Kesepakatan

Nayla menghentikan motor bututnya di depan sebuah kafe yang mewah. Biarlah beberapa orang yang baru saja keluar dari mobil memandangnya rendah.

Awalnya Reka memang ingin menjemputnya tapi Nayla menolak. Hingga akhirnya mereka memutuskan untuk bertemu di sebuah kafe.

Nayla masuk dan mencari meja nomor 9, sesuai pesanan Reka. Ternyata Reka sudah duduk anteng di kursinya dengan dua gelas minuman yang sudah tersaji di atas meja.

Nayla duduk di depan Reka. "Maaf, sedikit lama." kata Nayla sambil menatap Reka sesaat. Dada Nayla berdebar kala melihat wajah tampan yang semakin terlihat sempurna saat memakai t-shirt yang berpadu dengan jaket jeans itu. Buru-buru Nayla mengalihkan pandangannya agar dia tidak semakin terpesona dengan wajah itu.

"Oke, tidak apa-apa." Reka menyodorkan satu map yang berisi surat kontrak pernikahan itu pada Nayla. "Baca dulu dan pahami."

Nayla membaca beberapa aturan kontrak itu, beberapa di antaranya, Nayla harus bersikap layaknya istri yang mencintai suaminya di depan keluarga dan semua orang yang mengetahui pernikahan itu, bersedia tinggal di rumah Reka, menemani kemanapun Reka pergi dan melayani layaknya seorang istri, seperti menyiapkan makanan, dan segala kebutuhan suami.

Tunggu dulu melayani suami?

"Pak Reka, maaf." Nayla memelankan suaranya. "Saya tidak mau melayani Pak Reka layaknya seorang istri. Saya gak mau ada kontak fisik selain pegangan tangan."

"Kamu mau gaji 100 juta dalam satu bulan kan? Itu termasuk biaya servis tiap malam."

What the hell? Apa Reka bercanda tapi wajahnya terlihat sangat serius.

Nayla terdiam dan nampak berpikir keras. Ingin dia menolaknya mentah-mentah tapi dia memikirkan kondisi ibunya. Apakah hidupnya akan hancur di tangan Reka. Meskipun Reka memiliki segalanya tapi diantara mereka tidak ada cinta. Reka hanya menganggapnya sebagai pengganti calon istrinya yang telah tiada.

Reka tertawa kecil yang membuat Nayla terpesona dengan lesung pipi yang terlihat manis itu.

"Aku juga gak minat sama kamu." Reka mengambil bulpoin dan menambah poin khusus tentang larangan kontak fisik.

Nayla menghela napas lega tapi perkataan Reka begitu menyinggung perasaannya.

Tidak minat? Memangnya aku minat dengan orang yang udah berumur. Nggak!

"Tanda tangan di sini. Setelah itu aku akan transfer 100 juta sebagai tanda kontrak. Di bulan berikutnya hanya 50 juta setiap bulan."

Nayla tersenyum kecil dalam hatinya sambil menandatangani surat kontrak itu. Hanya satu bulan saja cukup untuk biaya pengobatan ibunya dan membayar hutang-hutangnya, tapi pernikahan kontrak ini sampai kapan?

"Tapi yang berhak menentukan seberapa lama kontrak ini berlangsung hanya aku," kata Reka sambil mengambil surat kontrak yang sudah bertanda tangan itu.

Nayla sampai melupakam poin penting itu. Bagaimana kalau Reka mengontraknya seumur hidup, meskipun dapat gaji tapi menjalin ikatan pernikahan tanpa cinta tak pernah terlintas sama sekali di pikirannya.

"Kamu minum dulu."

Nayla menatap minuman jeruk dingin yang dia abaikan sedari tadi. Meskipun haus tapi dia takut untuk meminumnya.

"Kenapa takut aku kasih obat? Ya sudah kalau gak mau minum." Reka tak ambil pusing. Dia meminum sendiri minumannya.

Wajah boleh sama, tapi sifat jelas berbeda. Tapi ini jalan satu-satunya agar aku tidak terlalu merindukan Azkia dan aku tidak akan lagi disuruh memilih gadis-gadis yang dikenalkan Mama maupun Ayah.

Nayla akhirnya meneguk minuman dingin itu sampai habis. "Kalau tidak ada yang dibicarakan lagi, saya mau pulang soalnya ibu sendirian di rumah."

"Mau aku antar?"

"Aku bawa motor sendiri."

"Ya udah, besok sore ikut aku bertemu kedua orang tua aku. Aku akan memperkenalkan kamu sebagai calon istri aku dan satu minggu lagi kita akan menikah jadi kamu jangan kaget dan kamu harus menjalankan peran kamu dengan baik."

"Iya." jawab Nayla singkat lalu dia berdiri dan beranjak pergi dari tempat itu.

Reka kembali melihat surat kontrak itu. "Nayla..." gumamnya. Dia ingin menandatangani untuk mengesahkan perjanjian kontrak itu tapi urung.

...***...

Pagi hari itu, sebelum ke kantor Nayla melihat saldo di ATM nya terlebih dahulu tapi ternyata tidak ada sama sekali saldo yang masuk. Nayla takut jika Reka hanya menipunya saja.

"Aku harus segera memastikannya ke Pak Reka. Ibu harus segera di operasi." Nayla kembali menaiki motornya melaju ke kantor yang tinggal beberapa meter lagi.

Setelah sampai, Nayla segera masuk ke dalam kantor dan bersiap untuk bekerja. Seperti sebelumnya, dia bertugas membersihkan ruangan Reka. Dia berjalan menuju ruangan Reka tapi tak disangka si pemilik ruangan itu sudah duduk sambil menatap layar laptopnya.

"Jam berapa baru datang? Harusnya kamu sudah bersihkan ruangan ini sebelum aku datang."

Jam berapa tanyanya. Lo aja kali yang datangnya kepagian. Sumpah lama-lama makin ngeselin aja nih orang.

Nayla tak peduli. Dia mulai membersihkan lantai itu. Meski sebenarnya dia sangat salah tingkah karena sepertinya Reka terus mengamati setiap gerak-geriknya.

Tiba-tiba Nayla menghentikan pekerjaannya. Dia harus menanyakan terlebih dahulu masalah uang itu.

"Pak, kemarin saya sudah tanda tangan kontrak itu. Mengapa uangnya masih belum di transfer?"

Reka tersenyum miring. Ternyata gadis di hadapannya itu benar-benar menginginkan uang. Reka berdiri dan menarik tangan Nayla agar duduk di sofa. "Yakin setelah aku transfer kamu gak akan kabur?"

Nayla menggelengkan kepalanya. "Pak Reka bisa tuntut saya kalau saya sampai kabur."

Reka kini menatap Nayla. "Memang uang itu mau kamu buat apa sampai harus buru-buru kamu dapatkan?"

"Bukan urusan Pak Reka."

"Ya sudah. Nanti saja setelah kita sah baru aku transfer."

"Pak!" habis sudah kesabaran Nayla. "Kemarin kan Pak Reka bilang sendiri kalau saya tanda tangan, uang akan langsung ditransfer." Nayla menarik jas Reka dengan kedua tangannya. "Pak Reka mau mempermainkan saya!"

Reka tak habis pikir dengan reaksi Nayla kali ini. Berani sekali dia. "Sekarang aku tanya, uang itu mau kamu buat apa?"

Tarikan tangan Nayla kian mengendor. "Buat biaya operasi ibu saya."

Seketika Reka mengambil ponselnya dan mentransfer ke nomor rekening Nayla. "Sudah sukses." Reka menunjukkan bukti transfer pada Nayla.

Ternyata Pak Reka memang serius.

Reka kembali meletakkan ponselnya di atas meja. "Setelah ibu kamu operasi, aku akan melamar kamu dan kita akan menikah."

Nayla hanya terdiam. Sadar diri jika Reka hanya menginginkan wajahnya yang mirip dengan calon istrinya dulu.

Reka meraih pipi Nayla dan mengusapnya lembut. Meskipun dia tahu semua ini salah dan hanya membohongi perasaannya saja tapi wajah itu benar-benar sudah menggantikan rasa rindu itu.

"Maaf, Pak!"

Suara itu membuat Nayla seketika berdiri dan Reka menjauhkan dirinya.

💞💞💞

.

Jangan lupa like dan komen...

Terpopuler

Comments

Yani

Yani

Sekarang aja nikah kontrak ntar mah bucin 🤭

2025-01-29

0

Khanza Safira

Khanza Safira

Alah ntar juga bucin 🤣, btw gas aja Nay, mayan sama sama singel Kok 🤣🤣

2024-09-28

1

Ida Lailamajenun

Ida Lailamajenun

jgn kasih jatah belah duren nay nanti habis nikah suruh reka mantapkan hati dulu jika yg di tiduri Nayla bukan azkia..

2023-06-09

0

lihat semua
Episodes
1 Sanjaya Group
2 Sangat Mirip
3 Jadilah Pengganti
4 Kesepakatan
5 Jangan Panggil Pak Reka
6 Bertemu Keluarga Reka
7 Meminta Restu
8 Pernikahan
9 Baru Sehari
10 Maaf
11 Dia, Istriku
12 Anggap Aku Suami Kamu
13 Perhatian Reka
14 Apakah Cinta?
15 Jangan Pergi
16 Menjemputmu Kembali
17 Di Rumah Nayla
18 Beruntung Memilikimu
19 Begitulah Cinta
20 Seperti Sugar Daddy
21 Kembali Kuliah
22 Sudah Move On
23 Ada yang Mengikuti
24 Kado Spesial
25 You're Really The One
26 Makasih Kadonya
27 Tertidur di Kelas
28 Mengulang Lagi
29 Mau?
30 Acara Makan Malam
31 Akan Menjadi Orang Tua
32 Kabar Bahagia
33 Karena Berita Hoax
34 Kamu Mantan, Aku Suaminya!
35 Berkunjung Ke Kantor
36 Berkunjung ke kantor 2
37 Rujak Buah
38 Kejutan Apa?
39 Selamat Ulang Tahun
40 Peresmian
41 Rencana Keluar Kota
42 Kehilangan Ponsel
43 Cepatlah Pulang
44 Aku Membutuhkanmu
45 Wellcome Andika
46 Rekaman CCTV
47 Teror Pesan
48 Baby Blues?
49 Baby Blues 2
50 Curahan Hati
51 Kalian Segalanya
52 Lewat Jalur Tangan
53 100% Suami Idaman
54 Penyamaran
55 Sudah Tertangkap
56 Kagum
57 Sudah Saatnya
58 Kilas Balik
59 Wisuda
60 Hamil?
61 Karya Baru
62 Always Loving You
63 Jiwa Murni Putri Amora
64 When Mafia Fall In Love
65 Gadis SMA Milik Casanova
66 I Like Your Kiss
Episodes

Updated 66 Episodes

1
Sanjaya Group
2
Sangat Mirip
3
Jadilah Pengganti
4
Kesepakatan
5
Jangan Panggil Pak Reka
6
Bertemu Keluarga Reka
7
Meminta Restu
8
Pernikahan
9
Baru Sehari
10
Maaf
11
Dia, Istriku
12
Anggap Aku Suami Kamu
13
Perhatian Reka
14
Apakah Cinta?
15
Jangan Pergi
16
Menjemputmu Kembali
17
Di Rumah Nayla
18
Beruntung Memilikimu
19
Begitulah Cinta
20
Seperti Sugar Daddy
21
Kembali Kuliah
22
Sudah Move On
23
Ada yang Mengikuti
24
Kado Spesial
25
You're Really The One
26
Makasih Kadonya
27
Tertidur di Kelas
28
Mengulang Lagi
29
Mau?
30
Acara Makan Malam
31
Akan Menjadi Orang Tua
32
Kabar Bahagia
33
Karena Berita Hoax
34
Kamu Mantan, Aku Suaminya!
35
Berkunjung Ke Kantor
36
Berkunjung ke kantor 2
37
Rujak Buah
38
Kejutan Apa?
39
Selamat Ulang Tahun
40
Peresmian
41
Rencana Keluar Kota
42
Kehilangan Ponsel
43
Cepatlah Pulang
44
Aku Membutuhkanmu
45
Wellcome Andika
46
Rekaman CCTV
47
Teror Pesan
48
Baby Blues?
49
Baby Blues 2
50
Curahan Hati
51
Kalian Segalanya
52
Lewat Jalur Tangan
53
100% Suami Idaman
54
Penyamaran
55
Sudah Tertangkap
56
Kagum
57
Sudah Saatnya
58
Kilas Balik
59
Wisuda
60
Hamil?
61
Karya Baru
62
Always Loving You
63
Jiwa Murni Putri Amora
64
When Mafia Fall In Love
65
Gadis SMA Milik Casanova
66
I Like Your Kiss

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!