Steffi yang tidak sengaja mendengar bahwa Rafael memarahi Lissa hanya gara-gara menyentuh ponselnya merasa sangat puas. Kemarahannya karena mendengar dari Lissa bahwa Rafael sedang mandi menghilang seketika.
"Memangnya kenapa jika gadis itu adalah istrinya? Hanya aku yang akan memiliki hati Rafael sampai kapanpun." Steffi tersenyum puas saat ia meletakkan ponselnya di atas nakas hotel tempatnya menginap.
"Sayang, apa yang sedang kamu lakukan?" Sebuah tangan melingkar di pinggang Steffi setelah ia meletakkan ponselnya dan naik ke tempat tidur.
"Tidak ada. Aku hanya menelepon Mega untuk menanyakan apa jadwalku besok." Jawab Steffi berbohong. Ia mengulurkan tangannya untuk menggerakkan tangannya dengan lembut di dada seorang pria paruh baya berwajah asing yang tampan.
"Kamu tenang saja. Aku akan lembut malam ini. Aku tidak akan membuatmu sampai tidak bisa turun dari ranjang seperti tadi pagi." Ucap pria itu saat ia mulai menggigit telinga Steffi. Pria itu adalah salah satu pemegang saham sebuah merek pakaian terkenal dunia. Christoper Lucas. Steffi dapat tampil di negara itu dan bersanding dengan model top Dunia kelas satu dan dua juga berkat dirinya. Tetapi sebagai imbalannya, Steffi harus menemaninya saat ia membutuhkannya. Seperti tadi malam dan malam ini.
Turun dan naik ranjang seorang pria sudah menjadi hal yang wajar bagi sebagian model. Mereka yang menginginkan jalan cepat, seperti Steffi yang tidak akan keberatan untuk melakukan cara apapun bahkan kehilangan harga dirinya. Steffi sendiri sudah kehilangan mahkotanya sejak satu tahun ia berpacaran dengan Rafael meskipun bukan Rafael yang mendapatkan kehormatan itu. Saat itu Steffi baru mulai mengembangkan sayapnya di dunia model dan bertemu dengan banyak orang. Lambat laun Steffi mengenal jalan belakang untuk mendapatkan sumber daya untuk dapat berjalan di berbagai landasan
Tentu saja Rafael tidak mengetahuinya. Jika tidak mengetahuinya, sudah dapat dipastikan dia tidak akan menerima Steffi menurut harga dirinya sebagai laki-laki.
Sementara Steffi sedang melayani pria itu untuk memutuskan karirnya, Rafael membawa Lissa pulang ke kediaman Abraham untuk bertemu Matheo. Pasangan pengantin baru itu duduk di kursi belakang mobil yang dikendarai Petra. Lissa sudah diam semenjak di dalam kamar setelah Rafael membentaknya. Rafael yang merasa tidak nyaman setelah melihat wajah murung Lissa tidak tahu harus berbuat apa. Jika itu Steffi, dia akan membawanya pergi ke toko perhiasan untuk membiarkan Steffi memilih sendiri sesuai kesukaannya.
"Petra, kita pergi ke YouGold." Ucap Rafael tiba-tiba. Lissa acuh tak acuh. Lagipula dia hanya boneka di sisi Rafael. Apa yang dilakukan pria itu tidak ada hubungannya dengannya. Dia tidak berhak ikut campur.
"Baik tuan." Petra segera berbelok dan berbalik arah karena letak toko perhiasan yang dimaksud Rafael ada di sisi jalan yang berlawanan. Lissa masih tidak mengerti dan diam. Ia melihat ke kuat jendela dimana pemandangan yang silih berganti bergerak terlihat dari balik kaca mobil.
Mobil yang dikendarai Petra berhenti di sebuah toko perhiasan terkenal di kota F. Lissa mengikuti Rafael masuk setelah diperintahkan untuk ikut oleh Rafael. Petra mengikuti keduanya dari belakang. Sama seperti biasanya. Para pelayan di toko itu sering melihat Rafael mengunjungi toko mereka dengan seorang wanita. Tetapi wanita itu selalu memakai masker dan topi untuk menyembunyikan wajahnya. Mereka terkejut hari ini melihat wajahnya yang terbuka. Tetapi setelah melihat gaya berpakaiannya yang berbeda, mereka semua menyadari bahwa mereka adalah orang yang berbeda.
"Aku selalu yakin jika wanita yang datang bersama Tuan Rafael pasti cantik meskipun selalu memakai masker dan kacamata hitam. Tapi gadis yang datang bersama tuan Rafael kali ini sepertinya tidak kalah cantik dari yang biasanya." Bisik seorang pelayan toko pada rekannya yang melihat manajer toko membawa Rafael dan yang lain masuk ke ruang VVIP.
"Itu sudah seharusnya kan? Tuan Rafael bukan hanya kaya raya,tapi dia juga sangat tampan. Tentu saja wanita yang pantas bersamanya."
Di dalam ruang VVIP, beberapa pelayan berjalan beriringan dengan membawa berbagai macam perhiasan yang terbuat dari emas dan berlian serta mutiara. Mulai dari gelang, kalung, cincin dan juga hiasan rambut. Para pelayan berdiri dengan rapi di dalam ruangan.
"Tuan Rafael, ini adalah perhiasan keluaran terbaru toko kami. Seperti biasa perhiasan di sini adalah edisi terbatas yang hanya ada satu di dunia. Bulan ini Yougold mengundang desainer perhiasan dari Itali." Manajer menyatukan kedua tangannya saat ia menjelaskan produknya.
"Pilihlah apapun yang kamu sukai." Rafael menoleh dan menatap Lissa yang duduk diam di sampingnya. Lissa sedikit menggerkkan matanya untuk melihat sekilas perhiasan di depannya.
"Nona, biarkan saya membantu Nona melihat-lihat." Manajer memberi isyarat pada para pelayan toko untuk maju satu demi satu. Manajer menjelaskan keunggulan setiap perhiasan yang ditunjukkan pada Lissa.
"Bagaimana menurut anda Nona?"
"Bagus. Semuanya sangat indah."
"Benar sekali Nona. Saya tahu Nona pasti bingung untuk memikulnya karena semuanya menagih sangat indah. Bagaimana jika saya membantu Nona untuk memberikan saran?" Manajer toko selalu pandai melihat kesempatan. Jika saat ini digambarkan menjadi sebuah komik, di atas kepala manajer toko akan muncul dua telinga an-jing, juga ekor panjang yang bergoyang degan mata bersinar bintang yang terbuka lebar.
"Tidak perlu. Bungkus semuanya dan kirimkan ke kediaman hari ini." Rafael berdiri diikuti dengan Lissa yang masih tampak tidak bernyawa. Ia tidak sadar bahwa karena dirinya Rafael membuat manajer toko hampir berteriak di tempat saat target dalam dua bukan tercapai dalam satu kali penjualan yang artinya bonus sudah menunggu di depan mata. Lissa mengira bahwa semua perhiasan itu adalah untuk Steffi dan bukan dirinya!
Setelah memberikan keuntungan dua bulan untuk Yougold, Rafael dan Lissa kembali ke dalam mobil.
"Maafkan aku. Aku benar-benar tidak bermaksud membentakmu." Ucap Rafael tiba-tiba sambil mengulurkan kotak kecil panjang berwarna merah di depan Lissa. Membuat Lissa terkejut dan Petra yang hampir tergelincir hingga membuat mobil oleng.
"Aah." Pekik Lissa kaget saat ia terhuyung dan jatuh ke drama pelukan Rafael setelah mobil oleng ke samping. Rafael ya gak reflek memeluk Lissa tanpa sengaja menjatuhkan kotak di tangannya dan membuat kalung di dalamnya terjatuh di lantai mobil.
"Maaf tuan. Tadi tiba-tiba saja ada kucing yang lewat." Demi menutupi kesalahannya, Petra hanya bisa mengkambinghitamkan kucing tetangga yang sedang tertidur lelap di depan rumah.
"Jika ada lain kali, aku akan mengirimkan ke kedalaman Papua."
"Tidak tuan. Saya akan lebih hati-hati di masa depan." Ucap Petra. Ini adalah kesalahan pertama Petra sejak ia bekerja bekerjasama Rafael. Salah siapa yang membuatnya yerkejut mendengar Rafael yang tidak pernah meminta maaf kecuali pada Steffi dan kakeknya justru meminta maaf pada Lissa, istri kontraknya.
"Sudah tidak apa-apa. Semua baik-baik saja." Ucap Rafael saat ia masih melihat wajah ketakutan Lissa di depannya.
"Aah! Maafkan aku. Aku tidak sengaja."
"Tidak apa-apa."
"Oh ya ini...." Lissa mengulurkan tangannya untuk mengambil kalung dari lantai dan memberikannya pada Lissa. Kalung dengan liontin berbentuk bulan dan bintang yang terbuat teebuat dari berlian terlihat berkilau di bawah sinar matahari.
"Itu milikmu. Anggap saja ungkapan permintaan maafku."
"Tapi aku tidak pantas memakai perhiasan mewah seperti ini. Semua itu memang salahku. Aku yang sudah membuka ponselmu tanpa izin. Aku berjanji tidak akan mengulanginya lagi."
"Sudahlah. Mari lupakan masa lalu. Berbaliklah. Biar aku membantumu memakainya. Lagipula mulai saat ini kamu adalah nyonya Abraham. Jadi meskipun kamu hanya istri kontrakan, kamu pantas memakainya."
*
*
*
~♡Kupilih Penggantimu_15♡~
Tolong sempatkan waktu untuk menyentuh tanda Like ya....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 27 Episodes
Download
Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Comments
Rhesinta Saipul
next
2022-10-12
1