BAB 5

Pagi sudah datang kembali bulan pun sudah di gantikan dengan matahari, Gita yang saat ini masih tertidur pun lantas terbangun karena mendengar suara alarm di tambah dengan suara teriakan sang Mama

"Gita bangun ini udah jam berapa hah kamu terlambat ke sekolah nya apa!!" marah Sang Mama

Yap seperti itu lah Melinda atau sang Mama dia akan berubah menjadi singa di pagi hari untuk membangunkan Gita yang memang sangat susah jika di bangunkan

"Iya Mah ini Gita udah bangun kok jadi jangan teriak teriak mulu ini masih pagi loh Mah" ucapnya dengan mata yang masih mengantuk itu

"Ya lagian kamunya sih di bangunin susah, kalo kamu gak susah pas di bangunin gak akan Mama teriak teriak kaya gini" balasnya

Tak ingin berdebat dengan sang Mama akhirnya Gita memilih untuk pergi mandi saja dari pada ribut dengan emak emak gak akan pernah selesai itu mah

Melinda yang melihat Gita pergi ke kamar pun hanya geleng geleng kepala melihat sang anak satu satunya itu mempunyai sifat yang sangat mirip dengan suaminya itu

"Gak Anak, gak Papa sama aja sifatnya suka kabur kalo di nasehatin" ucapnya dalam hati

Melinda turun ke bawah untuk menemui sang suami yang sedang menunggunya di meja makan saat sudah di depan meja makan langsung saja Melinda mengatakan tentang Gita yang sangat mirip sekali sifatnya dengan sang suami

"Aku tuh heran kenapa bisa Gita punya sifat kamu yang suka kabur kalo di nasehatin sih" tanyanya kepada sang suami

Rudi atau sang Papa yang mendengar itu pun hanya terkekeh pelan, yah memang ia akui jika Gita memang mempunyai sifat yang sebelas dua belas dengan dirinya itu

"Gita kan anak aku Mah ya wajar ajalah kalo sifatnya mirip sama aku kamu gimana sih" balsnya yang masih sedikit terkekeh

"Kamu pikir kalo Gita bukan anak aku juga apa, aku yang hamil aku juga yang ngelahirin sampe harus taruhan sama nyawa aku tapi kenapa malah kamu yang banyak ngasih sifat kamu ke Gita"

Rudi yang mendengar kekesalan sang istri tercinta pun tak kuasa menahan tawanya yang mana membuat Melinda tambah kesal terlihat dari raut wajahya itu

Sungguh ia juga tidak tau bagaimana bisa Gita mempunyai sifat yang sama seperti dirinya ini

Tak tahan melihat raut Wajah sang istri pun lantas Rudi sengaja mengalihkan pembicaraan nya itu agar tak tambah membuat Melinda kesal

"Udah yah ngomongin tentang sifat Gita yang sama kaya akunya mending kita duduk dulu sambil nunggu Gita turun ke bawah" ujarnya seraya menyeruput kopi yang sempat Melinda buatkan sebelum ia pergi ke kamar sang Anak

Melinda yang mendengar itu pun lantas menurut dan menarik kursi untuk ia duduki sambil menunggu sang anak turun ke bawah

Lima belas menit sudah Gita habiskan di dalam kamar mandi, dan saat ini Gita sedang bersiap siap dengan berdiri di depan cermin, ia melihat dirinya sendiri di depan cermin dan tersenyum

Setelah dirasa sudah rapi pun Gita segera mengambil tas yang si atas kasur dan segera turun untuk menemui kedua orang tuanya yang masih menunggu

Tap... Tap... Tap...

Suara langkah kaki yang sedang menuruni tangga pun terdengar di telinga Melinda dan Rudi, sontak saja keduanya langsung menoleh dan tersenyum pada sang anak

"Pagi Mah, Pah" sapanya kepada kedua orang tuanya itu sambil mencium kedua pipi Melinda dan Rudi secara bergantian

"Pagi juga sayang" balas keduanya

Langsung saja ia menarik kursi dan segera ia duduki dan mengambil nasi serta lauknya itu dan acara makan pun di mulai dengan sang Papa yang memimpin doa untuk makan

Tak terasa sarapan mereka pun sudah selesai dan sang Papa izin untuk pergi ke kantor sedangkan sang Mama membersihkan meja makan

Gita juga izin untuk berangkat ke sekolah, dan segera ia mencium tangan kedua orang tuanya dan pergi keluar untuk berangkat

Sekitar dua puluh lima menit Gita mengendarai mobilnya akhirnya Gita sampai di sekolah, langsung saja ia menuju parkiran yang ternyata Bella dan Laura juga baru sampai di sekolah

Gita turun dari mobilnya dan menunggu Bella dan Laura keluar dari mobilnya sendiri, melihat Bella dan Juga Laura yang keluar dari mobil pun Gita berjalan ke arah keduanya sambil tersenyum

"Pagi Bella, pagi Laura" sapanya yang di balas juga oleh keduanya

"Pagi juga Git" balas Bella

"Pagi" yap sudah pasti yang menjawab dengan sangat singkat itu adalah Laura

"Yuk ke kelas sekarang takutnya ntar tiba tiba bel lagi kalo kita masih di sini" ajaknya yang langsung di setujui oleh keduanya

Selama mereka berjalan menuju kelas tak sedikit orang yang membicarakan mereka ada yang suka dengan mereka, ada yang menggoda dan juga ada yang membicarakan hal buruk tentang mereka

Gita, Bella maupun Laura sama sekali tak mengindahkan omongan orang orang itu, mereka hanya fokus dengan jalanya

Tak terasa jika mereka sudah sampai di depan kelas, langsung saja mereka bertiga pun masuk kedalam dan duduk di kursi masing masing, mereka mengobrol hingga bel masuk pun berbunyi

Seorang pria paruh baya pun masuk dengan wajahnya yang tegas siapa lagi jika bukan Pak Budi guru yang terbilang cukup galak di antara guru guru yang ada di sekolah ini

Acara belajar pun di mulai, Gita yang merasa ingin buang air pun lantas izin pergi ke kamar mandi, namun saat di pertengahan jalan ia tak sengaja mendengar seseorang sedang membicarakan tentang ruangan yang katanya seram itu

Tak ingin ambil pusing dan juga karna ia merasa sudah tidak sanggup ingin buang air pun lantas segera pergi ke kamar mandi

Saat sudah sampai di depan kamar mandi langsung saja Gita masuk kedalam dan mencari bilik yang kosong dan segera masuk untuk menuntaskan panggilan alamnya

Saat sedang buang air Gita merasa jika dirinya sedang di perhatikan tapi ia mencoba mengabaikannya saja dan segera menyelesaikan buang airnya dan bergegas pergi ke dalam kelas kembali

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***