Bab 3.

5 tahun kemudian.

Pagi yang cerah membuat suasana di rumah pak Handoyo semakin ceria dengan ditambah indahnya suara kicauan burung burung.

"Selamat pagi ma... selamat pagi juga papaku tersayang".sapa Dara.

"selamat pagi juga sayang".jawab kedua orang tua dengan bersamaan.

"oiya dek mana kakakmu kenapa belum turun juga ini udah siang apa dia gak ke kantor"?

"Tau tu ma kak Frans lagi galau".

" Hus... kamu tu ya jangan sok tau".

"ih iya ma semalem aja adek lihat kakak diem aja".

"Selamat pagi om tante....

hallo Dara ku yang cantik jelita".sapa Reno.

" Frans mana tan tumben belum turun".

"masih di kamar dia ayo Ren kamu sarapan dulu".

"terimakasih om tadi saya sudah makan di rumah".

"om tante saya permisi ke kamar Frans ya".

dengan ulasan senyum pak Handoyo dan istri menganggukan kepala.

" papa kenapa sih bang Reno di ijinin ke atas? kan kalo di sini adek bisa memandang wajah tampannya bang Reno".

"Hus,,, kamu masih kecil jangan mikir cowok dulu".bentak mama Meta.

Tok... tok... tok... "Siapa"?

"Ni aku Reno".

"Masuk aja jawab Frans".

"Kenapa lo pagi2 udah galau, jam segini masih santai emang kamu gak ke kantor"? tanya Reno.

"Ren aku bingung ama Jeni.

Dia selalu menolak lamaran ku

Disisi lain mama selalu menanyakan nikah... nikah... dan nikah".

" Yaelah bro kamu tu kaya ga Ada wanita lain aja Jeni... Jeni.... dan Jeni.

Eh dengerin ya kamu itu ganteng, tajir ga usah bingung masalah cewek tinggal tunjuk".ledek Reno.

"Ga segampang itu Ren hati ku cuma buat Jeni,udah sono pergi hari ini aku males ke kantor, jadi kamu hendel urusan kantor" ucap Frans.

"Oke boss siap ".jawab Reno dengan sikap siyapnya.

"Frans sebaiknya kamu terima perjodohan ini.

Mama yakin Serly adalah wanita yang tepat buat kamu".

"Ma,,,, tolong lah aku gak mau nikah sama dia" jawab Frans.

"Emang kenapa kamu selalu menolak perjodohan ini"? tanya mama Meta.

"Ma aku gak cinta ama dia, aku ga suka dia ma".jawab Frans.

" Apa kamu fikir perempuan mu si Jeni itu lebih baik dari dia,

Apa kurang nya Serly dia cantik, pinter sopan ber pendidikan dan kita juga sudah tau betul gimana keluarga nya".

gak seperti Jeni."kata mama Meta

"Ma stop Frans mohon mama jangan terus terusan jelekin Jeni, dia wanita baik gak seperti yang mama kira, justru Serly itu yang bukan wanita baik, Frans gak mau nikah sama dia".bentak Frans ke mama Meta.

"hik.... hik..... hi...." tangis mama Meta pecah.

"maaf in Frans ma sudah berkata kasar ke mama".Frans meminta maaf.

" Gak papa Frans mama tau kok mama salah mama memang sudah tua, gak ada lagi yang sayang mama, bahkan sekarang aja kamu sudah berani bentak mama".kata mama Meta dengan pura pura sedih.

"Maksut Frans gak gitu ma Frans cuma pengen mama jangan terus terusan jelekin Jeni dia wanita baik ma" Frans menenangkan mama Meta.

"Frans kamu buka mata kamu, sadar kamu itu cm dimanfaatin sama dia" ucap mama Meta.

"Ma aku yakin Jeni tak seperti yang mama kira, kita tulus saling menyayangi ma" kata Frans.

"Tulus menyayangi kamu bilang?

Frans wanita yang benar benar menyayangi pasti menginginkan sebuah ikatan yang resmi, tidak seperti Jeni".ucap mama Meta.

" Ma Jeni seperti itu karna dia belum siap" kata Frans mencoba meyakinkan mamanya.

"sudah cukup pokoknya mama gak mau tau kamu harus nikah ama Serly, mama sudah tua Frans mama pengen cepet nimang cucu" kata mama Meta dengan pura pura sedihnya.

"ma Frans tau tapi gak harus nikah sama Serly kan, tolong kasih kesempatan Jeni buat dia menunjukan kalau dia serius dia sayang ke Frans dan bisa jadi menantu yang baik buat mama" Frans terus meyakinkan mamanya.

"Frans selama ini mama tidak pernah meminta apapun dari kamu, tapi untuk kali ini mama mohon turuti kata kata mama.

perjodohan ini sudah lama menjadi impian kami, papa kamu Dan om Amir adalah sahabat lama bahkan sebelum kalian lahir mereka sangat berharap kelak bisa mempersatukan keluarga dengan ikatan pernikahan anak mereka.

sekarang semua mimpi itu Ada di tangan kamu, cuma inget kata mama apa kamu tega menghancurkan impian papa kamu dan om Amir"mama Meta berusaha membuka hati Frans.

Frans diem mencerna kata kata mamanya dia bingung harus gimana dia tidak ingin menghiyanati Jeni wanita yang sangat dia sayang, tapi di sisi lain dia juga tidak inggin mengecewakan kedua orang tuanya.

"ma akan Frans filirkan dulu perjodohan ini"

"mama kasih waktu sampai besok, inget impian papa dan om Amir Ada di tangan kamu" kata mama Meta sambil menepuk pundak Frans dan berlalu pergi.

Sementara di tempat lain di sebuah cafe tampak wanita cantik berkulit putih dan berambut panjang sedang gelisah menanti kedatangan sang pujaan hati.

iya dia adalah Serly.

setelah selesai menyelesaikan pendidikan di luar negeri.

dia menunggu kedatangan Leo.

Leo adalah kekasih Serly yang semasa kuliah di Luar negri. Serly sangat mencintai Leo begitu juga sebaliknya.

"hallo Leo kamu nyampai mana lama banget" kata Serly kepada Leo melalui ponselnya.

"Bentar sayang jalan macet banget bentar lagi aku sampai kok"jawab Leo.

"oke hati hati ya" kata Serly.

setelah 10menit sampai lah Leo di cafe tempat janjianya dengan Serly.

setelah parkir mobilnya Leo masuk ke dalam cafe mencari keberadaan Serly, setelah melihat kekasih hatinya dia menuju ke meja di mana Serly berada.

dari kejauhan tampak senyum manis Serly melihat pujaan hatinya.

"sayang kamu sudah lama nunggu" kata Leo

sementara Serly men jawab dengan anggukan kepala.

"maaf ya tadi macet banget"

"mbak" Leo memanggil pelayan.

"kamu mau makan apa sayang" tanya Leo ke Serly.

"Nasi goreng aja ama lemon tea" jawab Serly.

"mbak saya pesen nasi goreng dua ama lemon tea dua" Leo memesan makanan.

sambil menunggu makanan dateng Leo melihat Serly.

"kenapa sih manyun gitu katane kangen" ucap Serly sambil mengecup tangan Serly.

"iya tapi aku nunggu lama banget, itu kan sangat membosankan." jawab Serly.

"udah ah kan tadi sadah aku bilang macet sayang, udah ya jangan ngambek tar cantik nya ilang" rayu Leo.

akhirnya serly pun tersenyum manisnya.

sementara makanan pun dateng serly dan Leo makan siang bersama.

setelah selesai makan Leo ingin berkenalan dengan orang tua Serly.

"sayang kamu sudah bilang ke ayah sama ibu kalau aku pengen berkenalan dengan beliau." tanya Leo.

"belum sih tapi ga papa ayah sama ibu di rumah kok".jawab Serly.

" tapi sayang"Leo dengan keraguannya.

"kamu tenang aja sayang ayah sama ibu baik kok sama aku yakin mereka akan menerima kamu" Serly mencoba meyakinkan Leo.

setelah selasai makan siang mereka meninggalkan cafe menuju ke mobil dan mengantar serly pulang.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!