Ularnya Zakie

"Rumahmu jauh ya? pasti pinggiran," ledek sang istri.

"Ih, kau sangat menghina, rumahku ada di perumahan tengah kota. Memangnya rumahmu?" cetus sang istri yang tidak mau kalah.

Dua orang itu masih saja berselisih paham mengenai rumah Zakie, dan rumah sang gadis sendiri.

Rasanya apapun yang tidak penting, selalu menjadi permasalahan untuk kedua orang baru saja resmi menjadi suami istri itu.

Sesampainya di rumah Zakie ...

Mobil Zakie terparkir rapi di depan rumahnya yang cukup luas, sang istri bahkan terbengong mendapati rumah sang suami sangatlah luas dan penuh dengan tanaman hijau.

"Hm, kali ini aku percaya dengan perkataanmu karena saat menjadi seorang suami, kau terlihat sangat glamor. Fix, dirimu memang orang kaya," ungkap sang istri mulai merasa sadar diri, meski dia juga berada dalam lingkungan orang berpunya, hanya saja lebih memiliki sesuatu yang mencolok untuk dibanggakan.

"Cih, aku juga berjuang dari bawah. Ayahku juga tidak begitu saja ada harta, kami dari nol berjuang, tinggal di kosan sempit."

Sang suami memperlihatkan sisi lain yang sangat memukau, yaitu sikap rendah hati yang sangat jarang dimiliki oleh orang lain.

"Apa kau juga memiliki seorang adik?" tanya sang istri.

"lebih baik kita masuk ke dalam jika ingin tahu mengenai aku lebih dalam," ujar sang suami yang mengajak istrinya turun dari mobil lalu berjalan menuju pintu utama.

Sepanjang jalan menuju pintu utama, berjajar bunga mawar dari berbagai warna, sangat indah dan harum semerbak.

"Kau pecinta bunga mawar ya?' tanya sang istri.

"Iya, aku sangat menyukai bunga mawar, apalagi dengan warna yang banyak."

"Oh, seperti itu."

Kedua orang itu masuk ke dalam rumah dan duduk di ruang tamu dengan baju pengantin yang masih melekat di tubuh keduanya.

"Gak mandi dulu nih?"

"Mandi bersama?" ledek sang suami.

"Ogah!"

"Haha, udah sah, bolehlah pegang-pegang."

Sang suami terlihat sangat menakutkan dengan tatapan yang sangat nakal dan menggoda.

"Heh? Apa yang kau lakukan?"

"Haha. Masuklah ke kamarku, kau akan menemukan kamar mandi yang bagus."

"Hm, dimana kamarmu?"

"Dari sini belok kanan, lalu lurus aja," ucap sang suami yang sedang mengerjai istri tengilnya itu.

Chaca terlihat tidak mencurigai sang suami, padahal dia diarahkan ke sebuah tempat yang sangat tidak benar.

Sang istri berteriak dan sang suami tertawa terbahak-bahak.

"Zakieeee!!!!"

"Haha, masuk kandang ular!"

Sang pria yang seorang pecinta reptil, membuat Mini Zoo di belakang rumahnya dan seorang Chaca yang phobia ular sangat membenci hewan itu.

Dia lari terbirit-birit hingga menabrak Zakie yang sudah ada di depannya.

"Takut?'

"Si al a n aku tidak suka ular! Apa kau tidak geli, memelihara ular di belakang rumahmu?"

"Aku itu pecinta reptil dan suka dengan ular, aku sudah mendapatkan izin dan sertifikat. Aku memelihara hewan dengan legal."

Sang suami dengan percaya diri berjalan menuju hewan peliharaannya.

Sang istri mengekor Zakie dan memegang erat baju sang suami.

"Aku akan memperkenalkan kau dengan sahabatku."

"Ogah Zak, ih geli. Serem Zak!"

"Mereka lucu dan jinak, biasanya aku dan ayah yang memberi makan mereka, tetapi beberapa hari ini aku meminta sepupuku yang pawang ular untuk merawat mereka. Aku tidak menyangka mereka sudah besar."

"Zak, ganti kucing saja, aku tidak suka ular!"

"Kalau ularku? Suka kan?"

"Ular yang mana?"

"Hahaha."

Zakie tertawa karena sang istri sudah berpikiran macam-macam dengan sorot mata yang fokus pada satu tempat saja.

*****

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!