Jadilah Pengganti

Nayla mengetuk pintu itu dengan tangan yang bergetar. Padahal sebelumnya dia tidak pernah merasa takut menghadapi apapun.

Setelah ada suara Reka yang mempersilakan masuk, dia masuk ke dalam ruangan Reka. Terlihat Reka sedang duduk santai di kursi kebesarannya. Mereka saling beradu tatap beberapa saat.

Ya, Nayla akui wajah Reka sangat tampan. Dengan umur yang telah matang tapi dia terlihat lebih muda.

"Ada apa Bapak memanggil saya?" tanya Nayla dengan kaku dan sangat formal.

"Duduk dulu." Reka mempersilakan Nayla duduk di kursi yang berada di depan mejanya.

Nayla duduk secara perlahan. Apa yang sebenarnya Reka ingin bicarakan padanya? Benarkah dia akan memecatnya sekarang.

"Apa kamu sudah menikah?" tanya Reka diluar dugaan Nayla.

Nayla terdiam beberapa saat. Tapi sedetik kemudian dia melihat CV nya yang berada di atas meja Reka. "Bukankah di surat lamaran saya sudah jelas."

"Saya hanya ingin memastikan. Mungkin saja KTP dan KK belum kamu perbarui."

Nayla mengernyitkan dahinya. Apa maskud dari perkataan Reka? "Maaf, saya baru tahu kalau aturan di perusahaan ini karyawan nya harus masih single." seperti itulah dugaan Nayla saat Reka ingin memastikan statusnya.

"Bukan, bukan itu maksud saya." Kemudian Reka tidak melanjutkan perkataannya. Dia justru menatap Nayla semakin intens.

Nayla merasa takut dengan tatapan Reka yang aneh itu. Apa jangan-jangan bos mesum itu menginginkan sesuatu dari tubuhnya. Dada Nayla semakin berdebar hebat. Tangannya berkeringat. Meskipun dia sangat membutuhkan uang tapi dia tidak sudi melakukan dosa besar itu.

"Maaf Pak. Kalau memang tidak ada yang dibahas lagi, Saya mau kembali bekerja. Nanti Mbak Vita bisa marah sama saya." kata Nayla pada akhirnya karena Reka sedari tadi hanya terdiam saja.

Reka menghela napas panjang lalu dia berdiri dan berjalan mendekati Nayla. "Saya ingin menawarkan sebuah bisnis buat kamu."

"Bisnis?"

"Iya. Saya ingin menikahi kamu dan sebagai gantinya kamu akan mendapatkan bayaran yang besar dari saya."

Nayla melebarkan matanya. Dia sangat terkejut dengan keinginan bosnya itu. Akhirnya dia berdiri dan menatap tajam Reka. "Memang Bapak pikir saya wanita murahan yang bisa Bapak beli begitu saja."

"Saya bisa jelaskan maksud dari keinginan itu."

"Apa?"

"Karena kamu sangat mirip dengan calon istri saya."

Nayla tertawa sumbang. Reka seorang bos yang disegani tapi Nayla tidak habis pikir dengan jalan pikiran Reka. Bisa-bisanya Reka menjadikannya pengganti. "Jadi, Pak Reka ingin saya jadi pengganti calon istri Pak Reka?!"

"Iya."

"Pak, saya tahu meskipun wajah saya mirip. Tapi Pak Reka harus tahu, jiwa dan raga saya berbeda dengan calon istri Pak Reka. Saya gak mau kalau..." belum juga Nayla melanjutkan perkatannya ada seseorang yang membuka pintu.

Seketika Reka menarik Nayla agar bersembunyi di bawah mejanya dan dia kembali duduk di kursi kebesarannya.

"Mama, tumben ke sini?" tanya Reka pada Mamanya. Meski demikian dia sebenarnya bisa menebak apa yang akan dibicarakan Mamanya kali ini.

"Reka, Mama cuma mah memastikan, nanti malam jadi kan kamu ikut makan malam."

Reka mengerti keinginan mamanya untuk mengajakya makan malam itu, pasti dia akan dikenalkan dengan salah satu anak dari teman Papanya.

Reka menggelengkan kepalanya. "Nanti malam aku ada acara, Ma."

"Reka, Mama tahu kamu selalu menolak tiap kali Mama kenalkan pada gadis-gadis itu. Reka Mama cuma ingin bahagia. Sudah saatnya kamu melupakan masa lalu. Semua adik-adik kamu sudah menikah. Kamu sudah punya segalanya, hidup kamu gak akan sempurna kalau tanpa pasangan. Memang kamu mau jadi perjaka tua." tawa kecil terdengar diujung nasihat Mamanya itu.

"Mama, aku sudah menemukan pilihan sendiri calon istri aku." kata Reka begitu yakin.

Sedangkan di bawah meja, Nayla yang mendengar hal itu ingin sekali memukul Reka yang mengambil keputusan sendiri tanpa persetujuan darinya.

"Serius? Kalau begitu besok kamu kenalkan sama Mama. Ya udah, Mama buru-buru mau ke kantor Raffa dulu." Mamanya berdiri dan melangkah menuju pintu. "Beneran Mama tunggu loh." ingatnya lagi pada Reka agar tidak lupa.

"Iya Ma." Reka menghela napas panjang lalu bersandar pada kursinya.

Setelah aman, Nayla keluar dari kolong meja yang membuat Reka terkejut. "Astaga, lupa kalau kamu ada di bawah meja."

Dasar udah tua, pikun!

Nayla >berjalan menuju pintu tapi lagi-lagi dicegah oleh Reka. Dia menahan tangannya. "Bagaimana dengan tawaran aku? Mau gak mau kamu harus mau!"

Nayla menatap tajam Reka. "Kalau aku minta bayaran sampai 100 juta dalam sebulan, apa Pak Reka bisa membayarnya."

Reka tersenyum miring. Dia semakin mendekatkan dirinya meski Nayla semakin mundur hingga punggung Nayla menyentuh pintu yang tertutup itu.

"Kalau kamu mau bayaran 100 juta per bulan itu berarti jiwa dan raga kamu juga milik aku." Reka menyentuh lembut pipi Nayla dengan jemarinya.

Nayla mendorong tubuh Reka dengan sekuat tenaganya. "Jangan harap!"

Reka mengambil kartu namanya dan dia berikan pada Nayla. "Hubungi nomor WA aku langsung, kalau kamu berubah pikiran."

Nayla menerima kertas kecil itu lalu dia membalikkan badannya dan segera keluar dari ruangan Reka.

"Bos gila!" gerutu Nayla. Sampai kapanpun dia tidak akan melupakan pengalaman pertamanya bekerja hari itu.

...***...

Di hari yang sudah mulai gelap, Nayla menghentikan motornya di depan rumahnya. Rumahnya nampak gelap, belum ada nyala lampu sama sekali.

Nayla masuk ke dalam rumah yang memang tak terkunci itu. Dia hidupkan lampu dan segera berjalan menuju kamar ibunya.

"Ibu." seketika Nayla menghampiri ibunya yang sedang meringkuk di atas tempat tidur. "Ibu kenapa? Sakit lagi? Minum dulu." Nayla mengambil air hangat lalu membantu ibunya duduk dan mendekatkan gelas ke bibir ibunya agar bisa minum dengan mudah.

Nayla semakin kasihan melihat kondisi ibunya. Bagaimana pun juga dia harus segera mendapatkan uang untuk biaya operasi ibunya.

"Ibu kita ke rumah sakit saja ya."

Bu Lela hanya menggelengkan kepalanya. "Ibu gak papa. Bagaimana kerja kamu hari ini?" tanya Bu Lela. Dia mengalihkan pembicaraan putrinya.

"Lancar, Bu." kata Nayla sambil tersenyum. "Ibu tenang ya. Nayla pasti akan segera mendapatkan uang untuk biaya operasi ibu." Nayla memeluk ibunya sambil mengusap punggungnya.

"Kamu juga tetap harus jaga diri. Jangan terus memikirkan ibu."

Nayla melepaskan pelukannya dan menatap ibunya nanar. "Nayla pasti akan lakukan apa saja demi ibu. Karena Nayla sayang sekali sama ibu." kemudian Nayla berdiri. "Nayla mandi dulu ya bu." Dia beranjak dari kamar ibunya menuju kamarnya.

Satu kertas kecil yang bertuliskan Reka Sanjaya yang lengkap dengan alamat dan nomor ponselnya itu kini dia tatap.

Satu helaan panjang membulatkan tekadnya. Dia salin nomor itu ke ponselnya dan segera menghubungi Reka.

"Hallo, Pak Reka saya ingin bertemu..."

💞💞💞

.

Jangan lupa like dan komen...

Terpopuler

Comments

Yani

Yani

Kayanya Nay mau nerima tawaran Reka

2025-01-29

0

Khanza Safira

Khanza Safira

Yey suka suka /Shy/

2024-09-28

0

Opa Sujimim

Opa Sujimim

bacanya marathon nih Uda ketinggalan jauh😄

2023-07-23

0

lihat semua
Episodes
1 Sanjaya Group
2 Sangat Mirip
3 Jadilah Pengganti
4 Kesepakatan
5 Jangan Panggil Pak Reka
6 Bertemu Keluarga Reka
7 Meminta Restu
8 Pernikahan
9 Baru Sehari
10 Maaf
11 Dia, Istriku
12 Anggap Aku Suami Kamu
13 Perhatian Reka
14 Apakah Cinta?
15 Jangan Pergi
16 Menjemputmu Kembali
17 Di Rumah Nayla
18 Beruntung Memilikimu
19 Begitulah Cinta
20 Seperti Sugar Daddy
21 Kembali Kuliah
22 Sudah Move On
23 Ada yang Mengikuti
24 Kado Spesial
25 You're Really The One
26 Makasih Kadonya
27 Tertidur di Kelas
28 Mengulang Lagi
29 Mau?
30 Acara Makan Malam
31 Akan Menjadi Orang Tua
32 Kabar Bahagia
33 Karena Berita Hoax
34 Kamu Mantan, Aku Suaminya!
35 Berkunjung Ke Kantor
36 Berkunjung ke kantor 2
37 Rujak Buah
38 Kejutan Apa?
39 Selamat Ulang Tahun
40 Peresmian
41 Rencana Keluar Kota
42 Kehilangan Ponsel
43 Cepatlah Pulang
44 Aku Membutuhkanmu
45 Wellcome Andika
46 Rekaman CCTV
47 Teror Pesan
48 Baby Blues?
49 Baby Blues 2
50 Curahan Hati
51 Kalian Segalanya
52 Lewat Jalur Tangan
53 100% Suami Idaman
54 Penyamaran
55 Sudah Tertangkap
56 Kagum
57 Sudah Saatnya
58 Kilas Balik
59 Wisuda
60 Hamil?
61 Karya Baru
62 Always Loving You
63 Jiwa Murni Putri Amora
64 When Mafia Fall In Love
65 Gadis SMA Milik Casanova
66 I Like Your Kiss
Episodes

Updated 66 Episodes

1
Sanjaya Group
2
Sangat Mirip
3
Jadilah Pengganti
4
Kesepakatan
5
Jangan Panggil Pak Reka
6
Bertemu Keluarga Reka
7
Meminta Restu
8
Pernikahan
9
Baru Sehari
10
Maaf
11
Dia, Istriku
12
Anggap Aku Suami Kamu
13
Perhatian Reka
14
Apakah Cinta?
15
Jangan Pergi
16
Menjemputmu Kembali
17
Di Rumah Nayla
18
Beruntung Memilikimu
19
Begitulah Cinta
20
Seperti Sugar Daddy
21
Kembali Kuliah
22
Sudah Move On
23
Ada yang Mengikuti
24
Kado Spesial
25
You're Really The One
26
Makasih Kadonya
27
Tertidur di Kelas
28
Mengulang Lagi
29
Mau?
30
Acara Makan Malam
31
Akan Menjadi Orang Tua
32
Kabar Bahagia
33
Karena Berita Hoax
34
Kamu Mantan, Aku Suaminya!
35
Berkunjung Ke Kantor
36
Berkunjung ke kantor 2
37
Rujak Buah
38
Kejutan Apa?
39
Selamat Ulang Tahun
40
Peresmian
41
Rencana Keluar Kota
42
Kehilangan Ponsel
43
Cepatlah Pulang
44
Aku Membutuhkanmu
45
Wellcome Andika
46
Rekaman CCTV
47
Teror Pesan
48
Baby Blues?
49
Baby Blues 2
50
Curahan Hati
51
Kalian Segalanya
52
Lewat Jalur Tangan
53
100% Suami Idaman
54
Penyamaran
55
Sudah Tertangkap
56
Kagum
57
Sudah Saatnya
58
Kilas Balik
59
Wisuda
60
Hamil?
61
Karya Baru
62
Always Loving You
63
Jiwa Murni Putri Amora
64
When Mafia Fall In Love
65
Gadis SMA Milik Casanova
66
I Like Your Kiss

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!