Ciuman hangat

Pagi hari, dikarenakan semalam Eiza menginap di rumahnya, hari ini Arga diperintahkan ibunya untuk pergi ke sekolah bersamanya.

sesampainya di sekolah, semua orang mulai membicarakan Eiza yang berangkat bersama Arga, dan dalam sekejap berita itu menjadi topik pembicaraan yang hangat dikalangan para murid sehingga terdengar sampai ke telinga Eiza.

Awalnya rumor yang menyebar adalah pembicaraan biasa seperti pertanyaan apakah mereka berdua adalah sepasang kekasih atau dalam masa PDKT.

Namun, semakin lama rumor itu semakin melenceng hingga sampai ketitik merendahkan dan menuduh Eiza sebagai wanita penggoda atau ia mendekati Arga untuk menaikkan statusnya.

memang, baik di dunia novel maupun kenyataan, tidak semua orang dapat menyukai kita, akan ada saja orang-orang yang mencari masalah dan membenci kita di setiap sudut bumi ini.

namun, bila ada orang yang membenci kita, tentu saja juga akan ada orang yang menyukai kita. Seperti Eiza telah direndahkan sampai ketitik terbawah, ada beberapa orang yang masih membelanya, baik Arga, maupun orang-orang yang tidak dikenali nya.

"Maksud lo apa ha?! nyari masalah sama gue?!" Sarkas Eiza mencengkram kerah seragam sekolah gadis di depannya.

"Apa'an sih? kan memang bener! buktinya nih! ada yang mergokin lo berduaan sama Arga di taman, bahkan, sampe foto lo masuk ke rumahnya! lo nginap di rumah Arga 'kan? Ngaku lo jal*ng!!!" Jawab Klara menunjukkan foto di handphone-nya.

Eiza bungkam, karena memang benar ia menginap di rumah Arga semalaman, namun ia bukanlah seperti apa yang mereka pikirkan. Bagaimana ia harus menjelaskannya?.

"Tapi kenapa lo punya foto nih cewek masuk ke rumah Arga? sedangkan, dari gerbang ke rumah itu harus ngelewatin beberapa hektare taman kesayangan tante Ana loh," Terdengar suara seseorang dibalik keramaian.

Mendengar suara yang begitu familiar itu, semua orang membuka jalan untuknya. Dia adalah Elda Archy Alyskie, junior kelas satu yang dikenal sebagai jenius sekaligus sepupu Argalixint Triader Deaniol.

Semua orang terdiam, termasuk Eiza, entah mengapa walau ini pertama kalinya ia melihat gadis itu, namun, ia langsung menyukainya. Rambut pendek sebahu dan kulit putih yang dipadukan dengan tubuhnya yang tidak terlalu tinggi menampilkan kesan imut dan tegas dari gadis yang baru menetas.

"Lo, bukan sasaeng-nya Abang gua kan?" Cibir gadis itu pedas dengan mata yang menatap tajam klara, membuat gadis itu menundukkan wajahnya gemetar ketakutan.

"Arga baru pindah kemarin loh, kalo sampai dia gak nyaman dan pindah lagi ke negara asalnya, siapa yang bakal tanggung jawab ya?" Tambahnya, berjalan mendekati klara dan menepuk pelan pundak gadis di depannya.

"Jangan bikin gue marah ya? tau 'kan akibatnya?" bisiknya di telinga klara.

Bruk!

Klara terduduk lemas di lantai, Alys adalah junior kelas satu yang dikenal sebagai jenius, namun sudah menjadi rahasia umum bagi penghuni sekolah bahwa gadis itu adalah Psikopat yang tidak segan-segan menyelesaikan orang-orang yang mengusiknya.

Walau seorang Psikopat sekalipun, Alys tetaplah remaja yang haus akan cinta dari sosok orang tua. Orang tuanya dibunuh secara tidak manusiawi didepan matanya yang masih berumur 4 tahun, itulah yang menjadi alasan utama kerusakan mentalnya dan mengubahnya menjadi seperti sekarang.

namun kini ia telah banyak berubah, karena Ana merawatnya seperti membesarkan putrinya sendiri, bahkan saat Ana masih di Spanyol, saat liburan sekolah Alys selalu datang berkunjung dan menginap disana, dan sekarang pun gadis itu sedang menyiapkan barangnya untuk tinggal bersama Ana.

🥀🥀🥀

"kenapa?" Tanya Arga saat melihat Eiza duduk berpangku tangan seakan memikirkan masalah yang begitu serius.

"enggak sih, cuma, tadi ada cewek yang nolongin gue, sumpil dia keren banget! padahal cewek, tapi auranya itu, behhh! ngena banget!" Jawab gadis itu yang dibalas tatapan bingung dari Arga.

"ya, lo gak mungkin kenal, udah deh, lanjut belajar!" Ucap menghela nafasnya saat melihat tatapan aneh dari Arga.

"Ciri-cirinya gimana?" Tanya pria itu masih belum ingin mengakhiri obrolannya dengan teman sebangkunya itu.

"oh, rambutnya sebahu, kulitnya putih, dan gak terlalu tinggi," Jawab gadis itu tidak mengerti mengapa Arga menanyakan ciri-ciri gadis yang tidak dikenalnya.

"Rambutnya kemerahan?" Tanya pria itu memastikan yang di jawab anggukan cepat oleh Eiza.

"Punya tahi lalat di bawah matanya?" Tanya pria itu lagi dan kembali dijawab dengan Anggukan cepat oleh Eiza.

Arga menghela nafasnya kasar, ia tidak menyangka bahwa gadis yang dimaksud Eiza adalah satu-satunya kerabat yana ia miliki, yaitu sepupunya.

"terus sekarang lo mau apa?" Tanya Arga pada gadis di sebelahnya itu.

"gue? ya, pertama gue mau bilang makasih udah nolongin gue, dan kalo boleh sih, gue mau minta nomor WA nya" Jawab gadis itu tersenyum penuh semangat.

Arga tersentak, pria itu baru menyadari bahwa ia belum memiliki kontak dari gadis di sampingnya itu.

Apa yang harus ia lakukan sekarang? apakah langsung memintanya saja?.namun, bagaimana cara meminta kontak seseorang? bagaimana jika ia ditolak? dan bagaimana jika gadis di sampingnya itu merasa tidak nyaman dan tidak ingin dekat dengannya lagi?.

pria berambut hitam itu mulai melakukan kebiasaannya, bergelut dengan pikirannya sendiri, diliriknya gadis di sampingnya itu beberapa kali sebelum akhirnya memberanikan diri untuk berbicara.

"Eum, lo gak mau tukaran kontak?" Tanya pria itu Ambigu, membuat Eiza menaikkan alisnya tidak mengerti maksud perkataan pria itu.

"maksud lo?" Ucap Eiza balik bertanya kepada pria di depannya. Arga mengalihkan pandangannya beberapa kali, ia benar-benar gugup sampai tidak berani melihat wajah gadis di depannya.

"Gue, mau tukeran kontak sama lo," Ucap Arga setengah berbisik membuat Eiza harus mendekatkan telinganya ke pria itu hanya untuk mendengar suaranya.

"Ha? Apa?" Tanya gadis itu masih tidak dapat mengerti ucapan Arga yang terdengar seperti sedang Berkumur-kumur.

Arga menghela nafasnya lalu mengalihkan pandangannya ke gadis di sampingnya itu, namun, sebuah keberuntungan kecil karena ia tidak tahu wajah gadis itu begitu dekat dengannya dan berakhir menabrak pipi gadis itu dengan bibirnya.

Itu adalah sebuah kecupan di pipi yang tidak disengaja, namun, tetap saja adalah sebuah keberuntungan yang pantas dirayakan dengan pesta kecil disebuah restoran.

Wajah keduanya memerah, Arga langsung melompat duduk di atas mejanya dan menutup bibirnya yang tidak sengaja menyentuh pipi Eiza.

Sedangkan Eiza menutupi wajahnya yang memerah, jika itu dilakukan oleh orang lain mungkin telah terjadi perang Dunia ketiga di kelas itu sekarang, namun, saat itu datang dari Arga, pikiran gadis itu kosong, Satu-satunya kalimat yang muncul dibenaknya hanyalah tentang seberapa hangat ciuman yang mendarat di pipinya itu.

Terpopuler

Comments

Ottiliatarzi

Ottiliatarzi

Arga malu🤡

2022-10-21

2

Xiao Yan

Xiao Yan

harusnya disini tuh ada tulisan "cup!" gituh, Aaaa tapi gpp sih, ttp salting aku bacanya 😆😆😆

2022-10-11

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!