Bab.8 Ketakutan Malam Pertama

Alisha sudah selesai membersihkan diri. Ia juga sudah berganti pakaian dengan piyama lengan panjang, tak lupa hijab instan ia gunakan untuk menutupi bagian atas kepalanya. Bukan apa-apa, tapi ia ragu juga takut jika harus bersikap seperti kebiasaan di rumah pakdhenya.

Keluar dari kamar mandi Alisha justru bingung mau ke mana. Ingin istirahat tapi tidak tahu di mana ia akan istirahat malam ini. Jadilah ia terpaku menatap ranjang dan sofa dengan bergantian.

"Mau jadi patung lo, di situ?" Suara Arsya dari atas ranjang sontak membuat Alisha tersentak.

"Meskipun lo hanya numpang di sini, tapi gue bukan tuan rumah yang buruk. Lo boleh tidur di ranjang ini."

Arsya pun bangkit dan beranjak dari ranjang. Pria itu menuju kamar mandi.

Melihat pria itu sudah menghilang dari pandangan, Alisha segera naik ke atas ranjang. Ia menutup seluruh tubuhnya dengan selimut. Hanya kepala saja yang menyembul di balik selimut tebal nan halus itu.

Tatapannya mengedar, mengelilingi ruangan yang terasa asing ini. Perasaannya bercampur aduk, antara takut dan juga bingung. Ada pertanyaan dalam benaknya tentang apakah ia akan selamanya berada di tempat ini ataukah hanya sementara saja. Mengingat pernikahan yang ia jalani bukanlah pernikahan atas nama cinta.

Tidak menutup kemungkinan jika suatu saat nanti suaminya akan meninggalkannya atau mengantarkan ia kembali ke rumah Pakdhe Imran. Sikap Arsya yang dingin seolah menjadi pertanda jika pria itu sebenarnya tak pernah menginginkan pernikahan ini.

Terpaksa bertanggung jawab demi menghindari hukuman adalah alasan terkuat dari pria itu. Alisha tahu semua. Namun, harus berpura-pura tidak tahu demi alasan nama baik pakdhe dan budhenya.

Alisha tersentak. Ia memegang selimutnya erat. Jantungnya berdegup kencang dipenuhi ketakutan kala mendadak lampu dipadamkan. Ingin berteriak, tapi ia tahan. Ia gigit selimut dalam dekapannya semakin kuat. Alisha takut.

Ya ... Alisha takut akan kegelapan. Ia tidak terbiasa tidur dengan lampu dimatikan.

Beberapa kali Alisha mencoba memejamkan mata, menepis segala ketakutan yang ada. Namun, justru malam nahas itu yang terlintas dalam benaknya. Membuat pikirannya semakin berkelana. Bagaimana jika pria yang kini berstatus suaminya itu kembali menyerangnya.

Alisha tidak siap. Lebih tepatnya tidak ingin mengulang malam kelam yang sama.

Dalam hatinya Alisha terus merapal doa. Meminta perlindungan agar ia dijaga dari sikap buruk suaminya. Tanpa sadar air mata bukti ketakutannya mengalir begitu saja.

Alisha membuka mata ketika bayangan besar menghampirinya. Mulai mendekat dan berada tepat di atas tubuhnya.

Spontan Alisha menjerit. "Aargghh!"

Seketika itu juga, bayangan itu membekap mulutnya. Hingga Alisha merasakan sulit untuk bernapas saking takutnya.

"Diam! lo mau bangunin orang serumah, hah!" ujar pria itu memarahi Alisha. Tentu saja bayangan besar yang kini berada di atas tubuhnya adalah suaminya sendiri, Arsya.

Alisha semakin takut mengetahui kenyataan itu. Apakah apa yang baru saja ia takutkan akan terjadi. Apa iya, Arsya akan memaksanya untuk kedua kali.

Alisha menolak semua prasangka yang memenuhi batinnya. Tidak mau hal itu terjadi lagi. Luka batin yang dulu saja belum terobati, apakah pria ini sekejam ini dan akan kembali menorehkan luka yang sama untuk Alisha.

Melihat sorot ketakutan dan napas Alisha yang mulai berat perlahan Arsya melepaskan tangannya. "Gue lepas tangan gue, tapi janji jangan teriak," pinta Arsya.

Masih dengan raut takutnya Alisha berusaha mengangguk sebagai persetujuan.

Tangan Arsya yang membekap mulut Alisha perlahan di angkat, tapi tidak dengan pria itu. Posisi tubuhnya masih berada tepat di atas Alisha. Membuat Alisha belum bisa tenang.

"Ka-kamu, mau, apa?"

Arsya menangkap ketakutan di mata Alisha. Timbullah niat untuk membuat wanita ini semakin takut. Arsya yakin sekali jika Alisha memiliki ketakutan tersendiri terhadap dirinya.

Tidak menjawab pertanyaan Alisha, Arsya justru menanggapinya dengan semakin membungkukkan badannya. Menepis jarak yang ada. Pria itu semakin dekat untuk menyentuh Alisha.

"Tu-tunggu ... ka-kamu, mau, apa?" tanya Alisha lagi.

Arsya justru menyunggingkan senyum miring yang mengingatkan Alisha akan senyum Arsya malam itu. Ketika pria itu dengan jemawa telah menggagahinya secara paksa.

"Jangan ... aku mohon," pinta Alisha dalam ketakutannya.

Tak menggubris permohonan Alisha, Arsya semakin dekat dengan tubuh Alisha, hingga ketika tak ada jarak lagi di antara keduanya pria itu sedikit memiringkan badannya.

Di saat yang sama, Alisha menjerit. "Jangan!"

Arsya tertawa menanggapi ketakutan Alisha, karena saat itu pria itu langsung mengambil bantal yang berada tepat di samping kepala Alisha.

"Lo, mikir, apa?" tanya Arsya tanpa rasa bersalah.

Alisha baru sadar jika Arsya mempermainkannya ketika ia membuka mata dan mendapati pria itu sudah memeluk bantal di tangannya.

"Heum ... malam pertama, apa itu yang ada di otak lo sekarang?"

Alisha terdiam.

"Sayangnya, gue nggak pernah ingin lo jadi istri gue, jadi jangan ngarep hal lebih dari pernikahan ini!" imbuh Arsya. Kemudian turun dari atas ranjang. Pria ini benar-benar tidak punya hati dan perasaan. Setelah membuat Alisha ketakutan setengah mati, dengan teganya ia berkata tak pernah menginginkan Alisha sebagai istri.

Harusnya Alisha senang dengan pengakuan Arsya. Setidaknya ia bisa mengobati rasa traumanya akan sentuhan pria itu. Tapi, kenapa air matanya mengalir tanpa ijin. Ada perasaan sakit yang tak bisa ia sebut namanya.

Setelah Arsya beranjak ke sofa dan tidur di sana, Alisha justru tak bisa memejamkan mata. Dalam kesendiriannya, Alisha menahan tangis yang tak mungkin ia suarakan. Membayangkan akan nasib pernikahannya ke depan.

Hingga pagi harinya mata panda nampak menghiasi wajah berbalut hijab coklat. Tak terbiasa tanpa mekap berlebih, Alisha tetap turun dengan kantung hitam di matanya.

"Selamat pagi, Sayang," sapa Sarah ketika Alisha baru saja menghampiri keluarga barunya.

"Selamat pagi, Ma," jawab Alisha malu. Rupanya semua sudah berkumpul di meja makan termasuk Arsya. Mereka bahkan sudah memulai sarapan, hanya dia seorang yang terlambat.

Ah ... bodohnya Alisha, kenapa tadi ia harus tertidur setelah salat subuh. Harusnya ia segera turun dan membantu pekerjaan rumah bukan malah tidur. Ini semua gara-gara semalam ia tak bisa tidur jadi setelah subuh kantuk begitu menguasainya.

"Ma-maaf, Ma, Alisha terlambat," ujar Alisha mengakui kesalahannya.

"Ish ... kamu ngomong apa, sih? Nggak apa kalau kamu terlambat, Mama ngerti kok." Sarah tersenyum pada Alisha juga Arsya.

"Duduklah, Nak, kita sarapan," ajak Surya.

Alisha mengambil duduk tepat di samping Arsya. Ia melihat suaminya yang sibuk dengan sendok dan garpu pada piring berisi nasi goreng.

Ini pertama kalinya ia makan dengan keluarga barunya, rasa canggung masih ia rasakan.

"Ayo, Alisha, makanlah. Sekarang, ini juga rumahmu, jadi jangan sungkan apa lagi takut," ujar Sarah.

Alisha mengangguk.

"Apa rencana kamu setelah ini?" tanya Surya pada putranya.

Sejenak Arsya mengehentikan gerakannya menyuap nasi goreng ke mulutnya. "Yang pasti, aku akan keluar dari rumah ini!"

Jawaban Arsya membuat Alisha langsung menoleh. Selain nada bicara yang ketus, perkataan Arsya membuatnya bertanya-tanya tentang maksud pria itu.

"Kenapa kamu nggak tinggal di rumah ini saja, Sayang. Mama akan senang jika ada Alisha di sini."

"Kalau Mama mau, wanita ini bisa tinggal di sini karena Arsya nggak butuh dia!"

"Arsya!" sentak Surya. "Jaga bicaramu!"

"Pa ...." Sarah memotong. Ia tak mau hari pertama menantunya sarapan sudah disuguhkan dengan perdebatan antara suami dan anaknya.

Nampaknya Arsya sudah kehilangan selera makannya. Ia pun segera bangkit dan tak lagi melanjutkan acara sarapan.

"Arsya, kamu mau ke mana?" seru Sarah, yang tak mendapat jawaban apa pun dari sang putra.

Alisha yang sejak tadi memperhatikan sikap suami dan mertuanya merasa jika ada yang tidak beres dengan hubungan antara ayah dan anak itu.

Terpopuler

Comments

maulana syarofa

maulana syarofa

masih untung mertuanya sangaat baek

2023-12-19

1

revinurinsani

revinurinsani

gue tonjok Lo yah

2023-11-29

1

Elisa Nursanti Nursanti

Elisa Nursanti Nursanti

anak nggak waras 😤😤😤

2023-02-19

3

lihat semua
Episodes
1 Bab.1 Taruhan
2 Bab.2 Dijebak
3 Bab.3 Ternoda
4 Bab.4 Laporan Polisi
5 Bab.5 Undangan
6 Bab.6 Pertanggungjawaban
7 Bab.7 Akad Tak Terelak
8 Bab.8 Ketakutan Malam Pertama
9 Bab.9 Jengkol
10 Bab. 10 Pindah
11 Bab.11 Nafkah Pertama
12 Bab.12 Trauma
13 Bab.13 Menunggu
14 Bab.14 Selalu Ketakutan
15 Bab.15 Skandal Medsos
16 Bab.16 Monster Tuli
17 Bab. 17 Khawatir
18 Bab.18 Pria Brengsek
19 Bab. 19 Pegang Yang Erat
20 Bab. 20 Konferensi Pers
21 Bab. 21 Semua Pura-pura
22 Bab.22 Cinta
23 Bab.23 Kaget
24 Bab.24 Rasa Bersalah
25 Bab.25 Tetap Tidak Bisa
26 Bab.26 Wedding Festival
27 Bab. 27 Barang Bekas
28 Bab.28 Tidak Tahan
29 Bab.29 Jangan Pernah Bermimpi Untuk Bercerai!
30 Bab.30 Wangi Yang Mengusik
31 Bab.31 Berubah Sikap
32 Bab.32 Memantik Api Masalah
33 Bab.33 Dua Garis
34 Bab.34 Apa Ini Ngidam?
35 Bab.35 Hubungan Ayah dan Anak
36 Bab.36 Potret
37 Bab.37 Memburu Orang
38 Bab.38 Kamu Adalah Istriku
39 Bab.39 Sikap Arsya
40 Bab.40 Gue Bisa Apa?
41 Bab.41 Terima Kasih
42 Bab.42 Vidio Kekerasan
43 Bab.43 Benihku
44 Bab. 44 Calon Lainnya
45 Bab.45 Rahasia Besar
46 Bab. 46 Serasa Tak Dianggap
47 Bab.47 Kecewa
48 Bab. 48 Orang Yang Menjijikkan
49 Bab.49 Alisha!
50 Bab.50 Kehilangan
51 Bab.51 Sesal
52 Bab.52 Takdir Tuhan
53 Bab.53 Terpuruk
54 Bab.54 Bebas
55 Bab.55 Solo
56 Bab. 56 Menjawab Lamaran
57 Bab.57 Calon Istri
58 Bab.58 Terus Tertunduk
59 Bab. 59 Fatih
60 Bab.60 Kembali Ke Jakarta
61 Bab. 61 Mantan Suami
62 Bab.62 Poster
63 Bab. 63 Saling Memikirkan
64 Bab. 64 Hilang
65 Bab. 65 Gagal Move On
66 Bab.66 Jodoh atau Kebetulan
67 Bab.67 Kembali, Akad Tak Terelak
68 Bab. 68 Pulang Ke Mana?
69 Bab.69 Memulai Awal Yang Baru
70 Bab. 70 Pagi Pertama
71 Bab.71 Malam Yang Tak Terjadi
72 Bab. 72 Pasar
73 Bab.73 Solusi
74 Bab.74 Kejutan
75 Bab.75 Malam Pertama yang Kedua Kali
76 Bab. 76 Bidadari Yang Terabaikan
77 Bab.77 Hukuman
78 Bab.78 Tingkah Konyol
79 Bab. 79 Aku Suka ....
80 Bab.80 Adegan Dewasa
81 Bab. 81 Teman lama
82 Bab.82 Badmood Day
83 Bab. 83 Inget aku, nggak?
84 Bab.84 Dipaksa Padam
85 Bab.85 Orang Ketiga
86 Bab. 86 Wanita Berambut Blonde
87 Bab.87 Jenna
88 Bab.88 Kado Dari Salwa
89 Bab.89 Terkejut
90 Bab. 90 Anggi; Patah Hati
91 Bab. 91 Budak!
92 Bab. 92 Kunjungan Ke Solo
93 Bab. 93 Ocha
94 Bab. 94 Melamar
95 Bab. 95 Siapa kamu, Jenna?
96 Bab. 96 "Semalam"
97 Bab. 97 Ingin Tahu Tentang Si Blonde
98 Bab. 98 Win-Win Solution
99 Bab. 99 Gunawan; Pria Setia atau Hanya pencitraan?
100 Bab. 100 Dokumen
101 Bab. 101 Fakta Tentang Jenna
102 Bab. 102 Bawa Aku Pergi
103 Bab.103 Situasi Yang Salah
104 Bab. 104 Jenna dan Devon
105 Bab. 105 Hmm ....
106 Bab. 106 Bertepuk Sebelah Tangan
107 Bab.107 Membujuk
108 Bab. 108 Periksa
109 Bab. 109 Akhirnya Bertemu
110 Bab. 110 Setiap Perbuatan Ada Balasannya
111 Bab. 111 Naima Jennamira
112 Bab. 112 Kekhawatiran Naima
113 Bab. 113 Cuanki
114 Bab. 114 Welcome to the World
115 Bab. 115 Akhir Bahagia
116 Ucapan Terima Kasih
Episodes

Updated 116 Episodes

1
Bab.1 Taruhan
2
Bab.2 Dijebak
3
Bab.3 Ternoda
4
Bab.4 Laporan Polisi
5
Bab.5 Undangan
6
Bab.6 Pertanggungjawaban
7
Bab.7 Akad Tak Terelak
8
Bab.8 Ketakutan Malam Pertama
9
Bab.9 Jengkol
10
Bab. 10 Pindah
11
Bab.11 Nafkah Pertama
12
Bab.12 Trauma
13
Bab.13 Menunggu
14
Bab.14 Selalu Ketakutan
15
Bab.15 Skandal Medsos
16
Bab.16 Monster Tuli
17
Bab. 17 Khawatir
18
Bab.18 Pria Brengsek
19
Bab. 19 Pegang Yang Erat
20
Bab. 20 Konferensi Pers
21
Bab. 21 Semua Pura-pura
22
Bab.22 Cinta
23
Bab.23 Kaget
24
Bab.24 Rasa Bersalah
25
Bab.25 Tetap Tidak Bisa
26
Bab.26 Wedding Festival
27
Bab. 27 Barang Bekas
28
Bab.28 Tidak Tahan
29
Bab.29 Jangan Pernah Bermimpi Untuk Bercerai!
30
Bab.30 Wangi Yang Mengusik
31
Bab.31 Berubah Sikap
32
Bab.32 Memantik Api Masalah
33
Bab.33 Dua Garis
34
Bab.34 Apa Ini Ngidam?
35
Bab.35 Hubungan Ayah dan Anak
36
Bab.36 Potret
37
Bab.37 Memburu Orang
38
Bab.38 Kamu Adalah Istriku
39
Bab.39 Sikap Arsya
40
Bab.40 Gue Bisa Apa?
41
Bab.41 Terima Kasih
42
Bab.42 Vidio Kekerasan
43
Bab.43 Benihku
44
Bab. 44 Calon Lainnya
45
Bab.45 Rahasia Besar
46
Bab. 46 Serasa Tak Dianggap
47
Bab.47 Kecewa
48
Bab. 48 Orang Yang Menjijikkan
49
Bab.49 Alisha!
50
Bab.50 Kehilangan
51
Bab.51 Sesal
52
Bab.52 Takdir Tuhan
53
Bab.53 Terpuruk
54
Bab.54 Bebas
55
Bab.55 Solo
56
Bab. 56 Menjawab Lamaran
57
Bab.57 Calon Istri
58
Bab.58 Terus Tertunduk
59
Bab. 59 Fatih
60
Bab.60 Kembali Ke Jakarta
61
Bab. 61 Mantan Suami
62
Bab.62 Poster
63
Bab. 63 Saling Memikirkan
64
Bab. 64 Hilang
65
Bab. 65 Gagal Move On
66
Bab.66 Jodoh atau Kebetulan
67
Bab.67 Kembali, Akad Tak Terelak
68
Bab. 68 Pulang Ke Mana?
69
Bab.69 Memulai Awal Yang Baru
70
Bab. 70 Pagi Pertama
71
Bab.71 Malam Yang Tak Terjadi
72
Bab. 72 Pasar
73
Bab.73 Solusi
74
Bab.74 Kejutan
75
Bab.75 Malam Pertama yang Kedua Kali
76
Bab. 76 Bidadari Yang Terabaikan
77
Bab.77 Hukuman
78
Bab.78 Tingkah Konyol
79
Bab. 79 Aku Suka ....
80
Bab.80 Adegan Dewasa
81
Bab. 81 Teman lama
82
Bab.82 Badmood Day
83
Bab. 83 Inget aku, nggak?
84
Bab.84 Dipaksa Padam
85
Bab.85 Orang Ketiga
86
Bab. 86 Wanita Berambut Blonde
87
Bab.87 Jenna
88
Bab.88 Kado Dari Salwa
89
Bab.89 Terkejut
90
Bab. 90 Anggi; Patah Hati
91
Bab. 91 Budak!
92
Bab. 92 Kunjungan Ke Solo
93
Bab. 93 Ocha
94
Bab. 94 Melamar
95
Bab. 95 Siapa kamu, Jenna?
96
Bab. 96 "Semalam"
97
Bab. 97 Ingin Tahu Tentang Si Blonde
98
Bab. 98 Win-Win Solution
99
Bab. 99 Gunawan; Pria Setia atau Hanya pencitraan?
100
Bab. 100 Dokumen
101
Bab. 101 Fakta Tentang Jenna
102
Bab. 102 Bawa Aku Pergi
103
Bab.103 Situasi Yang Salah
104
Bab. 104 Jenna dan Devon
105
Bab. 105 Hmm ....
106
Bab. 106 Bertepuk Sebelah Tangan
107
Bab.107 Membujuk
108
Bab. 108 Periksa
109
Bab. 109 Akhirnya Bertemu
110
Bab. 110 Setiap Perbuatan Ada Balasannya
111
Bab. 111 Naima Jennamira
112
Bab. 112 Kekhawatiran Naima
113
Bab. 113 Cuanki
114
Bab. 114 Welcome to the World
115
Bab. 115 Akhir Bahagia
116
Ucapan Terima Kasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!