Bab 07

"sudah ku duga mas jika kepergian mu itu bukan untuk bekerja melainkan untuk menemui anak dan istri mu " batin Meisya, ia pun langsung menaruh handphone milik sang suami ke tempat nya lagi agar sang suami tidak curiga

" Sayang mana baju ku.?" tanya Diego

" Ini sudah aku siapkan mas " jawab Meisya sambil memberikan pakaian milik sang suami

" terimakasih sayang " balas Diego

Meisya menggunakan kepala nya, ia pun mengambil pakaian karena ia juga gerah seharian ini ia sudah lelah

Setelah selesai mandi ia melihat sang suami sudah siap untuk pergi " Mas pergi sekarang .?" tanya Meisya

" Iyah sayang, aku pergi dulu ya, kamu baik-baik di rumah, jangan keluar rumah jika tidak perlu dan jangan terlalu lelah, mas janji setelah pulang dari luar kota kita akan pergi untuk berlibur "

" Iyah mas, mas juga hati_hati di jalan nya ya, selamat sampai tujuan dan jaga hati mas untuk ku " balas Meisya

" tentu mas akan selalu menjaga hati mas untuk mu, sudah ya mas pergi dulu " pamit Diego

Setelah kepergian Diego, Meisya langung masuk kedalam rumah, selama ini Meisya tidak hanya diam saja, selama ini Meisya mencari akun sosial media milik istri Diego, dan bahkan Meisya sedang mengumpulkan bukti-bukti untuk ia bawa ke pengadilan, Meisya sengaja mengumpulkan bukti itu agar mempermudahkan proses perceraian nanti " Maafkan aku mas, walaupun kamu selalu baik padaku, dan kamu tidak pernah main tangan kepada ku tapi aku tidak ingin merebut kebahagian istri dan anak mu, sebelum mereka tau aku akan mundur lebih dulu karena aku tau bagai mana rasanya di khianati, aku tidak ingin istri dan anak mu merasa hancur dan kecewa seperti ku, cukup aku yang kecewa akan dirimu hiks.. " gumam Meisya, selama ini ia hanya bisa menangis dalam diam

DI TEMPAT LAIN

Seorang laki-laki yang sedang mengobrol dengan sepupunya " bagai mana kemajuan usaha mu.?" tanya nya

" Is kakak ini, bukan nya tanya kabar dulu ke atau apa gitu, karena sudah lama kita tidak ketemu ini malah langsung ke inti nya saja " gerutu lili

" kamu tau kalo aku tidak suka basa basi, aku juga tidak ingin modal yang aku pinjam kan kepadamu itu terbuang sia_sia " balas nya

" Kakak tenang saja, aku akan usahakan awal bulan membayar setengah nya hutang ku kepadamu, karena saat ini penjualan kosmetik aku sedang meningkat bagus " balas lili dengan bangga

" Iyah, bisa meningkat karena teman mu itu, coba kalo kamu sendiri yang mempromosikan pasti tidak akan seperti saat ini "

" Is kakak ini, jangan bongkar kartu dong " kesal lili

" Ha ha ha... kamu lucu jika sudah cemberut sepeti itu " balas nya

" Kak Adam is menyebalkan deh "

" Tapi aku suka dengan cara kerja mu, kamu mencari teman yang bisa kamu andalkan dan meningkatkan usaha mu " puji Adam

Adam Susilo laki_laki yang baru berusia tiga puluh tahun itu adalah seorang CEO ia mempunyai perusahaan kosmetik yang paling terkenal di SE Asia bahkan sampai luar Asia, perusahaan itu bukan perusahaan kaleng_kaleng banyak anak cabang, selain mempunyai perusahaan kosmetik Adam juga adalah salah satu pemilik stasiun tv

Lima bulan yang lalu lili meminjam uang untuk modal usaha namun ia masih bingung untuk usaha apa, akhirnya Adam menyuruh lili untuk membuka outlet kosmetik sendiri dan Adam juga meminjamkan modal kepada lili, sebenarnya tanpa lili membayar pun Adam tidak masalah namun Adam ingin lili mempunyai rasa tanggung jawab