Jangan Pergi

"Sore Om, Tante." Nova masuk ke dalam rumah Reka yang memang pintunya tengah terbuka itu.

Luna dan Niko seketika menoleh dan menatap kedatangan Nova. "Nova, tumben ke sini?"

Nova tersenyum lalu mencium punggung tangan kedua orang tua Reka itu.

"Mau ketemu Reka. Dia sedang bersama istrinya di dalam. Duduk dulu."

Nova menggelengkan kepalanya sambil duduk di atas sofa. "Saya mau kasih tahu hal penting tentang hubungan Reka dan Nayla."

Kedua orang tua Reka menatap serius Nova. Hal penting apa yang akan disampaikan Nova?

Nova mengeluarkan sebuah map lalu dia berikan pada orang tua Reka. "Selama ini Kak Reka dan Nayla hanya berpura-pura menikah. Mereka menikah atas dasar surat kontrak ini. Mungkin Kak Reka menikahi Nayla karena wajah Nayla sangat mirip dengan Azkia dan tentu saja Nayla mendapatkan uang dari pernikahan ini."

Niko dan Luna membaca isi surat kontrak itu. Mereka merasa dibohongi oleh anaknya sendiri.

Niko berdiri dan berjalan menuju kamar Reka yang tertutup rapat. Dia ketuk pintu itu dengan keras.

"Reka! Ayah mau bicara sama kamu! Keluar!"

Beberapa detik tak ada jawaban dari dalam. "Reka!"

Reka akhirnya membuka pintu. Dia menatap bingung kemarahan Ayahnya yang tiba-tiba ini.

"Ayah, ada apa?"

"Kamu jelaskan kontrak pernikahan ini?"

Reka membulatkan matanya, begitu juga dengan Nayla. Mereka menatap bingung pada surat kontrak itu yang sekarang dipegang oleh Ayahnya.

"Ayah, aku bisa jelaskan soal itu!" Reka dan Nayla mengikuti langkah Niko menuju ruang tamu.

Mereka berdua menatap tajam Nova yang duduk di sofa. Tentulah, mereka bisa menebak pasti Nova yang membocorkan surat kontrak itu.

"Reka, Bunda kan sebelumnya pernah bilang sama kamu, jangan pernah mempermainkan pernikahan. Apa benar kamu menikahi Nayla hanya karena wajah Nayla mirip dengan Azkia? Dan kamu membayar Nayla agar mau menikah dengan kamu?" tanya Luna ingin memperjelas semua masalah itu.

Nayla menggenggam tangannya sendiri. Mungkin sekarang semuanya akan berakhir.

"Iya, awalnya memang seperti itu." Reka mengakui perbuatannya. "Tapi aku tidak pernah mengesahkan surat kontrak itu."

Kedua orang tua Reka menatap kembali surat kontrak itu yang memang tidak sah tanpa adanya tanda tangan Reka.

"Tapi Om, Tante, bagaimanapun juga Nayla menikahi Kak Reka karena uang. Pasti dia hanya menginginkan harta Kak Reka saja." kata Nova lagi, yang ingin memperkeruh keadaan.

"Nova, diam kamu! Kamu gak tahu apa-apa masalah ini. Jangan ikut campur!" hardik Reka pada Nova. "Lebih baik kamu pulang saja!"

Nova tersenyum santai. "Oke, aku pulang." setelah berpamitan pada kedua orang tua Reka, Nova keluar dari rumah itu.

Nayla kini duduk di sofa dengan lemas karena lututnya terasa bergetar. Dia takut kedua orang tua Reka akan marah padanya.

"Ayah, Bunda, aku minta maaf sudah berbohong. Tapi aku serius menikahi Nayla." kata Reka.

"Bagaimana dengan kamu Nayla?" tanya Luna sambil duduk di samping menantunya. "Kamu terpaksa menikahi Reka karena uang?"

Nayla menggigit bibir bawahnya dengan mata yang sudah berkaca-kaca. Dia tak tahu harus berkata apa karena dia menikahi Reka memang karena uang.

"Nayla memang sedang membutuhkan uang waktu itu untuk biaya operasi ibunya." kini Reka duduk di samping Nayla lalu dia menggenggam tangan Nayla. "Aku dan Nayla sudah sepakat meneruskan pernikahan ini tanpa kontrak."

Niko merobek kertas itu lalu dia duduk tak jauh dari mereka. "Ayah tidak suka kamu melakukan ini. Pernikahan itu sakral, bukan buat mainan."

Reka mengangguk paham.

"Dan kamu Reka, jangan pernah mempermainkan perasaan wanita. Kamu cinta sama Nayla sebagai Nayla atau sebagai Azkia?" tanya Niko lagi.

Reka terdiam. Dia tidak mampu menjawab pertanyaan Ayahnya. Dia mencintai Nayla tapi jauh di dalam lubuk hatinya dia juga masih mencintai Azkia. Meskipun raga Azkia telah tiada tapi rasa itu masih tersemat di dalam hatinya.

"Iya, aku memang belum bisa melupakan Azkia."

Kalimat Reka bagai duri yang menancap di hati Nayla.

"Tapi aku akan berusaha mencintai Nayla." sambung Reka lagi.

Nayla semakin menundukkan pandangannya. Jadi seperti ini rasanya cemburu dan sakit hati. Harusnya rasa cemburu itu tidak perlu ada karena seseorang yang melekat di hati Reka sudah tidak ada lagi di dunia ini.

"Ayah senang, kamu akhirnya perlahan bisa move on dari Azkia. Tapi bagaimana dengan kamu Nay, apa kamu juga mencintai Reka dan mau melanjutkan pernikahan ini?"

Nayla masih saja menundukkan pandangannya. "Hmm, Ayah, Bunda, saya minta maaf sudah berbohong."

"Iya, Bunda dan Ayah sudah memaafkan kamu. Bunda tahu, kamu itu gadis yang baik. Kamu melakukan semua ini pasti karena terpaksa. Bunda berharap kamu masih mau mempertahankan pernikahan kamu bersama Reka." Luna mengusap punggung Nayla lalu sedikit memeluknya dari samping.

Nayla mengangguk pelan. "Iya, saya akan tetap meneruskan pernikahan ini." kata Nayla pada akhirnya yang membuat senyum kecil Reka mengembang. Dia tidak ragu pada perasaannya dengan Reka tapi dia ragu, apa bisa Reka mencintainya sepenuhnya dan menganggapnya sebagai Nayla.

"Bagus. Bunda ikut bahagia dengarnya."

...***...

Malam itu, Reka semakin mendekatkan dirinya dan menghapus jarak di antara mereka.

"Mas, agak sana tidurnya. Sesak nih." Nayla mendorong dada Reka agar dia menggeser tubuhnya.

"Emang gak boleh tidur sambil meluk istri sendiri?"

"Ih, sesak jangan erat-erat gini."

Seketika Reka mengendorkan pelukannya dan menatap Nayla. "Nay, aku boleh minta hak aku gak?"

"Boleh, kalau Mas Reka sudah benar-benar cinta sama aku." jawab Nayla yang mengerti maksud Reka.

"Aku cinta sama kamu." Reka mengendus dalam leher Nayla yang membuat bulu kuduk Nayla seketika berdiri.

"Mas, aku belum siap. Kalau bilang cinta aja sih bisa, tapi buktinya?" Nayla terus mendorong dada Reka agar sedikit menyisakan ruang di antara mereka.

Reka tertawa kecil lalu sedikit menjauhkan dirinya. "Oke, belum untuk saat ini. Tapi dalam dekat ini, aku pasti bisa mendapatkan kamu seutuhnya." Reka menguap panjang. Beberapa saat kemudian Reka mulai memejamkan matanya.

Nayla tak juga tertidur, hingga malam telah larut. Dia memikirkan perasaan Reka yang sebenarnya. Dia kini menatap wajah tampan yang tertidur dengan pulas itu.

"Azkia..." gumam Reka dalam tidurnya.

Seketika Nayla menutup bibirnya. Baru saja dia yakin, dia akan bisa mengganti posisi Azkia di hati Reka tapi mendengar gumaman itu, seketika keyakinan itu runtuh.

"Azkia, jangan pergi..."

Tanpa sadar air mata mengalir di pipi Nayla. Perlahan dia bangun dan mengusap asal air matanya.

Buat apa lagi aku berada di tempat ini? Maafkan aku Mas Reka. Aku gak bisa melanjutkan ini semua karena mungkin sampai kapanpun Mas Reka gak akan bisa mencintai aku sebagai Nayla.

Nayla berdiri dan berganti pakaian. Dia mengambil tas kecilnya dan hanya membawa ponsel serta dompetnya.

Maafkan aku Mas Reka. Aku pamit undur diri.

.

💞💞💞

.

Hai...

Jangan lupa like dan komen... 🤗

Terpopuler

Comments

panty sari

panty sari

nay sabar itu karena reka hampir mau menikah di tinggal mati azkia jadi masih belum bisa lupa

2024-11-03

0

Yani

Yani

Nay jangan pergi dulu sebentar lagi cintanya Reka buat kamu

2025-01-30

0

Ida Lailamajenun

Ida Lailamajenun

sabar nay kamu gadis yg tangguh 💪mgkn itu igauan terakhir reka yg nyebut nama azkia.sakit sih karena nay udh mulai mencintai reka..

2023-06-09

3

lihat semua
Episodes
1 Sanjaya Group
2 Sangat Mirip
3 Jadilah Pengganti
4 Kesepakatan
5 Jangan Panggil Pak Reka
6 Bertemu Keluarga Reka
7 Meminta Restu
8 Pernikahan
9 Baru Sehari
10 Maaf
11 Dia, Istriku
12 Anggap Aku Suami Kamu
13 Perhatian Reka
14 Apakah Cinta?
15 Jangan Pergi
16 Menjemputmu Kembali
17 Di Rumah Nayla
18 Beruntung Memilikimu
19 Begitulah Cinta
20 Seperti Sugar Daddy
21 Kembali Kuliah
22 Sudah Move On
23 Ada yang Mengikuti
24 Kado Spesial
25 You're Really The One
26 Makasih Kadonya
27 Tertidur di Kelas
28 Mengulang Lagi
29 Mau?
30 Acara Makan Malam
31 Akan Menjadi Orang Tua
32 Kabar Bahagia
33 Karena Berita Hoax
34 Kamu Mantan, Aku Suaminya!
35 Berkunjung Ke Kantor
36 Berkunjung ke kantor 2
37 Rujak Buah
38 Kejutan Apa?
39 Selamat Ulang Tahun
40 Peresmian
41 Rencana Keluar Kota
42 Kehilangan Ponsel
43 Cepatlah Pulang
44 Aku Membutuhkanmu
45 Wellcome Andika
46 Rekaman CCTV
47 Teror Pesan
48 Baby Blues?
49 Baby Blues 2
50 Curahan Hati
51 Kalian Segalanya
52 Lewat Jalur Tangan
53 100% Suami Idaman
54 Penyamaran
55 Sudah Tertangkap
56 Kagum
57 Sudah Saatnya
58 Kilas Balik
59 Wisuda
60 Hamil?
61 Karya Baru
62 Always Loving You
63 Jiwa Murni Putri Amora
64 When Mafia Fall In Love
65 Gadis SMA Milik Casanova
66 I Like Your Kiss
Episodes

Updated 66 Episodes

1
Sanjaya Group
2
Sangat Mirip
3
Jadilah Pengganti
4
Kesepakatan
5
Jangan Panggil Pak Reka
6
Bertemu Keluarga Reka
7
Meminta Restu
8
Pernikahan
9
Baru Sehari
10
Maaf
11
Dia, Istriku
12
Anggap Aku Suami Kamu
13
Perhatian Reka
14
Apakah Cinta?
15
Jangan Pergi
16
Menjemputmu Kembali
17
Di Rumah Nayla
18
Beruntung Memilikimu
19
Begitulah Cinta
20
Seperti Sugar Daddy
21
Kembali Kuliah
22
Sudah Move On
23
Ada yang Mengikuti
24
Kado Spesial
25
You're Really The One
26
Makasih Kadonya
27
Tertidur di Kelas
28
Mengulang Lagi
29
Mau?
30
Acara Makan Malam
31
Akan Menjadi Orang Tua
32
Kabar Bahagia
33
Karena Berita Hoax
34
Kamu Mantan, Aku Suaminya!
35
Berkunjung Ke Kantor
36
Berkunjung ke kantor 2
37
Rujak Buah
38
Kejutan Apa?
39
Selamat Ulang Tahun
40
Peresmian
41
Rencana Keluar Kota
42
Kehilangan Ponsel
43
Cepatlah Pulang
44
Aku Membutuhkanmu
45
Wellcome Andika
46
Rekaman CCTV
47
Teror Pesan
48
Baby Blues?
49
Baby Blues 2
50
Curahan Hati
51
Kalian Segalanya
52
Lewat Jalur Tangan
53
100% Suami Idaman
54
Penyamaran
55
Sudah Tertangkap
56
Kagum
57
Sudah Saatnya
58
Kilas Balik
59
Wisuda
60
Hamil?
61
Karya Baru
62
Always Loving You
63
Jiwa Murni Putri Amora
64
When Mafia Fall In Love
65
Gadis SMA Milik Casanova
66
I Like Your Kiss

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!