DUMAY 15

Happy Reading.

Ahh gegara Fahri dan Maya jalan-jalam ke pantai, Author jadi pengen nih.

Akibat lama ga healing ini 🤣.

Asyik kali ya ke pantai berduaan dengan pacar ... 🤣.

Oiiii sadar Thor ... dah punya suami ... itu suami mau di tarok mana?

Stttttt ... anggap aja Author masih remaja yang lagi di mabuk cinta ... eakkkkk.

Malik menggandeng Salsha sepanjang jalan. Salsha merasakan debaran jantung nya tak beraturan, perasaan yang gak karuan ... bahagia juga malu-malu meong.

Tak di pungkiri jauh sebelum nya Salsha sudah merasa jatuh hati pada Malik saat pandangan pertama.

Pandangan pertama awal aku berjumpa ... loh kok kayak judul lagu ini.

Tak di sangka sepertinya perasaan itu ber balas.

Malik membawa Salsha ke toko jajanan, dan membeli beberapa Snack dan minuman.

Tiba-tiba hidung Malik mencium aroma harum masakan dan Malik sontak menarik tangan Salsha menuju aroma harum masakan tersebut berasal.

"Malik ki- kita mau kemana?" tanya Salsha.

"Perut ku keroncongan nih mencium wangi masakan ini, sepertinya enak kita makan dulu ya" ajak Malik dengan wajah memelas.

Salsha mengangguk karna cacing di perutnya pun sudah saatnya minta di beri asupan.

Setelah selesai mengisi perut Salsha dan Malik segera meninggalkan tempat itu.

"Mas ... Mbak mari berfoto untuk kenang-kenangan" ujar salah satu penjaja foto keliling.

"Ayok kita berfoto" ajak Malik dengan senyuman manis nya.

Malik merangkul pinggang Salsha dan menarik mendekat padanya.

"Wah Mas dan Mbak nya ini kelihatan serasi sekali, yang satu ganteng dan yang satunya sangat cantik" puji tukang foto.

Mereka mengambil beberapa foto dan si tukang foto sedikit memberi arahan beberapa pose, bergaya seolah fotografer handal 😀.

"Mbak nya peluk juga dong pacarnya ... sambil berhadapan saling memandang ..." si Abang tukang foto memberi arahan.

"Tapi ... dia bukan ..."

Belum menyelesaikan kalimatnya Malik meraih tangan Salsha dan melingkarkan ke pinggang nya dan memegang dagu Salsha supaya mereka berhadapan dan saling memandang.

Wajah Salsha merona ia merasa malu dan menunduk, dan Malik pun meraih kembali dagu Salsha agar mereka saling bertatapan.

Selesai mengambil beberapa foto Salsha perlahan melepas kan rangkulan Malik di pinggang nya.

"Mas ... pacar nya masih malu-malu ya" ujar si Abang tukang foto Malik hanya tersenyum.

"Silahkan tulis nomor hp disini dan setelah hasil foto nya selesai saya akan mengubungi mas dan ambil fotonya di galeri depan ya Mas" ucap si tukang foto memberi penjelasan.

"Baiklah"

"Salsha kita duduk di sana sebentar yuk" ajak Malik sambil menunjuk sebuah tempat duduk.

Salsha menurut saja dan duduk di sebelah Malik.

Malik memiringkan badan nya menghadap Salsha, dan meraih tangan Salsha.

Menatap teduh ke mata Salsha, mendapati perlakuan seperti ini Salsha merasakan debaran jantung yang tak beraturan, seakan jantung nya ingin melompat keluar.

"Salsha ... maukah kau menjadi kekasihku" ujar Malik dengan tulus.

Salsha terdiam, mengerjap-erjapkan kedua matanya sambil sedikit ternganga, dia masih tidak yakin dengan pendengaran nya.

"OMG ... dia nembak aku ... aduh aku harus jawab apa ..." Salsha bermonolog.

"Salsha" panggil Malik dengan lembut.

"I- iya ..."

"Yes makasih sayang" sontak Malik memeluk dan mengendong Salsha saking bahagianya.

Salsha sedikit terkejut "padahal tadi aku cuma jawab panggilan nya, kenapa dia malah ngirain aku jawab mau jadi pacarnya ya ... tapi gak apa deh ... karna aku pun mencintainya." Salsha membatin.

Hadeh Salsha gak usah ngeles deh kek bajaj, bilang aja kamu senang.

Yes akhirnya Malik dan Salsha jadian ya.

"U udah turun kan aku ... malu di lihat orang " ujar Salsha dengan tersipu malu.

"Kenapa harus malu biar mereka semua tau kamu sekarang milik aku" ujar Malik penuh semangat.

"Kalau perlu aku akan berteriak biar mereka semua dengar"

"Jangan ah nanti aku malu" ucap Salsha sambil menundukkan kepalanya.

Terpancar rona bahagia di wajah kedua pasangan baru ini.

Mereka kembali ke pondok tadi namun tak ada siapapun disana.

...----------------...

"Kita mau makan apa Cin?" tanya Niko.

"Kamu aja deh yang pilih" sahut Cindy.

Niko membelok kan motor nya ke sebuah restoran.

"Selamat datang ... silahkan Mbak ... Mas ... ini menu nya" ujar seorang pelayan.

"Cindy kamu suka kepiting saus Padang?"

"Itu kesukaan ku kali Nik"

"Benarkah ... kita satu selera dong, kita pesan ini aja ya .." ujar Niko.

"Oke" jawab Cindy sambil mengacungkan kedua jempol nya.

"Mbak kita pesen kepiting saus Padang, gurame asam manis, dan sayur asem" Niko menoleh pada Cindy tanda meminta persetujuan Cindy menjawab dengan anggukan kepala.

"Minum nya ..."

"Es jeruk" jawab keduanya bersamaan, sontak mereka tertawa bersama mencairkan suasana.

"Oke di tunggu ya"

"Aduh Cindy senyum kamu manis banget ..." Niko bermonolog.

Cindy menoleh pada Niko, eakkk ketahuan deh Niko sedari tadi memandangi nya, ketahuan deh ... Niko jadi serba salah ... dan menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Kenapa Niko ada yang aneh di wajah ku" tanya Cindy.

"Gak ada kok ... hanya saja kamu cantik" ujar Niko keceplosan.

"Emang aku cantik baru tau ya ... udah dari lahir" ucap Cindy sontak memancing tawa kembali.

Mereka berdua tertawa.

"Duh bodoh nya aku , ini mulut kenapa bisa kelepasan gini ya." Niko bermonolog.

"Ini cowok kaku banget kayak kanebo kering, untung cakep " ucap Cindy dalam hati.

Tak lama pesanan mereka datang, Niko dan Cindy menikmati makanan mereka sambil sesekali bercanda.

Selesai makan Niko memanggil pelayan menggerakkan tangan nya seolah menulis, tanda meminta bill.

Tampa sadar Niko menyisakan sisa makanan di sudut bibirnya, baru saja Cindy akan mengingatkan.

Tiba-tiba pelayan wanita ini mengulurkan tangan nya meraih sebuah tissue hendak membersihkan sisa makanan di sudut bibir Niko, sontak Cindy menghentikan aksi pelayan tersebut.

"Stop ... Mbak ini bukan tugas mu" ujar Cindy dengan sewot serta memegangi lengan pelayan yang hampir saja dengan lancang menyentuh bibir Niko pujaan hati Cindy.

Kemudian Cindy melepaskan pegangan nya dan meraih tissue dan ia membersihkan sisa makanan di sudut bibir Niko.

Sambil cemberut Cindy berucap "Lain kali makan jangan belepotan gini ya, mengundang buaya betina beraksi"

"Maaf ya Mbak" ujar pelayan tadi merasa kesal karna upaya tebar pesonanya gagal.

Niko hanya tersenyum bahagia mendapati Cindy merasa kesal karna dia mendapat perhatian dari wanita lain.

Setelah membayar semua makanan mereka beranjak dan si mba pelayan tadi sengaja pura-pura mau pingsan di depan Niko.

Melihat itu Niko hendak menolong pelayan itu sontak Cindy meraih lengan Niko karna Cindy menyadari modus pelayan genit ini.

"Aduh" keluh si pelayan tadi meringis kesakitan karna terjatuh di lantai.

"Lain kali kalau mau modus lihat orang ya Mbak" ujar Cindy kesal dan meraih lengan Niko dan menggandeng tangan nya meninggalkan tempat itu.

Dan si pelayan tadi wajahnya memerah menahan marah dan malu karena mendapat sorakan dari pengunjung lainnya.

Sepanjang perjalanan hati Niko berbunga-bunga karna merasa di cintai sedangkan Cindy masih merasa kesal karna ulah pelayan genit tadi.

Niko memberanikan diri meraih tangan Cindy menuntun kedua tangan nya untuk berpegangan pada pinggang nya.

Cindy memeluk Niko dan menyandarkan kepala nya di bahu Niko.

Aduh kalian so sweet banget sih Author jadi iri.

❁ ════ ❃ BERSAMBUNG ❃ ════ ❁

Wahhh ada yang gak sabaran nih nunggu Niko dan Cindy jadian.

Terimakasih sudah mampir

Ayo guys jangan lupa

Like

Komentar

Gift

Vote

Rate bintang lima

Salam sayang salam cinta

Rey ♥️

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***