Warning...
Wajib buat yang baca untuk like, komen berupa saran atau kritik ya biar author makin semangat up episode nya.Semoga nggak membosankan ya alurnya.
"kamu belum tidur Ra?"tanya Cakra
Kinara berbalik menghadap Cakra.
"gue nggak biasa tidur sama cowok"jawab Kinara
"saya suami kamu"Cakra
"tetep aja, gue baru banget ketemu sama lo masa udah tidur sekamar aja"Kinara
"jadi mau kamu apa.mau kamu menghindar bagaimanapun sekarang saya suami kamu dan sampai kapanpun itu"Cakra kemudian kembali berbaring.Ia menarik Kinara dan membawanya ke pelukannya.
"ayo tidur"Cakra mengeratkan pelukannya
"dihhh.lepass main peluk peluk aja"Kinara
"kamu tidur atau saya lakukan sesuatu kepada kamu yang pasti membuat kamu menyesal?"tanya Cakra masih memejamkan matanya
Kinara yang paham mendengar itu kemudian mencoba memejamkan matanya.Ia menghirup aroma tubuh Cakra karena mereka benar benar begitu dekat sekarang.ada sedikit rasa kenyamanan yang dirasakan Kinara.
Malam berganti pagi, kini sinar matahari menyinari kamar Kinara.Gadis itu terbangun dan merasakan ada tangan yang melingkar di perutnya.
tiba tiba...
dug...
Kinara menendang Cakra yang masih tertidur hingga ia hampir terjatuh dari ranjang.
"Aaaa" teriak Kinara
"Argh" Cakra meringis
"kamu kenapa Raa"Cakra menatap Kinara yang kini tengah terduduk menutupi tubuhnya dengan selimut
"Lo ngapain tidur disini hah?pake peluk peluk gue lagi"Kinara dengan nada tinggi
"Hahhh.kamu lupa Ra?kita ini sudah menikah, kamu istri saya jadi apa salahnya kalau saya memeluk kamu?lagian semalam kamu juga membalas pelukan saya"Cakra heran
"hah?sembarangan nih om om.mana ada gue meluk lo"Kinara tidak terima
"gimana kamu sadar orang kamu tidurnya nyenyak di pelukan saya" balas Cakra
"dihhh apaan sih" Kinara melempar bantal kearah Cakra.
Apakah benar ia membalas pelukan Cakra semalam? kalau ia itu sangat memalukan
"ayo bangun.kita harus pindah"Cakra meregangkan otot ototnya dan duduk ditepi ranjang
"hah?pindah?"tanya Kinara
"iyaa.memangnya kamu mau tetap tinggal disini?nggak mau ikut suami?"jawab Cakra
"kalau dibolehin si mau banget, daripada harus ngikut om om kaya lo.bikin emosi aja"Kinara
"awas nanti kamu jatuh cinta loh"Cakra tersenyum
"dihhh amit amit dah"Kinara
"awas jilat ludah sendiri itu nggak enak Ra"Cakra mengingatkan
"udah ahh.mau mandi, keluar sana"Kinara mengusir Cakra
"kenapa tidak mandi bersama saja Ra?"Cakra menaikan alisnya membuat Kinara mengerutkan alisnya
"mesum ya lo om.udahh keluar sanaa"Kinara menarik tangan Cakra namun sia sia.kekuatan Cakra lebih besar.saat Kinara menarik tangan Cakra tiba tiba Cakra menarik Kinara, dan dengan sekali tarikan Kinara jatuh menimpa Cakra yang berbaring.Kinara bertumpukan tangannya di dada Cakra, pandangan mereka kini bertemu, Cakra tersenyum memandang wajah cantik Kinara.
"gila.nih om om ganteng juga ya" pikir Kinara namun dalam sekejap ia menepis pikirannya itu
"apaan sih anjir, gila gue nih" pikir Kinara geleng geleng kepala seperti orang menahan pusing
"kenapa?terpesona sama wajah suami kamu Ra?"tanya Cakra sambil tersenyum menggoda
"Dihhh apaan sih"Kinara bangun dan langsung berjalan menuju kamar mandi, ia mengunci pintunya dan segera mandi.
Beberapa saat Kinara hampir selesai mandi tiba tiba pintu diketuk.
"Raa kamu mandi nggak bawa baju ganti atau handuk gitu?atau disana ada lemari khususnya?"tanya Cakra
perkataan Cakra membuat Kinara sadar
"aduhhhh Ra lo gimana sih, mana pakaiannya udah basah lagi"Kinara frustasi didalam kamar mandi sementara Cakra diluar sana tengah menunggu Kinara karena ia tahu pasti Kinara tadi tidak membawa handuk ataupun baju ganti, jelas saja ia akan terus dikamar mandi menunggu bantuan.
Cakra kemudian mencoba membuka lemari Kinara dan mencari pakaian untuk istrinya itu.
Cakra sebenarnya paling anti dengan barang barang wanita apalagi ini pakaian.namun karena ini adalah pakaian untuk istrinya ia berpikir untuk apa malu.
"Omm, lo masih disitu nggak?"teriak Kinara dari dalam kamar mandi
"om"panggil Kinara lagi
"om lo kemana sih"Kinara kesal
"kalau kamu masih panggil saya dengan panggilan itu, saya tidak akan menjawab"tegas Cakra
"lahhh terus situ mau dipanggil apa?bapak?kakek?udah om yang paling tepat.karna kalo gue di liat sama lo itu kaya paman sama ponakan tau"teriak Kinara lagi
"oke terserah kamu"jawab Cakra
"dihhhh.ommm"teriak Kinara lagi
Namun Cakra tidak menjawab.
"apa dia udah pergi ya?gue lari aja kalo dia nggak ada.tapi kalau misalnya gue lari nggak pake baju dan ternyata dia masih ada disana kan bahaya level tinggi"Kinara berbicara sendiri dikamar mandi
"kalo bukan om gue panggil apa dongggg"Kinara berpikir keras
"duhhhh mama papa kenapa sih gue dikasih cobaan kayak gini.kalian enak tinggal nikahin gue sama dia, sekarang pusingnya kan di guee.Tuhannn tolongin gue " Kinara
Kinara mencoba mengintip dari pintu dan ternyata Cakra masih ada di kamarnya, ia sedang duduk memainkan ponselnya.
"sialann.gue disini berpikir keras mau keluar tapi dia malah enak enakan mainin hpnya"kesal Kinara
Akhirnya Kinara pasrah ia memutuskan untuk menuruti kemauan Cakra suaminya.
dari balik pintu...
"Mas Cakra"panggil Kinara membuat Cakra seketika menatap ke arah kamar mandi
"hmm"jawab Cakra
"udahhhh.ayo sekarang ambilin"tegas Kinara
"kamu cuma manggil saya tadi, nggak nyuruh apa apa" balas Cakra
"ih.ngeselin banget sih lo jadi suami" omel Kinara
"ambilin handuk guee"pinta Kinara
"apa?"Cakra pura pura tak mendengar
"tuli ya lo"Kesal Kinara
"iyaa.kamu tidak jelas"Cakra
akhirnya Kinara pasrah, ia sudah lelah harus berdebat dengan Cakra lagi.
"mas Cakra" panggil Kinara dengan senyum terpaksa
"ambilin handuk gue dongg"Lanjutnya
"Nah gitu dong, kan langsung saya turuti"Cakra berjalan menuju kamar mandi membawakan pakaian Kinara yang membuat Kinara terkejut.
"loh loh loh. kok pakaian gue sihh.lo nggak malu bongkar lemari orang?lemari cewek lagi"Kinara dengan nada kesal
"Untuk apa malu.lagipula itu lemari istri saya kan"Cakra tersenyum tanpa dosa dan kembali duduk di sofa
"sialan banget si om om gila ituu.nggak malu apa dia bongkar lemari gue, mana dia ambilin sampai ke pakaian dalamnya lagi.aaaa kesel gue"Kinara mengomel sendiri dikamar mandi
setelah berpakaian, Kinara keluar dari kamar mandi dengan rambut yang basah lalu ia mencari handuknya yang tergantung dibalik pintu.
Cakra yang melihat kegiatan Kinara hanya tersenyum.
"apa lo senyum senyum" tanya Kinara
"memangnya ada larangan untuk tersenyum Ra?"tanya Cakra
"ya engga.tapi lo senyumnya sambil natap gue"balas Kinara
"wajar kan suami senyum melihat istrinya.nggak ada salahnya juga"Cakra
"argh bisa gila gue dari tadi denger kata suami sama istri mulu, mendingan gue turun kebawah" Kinara frustasi dan selesai dengan penampilannya kemudian keluar kamarnya menemui keluarga mereka yang tengah berkumpul disana.
Sedangkan Cakra yang ditinggalkan Kinara hanya bisa tersenyum melihat kekesalan istrinya.entah dari kapan, membuat Kinara mengomel telah menjadi hal favorit dan kebiasaan Cakra.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments