Berrrr...
Semburan api yang panas, keluar dari mulut naga yang ditemui Oregon. Yang sudah mengubah bentuk kepalanya menjadi kepala seekor naga.
Matanya tajam menatap Oregon yang lepas dari serangannya, karena Oregon dengan cepat melompat ke arah dinding kawah . Untuk mengindari semburan api yang bisa membuat dirinya terbakar seketika.
Bentuk tubuh naga Zeero, ternyata tidak sempurna saat berjalan dengan kedua kakinya. Karena satu kakinya ternyata pincang, dan tidak bisa digerakkan secara normal seperti kaki yang satunya.
Sayapnya di kedua sisi, juga pendek. Jadi dia tidak bisa terbang tinggi dalam waktu yang lama. Sama seperti naga-naga yang lain.
Oregon juga memperhatikan, bagaimana keadaan punggung naga Zeero, yang tidak tampak bersisik besar-besar. Tapi justru penuh benjolan, yang mirip dengan kubah-kubah jamur yang sedang mekar.
Lehernya kecil memajang, dengan kepala yang tidak ada tanduk ataupun mahkota. Sama seperti yang biasanya dia dengar dari cerita ibunya, Ellie.
"Hai anak kecil! Kenapa Kamu datang ke sini?" tanya naga Zeero, sambil menahan marahnya.
Naga Zeero sedikit heran, melihat adanya anak manusia yang bisa datang ke puncak gunung berapi. Di mana dirinya dikurung selama hampir tujuh tahun waktu di dunia manusia.
"Hai! Aku bicara denganmu. Apa Kamu tuli?" tanya naga Zeero sekali lagi. Karena Oregon tidak menjawab pertanyaan darinya tadi.
"Seharusnya Aku yang bertanya. Kenapa Kamu membuat kekacauan di puncak gunung berapi, dunianya manusia. Bukankah Kamu punya dunia sendiri? Dunia para naga."
Mendengar pertanyaan yang diajukan oleh Oregon, membuat naga Zeero berpikir sejenak. Karena selama ini, dia tidak pernah satu kali pun melihat adanya anak manusia yang bisa dia temui di puncak gunung berapi.
Apalagi gunung berapi yang dia tempati ini, sangat sulit dijangkau oleh manusia biasa.
Mungkin baru sampai di kaki gunung, manusia sudah akan terbakar atau diserang hewan buas yang berada di hutan-hutan sekitar gunung berapi ini.
"Aku naga Zeero. Kamu siapa?"
'Naga Zeero?' tanya Oregon dalam hati.
"Hai anak kecil! Kamu mau mati ya datang ke sini?" bentak naga Zeero,di saat Oregon terdiam dan tidak menjawab pertanyaannya.
"Karena ulah mu, dunia manusia tidak tenang. Bencana alam terjadi di mana-mana, dan itu menganggu kelangsungan hidup manusia di bawah sana!"
Dengan lantang, Oregon mengatakan apa yang terjadi di dunia manusia. Yang diakibatkan oleh naga Zeero.
"Apa yang Aku lakukan di sana? Aku ada di sini." Terang naga Zeero tidak terima, dengan tuduhan yang ditujukan untuknya.
"Api dan asap tebal yang Kamu keluarkan dari puncak gunung berapi ini, membuat hawa panas di sekitarnya. Belum lagi erangan dan pergerakan tubuhmu yang membuat gempa juga. Apa itu tidak karena ulah mu?"
Naga Zeero justru menjulurkan kepalanya, agar lebih dekat dengan Oregon. Yang masih berdiri di dinding kawah.
"Kamu anak kecil. Anak manusia pertama yang bisa sampai ke sini. Siapa Kamu sebenarnya?" tanya naga Zeero menyelidik.
"Tidak perlu Kamu tahu siapa Aku. Yang pasti, Aku ingin menghentikan kebiasaan yang Kamu lakukan, agar dunia manusia bisa aman seperti dulu lagi."
"Hahaha..."
Tawa naga Zeero, membuat dinding-dinding kawah, termasuk yang dipijak Oregon, bergetar. Membuat tubuh Oregon terjatuh dan tersungkur ke bawah. Bahkan sampai di pinggir kawah yang meletup-letup, sangking panasnya kawah berapi tersebut.
Brukkk!
"Aughhh..."
"Erghhh..."
Oregon mengaduh dan mengerang menahan rasa sakit. Tapi dia tetap berusaha untuk bangun, dan menghadap ke arah naga Zeero.
"Aku tidak bisa pergi dari sini anak kecil. Pergilah sebelum Aku membunuhmu!" pinta naga Zeero dengan dingin.
Dia tidak ingin bermain-main dengan anak manusia, apalagi yang masih sangat kecil. Sama seperti tamu yang tidak diundangnya hari ini.
"Aku akan pergi, jika kamu berjanji untuk tidak membuat kekacauan di puncak gunung berapi ini lagi."
Oregon justru membuat persyaratan, agar Oregon mau menuruti permintaannya.
"Heh! Siapa Kamu? Berani-beraninya memberikan perintah padaku!" bentak naga Zeero, dengan mendengus kesal.
Dan itu membuat asap tebal yang panas keluar dari dalam hidungnya.
Oregon memperhatikan semua yang dilakukan oleh naga Zeero, dan akibat dari perbuatannya itu.
Api yang keluar dari mulutnya, bisa tersembur menjadi lava pijar yang keluar hingga meleleh di sekitaran puncak gunung.
Pergerakan yang dilakukan oleh naga Zeero, juga membuat gempa terjadi disekitar gunung berapi ini.
Dan di saat dia mendengus dingin dan kesal, asap tebal menutupi puncak gunung berapi, di mana dia sekarang berada.
"Hentikan semua yang Kamu lakukan naga Zeero!" perintah Oregon dengan suara yang nyaring. Terdengar melengking tinggi ditelinga naga Zeero.
Berrrr...
Naga Zeero bukannya diam, sama seperti yang diinginkan oleh Oregon. Dia justru menyemburkan api dari dalam mulutnya lagi.
Hap hap dug!
Oregon melompat ke atas, samping dan menendang kaki Oregon.
Bleuk!
Krekkk!
Naga Zeero terjatuh, tapi tetap berada di tempatnya berdiri tadi.
Dia hanya oleng, karena satu kakinya yang tidak pincang di tendang Oregon dengan sangat kuat.
Ternyata, ada rantai yang tak tampak mengikat kaki naga Zeero yang terlihat pincang tadi. Dan saat ini, Oregon baru saja melihatnya.
'Pantas saja dia tidak bisa bergerak dengan bebas. Ternyata kaki satunya terikat dengan rantai. Dan mungkin ini juga yang membuatnya tidak bisa pergi dari sini.' Oregon membatin dalam hati.
Tapi bagi naga Zeero, itu tidak menjadi soal. Karena dia adalah salah satu naga yang kuat di klan naga, di mana kerajaannya berada.
Jika hanya untuk menghadapi anak manusia biasa, tentu bisa dengan mudah dia mengalahkan manusia tersebut. Tapi ternyata tidak untuk anak kecil di depannya saat ini.
Itulah sebabnya, dia sangat penasaran dengan Oregon.
"Hai anak kecil! Ayo bertarung denganku, jika Kamu tidak mau pergi dari sini sendiri." Tantang naga Zeero pada Oregon.
Dia ingin mengusir Oregon dengan cara mengalahkannya. Sebab naga Zeero masih merasa mampu, jika hanya berkelahi dengan anak kecil tersebut.
"Baiklah. Aku terima tantangan ini. Tapi dengan satu syarat, siapapun yang menang. Harus mengikuti kemauan yang menang!"
"Hahaha... percaya sekali Kamu anak kecil! Ayok, Aku juga sudah lama tidak berkelahi."
Berrr...
Naga Zeero langsung menyerang Oregon. Dan dengan lincahnya, Oregon mengindari serangan api yang keluar dari mulut naga Zeero. Bahkan, dia juga sempat menendang sisi perut naga Zeero.
Hhh... ternyata dia tidak bisa diremehkan begitu saja!
Naga Zeero membatin dalam hati, mengakui kemampuan Oregon.
Pertarungan keduanya tidak bisa dielakkan lagi. Sehingga puncak gunung bergetar hebat, dengan suara keras mengelegar dan asap yang mengepul tebal di atas puncak gunung.
Hap!
Oregon yang hampir kewalahan menghadapi naga Zeero, terpaksa melompat tinggi dan mendarat di punggung naga Zeero.
Bless!
Dia menancapkan pisau kecil yang dia dapatkan di pinggir sungai, yang tadinya adalah sisik ular cobra.
"Arghhhh..."
Naga Zeero menjerit keras, karena punggungnya terasa sakit. Akibat tusukan pisau kecil yang ditancapkan Oregon pada punggungnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
Bagus Effendik
Naga ala-ala eropa ya Naga Zero🤔 boleh boleh
2022-11-07
2
Harman LokeST
sangat berani
2022-10-30
0
👑Ria_rr🍁
bunga mendarat Thor
2022-10-22
1