"tapi seperti nya kau tidak memberikannya padaku tadi malam 'kan? .." bisik pasha yang sudah mendekati bibirnya kearah telinga wanita itu dengan suara pelannya yang membuat Alena pun terkejut dengan wajah bengongnya
"ternyata semalam dia benar-benar tidak melakukanya di saat aku tidak sadarkan diri, syukurlah.. (batin Alena ) yang sudah sedikit lega mendengar perkataan barusan dari mulut laki-laki itu
"bagaimana? apakah traksaksi masih ingin di lanjutkan? cukup kau bilang lanjutkan, maka aku akan Membantumu menangani mereka!.. " bujuk pasha dengan tatapan penuh liciknya yang membuat Alena pun semakin terdiam kebingungan menatap laki-laki Itu yang sudah memegang dagunya yang lancip dan mungkil itu
"hanya mengganguk saja laki-laki ini bisa membantu membalaskan dendamku, tapi harganya... (batin Alena ) yang sedikit ragu dengan cepat melepaskan tangan laki-laki itu dari dagunya
" ihkss... aku tidak mau!"tolak Alena dengan wakah juteknya sembari membuang muka karah lain
"aku takut , ini bukan giliranmu untuk berbicara "..saran pasha yang sudah memperingatkan wanita itu yang sudah menolaknya , dan fian pun yang masih setia berdiri menunggu keputusan dari tuan pasha yang saat ini sedang menunggu nya untuk Mendatangani kontrak kerja samanya tapi dengan tiba-tiba seseorang pun datang yang tak lain adalah saingannya sendiri dari perusahaan lain
"tuan liang? bos perusahaan karet dan tambang emas kenapa bisa ada disini.. (batin fian ) yang langsung terdiam sejenak dengan wajah penasaranya melihat saingannya Itu datang dan berjalan menuju dirinya dan berdiri sejajar dengan senyum ramahnya
" halo tuan liang, apakah anda datang untuk tanda tangan kontrak juga!? haha.. tidak mungkin begitu bukan, apa kau juga menginginkan tanah gunung itu juga? . . " tanya fian dengan sombongnya tersenyum kecil kecil menatap saingannya , namun liang pun hanya terseyum tak bicara dan melangkah menuju pasha yang sudah menunggu nya
"berikan padaku kontraknya? . . "pinta pasha pada fian
"ahh.. baik tuan.. " saut fian dengan cepat memberikan isi documen itu dengan senangnya tanpa melihat terlebih dahulu yang sudah di tanda tangani oleh pasha
"tuan liang, lihat lah tuan pasha sudah berkerja sama dengan perusahaan fian kusuma , kau jangan iri , lain kali kau harus lebih cepat dari ku.. " sindir fian dengan sombongnya melihat saingannya yang sudah berdiri disampingnya
"haha... selamat tuan raja, aku turut senang mendengarnya... " saut liang dengan senyum santainya, dan Alena pun hanya bisa pasrah Dan kecewa yang tidak dapat apa yang di harapkan saat ini kepada mereka berdua
"apakah sekarang boleh aku pergi? aku harus pergi kekampusku . . " pinta Alena dengan pasrahnya ingin segera cepat bangun dan pergi dari laki-laki yang ada di pelukannya itu
"pergi begitu saja, apa kau tidak mau melihat pertunjukan sebentar lagi? janji padanya sudah aku penuhi , tapi janji padamu masih belom di lakukan . . " bisik pasha dengan suara pelannya menatap alena dengan dengan liciknya yang membuat Alena pun terdiam sejenak mendengar perkataan laki-laki itu padanya
"hahaha.... kau layanilah tuan pasha dengan baik , tanpa mu aku tidak bisa mendapatkan tanda tangan kontrak ini, terimakasih nya.. " ucap fian dengan bahagia dan senangnya melihat Alena dengan kepuasaanya , yang tiba-tiba liang pun maju dan menyikut bahu fian tanpa di sengaja melangkah dan berjalan menghampiri pasha dengan tangannya yang sudah mengeluarkan isi kontrak lain nya
"tuan pasha, ini adalah Kontrak yang di keluarkan tadi malam, silahkan anda periksa lagi . . " ucap liang dengan hormatnya dan pasha pun mengambil isi kontrak itu dari tangan liang dengan cepatnya
"tuan fian lebih baik tunggu sebentar, dan coba dengarkan masalah yang akan aku bicarakan dengan tuan liang, kemungkinan bisnis ini ada sedikit hubungannya dengan tuan fian .." pinta pasha dengan santainya membuka isi dokumen yang ada di tangannya , yang membuat fian pun yang sedikit curiga dengan cepat membuka dan membaca isi kontrak yang sudah di tanda tangani oleh pasha barusan beberapa kali dan benar saja fian pun terkejut dengan mata melototnya bukan main yang sudah menampakan wajah paniknya dalam sekejap
"ini... pemakaman ini terletak di Sisi selatan gunung , semua hasil dari pemakaman di peroleh pihak A dan pihak B menyediakan 1 miliar dana investasi secara cuma-cuma ini... ini.. tidak mungkin.. " protes fian dengan wajah kecewa dan paniknya menatap pasha dengan wajah Tak percayanya
"bukankah yang di tanda tangani oleh fian kali ini adalah tanah di Sisi timur gunung? di sebelah villa ada kuburan, keluarga kaya mana yang rela tinggal ? setelah kuburan ditutup , tidak ada hari untuk perusahaan fian kusuma kali ini.. (batin Alena ) yang terdiam sejenak memperhatikan fian yang sudah menampakan wajah prustasinya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
Ney Maniez
😲😲😲😲
2023-09-01
0
missKaranyshla~~~💕
😫😫
2023-01-30
0