bab 9

pagi yang indah tapi tidak seindah perasaan yang serly rasakan. serly yang sudah siap dengan dress bunga bunga nya sedang berdandan di depan cermin.

"Ya Tuhan seminggu lagi aku akan menikah dengan dia, aku sangat membenci dia gimana ceritanya besok kalau aku sudah menikah tiap hari aku akan bertemu dia, aku benci dengan semua ini".

tok... tok.. tok...

" Sayang buruan Frans sudah menunggu di bawah, kalian harus fitting baju hari ini.

"iya bu sebentar,"jawab serly sambil bercermin merapikan rambutnya.

" sungguh menyebalkan hari ini aku harus satu mobil sama dia, antai saja aku menikah dengan Leo, mungkin akan lain cerita "gumam serly sambil menaruh sisir di meja riasnya lalu keluar dari kamarnya.

melihat serly sudah menurunin tangga Frans berpamitan " Tante Frans jalan dulu"

"iya kalian hati hati ya"

"iya" jawab serly dan Frans bersamaan lalu keluar menuju mobil,..

sedang Frans dala

di sepanjang jalan keduanya hanya terdiam tiba tiba Frans HP Frans berbunyi dilihatnya nama mama di layar lalu Frans menepi untuk menerima telfon dari mama Meta.

"Hallo assalamu'alaikum ma"?

" waalaikum salam ada apa ma"?

"kamu lagi dimana barusan mama dapat telfon dari butik kalian belum kesana"

"ini lagi dijalan ma"

"kamu ama serly kan nak"?

" iya ma"

"ya udah kamu hati hati ya,jangan lupa selesai dari butik ajak serly ke rumah, assalamu'alaikum"

"iya waalaikum salam" Frans menutup telfonnya.

"ayo jalan"! perintah serly.

" heh kamu kira aku sopir kamu seenaknya aja"jawab Frans dengan nada tinggi.

"Lalu apa kita akan disini aja, kalau emang gitu aku turun aja" ucap serly sambil inggin membuka pintu mobil dan bersiap untuk turun.

sialan ni cewek sekarang berani juga

"oke kita jalan, kamu kira aku suka dengan perjodohan ini? denger ya aku hanya akan berpura pura menikahimu sekaligus berpura pura juga menjadi suami, aku melakukan ini karena orang tua, karena aku sudah mempunyai wanita yang aku cintai dan itu bukan kamu"

"terus"? jawab bulan

" aku yakin kamu pasti sangat suka dengan perjodohan ini bukan? karena dari dulu kamu sudah menyukaiku"ucap Frans dengan sombongnya

"sudah selesai ngomongnya? tolong dengarkan ya tuan Frans Handoyo yang terhormat asal kamu tau aku pun sebenarnya tidak sudi menikah dengan kamu, karena anda bukan lelaki yang selama ini aku harapkan mejadi suami ku".ucap serly dengan penuh penekanan..

" sialan berani bener ini cewek mengatakan itu padaku, apa ada lelaki yang lebih tampan dari aku"gerutu Frans dalam hatinya.

"oke bagus kalau gitu, kita sepakat akan berpura pura menerima perjodohan ini, jadi setelah kita menikah tidak ada yang boleh mencampuri urusan masing masing, aku bebas dengan hidupku, begitu juga dengan dirimu" kata Frans.

"oke aku setuju"

"jadi kita didepan orang tua kita layaknya suami istri, semua pernikahan ini hanya demi orang tua kita".

" tapi sampai kapan"? tanya serly

" 1 tahun, selama 1 tahun kita akan jalani rencana ini, alasan apa nanti untuk kita bercerai akan kita fikirkan sambil jalan"jawab Frans

"oke aku setuju" ucap serly dengan senyumnya.

"yes.... pernikahan ini cuma sesaat dan aku akan menyembunyikan dari Leo, setelah aku berpisah aku akan bisa bersama Leo" ucap serly di dalam hati.

"semoga aja dalam waktu 1 tahun aku bisa meyakinkan jeni" ucap Frans dalam hati, diiringi senyuman karena dia merasa lega serly bisa menyetujui rencana ini.

setelah melalui perjalan yang cukup lama sampailah mereka ke sebuah butik ternama yang menjadi langganan mama Meta, di sana mereka sudah disambut sama pegawai butik.

"selamat siang mas Frans dan mbak serly"

"selamat siang juga mbak" jawab serly dengan ramah.

"kalian memang pasangan yang serasi mas Frans nya ganteng, mbak serly nya cantik sekali"

"makasih mbak" jawab serly diiringi senyum, sedang Frans tetap dengan muka bekunya.

"mari mas mbak silahkan masuk"

lalu mereka masuk menuju ke lantai 2.

"silahkan duduk, tadi bu Meta sudah menghubungi kami, dan kami sudah siapkan beberapa gaun yang terbaik di butik kami semoga aja mbak serly dan mas Frans menyukainya, mari mbak ikut saya"

lalu serly mengikuti pegawai butik menuju ruang ganti untuk mencoba gaun pertama

setelah selesai serly keluar dengan gaun pengantin yang sedikit terbuka, walau dia merasa sedikit risi tapi dia akan tetap menghargai karena ini atas rekomendasi dari mama Meta.

"mbak serly cantik sekali dengan gaun ini, gimana mas Frans apa mas Frans menyukainya"?

" biasa aja"jawab Frans yang hanya sekilas melihat serly.

"oke mbak kita coba gaun yang lain ya saya rasa mas Frans kurang menyukainya"

lalu serly kembali ke ruang ganti dia mencoba gaun yang lebih tertutup, lalu serly keluar dengan gaun yang lebih anggun, bersamaan dengan Frans yang sudah lengkap dengan tuksedo nya.

"gimana dengan gaun yang ini mas mbak serly terlihat sangat cantik bukan"?

" dia mau pakai gaun yang mana aja tetep sama aja, gak ada yang cantik"jawab Frans dengan ketusnya.

"baik kita akan coba gaun yang lain"

"mbak gak usah yang ini saja, Frans memang seperti itu selalu malu mengakui kecantikanku di depan orang lain, jadi gaunnya yang ini saja" ucap serly.

"oh iya mbak, mas Frans beruntung sekali punya istri seperti Mbak serly sudah cantik dan baik, kalian memang pasangan yang serasi"

"terimakasih mbak" kalau begitu kami pamit pulang dulu ya"ucap serly

"iya mbak serly mas Frans hati hati, terimakasih" jawab pegawai butik.

"sama sama"

setelah selesai melakukan fitting baju Frans melajukan mobilnya untuk kembali ke rumah sesuai perintah mama Meta dia membawa serly pulang.

"kita mau kemana? aku mau langsung pulang"

"udah diem mama pengen kamu ke rumah"

mendengar jawaban Frans, serly pun diam karena dia tidak mungkin berani untuk menentang perintah calon mama mertua.

akhirnya sampailah mereka di rumah Frans

"selamat siang mas, Mbak" sapa bi sumi

"siang bi mama dimana" ? tanya Frans

"nyonya sama tuan ada di ruang tengah mas"

lalu mereka menuju tempat dimana mama Meta dan pak Handoyo menunggu kedatangan mereka.

dari kejauhan betapa bahagianya pak Handoyo melihat Frans dan serly dateng berdua, karena pada akhirnya ini lah yang dia impikan dari dulu melihat anaknya bisa bersanding dengan anak sahabatnya.

"akhirnya persahabatan kita bisa jadi jembatan buat anak cucu kita Mir, tak sia sia perjuangan kita menyatukan mereka, semoga kelak mereka bahagia ya Alloh" doa pak Handoyo dalam hati melihat kedatangan Frans dan serly

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!