Pernikahan Anak Sekolah

Pernikahan Anak Sekolah

Bab 1

"Kau kenapa? Sedih karena El,?"tanya Seseorang

"Aku bodoh sekali, Ya?"Raya meletakkan kepalanya di atas bangku kelasnya

"Siapa yang bilang? Meskipun nilai kita ada di bagian bawah setiap ujian, tapi kan kita sudah usaha, berarti kita tidak bodoh,kan" ucap Amel temannya Raya satu-satunya

"Ah, aku malu ... benar-benar malu" Raya menutup wajahnya dengan kedua tangannya

"Hei, tumben kamu malu, mana Raya yang Amel kenal " Amel memberikan semangat pada sahabat nya itu.

"Raya itu sudah mati di dalam hati El, ah ... Kapan aku pinternya ... " Teriak Raya yang mana bersamaan dengan masuknya El kedalam kelas itu, El tak mendengar apa yang Raya katakan, hanya saja melihat tingkah konyolnya yang mana saat ini Raya menengadahkan kepala dengan kedua tangannya yang terlentang. Namun ... El yang acuh pada semua orang terutama pada wanita, El langsung duduk dan membuka buku yang selalu menjadi pegangan nya. Ya ... El selalu membaca buku hingga ia terkenal dengan anak jenius, Pelajaran yang akan di terangkan oleh guru nya, Selalu bisa Elvano jawab. Sehingga ada keinginan di hati para guru untuk meluluskan Elvano terlebih dahulu, Namun ... Orang Tua Elvano ingin, Elvano belajar sebagaimana mestinya. Ya

"Hai, Rara ... Kebodohan apa lagi yang ingin kau tunjukkan pada kami,?" Ucap Lola, wanita yang sama-sama menyukai Elvano, tapi sama-sama di cuekin. Lola wanita yang normal, tidak cerdas dan juga bodoh, seharusnya Raya juga begitu, tapi ... Karena Raya jarang belajar lebih sering melakukan Elvano, sehingga ia hanya memiliki tujuan, Yaitu Elvano saja.

"Siapa yang bodoh, aku tidak bodoh tau ... " Ucap Raya seraya memanyaun kan bibirnya

"Kau tidak bodoh tapi terlewat bodoh, Hahahaha" Lola berkata dengan tawa mengejek nya. Semua yang ada di kelas itu menertawakan Raya, hanya El yang terlihat begitu cuek mungkin karena sudah terbiasa dengan buli-an itu. Melihat El yang acuh dan cuek membuat Raya memajukan bibir bawahnya dan mengabaikan apa yang sedang Lola perbuat pada dirinya.

"Lola, aku bodoh menurut mu, Iya kan? Tapi kenapa kau suka sekali mengganggu orang bodoh ini,?" Ucap Raya dengan nada yang tak pernah anak kelasnya dengar, Begitu juga dengan Amel, Nada bicara Raya mengapa beda kali ini dengan yang tadi, Pikir Amel. Sejenak El menghentikan aktifasi membacanya, meski ia tidak menoleh, Tapi pendengaran nya cukup baik untuk bisa mendengar dan menyimpulkan bahwa kali ini Raya berbicara dengan nada beda. Ia sedikit menarik sudut bibirnya namun segara ia fokus lagi dengan buku yang ia pegang.

"Ternyata kau berani juga ya, Hebat sekali kau, dasar orang bodoh, Idiot, Je_"

"Lola, sudah hentikan, Sebentar lagi guru akan datang" ucap Temannya Lola yang baru saja masuk dan melihat guru susah menuju ke kelasnya. Terlihat Lila yang mengepalkan tangannya dengan tatapannya mengarah pada Raya yang kini sudah duduk seraya meletakkan kepalanya di atas bangku dengan tangan yang terjungkai ke bawah. Benar saja, saat Lola dan yang lainnya baru saja mendarat kan bokong nya di kursi masing-masing, guru susah datang dan memberi tatapan sinis pada semua anak kelasnya, terutama pada Raya.

"Selamat siang anak-anak, Tugas yang kemaren kalian kumpulkan, sudah bapak periksa, dan hasilnya hanyalah El yang sempurna," ucap guru itu seraya menarik nafas dalam-dalam dan menjeda akan ucapannya.Netranya menatap lurus pada sosok dimana wajahnya di buat sok imut sekali, nyatanya membuat guru itu menggeleng kan Kepala nya.

"Raya, Lagi-lagi nilaimu paling bawah, Apakah kau tidak bisa menaikkan 1 angka saja di nilai mu, Bagaimana bisa kau naik kelas jika nilaimu seperti ini terus!" Ucap guru itu uang tak habis pikir

"Dia kan naik kelas dengan nilai harapan, Pak" ucap Lola seraya menatap sinis dan mengejek pada Raya, Raya yang hanya diam karena malu dengan apa yang Lola katakan adalah benar. Apalagi melihat sekilas kalau El menoleh kearahnya, dengan tatapan yang tak bisa ia mengerti.

"Kalau akhir semester nilaimu seperti ini lagi, Jangan salahkan bapak, kalau kau tidak lulus tahun ini" ucap tegas guru itu pada Raya

"Jangan dong, Pak. kalau saya tidak lulus, saya akan terpisah dengan El, dan saya tidak ingin berpisah dengannya" ucap Raya dengan bodohnya.

Semua anak- anak menertawakan jawaban Raya, Mana bisa ia menjawab hal seperti itu pada seorang guru yang terkenal Killer, tapi dialah Raya, murid yang paling sepesial bagi ketua OSIS di kelasnya. El yang tidak ingin menjadi ketua OSIS di gantikan oleh Devan yang memiliki ranking ke dua setelahnya Elvano. Ternyata Lelaki yang memiliki kecerdasan itu tertarik dengan sosok Raya yang terkenal begitu memuja Elvano. Mendengar hal itu, Devan malah tersenyum getir pada Elvano.

"Seharusnya kau bertanggung jawab Akan dirinya yang terlalu mencintaimu, setidaknya kau ajari dia dalam pelajaran, karna sesuatu akan mudah di raih jika orang yang kita cintai yang mendukung nya" ucap lirih Devan yang masih terdengar oleh Elvano. Elvano tersenyum masam dengan apa yang di katakan oleh Devan.

"Kenapa tidak kau saja yang mengajarkannya, bukankah kau terkenal begitu ramah? Apalagi pada dirinya, yang hanya memprioritaskan lelaki diatas segala ya" ucap sinis El pada Devan dan itu berhasil membuat Degan mengerang kesal, Andaikan pelajaran belum di mulai,Devan pastikan tangannya akan memukul wajah mulus Elvano, yang mulus bagaikan wajah seorang wanita.

Merasa menang dengan ucapannya, Elvano tersenyum miring pada Devan.

"Andai bukan di kelas, sudah ku habisi kau" ucap Devan menahan marah, Namun El hanya tersenyum santai.

"Baiklah, ... Seharusnya kau bersyukur karena dia menyukaimu dengan tulus, Ingat El, tanpanya tak akan ada yang melihat mu, karena keunikan nya yang mengejar cintamu banyak anak yang fokus padamu, dan merendahkan dirinya, semoga saja kau tidak menjilat ludahmu sendiri karena mengabaikannya sekarang" ucap Devan, lalu kembali fokus menatap pada papan tulis, yang mana gurunya sudah mulai kelasnya. Devan melihat sebentar kearah Raya yang terlihat fokus pada papan tulisan, namun ...kenapa pelajaran seakan tak mau masuk kedalam otaknya.

Devan ingin mengajari Raya, hanya saja Raya yang tidak ingin doa dekat dengannya, karena Raya tidak ingin El salah faham, Padahal El tidak tertarik sam sekali padanya bahkan sama tingkah konyolnya selama ini.

Raya, Putri dari seorang janda, yang kini hanya memiliki usaha toko bunga, yang mana tokonya begitu banyak di minati, Sifat periang sang putri membuat ia tegar melewati harinya, meski ia tahu ... Putrinya tidak sama dengan anak yang lain karena kecelakaan itu, Tapi ia begitu sayang pada putrinya, bahkan ia tidak menikah lagi agar bisa hidup berdua dengan anaknya itu.

Terpopuler

Comments

Roslina Dewi

Roslina Dewi

hadeehh si Raya🙈

2022-09-30

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!