Mengejar Cinta Pembalap: COWOK 4G

Mengejar Cinta Pembalap: COWOK 4G

Introduksi

Matahari menyapa Jakarta!

Langit cerah pagi itu terlihat semringah dan sedikit lapar menatap dua petugas security yang sedang lahap menyantap roti dan menikmati secangkir kopi di pos satpam depan gedung pusat olahraga biliar---Diamond Billiards.

Angin kencang bercampur debu terlihat lincah dan usil mengerjai ibu-ibu petugas kebersihan berseragam oranye cerah di sepanjang jalan raya yang membentang di depan gedung itu.

Pohon-pohon palem kurus yang berderet di sepanjang taman tepi jalan bergoyang-goyang mengikuti irama musik dangdut Titi Kamal yang diputar dalam gedung, menemani Mbak Suzy dan Ceuceu Lenny yang sedang bergeliat-geliut di seputar meja biliar, tapi bukan sedang bergoyang, mereka sedang sibuk membersihkan meja dan mengelap papan-papan skor di dinding.

Dua wasit lainnya, Teh Nyai dan Neng Ita, sedang menyapu dan mengepel lantai koridor sambil joget-joget dan bernyanyi mengikuti Titi Kamal.

Lay, lay, lay, lay, lay, lay… panggil aku si jablay!

Abang jarang pulang, aku jarang dibelai!

Melihat Teh Nyai yang bahenol geal-geol, cowok-cowok SMA yang sedang berkerumun makan nasi uduk di warung seberang sampai terbahak-bahak, dan tanpa sadar, jempol mereka juga ikut bergoyang, sementara kepala mereka mengangguk-angguk.

Salah satu dari cowok SMA itu bernama, Ryan Gunawan---biasa dipanggil Igun. Dua di antaranya bernama Irgi Mahesa---biasa dipanggil Gigi dan Bimo Satria---biasa dipanggil Bemo. Yang satunya lagi bernama Deni Darmawan---biasa dipanggil DeDe, kadang-kadang dipanggil Pak Satpam, tapi paling sering dipanggil kepala sekolah.

Apa coba? Begitu aja dibahas!

Elijah mengusap wajahnya sembari mengerang frustrasi. Ketika ia menurunkan tangan dan membuka matanya lagi, pemandangan itu tak mau lenyap.

Ini jelas bukan mimpi! pikirnya sedikit jengkel.

Bagaimana tidak?

Anak-anak sekolah di warung seberang itu seolah mengingatkan, ini sudah hari Senin—Elijah bolos sekolah.

Terjebak di kota asing yang disebut ibukota, yang katanya lebih kejam dari ibu tiri.

Tapi…

Sekejam-kejam ibu tiri, sebetulnya masih jauh lebih kejam Ibu Author.

Dan…

Percaya atau tidak, musik dangdut itu bisa merusak citranya---Elijah adalah seorang musisi metal.

Dialah tokoh utamanya—protagonis wanita dalam cerita ini.

Nama aslinya Eleazah van Allent, tapi dia lebih suka dipanggil Elijah.

Bedanya apa coba?

Elijah cewek tomboi berambut bondol, berdarah campuran Indo-Belanda. Wajahnya oval, sedikit berbintik-bintik. Usianya baru enam belas tahun.

Maaaaaak… Elijah saba Jakarta!

Ups---lupa! Emaknya udah meninggal.

Elijah tinggal di sebuah kota kecil yang… lumayan jauh dari Jakarta. Namanya Rangkasbitung. Dan… dia di sini, niatnya cuma sebentar.

Gadis mungil berambut bondol itu duduk cemberut di atas sepeda motor butut bermerek YangMaha---maksudnya—Yamaha RX King milik Devian Bernhard, yang terparkir di pekarangan Diamond Billiards yang masih terlihat lengang.

Sudah lebih dari satu setengah jam gadis itu menunggu si pemilik sepeda motor butut yang lebih akrab disapa Dapé—maklum Batavia, tapi belum ada tanda-tanda cowok gondrong keriting blasteran Ambon dan Betawi itu akan muncul.

Dapé tinggal tak jauh dari Diamond Billiards---katanya, akamsi—anak asli kampung sini. Dia bilang hanya pulang sebentar untuk mandi dan ganti baju—tapi kayaknya ganti kulit juga.

Lama banget! Elijah mulai tak sabar.

Dengan wajah ditekuk lima, gadis itu memandang bosan empat cowok atletis yang berkerumun di jalan masuk depan gerbang dekat pos satpam---ngalangin jalan, woy!

Ngerusak pemandangan juga.

Tapi selain keempat pelanggan Diamond Billiards itu, tidak ada lagi pemandangan bagus.

Tokoh utama pria masih belum datang!

Cowok-cowok SMA di warung seberang juga sudah bubar, beberapa menit sehabis lagu Titi Kamal diputar berganti lagu dangdut lainnya—Keong Racun.

Tokoh utama kita sebetulnya hidup di zaman apa sih?

Segala ada Keong Racun!

Nah, salah satu dari Keong Racun itu… Ups—maksudnya, cowok-cowok itu, punya wajah lumayan tampan—mirip opa-opa Korea. Kulit putih, bibir tipis, wajah lancip dan rambutnya selurus penggaris---panjang sampai ke bahu. Namanya Ardian Kusuma. Biasa dipanggil… Ko Ard. Katanya dia master di biliar ini.

Tapi bukan dia tokoh utamanya!

Tokoh utamanya masih belum datang.

Beberapa menit kemudian, suara klakson mobil mendengking nyaring di luar gerbang.

Sebuah Lamborghini Veneno merah kirmizi, merangkak masuk ke pekarangan.

Kedua petugas securtity di pos satpam serentak berlomba beradu kecepatan dan berebut ke arah gerbang, tergopoh-gopoh memberi hormat.

Cowok-cowok rumpi berbadan atletis yang berkerumun di jalan masuk tadi langsung berpencar dan menyingkir dari jalan.

Mobil mewah pun menyeruak masuk dan berhenti, tak jauh dari motor butut Devian. Perbedaannya seperti langit dan bumi.

Suasana gedung yang semula gaduh mendadak hening. Semua orang penasaran.

Teh Nyai dan Neng Ita berhenti bergoyang dan terperangah, mereka menoleh ke arah mobil dengan mata dan mulut membulat.

Mbak Suzy dan Ceuceu Lenny tercengang dan berjejal di pintu.

Pintu mobil terbuka!

Kaki kanan keluar lebih dulu---berbungkus sepatu mahal bermerek terkenal yang tidak dijual di Indonesia, begitu pun celana jeans-nya, menyusul kaki kirinya, lalu badannya, dan muncullah sosok tinggi berambut ikal sebahu mengenakan t-shirt putih berlapis jaket kulit hitam mengkilat. Anting perak berkilau di satu telinga. Wajah putih bak boneka porselen, dagu lancip khas boneka migi, hidung mancung mendongak, bibir tipis kemerahan… sempurna!

Muda, tampan, kaya.

Cowok tampan selangit itu menyisir rambutnya dengan jari-jari tangannya. Berjalan dengan gagah menyusuri pekarangan sembari menebar senyum. Bunyi ketukan sepatunya di permukaan conblock, membuat suasana terasa lengang.

Tidak seorang pun mengeluarkan suara.

Kepala Teh Nyai dan Neng Ita bergulir mengikuti gerakan pria itu, mata mereka mengerjap-ngerjap, hidungnya kembang-kempis seiring pria itu melintas di depan mereka menebarkan wangi parfumnya yang juga mahal.

Benar-benar juara!

Dari ujung rambut sampai ujung kaki, semuanya bermerk.

Mbak Suzy dan Ceuceu Lenny spontan minggir memberi jalan.

Tapi cowok itu tiba-tiba berhenti, lalu membungkuk.

Tali sepatunya lepas!

Kirain mo nyapa ala-ala Itali---pikir Mbak Suzy.

Dari bawah, sesekali, kepala cowok itu mendongak ke atas, memandangi Mbak Suzy dan Ceuceu Lenny yang mesem-mesem kesemsem.

Dan…

Selesai!

Cowok itu bangkit berdiri, merapikan bajunya, dan melepas kacamata hitamnya, kemudian diselipkan di saku jaketnya. Sepasang mata cokelatnya berkeriap ke sekeliling tempat mengedarkan pandang, sampai… tak sadar kalau di depannya…

BUG!

Ada tiang.

Cowok tampan selangit itu menabrak tiang!

Awalnya dia masih… sok cool. Tak lama kemudian dia menunjukkan aslinya, "Sapa yang naro tiang di mari?" gerutunya sembari menendang tiang sialan itu.

Elijah membekap mulutnya menahan tawa.

Cewek-cewek biliar itu tidak berani tertawa.

Cowok tampan selangit itu pelanggan VVIP mereka. Bisa dibilang… dialah bos besar di tempat ini. Sudah menjadi semacam… "sang aturan" di sini.

Namanya Martin Hernandez, biasa dipanggil… KoMar---maksudnya Koko Martin.

Dia juga bukan tokoh utamanya—masih figuran.

Jadi siapa, dong?

Sabar!

Tokoh utamanya masih dalam perjalanan.

Aish… Authornya ngajak berantem!

Dari sudut pekarangan, dari arah pertigaan, sebuah sepeda motor butut yang… sama persis dengan milik Devian---lebih ancur malah, melesat cepat melewati warung rokok pinggir jalan dengan suara bising yang bisa membuat siapa pun yang mendengarnya terkena serangan jantung.

Detik berikutnya, motor butut yang lebih cocok diberi merek Ya Tuhan itu, mendadak seperti tersedak, mesinnya terbatuk-batuk dan mati tercekik di dekat gerbang biliar.

Cowok di atasnya membungkuk untuk memeriksa dan mengotak-atik bagian mesinnya sembari memainkan gas, meraung-raungkan knalpotnya, wajahnya tersembunyi di balik cover body. Tangannya belepotan oli, celana jeans-nya robek-robek di bagian lutut dan coreng-moreng oleh—apa lagi kalau bukan—oli. Cowok itu mengenakan t-shirt putih berlapis kemeja flanel merah-putih.

Jangan bilang kalau dia tokoh utama pria dalam cerita ini!

Tahan…

Tidak lama kemudian, mesin Harley Kutukan itu kembali menyala, cowok itu menyibak rambutnya yang ikal gelombang berwarna cokelat madu, yang… entah hasil polesan atau warna aslinya memang begitu.

Begitu dia mengangkat wajahnya…

Ceritanya bersambung…

Terpopuler

Comments

Nusan

Nusan

hahah sue emang penulisnya 😂

2023-01-21

1

Nusan

Nusan

hahahaha 😂 ngakak

2023-01-21

0

Nusan

Nusan

astaga... 🤣

2023-01-21

0

lihat semua
Episodes
1 Introduksi
2 Verse-1
3 Verse-2
4 Verse-3
5 Verse-4
6 Verse-5
7 Verse-6
8 Verse-7
9 Verse-8
10 Verse-9
11 Verse-10
12 Verse-11
13 Verse-12
14 Verse-13
15 Verse-14
16 Verse-15
17 Verse-16
18 Verse-17
19 Verse-18
20 Verse-19
21 Verse-20
22 Verse-21
23 Verse-22
24 Verse-23
25 Verse-24
26 Verse-25
27 Verse-26
28 Verse-27
29 Verse-28
30 Verse-29
31 Verse-30
32 Verse-31
33 Verse-32
34 Verse-33
35 Verse-34
36 Verse-35
37 Verse-36
38 Verse-37
39 Verse-38
40 Verse-39
41 Verse-40
42 Verse-41
43 Verse-42
44 Verse-43
45 Verse-44
46 Verse-45
47 Verse-46
48 Verse-47
49 Verse-48
50 Verse-49
51 Verse-50
52 Verse-51
53 Verse-52
54 Verse-53
55 Verse-54
56 Verse-55
57 Verse-56
58 Verse-57
59 Verse-58
60 Verse-59
61 Verse-60
62 Verse-61
63 Verse-62
64 Verse-63
65 Verse-64
66 Verse-65
67 Verse-66
68 Verse-67
69 Verse-68
70 Verse-69
71 Verse-70
72 Verse-71
73 Verse-72
74 Verse-73
75 Verse-74
76 Verse-75
77 Verse-76
78 Verse-77
79 Verse-78
80 Verse-79
81 Verse-80
82 Verse-81
83 Verse-82
84 Verse-83
85 Verse-84
86 Verse-85
87 Verse-86
88 Verse-87
89 Verse-88
90 Verse-89
91 Verse-90
92 Verse-91
93 Verse-92
94 Verse-93
95 Verse-94
96 Verse-95
97 Verse-96
98 Verse-97
99 Verse-98
100 Autro
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Introduksi
2
Verse-1
3
Verse-2
4
Verse-3
5
Verse-4
6
Verse-5
7
Verse-6
8
Verse-7
9
Verse-8
10
Verse-9
11
Verse-10
12
Verse-11
13
Verse-12
14
Verse-13
15
Verse-14
16
Verse-15
17
Verse-16
18
Verse-17
19
Verse-18
20
Verse-19
21
Verse-20
22
Verse-21
23
Verse-22
24
Verse-23
25
Verse-24
26
Verse-25
27
Verse-26
28
Verse-27
29
Verse-28
30
Verse-29
31
Verse-30
32
Verse-31
33
Verse-32
34
Verse-33
35
Verse-34
36
Verse-35
37
Verse-36
38
Verse-37
39
Verse-38
40
Verse-39
41
Verse-40
42
Verse-41
43
Verse-42
44
Verse-43
45
Verse-44
46
Verse-45
47
Verse-46
48
Verse-47
49
Verse-48
50
Verse-49
51
Verse-50
52
Verse-51
53
Verse-52
54
Verse-53
55
Verse-54
56
Verse-55
57
Verse-56
58
Verse-57
59
Verse-58
60
Verse-59
61
Verse-60
62
Verse-61
63
Verse-62
64
Verse-63
65
Verse-64
66
Verse-65
67
Verse-66
68
Verse-67
69
Verse-68
70
Verse-69
71
Verse-70
72
Verse-71
73
Verse-72
74
Verse-73
75
Verse-74
76
Verse-75
77
Verse-76
78
Verse-77
79
Verse-78
80
Verse-79
81
Verse-80
82
Verse-81
83
Verse-82
84
Verse-83
85
Verse-84
86
Verse-85
87
Verse-86
88
Verse-87
89
Verse-88
90
Verse-89
91
Verse-90
92
Verse-91
93
Verse-92
94
Verse-93
95
Verse-94
96
Verse-95
97
Verse-96
98
Verse-97
99
Verse-98
100
Autro

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!