" tuan pasha ini adalah kampus jangan... lakukan itu padaku ku mohon.. " pinta alena dengan wajah memohonnya melihat laki-laki itu yang sudah mengangat kedua kakinya ke atas meja agar bisa menompang tubuh wanita itu yang sudah ada di atas pahanya
"magsudmu, jika bukan di kampus , aku bisa melakukanya kepada mu ?.. " ucap pasha dengan santainya sembari mengambil buku skenario nya lagi dan membacanya
" kau jangan sengaja menyalah artikan magsudku, apa yang kau inginkan sebenarnya!!? .. " bentak alena dengan wajah kesalnya yang berusaha ingin bangun dari pangkuan laki-laki itu
"bersamamu melihat skenario? kau sendiri yang datang ke pelukanku , kau kira apa yang ingin aku lakukan? terlebih lagi kau tau ini kampus, pintu juga tidak di kunci , menurut mu aku bisa apa padamu? " ujar pasha yang pinter membalikan pakta
" dasar laki-laki licik.. (batin alena )yang sudah menahan rasa kesalnya yang begitu dalam
"tuan pasha, biarkan aku berdiri dulu,ya? pe.... perutku tidak nyaman tengkurep seperti ini, aku... rasanya ingin muntah.. "pinta alena yang Sudah terseyum paska menatap laki-laki itu
"baiklah, karena perutmu tidak nyaman maka aku akan Memijatmu? .. " ucap pasha dengan cepat langsung menarik lengan wanita hingga mengganti posisinyan menjadi duduk di hadapanya yang membuat alena pun terkejut dengan mata melototnya
" ahh!! apa yang kau lakukan? lepaskan aku!! kau!!.. " bentak alena yang sudah merasa cemas dan kesal melihat tingkah laki-laki itu dengan tangannya yang lagi-lagi sudah memegang perutnya dan memijatnya secara perlahan yang Sudah masuk ke dalam baju nya
"jangan gunakan tatapan seperti itu untuk menatapku, apakah kau ingin tahu akibatnya? jika aku adalah kau , aku pasti akan menggunakan kesempatan ini untuk menarik hubungan dengan investor , untuk mengabilkan keinginan yang sudah di rencanakan lama oleh organisasi kalian, tapi perjanjian ini tidak perduli di tandatangani atau tidak, aku... hanya ingin menginginkan dirimu saja!.. " saran pasha yang lagi-lagi merayu wanita itu agar mau menjadi miliknya yang membuat alena pun semakin marah dan geregetanya
"tidak mau!! dan lepaskan aku!! lepaskaaan!!" triak Alena dengan wajah marahnya
dan di luar Sana, Nana yang cemas dari tadi menunggunya kabar dari sahabatnya itu yang tak kunjung selesai yang Sudah bulak balik seperti gosokan di depan pintunya yang Sudah dijaga oleh beberapa bodyboard suruhan pasha
" Alena,kenapa belom keluar juga apa pembicaraan mereka begitu panjang hingga lama begini.. (batin Nana) dengan beraninya ingin masuk keruangan sastra tapi di halangi oleh beberapa bodyguard yang sudah ada di depan pintu
"kau ini kenapa aku ingin masuk!! . . " bentak Nana dengan suara kerasnya berteriak kepada beberapa bodyguard itu yang membuat pasha pun terdengar dari dalam Sana
"biarkan mereka masuk.. " triak pasha dengan suara kerasnya dengan cepat melepaskan wanita itu dan duduk perjauhan seperti tamu pada umunya , dan mereka berdua pun yang mendengar itu langsung berjalan masuk dengan ruangan yang tiba-tiba sunyi mencekam
Tak... Tak... Tak...
"Alena, kau tidak apa-apa 'kan?.."tanya Nana dengan cemasnya berbisik ke telinga sahabatnya itu yang sudah duduk di sampingnya
"ah..tidak apa-apa aku baik-baik saja !" saut Alena dengan wajah diamnya
"alena , apa kau sudah menjelaskan secara detail alur ceritanya kepada tuan pasha ' kan? .. "tanya ketua dewan dengan ramahnya sembari memegang bahu alena yang Sudah berdiri di belakangnya sembari matanya yang sudah melirik laki-laki itu yang tak jauh darinya
"ah.. iya.. " saut alena sembari menoleh dan terseyum padanya
"dalam waktu setengah jam bisa menyelesaikan seluruh skenario dan bisa mengeluarkan pendapat terhadap detail ceritanya, kurasa tidak banyak orang yang bisa melakukanya.. (batin alena ) yang sudah bengong melihat laki-laki itu dengan wajah angkuhnya
"skenarionya sudah aku lihat, tapi tidak membuatku puas.. " ucap pasha yang sudah beranjak bangun dari duduknya yang membuat bertiga pun kaget mendengar itu termasuk ketua dewan
"jadi, magsud tuan pasha...
"aku sudah mengatakannya pada tita , setelah dia merevisi skenarionya kita akan bicarakan lagi . . " saut pasha yang sudah berjalan ingin keluar ruangan yang membuat ketua dewan pun dengan cepat menarik tangan alena sampai terbangun dari Duduknya
"cepat pergi antarakan tuan pasha sampai kemobilnya!.. " pinta ketua dewan dengan paksa menyuruh alena untuk mengantarkan tamunya itu yang membuat Alena pun semakin terkejut dengan wajah ketakutanya
" apa!! aku.... tapi...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
🟢Ney Maniez
typo itu
2023-09-02
0
Bungsu Candra
sebenr nya ,nama nya teta apa elena sih ini ,jadi bingung baca nya
2023-01-24
1