya harus cari di mana, Pak Bos?"
"Di mana aja, pokoknya aku nggak mau tau kamu harus menemukan keberadaan Laluna secepatnya!"
"Asiap, Pak Bos."
Dua hari kemudian.
"Maaf, Pak Sean ini laporan hasil pemenang lomba kreator muda tentang pembuatan iklan makanan yang sedang tranding saat ini!"
"Taruh saja di meja!"
"Baik, Pak. Kalau Anda ingin melihat hasil karya dari para peserta ada di email Bapak. Kalau tidak ada yang ditanyakan saya permisi."
"Hm."
Bukannya melihat, Sean justru asik memainkan laptop. Lalu ia iseng membuka email miliknya.
Tanpa sengaja Sean melihat hasil karya Laluna di sebuah situs website milik perusahaannya.
"Apakah ini hasil karya Lun-Lun?"
Ia pun mencari data animator tersebut.
"Gua yakin ini karya Lun-Lun, karya ia selalu menyisipkan sebuah kode unik dalam setiap karyanya."
Setelah itu ia pun memanggil Paijo asistennya.
"Jo, segera naik ke ruanganku, sekarang!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
Kar Genjreng
berarti Lun Lun kerja di kantor Mr Arogan Sean.
dunia sempit ya Lun 😁😁 diusir dari kost merantau ke kota ketemu orang mencari orang bisa gambar...eh memang jodoh Lun ketemu deh sama Arogan Sean aasiap semangat 🤗🤗💪💪😄😄
2022-12-24
1
☠ᵏᵋᶜᶟ𝕸y💞Putri𖣤᭄𒈒⃟ʟʙ⏤͟͟͞͞R
jangan2 lun-lun kerja di kantornya mr arogant🤭
2022-10-24
0
❁︎⃞⃟ʂ𝕬𝖋⃟⃟⃟⃟🌺 ᴀᷟmdani🎯™
sebentar lagi sean bakalan bisa menemukan laluna
2022-10-17
1