5. Pengobatan Diana

Pagi hari keesokan harinya, Petra datang untuk menjemput Lissa untuk pergi ke rumah sakit tempatnya dirawat. Bagaimanapun Petra adalah anak buah Rafael yang selalu melakukan pekerjaannya dengan efisien dan efektif. Begitu Lissa menandatangani kontrak pernikahan dengan bosnya, dia langsung bekerja untuk menyelesaikan semuanya.

Rumah sakit tempat ibu Lissa dirawat sudah mendapatkan kabar bahwa akan ada tim dokter ahli yang akan datang ke sana untuk merawat Diana. Kondisi Diana yang tidak stabil tidak memungkinkannya untuk dipindahkan ke rumah sakit lain. Untuk itu, Petra bahkan mengirim peralatan untuk keperluan operasi ke rumah sakit untuk mendukung suksesnya operasi tersebut. Pihak rumah sakit tentu saja tidak keberatan akan hal itu karena setelah operasi, seluruh peralatan akan diberikan pada rumah sakit sebagai tanda terima kasih.

Tim dokter sudah datang sejak semalam untuk memeriksa kondisi tubuh Diana sekaligus mempersiapkan segala sesuatu untuk operasi jika semuanya sesuai standar.

"Dokter yang dikirim ke rumah sakit berkata jika kondisi ibu Nona Lissa stabil dan bisa dioperasi siang ini." Ucap Petra begitu ia melajukan mobil yang membawa mereka ke desa.

Fluktuasi emosi Lissa begitu terlihat saat mendengar hal ini. Baru kemarin ia mendengar dari adiknya bahwa dokter berkata kemungkinan besar ibu mereka tidak memiliki harapan lagi. Tapi hari ini, dokter yang dibicarakan Petra mengatakan kondisi ibunya stabil dan akan dioperasi dalam beberapa jam kedepan. Lissa tidak bisa tidak terkejut.

"Tuan Bos sengaja memanggil tim dokter ahli jantung dari rumah sakit di Singapura untuk merawat ibu Nona." Petra menyadari keterkejutan Lissa.

"Terima kasih. Terima kasih atas segalanya. Tolong sampaikan juga terima kasihku pada tuan Rafael." Nona meneteskan air matanya karena terharu.

"Ini semua adalah tugasku. Nona tidak perlu berterima kasih. Tetapi jika Nona ingin berterima kasih pada Tuan BOS, Nona bisa berterima kasih kepada tuan Bos sendiri nanti." Petra tersenyum melihat senyum di sela derai tangis gadis cantik di belakangnya.

"Iya tuan Petra. Pasti saya akan berterima kasih pada tuan Rafael nanti."

Lissa larut dalam kebahagiaan. Meskipun kesembuhan ibunya belum bisa dikatakan, tetapi mendengar perkembangan kondisi dari yang tidak mungkin menjadi mungkin sudah menjadi cahaya dalam kegelapan untuknya. Saat ini ia merasa bahwa menerima kerja sama kontrak dengan Rafael adalah keputusan yang sangat tepat yang telah ia ambil dalam hidup ini meskipun pada akhirnya ia harus menggadaikan status dan kebebasannya untuk menebusnya. Tapi demi kesembuhan ibunya, semua pengorbanannya tidak akan sia-sia.

Petra juga tidak mengganggu Lissa lagi. Ia mengeratkan tangannya di kemudian dan menambah sedikit kecepatan pada mobil agar mereka tiba lebih cepat di rumah sakit.

Di rumah sakit, Hari dan Pandu duduk di di depan ruang kamar ICU Diana. Keduanya masih tidak percaya dengan apa yang dikatakan dokter mengenai operasi Dianalisis empat jam lagi. Tidak ada angin tidak ada hujan, semalam Hari dipanggil untuk datang menemui dokter yang menangani Diana.

Saat Hari masuk ke dalam ruangan konferensi dimana dokter menunggu, ada banyak dokter yang sudah menunggu di dalam. Mereka semua tampak cerdas dan hebat. Di layar besar di depan panggung, data-data diproyeksikan dengan gambar istrinya yang tengah berbaring dan beberapa gambar lain yang tidak dia pahami.

Setelah memperkenalkan dirinya, Hari hanya duduk diam mendengarkan para dokter berbicara satu persatu yang dia tidak pahami. Tetapi satu yang dia tahu. Mereka sedang membicarakan istrinya.

"Tuan Hari, setelah kami diskusikan dan observasi, ibu Diana sudah bisa dioperasi besok siang." Dokter yang dikenal Hari yang biasanya merawat Diana berkata padanya setelah semua dokter selesai membahas masalah mereka.

"Apa yang dokter katakan?" Hari tidak percaya. Masalah operasi tidak hanya tergantung pada kondisi pasini saja. Atau ada tidaknya dokter. Tapi yang tidak kalah penting adalah apakah ada biaya untuk itu. Dan Hari, uang yang telah dia kumpulkan masih belum cukup untuk memberikan biaya untuk operasi istrinya.

"Benar tuan. Selamat." Dokter mengabaikan keterkejutan Hari dan menjabat tangannya.

"Bagaimana dengan biayanya dokter?"

"Masalah ini tidak perlu lagi anda pikirkan. Yang penting saat ini adalah untuk menjaga agar kondisi bu Diana tetap stabil seperti ini hingga besok siang."

"Terima kasih dokter. Terima kasih." Hari tidak tahu harus berkata apa.

"Baiklah. Sekarang anda bisa kembali dan menyiapkan diri."

Lissa berjalan cepat di koridor rumah sakit. Petra masih memastikan mobilnya. Ia langsung menghubungi adiknya dan menanyakan kamar ibu mereka dirawat.

"Bapak, Pandu, bagaimana kondisi ibu?" Lisan terengah-engah saat ia smapaondi depan kedua orang yang dikenalnya.

"Ibu ada di dalam. Kata dokter siang ini ibu akan dioperasi kak. Aku terlalu bahagia hingga lupa mengabarimu." Pandu berdiri dan memberikan mimum pada kakaknya.

"Terima kasih Ndu." Lissa menyerahkan kembali botol air mineral pada Pandu dan berbalik pada ayahnya. Meraih tangan ayahnya. "Bapak, maafkan Lissa yang baru bisa datang."

"Tidak apa Lissa. Bapak tahu ini semua pasti karena kamu kan?" Bapak Lissa tidak bodoh. Tidak ada yang namanya kebetulan di dunia ini. Putrinya pulang saat istrinya akan dioperasi. Padahal sebelumnya dia berkeras tidak pulang demi mengumpulkan uang. Uang yang ada saat ini juga kebanyakan adalah uang Yang dikirim oleh Lissa.

"Aku meminjam uang dari bosku pak. Bapak tenang saja. Bosku adalah orang yang sangat baik." Lissa hanya menganggap Rafael sebagai bosnya. Jadi dia tidak sepenuhnya salah. Uang yang digunakan untuk pengobatan Diana adalah uang pinjaman yang dia ganti dengan sebuah status dan kebebasan.

"Tapi nak. Uang yang dibutuhkan untuk biaya operasi sangat banyak. Bagaimana kamu akan membayarnya nanti? Jangan sampai menyulitkanmu nanti"

"Bapak tidak perlu memikirkannya. Bos Lissa adalah orang kaya raya yang baik. Uang sebanyak itu tidak ada artinya baginya. Dia tahu bahwa Lissa sedang dalam masalah dan datang untuk membantu."

"Nak. Bosmu itu bukan laki-laki tua mata keranjang kan?"

"Uhuk Uhuk." Rafael yang sedang minum air putih stelah keluar dari rapat tersedak entah kenapa.

"Jangan-jangan Bosmu itu memaksamu untuk menjadi simpananya ya?"

"Tidak pak. Bukan seperti itu. Bapak jangan berpikir macam-macam deh."

"Apakah itu benar kak? Zaman sekarang sangat jarang orang yang baik hati yang menolong tanpa pamrih. Kakak tidak menjual tubuh kakak kan?"

"Hus sembarangan. Apa kamu pikir kakak orang yang seperti itu?" Lissa memukul lengan Pandu. Tapi dalam hatinya ia merasa sedikit bersalah. Meskipun dalam pernikahan kontrak ini disebutkan bahwa tidak ada kontak fisik yang artinya tidak berhubungan dengan tubuh, tapi dia telah menggadaikan status dan kebebasannya.

"Baiklah kalau begitu bapak percaya. Tapi kamu harus mengatakannya jika kamu dalam masalah nanti."

"Iya bapak. Bapak tenang saja."

"Dimana bosmu nak? Bapak ingin menemuinya."

"Bos Lissa sibuk pak. Jadi dia tidak bisa datang. Tapi sekretarisnya yang datang untuk mewakili. Sebentar lagi dia akan datang kesini.

Setelah memarkirkan mobilnya, Petra menyusul Lissa. Namun sebelum pergi ke tempat Diana, Petra menemui tim dokter dan menanyakan perkembangan kondisi Diana. Jadi dia datang agak lama setelah Lissa bertemu dengan ayah dan adiknya.

"Bapak, perkenalkan ini adalah Tuan Petra. Tuan Petra ini ayah saya. Hari." Lissa memperkenalkan mereka dengan formal.

"Apakah anda adalah sekretaris bos Lissa yang baik hati?" Hari bertanya dengan ragu.

"Benar tuan. Saya sekretaris tuan Rafael."

"Tolong sampaikan banyak terimakasih padanya. Kami tidak memiliki apapun untuk membalas semua kebaikan yang telah bos anda lakukan pada keluarga kami."

"Pak Hari tenang saja. Bos saya sudah tidak akan menganggap uang sekecil itu. Lagipula Nona Lissa berkerja pada bos. Jika Nona Lissa tidak berkerja dengan baik karena memikirkan kondisi ibunya, bos juga yang akan rugi." Petra, seorang sekretaris pandai yang dapat menempatkan dirinya dimanapun. Apa yang dia katakan selalu masuk akal. Jadi Hari tidak lagi mempermasalahkan semuanya.

...~♡♡♡~...

...~☆Kupilih Penggantimu_5☆~...

Para pembaca yang budiman. Tolong jangan menjadi pembaca gaib ya....😱

Budayakan tekan tombol like setelah membaca. Terima Kasih 😊

Terpopuler

Comments

Rhesinta Saipul

Rhesinta Saipul

next

2022-10-03

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!