05

Seminggu berlalu, kini di sebuah perusahaan yang tidak kalah besar dari Aryawiguna Group ada seorang pemuda yang duduk di kursi kebesarannya, “Apa jadwalku hari ini?” tanya Rezky menatap sang asisten panggil saja dia Robi.

“Pagi ini tuan hanya perlu memeriksa dokumen dan laporan lalu siang nanti harus ke Freya Klinik untuk melakukan meeting dengan tuan Alvino terkait kerja sama kita.” Jelas Robi.

“Kenapa harus di klinik? Kenapa tidak di perusahaan? ” tanya Rezky.

“Saya juga kurang tahu tuan tapi asisten tuan Alvino sudah mengatakan bahwa dia akan melakukan meeting di sana.” Jawab Robi.

Rezky pun mengangguk saja, “Baiklah jika memang begitu. Kau kembalilah ke ruang kerjamu.” Ucap Rezky lalu dia mulai memeriksa dokumen di hadapannya begitu sang asisten pergi.

Sementara di perusahaan lain, "Fazar, apa kau sudah membuat perjanjian dengan perusahaan Pratama?" tanya Alvino kepada sang asisten tanpa menatap karena dia fokus dengan proposal di hadapannya.

"Sudah tuan, saya sudah membuat janji dengan asisten tuan Rezky dan baru saja saya mendapat pesan bahwa tuan Rezky sudah setuju untuk bertemu di klinik nyonya" jawab Fazar penuh hormat.

Alvino pun hanya mengangguk mengerti dan kembali menatap dokumen, "Ada apa? Apa ada sesuatu yang ingin kau tanyakan?" tanya Alvino yang menyadari bahwa asistennya itu belum pergi dari ruangannya.

"Ahh,, gak apa-apa tuan. Saya hanya penasaran dengan alasan anda meminta melakukan meeting di klinik nyonya padahal kita bisa melakukan meeting di sini atau mungkin restoran." ujar Fazar memberanikan diri bertanya hal yang mengganggu pikirannya itu karena dia tidak mengerti kenapa bosnya itu bersikeras melakukan meeting di klinik Freya.

Alvino yang mendengar pertanyaan asistennya itu pun mengalihkan pandangannya dan menatap asistennya, "Aku memberimu jempol karena kau sudah berani menanyakan hal itu. Aku tahu kau sudah mengumpulkan keberanian mu hanya untuk menanyakan itu. Tapi alasannya hanya satu yaitu aku hanya ingin saja dan ingin menemui istri cantikku saja. Tidak ada alasan lain karena itu cukup untukku." jawab Alvino seolah tidak merasa bersalah.

Fazar yang mendengar jawaban dari tuannya itu hanya bisa melongo layaknya orang bodoh. Kenapa dia tidak bisa berpikir hal itu padahal dia tahu tuannya itu adalah bos yang bucin terhadap istrinya, "Apa kau masih punya pertanyaan yang ingin kau tanyakan? Hari ini aku masih mood untuk menjawab pertanyaan." ujar Alvino.

Fazar segera menggeleng, "Gak ada tuan, yaa sudah saya kembali dulu ke ruangan saya." izin Fazar berbalik.

"Eehh,, tunggu dulu. Apa istriku sudah tahu bahwa aku akan melakukan meeting di kliniknya? Apa kau sudah menghubunginya?" Tanya Alvino.

Fazar pun kembali menatap Alvivo, "Emm,, i-itu saya pikir anda sudah bicara dengan nyonya makanya saya belum menelponnya karena saya pikir nyonya sudah tahu." Jawab Fazar.

Alvino pun hanya bisa menghela nafasnya, "Huh, yaa sudah biar saya sendiri yang akan menghubungi istri saya karena saya tidak sudi istri saya bicara dengan laki-laki lain." Ujar Alvino tanpa rasa bersalah.

"Baik tuan, silahkan anda saja yang menghubungi nyonya. Kalau begitu saya pamit pergi ke ruangan saya tuan. Saya masih harus memeriksa beberapa dokumen." Pamit Fazar.

"Pergilah!" usir Alvino.

Fazar pun hanya mengelus dadanya karena di usir oleh tuannya itu walau dia tahu tuannya itu tidak benar-benar mengusirnya karena dia tahu tuannya itu adalah seorang majikan yang sangat peduli akan karyawannya, "Tuan bukan hanya budak cinta nyonya tapi juga pencemburu berat." Gumam Fazar.

***

Sementara di dalam ruangan, Alvino menelpon sang istri sambil berdoa semoga istrinya itu tidak akan mengamuk akan permintaannya itu.

Tuut tuut tuut

"Halo, Assalamu'alaikum hubby, ada apa menghubungi ku?" tanya Freya dari seberang.

"Apa aku tidak bisa menghubungi istriku sendiri?" Tanya Alvino balik.

"Bukan begitu hubby hanya saja saat ini aku sedang sibuk jadi cepat katakan alasan mu menghubungi ku. Aku masih harus memeriksa pasien." ucap Freya tegas karena dia tahu suaminya itu kadang-kadang menelponnya hanya untuk mengatakan rindu padahal mereka hanya berpisah beberapa jam dan tinggal bersama. Freya bukan tidak menyukainya hanya saja kadang dia merasa suaminya itu berlebihan walau tetap bagaimanapun dia sangat bersyukur memiliki suami seperti Alvino yang sangat menyayangi nya dan juga kelima anak mereka.

"Ahh baiklah Queen aku tidak akan menganggu. Aku hanya ingin mengatakan bahwa siang nanti aku akan melakukan meeting di tempatmu bersama Rezky dari Pratama Corp." ujar Alvino.

"Di tempatku? Maksud hubby di klinikku?" ulang Freya tidak percaya.

Alvino mengangguk walau dia sadar sang istri tidak melihat anggukannya, "Iya Queen. Di klinikmu emang di mana lagi." timpal Alvino.

"Ouh God. Hubby apa kau gila melakukan meeting di klinik. Kenapa tidak di kantormu atau tidak di restoran? Kenapa harus di klinikku?" tanya Freya walau dia sudah tahu apa jawaban yang akan di sampaikan suaminya.

"Tentu saja alasannya karena aku merindukanmu Queen. Aku ingin melihatmu. Boleh yaa Queen aku menggunakan ruangan rapatmu. Aku janji tidak akan menganggu tapi setidaknya aku sudah melihatmu. Please yaa Queen!!" Mohon Alvino.

Freya di seberang sana hanya bisa menghela nafasnya, "Huh, baiklah aku izinkan tapi jangan mengganggu." ucap Freya.

Lagi-lagi Alvino mengangguk padahal Freya tidak bisa melihatnya, "Iya Queen, aku janji." Ucap Alvino senang karena di beri izin oleh istri cantiknya itu.

"Yaa sudah Reya tutup. Reya masih harus memeriksa pasien. Gara-gara hubby aku telat memeriksanya jika dia kenapa-kenapa maka kau yang salah by." Ucap Freya.

"Hehhehe,, maaf sayang. Yaa sudah kamu kerja aku juga akan kerja. Selamat bekerja sayang!!" ujar Alvino.

Setelah itu sambungan di antara mereka setelah kedua pasangan itu melakukan kiss jauh seperti permintaan sang suami.

Freya di kliniknya hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya yang tetap saja selalu membuatnya merasa menjadi wanita paling istimewa karena di cintai sedemikian rupanya oleh suaminya, "Aku mencintaimu My Lord." gumam Freya lalu segera memakai jasnya dan segera keluar dari ruangannya memeriksa pasien yang ternyata sudah ada sepupunya Kiana yang menangani.

Sementara di ruang persalinan Friska melakukan pertolongan kepada ibu yang melahirkan. Untuk pertama kalinya dalam kasusnya dia menghabiskan waktu empat jam di dalam ruangan persalinan setelah di nyatakan pembukaan lengkap, biasanya dia hanya menghabiskan waktu dua jam tapi kali ini dua kali lebih lama dari jam biasanya karena sang ibu bayi mendapatkan perdarahan hebat tapi untunglah dengan cepat Friska tangani hingga tidak harus sampai merenggut nyawa pasien. Selain Friska juga ada dokter obygin yang memang bertugas di sini tapi hari ini dia berhalangan hadir karena anaknya sakit.

"Terima kasih nak sudah menyelamatkan istri saya." ucap seorang laki-laki suami dari wanita yang baru saja dia selamatkan.

Episodes
1 01
2 02
3 03
4 04
5 05
6 06
7 07
8 08
9 09
10 10
11 11
12 12
13 13
14 14
15 15
16 16
17 17
18 18
19 19
20 20
21 21
22 22
23 23
24 24
25 25
26 26
27 27
28 28
29 29
30 30
31 31
32 32
33 33
34 34
35 35
36 36
37 37
38 38
39 39
40 40
41 41
42 42
43 43
44 44
45 45
46 46
47 47
48 48
49 49
50 50
51 51
52 52
53 53
54 54
55 55
56 56
57 57
58 58
59 59
60 60
61 61
62 62
63 63
64 64
65 65
66 66
67 67
68 68
69 69
70 70
71 71
72 72
73 73
74 74
75 75
76 76
77 77
78 78
79 79
80 80
81 81
82 82
83 83
84 84
85 85
86 86
87 87
88 88
89 89
90 90
91 91
92 92
93 93
94 94
95 95
96 96
97 97
98 98
99 99
100 100
101 101
102 102
103 103
104 104
105 105
106 106
107 107
108 108
109 109
110 110
111 111
112 112
113 113
114 114
115 115
116 116
117 117
118 118
119 119
120 120
121 121
122 122
123 123
124 124
125 125
126 126
127 127
128 128
129 129
130 130
131 131
132 132
133 133
134 134
135 135
136 136
137 137
138 138
139 139
140 140
141 141
142 142
143 143
144 144
145 145
146 146
147 147
148 148
149 149
150 150
151 151
152 152
153 153
154 154
155 155
156 156
157 157
158 158
159 159
160 160
161 161
162 162
163 163
164 164
165 165
166 166
167 167
168 168
169 169
170 170
171 171
172 172
173 173
174 174
175 175
176 176
177 177
178 178
179 179
180 180
181 181
182 182
183 183
184 184
185 185
186 186
187 187
188 188
189 189
190 190
191 191
192 192
193 193
194 194
195 195
196 196
197 197
198 198
199 199
200 200
201 201
202 202
203 203
204 204
205 205
Episodes

Updated 205 Episodes

1
01
2
02
3
03
4
04
5
05
6
06
7
07
8
08
9
09
10
10
11
11
12
12
13
13
14
14
15
15
16
16
17
17
18
18
19
19
20
20
21
21
22
22
23
23
24
24
25
25
26
26
27
27
28
28
29
29
30
30
31
31
32
32
33
33
34
34
35
35
36
36
37
37
38
38
39
39
40
40
41
41
42
42
43
43
44
44
45
45
46
46
47
47
48
48
49
49
50
50
51
51
52
52
53
53
54
54
55
55
56
56
57
57
58
58
59
59
60
60
61
61
62
62
63
63
64
64
65
65
66
66
67
67
68
68
69
69
70
70
71
71
72
72
73
73
74
74
75
75
76
76
77
77
78
78
79
79
80
80
81
81
82
82
83
83
84
84
85
85
86
86
87
87
88
88
89
89
90
90
91
91
92
92
93
93
94
94
95
95
96
96
97
97
98
98
99
99
100
100
101
101
102
102
103
103
104
104
105
105
106
106
107
107
108
108
109
109
110
110
111
111
112
112
113
113
114
114
115
115
116
116
117
117
118
118
119
119
120
120
121
121
122
122
123
123
124
124
125
125
126
126
127
127
128
128
129
129
130
130
131
131
132
132
133
133
134
134
135
135
136
136
137
137
138
138
139
139
140
140
141
141
142
142
143
143
144
144
145
145
146
146
147
147
148
148
149
149
150
150
151
151
152
152
153
153
154
154
155
155
156
156
157
157
158
158
159
159
160
160
161
161
162
162
163
163
164
164
165
165
166
166
167
167
168
168
169
169
170
170
171
171
172
172
173
173
174
174
175
175
176
176
177
177
178
178
179
179
180
180
181
181
182
182
183
183
184
184
185
185
186
186
187
187
188
188
189
189
190
190
191
191
192
192
193
193
194
194
195
195
196
196
197
197
198
198
199
199
200
200
201
201
202
202
203
203
204
204
205
205

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!